Anda di halaman 1dari 9

Anadya Nur Sabrina 1705025237

Namira Permata Tanjung 1705025245


BUSINESS
Profesi gizi adalah suatu pekerjaan di bidang gizi
yang dilaksanakan berdasarkan keilmuan, memiliki
kompetensi yang di peroleh melalui pendidikan yang
berjenjang, memiliki kode etik dan bersifat melayani
masyarakat. (Standart Profesi Gizi 2007. Dep. Kes.
RI)
Gizi sebagai profesi mempersyaratkan pembekalan
pengetahuan dan keterampilan kepada tenaga gizi
melalui pendidikan khusus dan uji kompetensi yang
merupakan dasar untuk membentuk kemampuan
yang harus dimiliki tenaga gizi sesuai standar
kompetensi berdasarkan jenis dan jenjang
pendidikan
A B C
Ahli Gizi Indonesia dalam
mendamarbaktikan keahliannya tergabung Tujuan dari organisasi ini yaitu Selain tujuan utama tersebut, PERSAGI
dalam organisasi profesi Persatuan Ahli Gizi mempunyai tujuan lainnya adalah:
meningkatkan kesejahteraan rakyat
Indonesia (PERSAGI). PERSAGI didirikan 1. Mengembangkan ilmu pengetahuan
melalui perbaikan gizi dalam
tanggal 13 Januari 1957 dengan nama
mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. dan teknologi bidang gizi dan bidang
semula Persatuan Ahli Nutritionis Indonesia.
Berdasarkan tujuan ini maka pada logo lainnya yang terkait
Ketika itu, anggotanya terdiri dari para
PERSAGI tercantum motto "SVASTHA 2. Membina dan mengembangkan
lulusan SMK Gizi dan Akademi Gizi.
HARENA" yang artinya perbaikan kemampuan profesional anggota
Kemudian disempurnakan pada tanggal 19
kesehatan melalui makanan / gizi 3. Meningkatkan kesejahteraan anggota
November 1989 menjadi Persatuan Ahli Gizi
Indonesia. Ahli Gizi di Indonesia mulai 4. Meningkatkan gizi masyarakat

berkiprah sejak tahun 1957 yang dipelopori


oleh dr. Poorwo Soedarmo
Akademi Gizi yang dikenal, pada awalnya bernama
Sekolah Ahli Makanan (27 September 1950). Semua
siswanya adalah perempuan. Maksimal pendidikan 1,5

1 tahun

Dalam perkembangannya, SAM diubah


menjadi Sekolah Ahli Diit (1953). Masa
2
pendidikan 3 tahun

Pada tanggal 14 Juni 1957, dengan SK Menteri,


3
ditetapkan peraturan mengenai pembentukan Akademik
Pendidikan Nutritionis, sebagai lanjutan SAD. Pada masa
ini, APN pindah dari Jakarta ke Bogor
Pada tahun1966, APN yang semula di Bogor, dipindahkan lagi ke Jakarta
4 kembali. Bersamaan dengan itu, APN diganti menjadi Akademi Gizi pada
tanggal 27 Desember 2007

Pada tahun 1960, terjadi perubahan sistem pendidikan. AKZI


sebagaimana program-program kesehatan mulai
5
menyelenggarakan program diploma 3 gizi

Tahun 1977, Akademi Gizi berubah menjadi pendidikan Ahli


6
madya gizi

Seiring dengan dikeluarkannya SK. Menkes RI No. 1027/menkes/SK/XI/2001,


mulai tahun 2002 terbentuklah politeknik kesehatan Jakarta yang merupakan 7
gabungan dari 7 akademi kesehatan di jakarta dan akhirnya berubah nama
menjadi jurusan Gizi
TANTANGAN PROFESI GIZI DALAM ERA GLOBALISASI

Peran PERSAGI dan tuntutan profesi gizi di era globalisasi menjadi lebih luas dan berat. Adanya
persaingan bebas yang tidak dapat terbendung menuntut profesionalisme yang kuat, handal, dan
tangguh. Tuntutan ini memaksa profesi gizi untuk bercermin dan berusaha menyetarakan dengan
dunia Internasional

Saat ini sudah ada beberapa ahli gizi dari luar negeri yang bekerja di beberapa rumah sakit swasta
di Indonesia. Hal seperti ini tentu saja tidak dapat diabaikan. Tuntutan profesionalisme ini dilandasi
oleh adanya kesetaraan tingkat pendidikan secara akademis maupun keprofesian

Kompleksitas masalah gizi juga menuntut profesionalisme yang tinggi tentu saja didukung oleh
pengetahuan, ketrampilan bahkan sikap profesional yang kuat.
TANTANGAN PROFESI GIZI DALAM ERA GLOBALISASI

Bagi seorang ahli gizi harus dapat menyumbangkan ilmunya dalam mengatasi masalah gizi ganda
yang saat ini dihadapi di Indonesia dimana dalam saat bersamaan masalah gizi kurang belum dapat
teratasi dengan baik, di lain pihak masalah gizi lebih mulai meningkat dan cukup mengkhawatirkan.

Era globalisasi juga membawa dampak pada derasnya komunikasi dan informasi masuk ke
Indonesia dan kita tidak mampu membendungnya, beberapa teknologi yang berkaitan dengan gizi
ikut pula menyertainya. Untuk itu para ahli gizi secara profesional juga harus selalu berusaha
menapis ilmu pengetahuan dan teknologi dan melakukan penyesuaian-penyesuaian untuk
kemudian di kembangkan dan diterapkan di Indonesia.

Saat ini Persatuan Ahli Gizi Indonesia bersama-sama dengan universitas-universitas terkemuka di
Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Institusi Pendidikan Gizi Indonesia, bekerjasama erat
dalam menata pendidikan dan pengembangan kurikulum profesi gizi. Bagi para sarjana gizi yang
akan praktek, diharapkan menempuh program pendidikan profesi gizi terlebih dahulu. Hal ini
dilakukan untuk meningkatkan kompetensi tenaga gizi dan mengantisipasi era globalisasi yang
sudah dipelupuk mata serta merupakan keadaan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi
Saat ini ada beberapa organisasi
profesi yang berkaitan dengan gizi
dan pangan. Yaitu:
• PERSAGI
• ASDI
• PDGKI
• PERGIZI PANGAN
• PERNEPARI (Perhimpunan
Nutrisi Enteral dan Parenteral
Indonesia)

Anda mungkin juga menyukai