Anda di halaman 1dari 34

ASPIRASI

DAN
TENGGELAM

• Rapto Hardian
Aspirasi

• Aspirasi
• Definisi masuknya benda atau cairan dari
ruang oropharyngeal atau lambung ke dalam
saluran nafas bagian bawah (paru-paru)
Aspiration pneumonia
Lebih banyak terjadi akibat dari masuknya isi
lambung ke dalam paru-paru
Muntah dan atau regurgitasi

•Aspirasi
• sindrom
• tergantung dari

•1. Jumlah dan sifat dari benda yg teraspirasi


•2. Frekuensi
•3. Kondisi pasien
• Tdp 3 jenis bahan yg menyebabkan 3 jenis
sindrom pneumonia
• Chemical pneumoni ( Mendelson’s syndrome or
aspiration pneumonitis)
• Bacterial pneumonia
• Exogenous lipoid pneumonia jarang
• Bila teraspirasi benda asing acute
respiratory emergency bacterial
pneumonia
• Karakteristik pasien yg dapat menyebabkan
terjadinya aspirasi antara lain
– Gangguan neurologis
– Kelainan anatomi saluran nafas dan pencernaan
bagian atas
– General anaesthesia
– Obat-obatan
– Oleh alat-alat medis invasif
• Chemical pneumonia aspiration
pneumonitis and Mendelson syndrome
• Mendelson syndrome
– Respiratory distress (1 jam)
– Bronchospasm
– Cyanosis
– Tachycardia
– dyspnea
• Mendelson syndrome ini sering terjadi
pada pasien dengan penurunan tingkat
kesadaran
• Penurunan kesadaran dapat terjadi krn
– seizures,
– cerebrovascular accident (CVA),
– central nervous system (CNS) mass lesions,
– drug intoxication or overdose,
– and head trauma.
• Pada saat terjadi aspirasi oleh isi lambung,
pH kritis yg berbahaya adalah 2,5
• Bila pH >2,5 maka respon yg terjadi sama
seperti mendapat air distilasi
• Kerusakan paru maksimal pada aspirasi
dgn pH 1,5
• Resiko terjadi Mendelson syndrome bila
– Volume > 25 mL (0,4 mL/kg)
– pH <2,5
• Aspiration pneumonitis
– Fase satu : dalam jam2 pertama terjadi efek terbakar
akibat dr pH yg rendah
– Fase dua : biasanya mencapai puncak dalam waktu 6
jam dgn karakteristik terjadi proses inflamasi dan
infiltrasi neutrofil ke alveoli dan jaringan intertitial

• Aspiration pneumonia sering disebabkan oleh


Haemophilus influenzae dan Streptococcus
pneumoniae
• Gejala aspiration pneumonia atau
pneumonitis antara lain
– Fever or hypothermia
– Tachypnea &Tachycardia
– Decreased breath sounds
– Dullness to percussion over areas of consolidation
– Pleural friction rub
– Altered mental status
– Hypoxemia
– Hypotension (in septic shock)
• Chemical pneumonia
– respiratory distress dan rapid breathing,
wheezing, dan batuk dgn sputum merah muda
atau berbusa
– tachypnea, tachycardia, fever, rales, wheezing,
dan cyanosis.
• Bacterial pneumonia
– Hampir sama dgn community-acquired pneumonia
(CAP)
– Nyeri kepala, nausea/vomiting, anorexia, weight loss.
– Batuk dgn sputum purulen
– fever or chills
– Malaise, myalgias
– Absence of rigors
– Shortness of breath, dyspnea on exertion
– Pleuritic chest pain
– Putrid expectoration (a clue to anaerobic bacterial
pneumonia)
• Diagnosis
– Ketika pasien dgn faktor resiko
– radiographic evidence of an infiltrate
– Lokasi infiltrat pada chest radiograph
tergantung dari posisi pasien ketika aspirasi
terjadi .
manajemen

• Pasien curiga aspirasi


– Head down (300)
– Cricoid pressure
– Suction
– Intubasi dan kembangkan cuff
– Suction intra ett
– PPV O2 100%
– Obat-obat sesuai gejala
– Ventilator dgn PEEP
tenggelam
• The World Health Organization (WHO)
memperkirakan 450,000 kematian per tahun
akibat tenggelam
• 97% kematian karena tenggelam terjadi di
negara miskin dan berkembang
• thn 2006 tdp 312 kematian di United Kingdom
• Dan 3582 kematian di United States
• Angka kejadian 0.56 dan 1.2 per 100,000
population
The International Liaison Committee on
Resuscitation (ILCOR)
• defines drowning as “a process resulting in
primary respiratory impairment from
submersion/immersion in a liquid medium.
Implicit in this definition is that a liquid/air
interface is present at the entrance of the
victim’s airway, preventing the victim from
breathing air. The victim may live or die after
this process, but whatever the outcome, he
or she has been involved in a drowning
incident”.
• Immersion berarti tertutupi air atau cairan
lain, setidaknya pada bagian muka dan
saluran nafas
• Submersion berarti seluruh tubuh termasuk
saluran nafas berada dalam air atau cairan
lain
• Pada submersion
– Korban menahan nafas sebelum terjadi spasme
laring, terjadi penelanan air dalam jumlah besar dan
sering
– Menahan nafas dan spasme laring berakibat hipoksia
dan hypercapnia semakin parah
– Akhirnya refleks tubuh hilang, kmd air masuk ke
dalam paru
– Tanpa pertolongan korban mengalami cardiac arrest
Basic life support
• Keselamatan penolong
• Usahakan penyelamatan tanpa perlu masuk ke
dalam air
• Bila harus masuk ke dalam air, perlu
menggunakan pelampung
• Lebih aman 2 orang penolong
• Berikan bantuan nafas awal sebanyak 5 x
secepat mungkin, bila memungkinkan dapat
dilakukan saat di dalam air (mouth-to nose)

Basic life support

• Berikan 10-15 x nafas bantu dalam sekitar


1 menit
• Jika belum bernafas
•à Jarak ke darat dalam waktu <5 menit, bantu
nafas sambil berenang
•à >5 menit ulangi bantu nafas 1 menit lagi dan
bawa berenang ke darat tanpa melakukan usaha
bantu nafas lagi
Basic life support

• Bila korban tidak bernafas dan tidak


respon cpr 30:2
• AED bila ada
• Hati2 regurgitasi, miringkan dan suction
bila mengganggu ventilasi
• Tidak boleh dilakukan Abdominal thrusts
Advanced life support

• A&B
– Berikan high-flow oxygen oxygen mask with
reservoir bag
– early tracheal intubation jika pasien tidak
respon atau penurunan kesadaran
– SaO of 94–98%
2

– PEEP 5–10cm H O (15–20cm H O)


2 2
Advanced life support

• C&D
–cardiac arrest
• CPR
–Jika suhu tubuh <30 C, batasi defibrillasi

sebanyak 3 kali
–Jangan diberikan obat iv sampai suhu tubuh >
30 C

•Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai