Bab 3 - Kimia Unsur
Bab 3 - Kimia Unsur
Kimia Unsur
3
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5
Peta Konsep
Unsur
Sifat-Sifat Unsur
Unsur mempermudah
untuk Terdapatnya di Alam
terdapat pada Tabel mempelajari
Periodik
Unsur
Unsur Kegunaan Unsur dan Senyawanya
B. Pengolahan Unsur
1. Pemisahan Secara Mekanik
Digunakan untuk memisahkan unsur-unsur yang kelimpahannya
di alam dalam keadaan bebas tidak berada sebagai senyawanya,
seperti emas (Au), platina (Pt), dan intan (C).
2. Dekomposisi Termal
Digunakan untuk mendapatkan unsur dari bijihnya dengan
pemanasan, contohnya perak (Ag).
3. Penggantian Suatu Unsur dengan Unsur yang Lain
Pada prinsipnya, suatu unsur dalam suatu senyawa dapat
digantikan oleh unsur lain yang lebih reaktif.
Contoh: Fe + Cu2+ → Fe2+ + Cu
Zn + Cd2+ → Zn2+ + Cd
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5
C. Sifat Unsur
1. Unsur Alkali
Sifat-Sifat Umum Logam Alkali
Li Na K Rb Cs Fr
Nomor atom 3 11 19 37 55 87
Konfigurasi elektron [He]2s1 [Ne]3s1 [Ar]4s1 [Kr]5s1 [Xe]6s1 [Rn]7s1
Titik leleh (oC) 179 98 63 39 28 –
Titik didih (oC) 1.336 883 762 700 670 –
Rapat jenis (20 oC, g/cm3) 0,54 0,97 0,86 1,53 1,90 –
Jari-jari ion (10–12 m) 60 95 133 148 169 –
Jari-jari atom (10–12m) 123 157 203 216 235 –
Energi ionisasi I (kJ/mol) 520 496 419 403 376 370
Energi ionisasi II (kJ/mol) 7.296 4.563 3.069 2.650 2.420 2.170
Eo, L → L+ + e– (V) 3,05 2,71 2,92 2,49 3,02 –
Elektronegativitas 1,0 1,0 0,9 0,9 0,9 –
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5
Be Mg Ca Sr Ba Ra
Nomor atom 4 12 20 38 56 88
Konfigurasi elektron [He]2s2 [Ne]3s2 [Ar]4s2 [Kr]5s2 [Xe]6s2 [Rn]7s2
Titik leleh (oC) 1.280 651 851 800 725 700
Titik didih (oC) 2.970 1.107 1.487 1.366 1.637 1.140
Rapat jenis (20 oC, g/cm3) 1,86 1,75 1,55 2,6 3,59 5,0
Jari-jari ion (10–12 m) 89 136 174 191 198 –
Jari-jari atom (10–12m) 31 65 99 113 135 –
Energi ionisasi I (kJ/mol) 899 738 590 549 503 509
Energi ionisasi II (kJ/mol) 1.757 1.450 1.146 1.064 965 978
Eo, L → L+ + e– (V) 1,85 2,37 2,87 2,89 2,91 2,92
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5
d. Kesadahan Air
Air sadah
a. Sifat-Sifat Periodik
Sepanjang periode dari Na sampai Cl terjadi perubahan sifat:
1) Sifat logam berkurang, sedangkan sifat nonlogam bertambah
2) Sifat reduktor berkurang, sedangkan sifat oksidator
bertambah
3) Sifat kebasaan berkurang, sedangkan
sifat keasaman bertambah
4) Titik didih dan titik lelehnya makin tinggi
5) Jari-jari atom makin kecil
6) Energi ionisasinya makin besar, kecuali
pada Al dan S
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5
c. Sifat Asam-Basa
dari kiri ke kanan, sifat asam bertambah, sedangkan sifat
basa berkurang.
dari kanan ke kiri, sifat basa bertambah, sedangkan sifat
asam berkurang.
kekuatan asam bertambah
Na Mg Al Si P S Cl Ar
c. Sifat-Sifat Khusus
1) Aluminium (Al)
Aluminium tidak bereaksi dengan udara kering, tetapi dalam udara
lembap akan membentuk lapisan tipis oksida di permukaannya.
Aluminium murni tidak bereaksi dengan air murni, tetapi aluminium
tak murni (bercampur dengan logam) dapat mengalami korosi jika
terkena air yang mengandung garam-garam.
Aluminium dapat bereaksi dengan nitrogen membentuk aluminium
nitrida.
Aluminium dapat mereduksi oksida logam menjadi logamnya,
proses termit.
Aluminium dapat larut dalam basa kuat maupun dalam asam kuat.
Larutan AlCl3 dalam air bersifat asam maka dapat bereaksi dengan
basa, selanjutnya dapat pula bereaksi dengan asam.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5
2) Silikon (Si)
Silikon tidak ditemukan bebas di alam, tetapi ditemukan dalam
senyawanya.
Silikon dioksida (SiO2) biasa disebut silika, banyak ditemukan
sebagai pasir dan quartz, membentuk jaringan makromolekul
struktur tiga dimensi sehingga titik lelehnya tinggi.
SiO2 tidak berwarna, tetapi adanya campuran sedikit logam
dapat memberikan warna seperti amethyst (violet), rose quartz
(merah muda), smoky quartz (cokelat), dan citrine (kuning).
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5
3) Fosforus (P)
Fosforus tidak ditemukan dalam keadaan bebas di alam, sebagian
besar terdapat sebagai fosfat seperti batuan.
Mempunyai beberapa bentuk alotrop, antara lain fosforus putih dan
fosforus merah.
Fosforus putih mendidih pada 280 oC membentuk uap P4 yang
terdisosiasi di atas 700 oC membentuk P2.
Pemanasan fosforus putih sampai 260 oC menggunakan katalis iodin
atau belerang membentuk fosforus merah yang amorf.
Fosforus putih sangat reaktif, beracun, mudah
menguap, dan larut dalam pelarut nonpolar.
Fosforus merah tidak reaktif, kurang beracun,
dan tidak larut dalam banyak pelarut.
Fosforus putih jika bersentuhan dengan udara,
dapat menyala dan jika tersentuh kulit,
menyebabkan luka bakar.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5
4) Belerang (S)
Belerang di alam dapat berada dalam keadaan bebas dan dalam
bentuk senyawa.
Belerang mempunyai alotrop, yaitu rombis dan monoklin.
Pada temperatur kamar yang stabil, belerang berbentuk rombis
yang mempunyai rumus molekul S8.
Jika dipanaskan di atas 120 oC kemudian didinginkan perlahan-
lahan, akan terbentuk kristal belerang monoklin (titik leleh 119 oC).
4. Halogen
a. Asam-Asam Halogen
1) Asam Halogenida (HX)
Semua asam halogenida (HX) berwujud gas, tidak berwarna,
merangsang dan berbahaya, berikatan kovalen, serta bersifat
polar. HX murni tidak dapat menghantarkan arus listrik, tetapi
larutannya dalam air bersifat elektrolit.
HF dapat bereaksi dengan kaca (SiO2) dan dapat membentuk
ikatan hidrogen sehingga memiliki titik didih yang tinggi.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5
2) Asam Oksihalogen
2) Klorin (Cl)
a) Kegunaan
Pembuatan bromin (sebagai pengelantang)
dan mensterilkan air minum serta bahan
dasar untuk pemutih, karet sintetis, DDT,
CCl4, hipoklorit, klorat, dan perklorat.
b) Terdapatnya
Berupa gas berwarna kuning kehijauan dan merupakan gas
yang beracun, NaCl dalam air laut, sebagai mineral halit (NaCl),
sylvit (KCl), dan karnalit (KCl.MgCl2.6H2O).
c) Cara Memperoleh
Secara industri dan laboratorium.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5
3) Bromin (Br)
a) Kegunaan
Zat oksidator dalam sintesis zat organik.
AgBr untuk pelat fotografi dan film.
Etilena bromida (C2H4Br2) untuk mempertinggi efisiensi TEL
sebagai antiketukan (anti knocking).
b) Terdapatnya
Dalam keadaan bebas, bromin berwujud cair, berwarna cokelat
kemerah-merahan, dan mempunyai tekanan uap yang tinggi
pada temperatur kamar. Di alam, sebagai bromida (AgBr atau
alkali bromida). Air laut mengandung bromida sebagai MgBr2.
c) Cara Memperoleh
Oksidasi bromida dalam air laut dengan klorin
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5
4) Iodin (I)
a) Kegunaan
Larutan iodin dalam alkohol (yodium
tingtur) sebagai disinfektan dan antiseptik.
Kekurangan iodin (yodium) dapat
mengakibatkan gondok
b) Terdapatnya
Dalam keadaan bebas, iodin berwujud padat dan berwarna
ungu. Sebagai iodida dalam air laut terutama dalam lumut-
lumut laut dan ditemukan sebagai iodat (IO3–) yang bercampur
dengan sendawa chili (NaNO3).
c) Cara Memperoleh
Oksidasi iodida (I–) dengan gas klorin atau reduksi iodat (IO3–).
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5
5. Unsur Transisi
b. Ion Kompleks
Ion kompleks tersusun dari ion logam sebagai ion pusat yang
dikelilingi oleh beberapa ligan
Ion Pusat
Ligan dan Banyaknya Muatan Ion Penulisan Ion
dan
Muatannya Ligan Kompleks Kompleks
Muatannya
Ag+ NH3 2 +1 + (2)(0) = +1 [Ag(NH3)2]+
Zn2+ NH3 4 +2 + (4)(0) = +2 [Zn(NH3)4]2+
Co2+ Cl– 4 +2 + (4)(–1) = –2 [CoCl4]2–
Cr3+ OH– 2 +3 + (2)(–1) +
H2O 4 (4)(0 ) = +1 [Cr(OH)2(H2O)4]+
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5
Bentuk Hasil
Keterangan
Geometri Hibridisasi
sp3
Contoh: [Cu(CN)4]3–, [BeF4]2–, dan [AlF4]–
Tetrahedral
d2sp3
atau Contoh: [Cr(NH3)6]3+, [Co(NH3)6]3+, [Fe(CN)6]3–
sp3d2
Oktahedral
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5
3. Aluminium
Alat-alat dapur, mobil, pesawat terbang dan tutup kaleng.
Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik sehingga
digunakan untuk membuat kawat listrik.
Untuk aliase: duralumin, magnalium, dan alnico.
Alum atau tawas digunakan untuk mengendapkan kotoran pada
pembersihan air.
Zeolit atau permutit (Na2O.Al2O.2SiO2O) digunakan untuk
melunakkan air sadah.
4. Fosforus (P)
5. Karbon (C)
6. Nitrogen (N)
Bahan pupuk, bahan peledak, untuk mengisolasi sistem dari
kontak udara, dan pendingin.
7. Oksigen (O)
Untuk respirasi bagi manusia, hewan, dan tumbuhan.
Pembuatan TiO2 dari TiCl4. TiO2 digunakan sebagai zat pewarna
putih pada cat dan kertas serta sebagai bahan pengisi pada plastik.
Oksidasi NH3 dalam industri HNO3.
Industri etilena oksida (axirane) dari etena.
Sebagai oksidan dalam roket.
Di rumah sakit untuk membantu pernapasan.
Untuk pernapasan penyelam di laut.
Untuk aerasi pengolahan limbah industri.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5
8. Belerang (S)
Belerang terutama digunakan untuk membuat asam sulfat.
Asam sulfat banyak digunakan untuk membuat pupuk fosfat
dan amonium fosfat. Asam sulfat juga digunakan dalam
refining minyak bumi, industri baja, aki, dan reaksi-reaksi kimia
yang terlibat dalam industri cat, plastik, zat-zat yang mudah
meledak, dan obat-obatan.
9. Silikon (Si)
Silikon banyak digunakan terutama
yang berhubungan dengan elektronika,
seperti mikrokomputer dan kalkulator.
Silikon sangat murni digunakan untuk
membuat chip komputer
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5
Penyepuhan (elektroplating).
Aliase (paduan logam),
misalnya nikrom (15% Cr, 60%
Ni, dan 25% Fe).
Stainless steel mengandung
72% Fe, 19% Cr, dan 9% Ni.
Campuran baja agar ulet dan
kuat.
Pelapis logam untuk melindungi terjadinya korosi dan
memberikan tampilan yang berkilau.
Kromium sebagai dikromat (Cr2O72–) atau kromat (CrO42–)
digunakan secara luas sebagai zat oksidator.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5
12.Tembaga (Cu)
13.Nikel (Ni)
14.Kobalt (Co)