Anda di halaman 1dari 51

KELOMPOK 2

Konsep listrik: tahun 600 SM oleh


Thales
A. Interaksi Elekrostatik
1. Muatan Listrik

Muatan yang diam dinamakan muatan listrik statis


atau muatan listrik diam.

(a) Styrofoam mendekat pada penggaris plastik


(b) Syrofoam bergerak menjauh dari penggaris plastik,
(c) Styrofoam bergerak mendekat pada batang kaca
ELEKTROSKOP

Besi kepala
elektroskop

Dinding kaca

Gagang besi

Daun elektroskop (foil)

Alas isolator

Gambar 3.3
Gambar 3.2
Elektroskop sederhana
Elektroskop daun
Muatan Positif Dan Negatif
neutron
proton
elektron

Interaksi antara benda-benda bermuatan listrik


disebut interaksi elektrostatik.
2. Gaya Coulomb
oleh Charles Augustin de Coulomb

Besar muatan listrik 1 coulomb:


muatan listrik yang mengalir setiap detik
pada suatu penghantar yang berarus tetap
1 ampere.

q1q2
F k 2
k = 9 × 109 Nm2/C2
1 μC = 10–6 C
r
k = 9 × 109 Nm2/C2
ε0 = 8,85 × 10–12 C2/Nm2

Untuk medium ruang hampa:


ε > ε0

K = konstanta dielektrik suatu zat


Untuk udara atau ruang hampa,
nilai K = 1.
3. Grafik Gaya Coulomb

(a) Grafik hubungan antara gaya elektrostatik (F) dan


jarak (r)
(b) Grafik gaya elektrostatik (F) terhadap muatan (q)
4. Gaya Coulomb pada Muatan Listrik Akibat
Interaksi dengan Muatan-Muatan Lain

Gaya elektrostatik merupakan besaran vektor.

FC = FCA – FCB

(a) Tiga buah muatan A, B, C


terletak segaris lurus
(b) Vektor penjumlahan gaya
segaris
Vektor-vektor gaya elektrostatik
B. Medan Listrik
Medan listrik adalah ruang di sekitar benda-benda bermuatan
listrik, di mana setiap titik bermuatan listrik yang berada di
dalamnya mengalami gaya elektrostatik.

Garis Medan Listrik:


Garis-garis yang
menunjukkan adanya
medan listrik
Muatan listrik q
menimbulkan medan listrik
di sekitarnya

Gaya Coulomb pada


muatan q' akibat muatan q
1. Kuat Medan Listrik

Kuat medan listrik di suatu titik: gaya elektrostatik yang dialami oleh
satu satuan muatan positif yang diletakkan di titik itu.

Keterangan:
E = kuat medan listrik (N/C)
F = gaya elektrostatik (N)
q' = muatan listrik (C)
k = konstanta Coulomb (Nm2/C2)
q = muatan listrik (C)
r = jarak titik dari muatan listrik (m)
Arah kuat medan di suatu titik:
(a) ditimbulkan oleh muatan positif
(b) ditimbulkan oleh muatan negatif
Ex

Ey
2. Fluks Medan Listrik

Garis medan listrik atau fluks medan listrik adalah garis


khayal yang menggambarkan adanya medan listrik
sedemikian sehingga arah ataupun garis singgung pada
setiap titik menyatakan arah medan listrik di titik itu.

Vektor kuat medan listrik


sepanjang garis gaya atau
garis medan listrik
Garis-garis medan listrik:
(a) sebuah muatan positif
(b) sebuah muatan negatif
(c) dua muatan positif dan negatif
(d) dua muatan positif
Kuat medan listrik di setiap titik pada permukaan bola

Garis-garis medan listrik


menembus tegak lurus
permukaan bola
3. Hukum Gauss

Hukum Gauss menyatakan bahwa:


jumlah seluruh garis medan listrik yang menembus permukaan
tertutup sama dengan jumlah aljabar muatan-muatan listrik yang
dilingkupi permukaan tertutup itu.

Suatu permukaan berbentuk bola


yang melingkupi muatan listrik
Keterangan:
E total = jumlah medan listrik pada permukaan
Gauss (N/C)
Q = jumlah muatan dalam permukaan Gauss (C)
ε0 = permitivitas listrik (0,85 × 10–12 C2N–1m–2)
4. Kuat Medan Listrik di Sekitar Kawat Bermuatan

Keterangan:
E = kuat medan listrik (N/C)
λ = rapat muatan tiap satuan
panjang kawat (C/m)

Medan listrik pada suatu titik di


sekitar kawat bermuatan
4. Kuat Medan Listrik di Suatu Titik Akibat Beberapa
Muatan Listrik

Kuat medan listrik


di titik P akibat
beberapa muatan
listrik
Kuat medan listrik total di titik P
karena muatan listrik q1 dan q2
masing-masing adalah

Kuat medan listrik di suatu titik


tidak segaris dengan muatan-
muatan listrik
5. Medan Listrik di Dekat Sebuah Bidang (Pelat)

Gambar 3.29
Titik P berada pada jarak Z dari pelat Keterangan:
dengan luas A
Ep = kuat medan listrik E pada titik P (N/C)
σ = rapat muatan (C/m2)
ε0 = permitivitas listrik di udara atau ruang
hampa
6. Medan Listrik Antara Dua Pelat Sejajar

EP = Eq = ER = E

Medan listrik yang kuat medan listrik


dan arah garis medan listriknya di
setiap titik sama disebut medan listrik
homogen.

Gambar 3.30
Medan listrik antara dua pelat
sejajar
Muatan listrik tiap satu satuan luas pelat
penghantar didefinisikan sebagai rapat muatan dan diberi
lambang σ (baca: sigma).
atau

σ = ε0E

Gambar 3.31
Permukaan Gauss pada pelat
sejajar
Keterangan:
E = kuat medan listrik (N/C)
σ = rapat muatan (C/m2)
ε0 = permitivitas listrik di udara atau ruang
hampa
7. Kuat Medan Listrik pada Bola Konduktor Bermuatan
Gambar 3.33
Bola konduktor bermuatan listrik
Keterangan:
E = kuat medan listrik (N/C)
Q = muatan listrik (C)
K = konstanta (9 × 109 N/Cm2)
a. Kuat medan di A

b. Kuat medan di B

c. Kuat medan di C
C. Energi Potensial dan Potensial Listrik
1. Energi Potensial Listrik
Muatan listrik q akan dipindahkan
dari titik a yang berjarak ra ke titik b
yang berjarak rb dengan lintasan ∆s.
Besarnya usaha yang dibutuhkan dalam proses
pemindahan tersebut

Keterangan:
k = konstanta kesebandingan couloumb
Gambar 3.35 = 9 × 109 Nm2/C2
Muatan q dipindahkan di dalam
medan listrik yang ditimbulkan oleh
Q, q = muatan listrik (C)
muatan Q r = jarak dari muatan listrik (m)
Bila ra = ~ dan rb = r maka

Usaha ini sama dengan energi potensial listrik untuk posisi r.


Untuk energi potensial per satuan muatan dikenal sebagai
potensial listrik V(r), di mana

Keterangan:
V(r) = potensial listrik (volt)
Dengan demikian, usaha untuk memin dahkan q dari a ke b dalam
medan magnet yang ditimbulkan oleh muatan Q dapat ditulis sebagai
berikut:

Keterangan:
W a → b = usaha dari a ke b (J)
q = muatan yang dipindahkan (C)
Va = potensial di titik a (V)
Vb = potensial di titik b (V)
2. Beda Potensial Dua Titik dalam Medan Listrik Homogen

Keterangan:
∆Ep = beda energi potensial listrik antara dua titik
di dalam medan listrik homogen (J)
–Fc = k Qq/r a r b beda energi potensial (J)
∆s = panjang lintasan perpindahan muatan listrik
Gambar 3.36 (m)
Dua titik pada medan listrik α = sudut arah gaya dan perpindahan
homogen
Beda energi potensial listrik tiap satu satuan muatan positif di
dalam medan listrik homogen tersebut disebut beda potensial
atau tegangan antara dua titik dan dilambangkan V
Keterangan:
V = beda potensial (J/C = volt)
∆Ep = beda energi potensial (J)
q = muatan listrik (C)

Beda potensial antara dua titik di dalam medan listrik homogen dapat
diru muskan:

Keterangan:
V = beda potensial (J/C)
E = kuat medan listrik (N/C)
∆s = lintasan perpindahan muatan
listrik (m)
α = sudut antara kuat medan listrik
dengan perpindahan muatan
3. Potensial Listrik yang Ditimbulkan oleh Beberapa Muatan
Karena potensial listrik adalah besaran
skalar, jumlah potensial di titik P sama
dengan jumlah aljabar potensial terhadap
masing-masing muatan.

Gambar 3.37
Potensial listrik yang ditimbulkan Secara umum, dapat dirumuskan:
oleh beberapa muatan
D. Kapasitor
Kapasitor atau sering juga disebut
kondensator adalah alat (komponen)
yang dibuat sedemikian sehingga
mampu menyimpan muatan listrik.

Sebuah kapasitor terdiri atas


lempeng-lempeng logam yang
disekat satu sama lain dengan
isolator. Isolator penyekat itu sering
Gambar 3.39
disebut zat dielektrik.
Skema sederhana kapasitor
Lempengan yang dihubungkan dengan muatan positif memperoleh
muatan positif, sebab elektron-elektron dari lempeng masuk ke kutub
positif baterai, sedangkan lempeng yang dihubungkan dengan kutub
negatif menerima aliran elektron dari kutub negatif baterai, sehingga
memperoleh negatif. Besar muatan positif pada salah satu lempeng
sama dengan muatan negatif pada lempeng yang lain
Gambar 3.40
Pemberian muatan pada kapasitor

Gambar 3.41
Berbagai jenis kapasitor (a) kapasitor
mika, (b) kapasitor plastik, dan (c) kapasitor keramik
Selain itu, kapasitor dibedakan atas dua jenis, yaitu kapasitor polar
atau kapasitor terkutub dan kapasitor nonpolar atau kapasitor tak
terkutub.

Gambar 3.42
Lambang kapasitor polar
dan nonpolar

V =potensial listrik antara kedua pelat


A =luas penampang pelat
Gambar 3.43 d = jarak antara kedua pelat.
Pelat sejajar dalam kapasitor
1. Kapasitas Kapasitor
Kapasitas kapasitor adalah perbandingan antara besarnya muatan
listrik yang dapat disimpan tiap satu satuan beda potensial bidang
bidangnya.

Keterangan:
C = kapasitas kapasitor (F)
q = muatan pelat (C)
A = luas pelat (m2)
V = beda potensial (V)
Satuan kapasitas kapasitor (C) dalam SI adalah coulomb/volt atau C/V
dan lebih dikenal dengan nama farad, disingkat F.
Kapasitas 1 F ternyata sangat besar. Oleh sebab itu, satuan yang sering
digunakan adalah mikrofarad ( µF) atau pikofarad (pF).
2. Dielektrik
Pada kapasitor, ruang antarkepingnya biasa disisipi suatu bahan
isolator, seperti kaca, plastik, mika, kertas, atau kayu, bahan ini
disebut dengan dielektrik.

Keterangan:
ε= permitivitas bahan
ε0 = permitivitas hampa udara
K = konstanta dielektrik
Gambar 3.44
Kapasitor keping sejajar (a) tanpa dielektrik (antarkeping berisi udara),
(b), (c), dan (d) tinjauan molekuler dengan diberi dielektrik
Jika medan listrik antarkeping kapasitor tanpa dielektrik (berisi udara)
adalah E0 maka medan listrik setelah disisipi dielektrik dengan
konstanta K menjadi:
Untuk kapasitor keping sejajar jarak antarkepingnya d, beda
potensialnya menjadi

Kapasitas kapasitor dengan dielektrik menjadi

Keterangan:
C = kapasitas kapasitor dengan dielektrik (F)
C0 = kapasitas kapasitor tanpa dielektrik (F)
K = konstanta dielektrik
E. Rangkaian Kapasitor

1. Rangkaian Kapasitor Seri

Masing-masing kapasitor mengandung


muatan listrik yang sama besar.

Gambar 3.45
Rangkaian kapasitor seri Untuk n kapasitor yang dirangkai seri
berlaku persamaan:
2. Rangkaian Kapasitor Paralel

Cp = C1 + C2 + C 3
Untuk n kapasitor yang dirangkai paralel berlaku:

Cp = C1 + C2 + C3 + ... + Cn
F. Energi yang Tersimpan dalam Kapasitor

Gambar 3.50
Grafik q – V kapasitor

Keterangan:
W = energi yang tersimpan dalam kapasitor (J)
q = muatan listrik (C)
V = potensial kapasitor (V)
C = kapasitas kapasitor (F)

Anda mungkin juga menyukai