Anda di halaman 1dari 6

Analisis kesulitan

belajar membaca
permulaan dikelas
rendah pada SDN
Basirih 3
Banjarmasin

Nurul Aina

3061656007
Bertitiktolak dari permasalahan yang pernah saya dengar dari keluhan guru di
SDN Basirih 3 Banjarmasin, dimana didalam kelasnya masih ada anak-anak
yang belum bisa membaca. Maka dari keluhan tersebut akhirnya saya
mewawancarai guru kelas 1 di SDN Basirih 3, dan mendapatkan hasil bahwa di
kelas 1a ada sekitar 7 siswa yang belum bisa membaca dari 22 jumlah siswa,
sedangkan dikelas 1b ada sekitar 11 siswa yang belum bisa membaca dari 22
jumlah siswa. Untuk dikelas 2 ada 3 siswa yang tidak bisa membaca dari 27
jumlah siswa dan untuk kelas 3 ada 2 siswa yang tidak bisa membaca dari 24
jumlah siswa yang ada.

Akhirnya penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi bagaimana faktor-


faktor yang mempengaruhi siswa kesulitan belajar, peran guru, kendala-kendala
siswa dan guru dalam meningkatkan membaca permulaan bagi siswa kesulitan
belajar dan upaya penanganan yang dilakukan guru di SDN Basirih 3 Banjarmasin
dengan menganalisis untuk mendapatkan fakta-fakta yang ada di lapangan
sehingga informasi yang diperoleh dapat dipergunakan dalam mendidik peserta
didik untuk meningkatkan prestasi belajar.
1. Bagaimana Bentuk kesulitan belajar
membaca permulaan pada siswa kelas rendah
di SDN Basirih 3 Banjarmasin dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia?
2. Bagaimanakah Faktor-faktor yang
mempengaruhi kesulitan belajar membaca
permulaan pada siswa kelas rendah SDN
Basirih 3 Banjarmasin dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia?
3. Bagaimanakah upaya penanganan yang
sudah dilakukan guru SDN Basirih 3
Banjarmasin?
Mendiskripsikan bentuk kesulitan belajar
membaca permulaan pada siswa kelas rendah
SDN Basirih 3 Banjarmasin dalm pembelajaran
Bahasa Indonesia.
Mendiskripsikan faktor-faktor yang
mempengaruhi kesulitan belajar membaca
permulaan pada siswa kelas rendah SDN
Basirih 3 Banjarmasin dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia.
Mendiskripsikan upaya penanganan yang
sudah dilakukan guru SDN Basirih 3
Banjarmasin.
Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan bagi
perkembangan dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan terutama
menghadapi kesulitan belajar membaca permulaan pada siswa kelas
rendah di SDN Basirih 3 Banjarmasin.

– Praktis
– Bagi siswa
Siswa akan lebih mengenal dirinya sendiri dan permasalahan yang dialami sehingga mereka dapat mencari tahu tindakan selanjutnya untuk mengatasi
kesulitan belajar membaca permulaan kepada ahlinya. Oleh karena itu, mereka dapat mengembangkan kemampuan membaca dan berdampak secara
akademik dan psikologis bagi kemajuan pembeajaran siswa.
– Bagi guru
Melalui kegiatan penelitian ini, para guru akan semakin peka dengan keberadaan anak kesulitan belajar khususnya membaca permulaan yang ada di SD dan
bertambah pengetahuan mengenai kesulitan belajar membaca permulaan dalam pembelajaran sehingga penanganan anak kesulitan belajar membaca
permulaan akan semakin efektif.
– Bagi kepala sekolah
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk pengambilan kebijakan dalam rangka penanganan kesulitan belajar membaca permulaan pada siswa kelas
rendah di SDN Basirih 3 Banjarmasin.
– Bagi peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman mengenai kesulitan belajar membaca permulaan bagi siswa di dalam pembelajaran.
Kajian teori
1. belajar
belajar adalah proses perubahan yang terjadi pada individu yang mencakup perubahan
perilaku yang dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahuan,
keterampilan, dan pemahamannya terhadap sesuatu yang dilakukan secara sadar dan penuh
usaha.
2. kesulitan belajar
kesulitan belajar merupakan hambatan yang dialami oleh siswa dalam proses belajar yang menyebabkan
siswa mendapatkan hasil yang kurang optimal dalam proses belajarnya.
3. faktor-faktor kesulitan belajar
a. faktor intern
b. faktor ekstern
4. Ciri-ciri anak kesulitan belajar
Santrock (2015, hal 230-231) menyebutkan bahwa anak yang menderita gangguan belajar
sering kali sulit menulis dengan tangan, mengeja, atau menyusun kalimat. Mereka terkadang
menulis dengan sangat lambat, tulisan mereka buruk sekali dan banyak terdapat ejaan karena
ketidakmampuan mereka menyesuaikan huruf dengan bunyinya.
5. membaca Permulaan
membaca permulaan adalah kemamapuan membaca tahap awal yang dipelajari anak untuk
dapat melafalkan huruf dengan benar dan diajarkan secara terprogram di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai