Anda di halaman 1dari 18

Obat asma

ANINDINI WINDA AMALIA, S.KEP.,NS.,M.SI


Asma (Asthma Bronchiale)

 Asma adalah suatu penyakit alergi yang bercirikan peradangan steril


kronis yang disertai dengan sesak nafas akut secara berkala, mudah
sengal-sengal dan batuk (dengan bunyi khas), udem dinding bronkhus
dan hipersekresi dahak yang biasanya lebih parah pada malam hari dan
meningkatnya HRB terhadap rangsangan alergis maupun nonalergis.
 Terdapat factor genetis dan factor lingkungan yang berperan terhadap
timbulnyagejala-gejala tersebut.
 Berlainan dengan COPD, obstruksi saluran napas pada asma umumnya
bersifat reversible, serangan berlangsung beberapa menit sampai
beberapa jam, diantara dua serangan, pasien tidak menunjukkan gejala
apapun.
 Status asthmaticus adalah serangan asma hebat, bertahan lebih dari 24
jam, takhikardia dan tak bisa berbicara lancar karena nafas tersengal-
sengal.
 Asma alergik pada umumnya sudah dimulai sejak kanak-kanak, didahului
gejala alergi lain khususnya eksim, faktor keturunan dan konstitusi tubuh
berperanan pada terjadinya asma ini .
 Pasien asma memiliki kepekaan terhadap infeksi saluran napas,
kebanyakan terhadap virus yang berakibat peradangan bronchi yang
juga menimbulkan serangan asma.
penyebab

1. Peradangan steril kronis dari sal pernafasan dengan mast-cells dan


granulosit eosinophil sebagai pemeran penting.
2. HRB terhadap berbagai stimuli: allergen (poleen, spora jamur, partikel tinja
dari tungau), zat perangsang (debu, asap rokok, hawa dingin), emosi,
kelelahan, infeksi virus (rhinovirus, virus para-influenza) serta obat-obat
tertentu (asetosal, β-blockers, NSAIDs), bahan kimia ditempat kerja
(occupational asthma).
3. Pada serangan hebat, penyaluran udara dan oksigen ke darah menjadi
sedemikian lemah, sehingga penderita membiru kulitnya (cyanosis).
Sebaliknya pengeluaran napas dipersulit dengan meningkatnya kadar
CO2 dalam darah, yang memperkuat perasaan engap dan kecemasan.
penyebab

4. Peranan leukosit. Makrofag dan limfosit banyak terdapat di membrane


mukosa saluran napas. Makrofag: berperanan penting dalam pengikatan
pertama allergen dan “penyajiannya” kepada limfosit, dapat melepaskan
mediator peradangan (prostaglandin, tromboksan, leukotriene dan platelet
activating factor/PAF). PAF dan LTB4 berdaya menstimulir kemotaksis yang
menarik granulosit ke tempat peradangan.
5. T-helper cells (melepaskan sitokinnya, antara lain interleukin IL-3 dan IL-5,
yang mungkin berperan CD4+) penting pada migrasi dan aktivasi mast-cells
dan granulosit. IL-4 mendorong limfosit-B untuk membentuk IgE. Aktivitas
makrofag dan limfosit tersebut dihambat oleh kortikosteroida, tetapi tidak
oleh adrenergika.
penyebab

6. Mast-cells. Pada penderita asma mast-cells bertambah banyak di sel-sel


epitel serta mukosa dan melepaskan mediator vasoaktif kuat (histamine,
serotonin dan bradikinin) yang mencetuskan reaksi asma akut, dikuti
pembentukan prostaglandin dan leukotriene. Pada waktu udara dingin,
pelat darah bias menggumpal yang berakibat terbentuknya IgE (atau IgM).
Pencegahan Asma

Tindakan umum, yaitu mencegah reaksi antigen-antibodi dan serangan


asma dengan menurunkan kegiatan HRB:
a. Sanitasi: binatang, debu, perubahan suhu, asap, histamin liberator.
b. Berhenti merokok.
c. Fisioterapi: expektoran dan latihan pernafasan dan relaksasi.
d. Hiposensibilisasi: meningkatkan IgG dan IgA.
e. Prevensi infeksi viral (vaksin) dan bakteri (antibiotika).
Pengobatan Asma

Serangan asma akut


1) Spasmolitik inhalasi: salbutamol, terbutalin.
2) Suppos aminofilin.
3) Efedrin dan isoprenalin tablet.
4) Injeksi iv: aminofilin dan atau salbutamol, kalau perlu + hidrokortison /prednison iv.
5) Injeksi adrenalin.
Pengobatan Asma

Terapi pemeliharaan
1) Asma ringan (serangan kurang dari 1x/bulan): salbutamol, terbutalin 1-2
inhalasi/minggu.
2) Asma sedang (serangan kurang dari 1-4x/bulan): inhalasi kortikosteroid dan nedokromil,
anak-anak: oral ketotifen, oksatomida.
3) Asma agak serius (serangan lebih dari 1-2x/minggu): kortikosteroida dosis lebih besar +
B2 adrenergik, antikolinergik.
4) Asma serius (serangan lebih dari 3x/minggu): kortikosteroida dosis lebih besar lagi +
malam long acting 2 adrenergik, kalau perlu + teofilin slow release.
Obat asma

 Berdasarkan mekanisme kerjanya obat asma dapat dibagi dalam


beberapa kelompok, yaitu zat-zat yang menghindari degranulasi mast-
cells (anti-alergika) dan zat-zat yang meniadakan efek mediator
(bronchodilator, antihistaminika dan kortikosteroida).
Obat asma

 Antialergika
 Anti alergika adalah zat-zat yang berkhasiat menstabilisasi mast-cells sehingga tidak pecah dan
mengakibatkan terlepasnya histamine dan mediator peradangan lainnya.
 Yang terkenal adalah kromoglikat dan nedokromil, antihistaminika (ketotifen, oksatomida) dan β2-
adrenergika (lemah). Obat ini sangat berguna untuk mencegah serangan asma dan rhinitis alergis
(hay fever).
 Penggunaan: Kromoglikat sangat efektif sebagai pencegah serangan asma dan bronchitis yang
bersifat alergis. Untuk profilaksis yang layak obat ini harus diberikan 4 kali sehari dan efeknya baru
nyata sesudah 2-4 minggu. Penggunaannya tidak boleh dihentikan dengan tiba-tiba berhubung
dapat memicu serangan. Pada serangan akut kromolin tidak efektif karena tidak memblok reseptor
histamine.
Obat asma
Obat asma
Obat asma
Obat Asma
Obat Asma
Obat Asma
Obat Asma

Anda mungkin juga menyukai