8

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 8

PENYAKIT TAENIASIS
DEFINISI…

Taeniasis merupakan penyakit akibat


infeksi parasit (cacing) yang dapat
ditemukan diseluruh dunia. Taeniasis
adalah suatu penyakit zoonosis (menular
dari hewan ke manusia) yang disebabkan
oleh cacing Teania
PENYEBAB…

Teaniasis terjadi saat telur atau larva cacing


pita masuk ke dalam tubuh. Jika seseorang
mengkonsumsi makanan atau minuman
terkontaminasi kotoran manusia atau
hewan yang mengandung cacing pita,
maka ia menelan telur cacing pita
berukuran kecil
MASA INKUBASI
 Gejala sistiserkosis muncul dalam waktu beberapa
hari sampai lebih dari 10 tahun

 Telur cacing tanpak pada tinjal 8-12 hari pasca


infeksi untuk Taenia sollum menginfeksi manusia
bala seseorang mengkonsumsi daging babi
setengah matang

 8-14 hari pasca infeksi untuk teania saginata


masuk kedalam tubuh manusia bila seseorang
memakan dagi sapi setengah matang.
Gejala penderita teaniasis
 rasa tidak enak pada perut
 gangguan pencernaan
 diare,konstipasi,sakit kepala dan anemia.
 Pemeriksaan darah tepi terdapat peningkatan
eosinofi. Sistiserkosis pada otak
(neurosistiserkosis) dengan gejala gangguang
motorik, kelainan saraf sensorik maupun
gangguan mental penderita.
PATOFISIOLOGIS

 Taeniasis atau sistiserkosis hidup hanya


menimbulkan sedikit peradangan jaringan
sekitar dan hanya sedikit mononuklear
serta jumlah eosinofil yang bervariasi.
Untuk melengkapi siklus hidupnya
sistiserkus harus mampu hidup dalam otot
hospes selama berminggu-minggu sampai
bulanan
CARA PENULARAN
a. pada hewan
cacing pita dewasa (taenia solium dan taenia
sanginata) merupakan parasit pada manusia.
Hidupnya di dalam usus sehingga proglotida yang
mengandung telur keluar dari tubuh bersama fases.

b.manusia
telur cacing masuk ke dalam tubuh manusia melalui
tangan yang tercemar, di samping itu dapat pula
karena outo infeksi akibat gerakan retrogresi usus.
cara pencegahan

 Hindari mengkonsumsi ikan dan daging (terutama daging babi)


yang tidak matang sempurna.
 Cuci buah dan sayuran, serta masak makanan hingga matang
sebelum dimakan.
 Bagi yang memiliki perternak,buatlah saluaran pembuanagan
kotoran yang baik,jangan sampai mencemari air yang digunakan
untuk keperluan konsumsi.
 Bawalah hewan pelihara ke dokter hewan tidak berinfeksi cacing
pita.
 Cucilah tangan dengan sabun sebelum dan sesudah mengolah
makanan,sebelum makan,dan setelah keluar dari toilet.
 Menjaga kebersihan lingkungan dengan cara tidak membuang air
besar sembarangan tempat, memakai jambang keluarga agar tidak
mencemari tanah dan rumput.
 Memberikan vaksin terhadap hewan ternak babi.
CARA PENGOBATAN
 Obat anthelmintik. Obat ini dapat membunuh
cacing pita.
 Obat antinflamasi. Kista cacing pita yang mati
dapat membuat jaringan atau organ menjadi
bengkak dan meradang.
 Obat antikejang. Obat ini diberikan pada
penderita teniasis yang mengalami kejang.
DISTRIBUSI FREKUENSI TAENIASIS

Penyakit ini di temukan di indonesia terutama


Bali,Sumatera utara dan provinsi Papua,dengan
kisaran prevalensi
Provinsi 2-48 %.
Jumlah sampel Persen Tahun

Sumatra utara 285 dan 350 9,5 dan 2,0 % 1972

Irian jaya 170 dan 537 9,0 dan 42,7% 1973 dan 1997

Bali 515 dan 201 7,1 dan 8,45% 1990 dan 1994

Lampung 476 1,0 % 1981

Sulawesi utara 245 0,4% 1981

Sulawesi tenggara 243 0,4% 1985

Nusa tenggara 445 7,0% 1975


THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai