Anda di halaman 1dari 15

HAMBATAN

 Untuk mewujudkan SIKNAS (Sistem Informasi


Kesehatan Nasional) yang diharapkan akan sangat
membantu dalam pelayanan kesehatan nasional
ternyata masih menemui banyak kendala didalam
pengembangannya sehingga masih banyak yang perlu
diperbaiki
Sistem informasi kesehatan masih
belum terintegrasi

 Depkes RI memiliki berbagai sistem informasi


kesehatan, tetapi belum terintegrasi. Sistem informasi
kesehatan itu antara lain:
 Sistem informasi puskesmas
 Sistem informasi rumah sakit
 Sistem informasi kewaspadaan pangan dan gizi
 Sistem informasi obat
e. Sistem informasi sumber daya manusia
kesehatan, yang mencakup:
 Sistem informasi kepegawaian kesehatan
 Sistem informasi pendidikan tenaga kesehatan
 Sistem informasi diklat kesehatan
 Sistem informasi tenaga kesehatan
f. Sistem informasi IPTEK kesehatan/ jaringan
litbang kesehatan
2. Sebagian besar daerah belum memiliki kemampuan
memadai
 Daerah masih memerlukan fasilitasi. Adanya proyek
ADB, HP5 dan lain-lain mendorong daerah
mengembangkan SIK. Akan tetapi setiap proyek
cenderung menciptakan sistem informasi kesehatan
sendiri dan kurang memperhatikan kelangsungan
sistem.
3. Kurangnya tenaga purna waktu untuk sistem informasi kesehatan
 Selama ini pengelola data dan informasi umumnya adalah tenaga yang
merangkap tugas atau jabatan lain.
 Dibeberapa tempat memang dijumpai adanya tenaga purna waktu. 
mereka tidak dapat sepenuhnya bekerja mengelola data dan informasi
karena imbalan yang kurang memadai.
 Ditambah dengan rendahnya keterampilan dan pengetahuan mereka
di bidang informasi, khususnya teknologi informasi dan manfaatnya.
 Jabatan fungsional untuk para pengelola data dan informasi yaitu
Pranata Komputer dan Statistisi, memberikan tunjangan jabatan
sebagai imbalan, namun demikian untuk dapat memangku jabatan-
jabatan tersebut diperlukan persyaratan tertentu yang sulit dipenuhi
oleh para pengelola data dan informasi.
4. Kebijakan Setiap Pemerintah Daerah yang Berbeda
 Pengembangan sistem informasi kesehatan daerah
merupakan tanggung jawab pemerintah daerah.
Namun dikarenakan kebijakan dan standar pelayanan
bidang kesehatan masing- masing pemerintah daerah
berbeda-beda, maka sistem informasi kesehatan yang
dibangun pun berbeda pula. Perbedaan tersebut
menimbulkan berbagai permasalahan dalam
pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan Nasional
(SIKNAS
Permasalahan dalam pengelolaan Sistem Informasi
Kesehatan Nasional (SIKNAS) secara umum
 Akurasi data tidak terjamin
 Kontrol dan verifikasi data tidak terlaksana dengan baik.
 Ketidakseragaman data dan informasi yang diperoleh.
 Adanya keterlambatan dalam proses pengiriman laporan
kegiatan puskesmas/rumah sakit/pelaksana kesehatan ke
Dinas Kesehatan/Kementrian Kesehatan sehingga
informasi yang diterima sudah tidak up to date lagi.
 Proses integrasi data dari berbagai puskesmas/rumah
sakit/pelaksana kesehatan lainnya sulit dilakukan karena
perbedaaan tipe data dan format pelaporan.
 Informasi yang diperoleh tidak lengkap dan tidak
sesuai dengan kebutuhan manajemen di tingkat
Kabupaten/Kota, Propinsi maupun di tingkat
Kementrian Kesehatan.
 file data tersimpan secara terpisah,
 proses data dilakukan secara manual dan komputer
sehingga menyebabkan tidak mudah dalam akses,
informasi yang dihasilkan lambat dan tidak lengkap.
SOLUSI

1. Integrasi sistem informasi kesehatan yang ada


 Pengintegrasian lebih berupa pengembangan:
pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritas-
otoritas dan mekanisme saling hubung
 Pembagian tugas dan tanggung jawab akan
memungkinkan data yang dikumpulkan memiliki
kualitas dan validitas yang baik.
2. Fasilitasi pengembangan sistem informasi kesehatan
daerah
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) di Puskesmas memiliki
tanggungjawab untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan:
 Mencatat dan mengumpulkan data baik kegiatan dalam
gedung maupun luar gedung
 Mengolah data
 Membuat laporan berkala ke Dinas Kesehatan Kabupaten/
Kota
 Memelihara bank data
 Mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk
manajemen pasien dan manajemen unit puskesmas
 Memberikan pelayanan data dan informasi kepada
masyarakat dan pihak-pihak berkepentingan lainnya di
wilayah kerjanya.
3. Sistem Informasi Kesehatan di rumah sakit memiliki
tanggungjawab untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan:
 Memantau indikator kegiatan-kegiatan penting rumah
sakit (penerimaan pasien, lama rawat, pemakaian tempat
tidur, mortalitas, waktu tunggu dan lain-lain)
 Memantau kondisi finansial rumah sakit (cost recovery)
 Memantau pelaksanaan sistem rujukan
 Mengolah data
 Mengirim laporan berkala ke Dinas Kesehatan/
Pemerintah setempat
 Memelihara bank data
 Mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk
manajemen pasien dan manajemen unit rumah sakit
 Memberikan pelayanan data dan informasi kepada
masyarakat dan pihak-pihak berkepentingan lainnya di
wilayah kerjanya
4. Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten/ Kota
memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan:
 Mengolah data dari unit-unit pelayanan kesehatan dan
sumber-sumber lain
 Menyelenggarakan survei/ penelitian bilamana
diperlukan
 Membuat profil kesehatan kabupaten/ kota untuk
memantau dan mengevaluasi pencapaian Kabupaten/
kota untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian
Kabupaten/ Kota sehat
 Mengirim laporan berkala/ profil kesehatan
kabupaten/ kota ke dinas kesehatan provinsi setempat
dan pemerintah pusat
 Memelihara bank data
 Mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk
manajemen klien, manajemen unit dan manajemen
sistem kesehatan kabupaten/ kota
 Memberikan pelayanan data dan informasi kepada
masyarakat dan pihak-pihak berkepentingan lainnya
di wilayah kerjanya
5. Sistem Informasi Kesehatan propinsi memiliki
tanggungjawab untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan:
 Mengolah data dari DKK, unit-unit pelayanan kesehatan
milik daerah propinsi dan sumber-sumber lain
 Menyelenggarakan survei/ penelitian bilamana diperlukan
 Membuat profil kesehatan propinsi untuk memantau dan
mengevaluasi pencapaian propinsi sehat
 Mengirim laporan berkala/ profil kesehatan propinsi ke
pemerintah pusat
 Memelihara bank data
 Mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk
manajemen klien, manajemen unit dan manajemen sistem
kesehatan kabupaten/ kota
 Memberikan pelayanan data dan informasi kepada
masyarakat dan pihak-pihak berkepentingan lainnya di
wilayah kerjanya

Anda mungkin juga menyukai