Anda di halaman 1dari 24

By:

BAYU KANIA ST.MT


(bayukania@gmail.com)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
2015/2016 UNIVERSITAS LANGLANGBUANA DR. ENG. MIA WIMALA
2018
PENGANTAR (1)

• Periode pembayaran (payment periods)


menyatakan frekuensi pembayaran atau
penerimaan.
• Periode penggandaan/Periode bunga
(compounding periods/interest
period)menyatakan jangka waktu suatu pinjaman
dikenakan Bunga.

2
Chapter 3 – Periode Pembayaran & Periode Penggandaan
PENGANTAR (2)

• Contoh: seseorang menabung setiap bulan pada


suatu deposito yang memberikan suku bunga
nominal sebesar (4% per tahun dengan
penggandaan setiap 6 bulan sekali (compounded
semiannually).
• Pengertian:
a. Periode pembayaran setiap bulan;
b. Periode penggandaan setiap 6 bulan
a.

3
Chapter 3 – Periode Pembayaran & Periode Penggandaan
PENGANTAR (3)

Periode pembayaran BERTEPATAN dengan Periode


Penggandaan.

Periode pembayaran LEBIH PANJANG daripada dengan


Periode Penggandaan.

Periode pembayaran LEBIH PENDEK dengan Periode


Penggandaan.

4
Chapter 3 – Periode Pembayaran & Periode Penggandaan
PENGANTAR (4)

PADA PRINSIPNYA, JIKA KEDUA PERIODE TERSEBUT


TIDAK TERJADI SECARA BERSAMAAN, MAKA KITA HARUS
MENGUPAYAKAN AGAR KEDUANYA MENJADI TEPAT SAMA,
SEHINGGA PERHITUNGAN DAPAT DILAKUKAN

5
Chapter 3 – Periode Pembayaran & Periode Penggandaan
SUKU BUNGA NOMINAL DAN
SUKU BUNGA EFFEKTIF (1)
• Selama ini dianggap arus dana (penerimaan dan
pengeluaran) dan suku bunga terjadi pada
akhir periode (tahun).
• Kenyataan: dalam dunia usaha, khususnya
perbankan:
 Arus dana bisa terjadi setiap saat (harian)
 Suku bunga bisa dalam bulanan, mingguan, atau
harian
 Jika periode Bunga < 1 th, berapa suku
bunga/th?

6
Chapter 3 – Periode Pembayaran & Periode Penggandaan
SUKU BUNGA NOMINAL DAN
SUKU BUNGA EFFEKTIF (2)
• Contoh: suatu bank menerapkan suku bunga
deposito 6% setiap setengan tahun (compunden
tiap 6 bulan).
• Berapakah suku bunga pertahunnya jika
dihitung nominal dan nilai effektifnya?
• Suku bunga: i = 6%
• Jawab:
Suku bunga nominal setahun = 2 x 6% = 12%
Suku bunga effektif setahun =
½ tahun pertama = 6%
½ tahun kedua = 6% + 6% x 6% = 6,36 %  jumlah
12,36% > 12%

7
Chapter 3 – Periode Pembayaran & Periode Penggandaan
SUKU BUNGA NOMINAL DAN
SUKU BUNGA EFFEKTIF (2)
• Pengertian suku bunga nominal dan efektif
timbul bila periode bunga kurang dari satu
tahun.
• Pada umumnya, SATUAN dari suku bunga nominal
dan efektif adalah: %/tahun
• SUKU BUNGA NOMINAL mirip dengan bunga
sederhana, mengabaikan nilai waktu dari
bunga, Rumus: r = i x m
r : suku bunga nominal (% tahun)
i : suku bunga per periode
m : jumlah periode dalam 1 tahun

8
Chapter 3 – Periode Pembayaran & Periode Penggandaan
SUKU BUNGA NOMINAL DAN
SUKU BUNGA EFFEKTIF (3)
• SUKU BUNGA EFFEKTIF mirip dengan bunga
majemuk, memperhatikan nilai waktu dari
bunga,
• Contoh:
 Suku bunga 1% sebulan
Suku Bunga nominal: r = 1% x 12 = 12%/th
F/P = (1+0,01)12 = 1,1268
Suku bunga efektif = ie = 0,1268 = 12,68%/th
 Suku bunga 3% tiap 3 bulan
Suku Bunga nominal: r = 3% x 4 = 12%/th
F/P = (1+0,03)4 = 1,1255
Suku bunga efektif = ie = 0,1255 = 12,68%/th
9
Chapter 3 – Periode Pembayaran & Periode Penggandaan
PERIODE PEMBAYARAN BERTEPATAN DENGAN
PERIODE PENGGANDAAN (1)
• SAAT PEMBAYARAN/PENERIMAAN DILAKUKAN
BERSAMAAN DENGAN SAAT PINJAMAN ATAU DEPOSITO
DIKENAKAN BUNGA.
• CONTOH:
Deposito dilakukan setiap 6 bulan selama 3
tahun dengan jumlah yang sama sebesar Rp.
100.000, suku bunga nominalnya 12%/th.
Deposito ini dikenakan bunga setiap 6 bulan.
Tentukan jumlah deposito pada akhir tahun ke
3

10
Chapter 3 – Periode Pembayaran & Periode Penggandaan
PERIODE PEMBAYARAN BERTEPATAN DENGAN
PERIODE PENGGANDAAN (2)
• Diketahui:
A = Rp. 100.000
r = 12% compunded semi annually
m = 2 periode/th
n = 2 periode/th x 3 th = 6 periode

• Jawab:
Karena r = 12% compunded semi annually maka
hal ini berarti:
i = r/m = 6% untuk setiap 6 bulan
F = A (F/A, i%, n)
= Rp. 100.000 (F/A,6%,6) = Rp. 600.975
11
Chapter 3 – Periode Pembayaran & Periode Penggandaan
PERIODE PEMBAYARAN LEBIH PANJANG DARIPADA
PERIODE PENGGANDAAN (1)
• Bilamana pp tidak bertepatan dengan pc, maka
perlu dilakukan perhitungan suku bunga yang
tepat sehingga jumlah uang dapat ditentukan
dengan benar.
• Untuk PP yang lebih panjang dari PC, ada 2
kondisi cash flow:
1. Cash flow yang memerlukan faktor pembayaran
tunggal (F/P, P/F)
2. Cash flow yang memerlukan faktor rangkaian
seragam

12
Chapter 3 – Periode Pembayaran & Periode Penggandaan
PERIODE PEMBAYARAN LEBIH PANJANG DARIPADA
PERIODE PENGGANDAAN (2)
FAKTOR PEMBAYARAN TUNGGAL
Ada 2 prosedur yang dapat dipergunakan untuk faktor
pembayaran tunggal, yaitu:
a. Menentukan suku bunga effektif
iefektif = (1+i)m-1
= (1+r/m)m-1
r = suku bunga nominal per tahun
i = suku bunga per periode
m = jumlah periode penggandaan per tahun
b. Mempergunakan suku bunga nominal dan menentukan n
periode  i = r/m, dengan demikian faktor bunga untuk
pembayaran tunggal dapat ditulis sbb:
P = F (P/F, r/m%, mn) atau
F = P (F/P, r/m%, mn)
n = jumlah tahun analisis
13
Chapter 3 – Periode Pembayaran & Periode Penggandaan
PERIODE PEMBAYARAN LEBIH PANJANG DARIPADA
PERIODE PENGGANDAAN (3)
CONTOH:
Jumlah deposito saat ini adalah Rp. 1.000.000. Tiga tahun
kemudian deposito ditambah Rp. 3.000.000 dan enam tahun
kemudian ditambah lagi Rp. 1.500.000. Suku bunga yang
berlaku adalah 12% per tahun, dengan pengandaan sekitar 6
bulan. Tentukan deposito pada akhir ke 10.

14
Chapter 3 – Periode Pembayaran & Periode Penggandaan
PERIODE PEMBAYARAN LEBIH PANJANG DARIPADA
PERIODE PENGGANDAAN (4)
FAKTOR RANGKAIAN SERAGAM
Bilamana suatu bentuk cash flow terdiri dari satu atau
lebih rangkaian seragam, maka prosedur yang digunakan
adalah
a. Menentukan suku bunga efektif dari periode yang sama
dengan periode pembayaran
b. Apabila suku bunga efektif tela diketahui besarannya,
dan periode penggandaan = periode pembayaran, maka
keduanya akan menjadi seperti pada faktor pembayaran
tunggal prosedur kedua, misalnya: (P/A, r/m%, mn)

15
Chapter 3 – Periode Pembayaran & Periode Penggandaan
PERIODE PEMBAYARAN LEBIH PANJANG DARIPADA
PERIODE PENGGANDAAN (5)
CONTOH:
Deposito dilakukan setiap 6 bulan selama 7 tahun, masing-
masing sebesar Rp. 500.000, suku bunganya 8% per tahun.
penggandaan dilakukan setiap 3 bulan (compounded
quarterly). Tentukan jumlah deposito pada akhir tahun ke
7.

16
Chapter 3 – Periode Pembayaran & Periode Penggandaan
PERIODE PEMBAYARAN LEBIH PENDEK DARIPADA
PERIODE PENGGANDAAN (1)
• Jika periode pembayaran lebih pendek daripada
periode penggandaan, atau frekuensi
pembayaran lebih sering daripada penggandaan,
maka terdapat beberapa cara untuk menghitung
nilai sekarang atau nilai mendatang
• Tergantung pada kondisi penggandaan
antarperiode yang disebut INTERPERIOD
COMPOUNDING

17
Chapter 3 – Periode Pembayaran & Periode Penggandaan
PERIODE PEMBAYARAN LEBIH PENDEK DARIPADA
PERIODE PENGGANDAAN (2)
INTERPERIOD COMPOUNDING
1. Tidak dikenakan bunga atas bunga yang
didepositokan atau dikeluarkan di antara
periode penggandaan.
2. Uang yang didepositokan atau dikeluarkan di
antara periode penggandaan dikenakan bunga
biasa (simple interest)

18
Chapter 3 – Periode Pembayaran & Periode Penggandaan
PERIODE PEMBAYARAN LEBIH PENDEK DARIPADA
PERIODE PENGGANDAAN (3)
TIDAK DIKENAKAN BUNGA (KASUS 1)
• Jika sejumlah uang didepositokan atau dikeluarkan di antara
periode penggandaan, maka diasumsikan bahwa uang itu
didepositokan pada awal periode berikutnya, atau dikeluarkan
pada akhir penggandaan periode sebelumnya.
DIKENAKAN BUNGA BIASA (KASUS 2)
• Setiap uang yang disimpan di antara periode penggandaan akan
dikenakan bunga biasa
• Oleh karena itu setiap deposito diantara periode harus
dikalikan dengan persamaan berikut sebagai faktor pengali:
𝒎
Faktor pengali = 𝒊 • N = jumlah periode di dalam periode
𝑵 penggandaaan
• m = jumlah periode sebelum akhir dari suatu
penggandaan
• i = suku bunga per periode penggandaan

19
Chapter 3 – Periode Pembayaran & Periode Penggandaan
PERIODE PEMBAYARAN LEBIH PENDEK DARIPADA
PERIODE PENGGANDAAN (4)
CONTOH TIDAK DIKENAKAN BUNGA (KASUS 1):
Suku bunga yang diberikan oleh suatu bank terhadap deposito,
memiliki periode penggandaan setiap 3 bulan sekali (compunden
quarterly). Bentuk cash flos penerimaan dan pengurangan seperti
diagram cash flow berikut:
120
30 45

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

50
75 100
150
200
Seandainya suku bunga yang berlaku untuk cash flow tersebut adalah
20%/tahun, tentukan besarnya nilai sekarang

20
Chapter 3 – Periode Pembayaran & Periode Penggandaan
PERIODE PEMBAYARAN LEBIH PENDEK DARIPADA
PERIODE PENGGANDAAN (5)
DIKENAKAN BUNGA BIASA (KASUS 2)
Perhatikan cash flow berikut. Jika suku bunganya 6% per tahun,
digandakan setiap 6 bulan maka tentukan jumlah deposito setelah
1 tahun (12 bulan)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

80 75 70
90 85
100

21
Chapter 3 – Periode Pembayaran & Periode Penggandaan
PERIODE PEMBAYARAN LEBIH PENDEK DARIPADA
PERIODE PENGGANDAAN (6)
KHUSUS PADA RANGKAIAN SERAGAM:
• Khusus pada rangkaian seragam yang berarti jumlah uang yang
didepositokan pada setiap antar period adalah sama besar,
maka untuk menentukan besaran A dapa diketahui dengan
persamaan berikut:

𝑵−𝟏
𝑨 = 𝑵. 𝑫 + (i.D)
𝟐
Dengan:
A = Jumlah pembayaran seragam yang ekivalen pada periode
penggandaan
D = jumlah deposito pada setiap antar period
N = jumlah antar periode dalam setiap periode penggandaan

22
Chapter 3 – Periode Pembayaran & Periode Penggandaan
PERIODE PEMBAYARAN LEBIH PENDEK DARIPADA
PERIODE PENGGANDAAN (7)
CONTOH:
Setiap bulan disimpan Rp. 200.000 dengan suku bunga 6% per
tahun, digandakan setiap 6 bulan. Untuk deposito yang dilakukan
antar perioda (interperiod) dikenakan bunga biasa, tentukan
nilai A.

23
Chapter 3 – Periode Pembayaran & Periode Penggandaan
TERIMA KASIH

24
Chapter 3 – Periode Pembayaran & Periode Penggandaan

Anda mungkin juga menyukai