1408 - Bab 3 Listrik Statis (Ready)
1408 - Bab 3 Listrik Statis (Ready)
Besi kepala
elektroskop
Dinding kaca
Gagang besi
Alas isolator
Gambar 3.3
Gambar 3.2
Elektroskop sederhana
Elektroskop daun
Muatan Positif Dan Negatif
neutron
proton
elektron
q1q2
F k 2
k = 9 × 109 Nm2/C2
1 μC = 10–6 C
r
k = 9 × 109 Nm2/C2
ε0 = 8,85 × 10–12 C2/Nm2
FC = FCA – FCB
Kuat medan listrik di suatu titik: gaya elektrostatik yang dialami oleh
satu satuan muatan positif yang diletakkan di titik itu.
Keterangan:
E = kuat medan listrik (N/C)
F = gaya elektrostatik (N)
q' = muatan listrik (C)
k = konstanta Coulomb (Nm2/C2)
q = muatan listrik (C)
r = jarak titik dari muatan listrik (m)
Arah kuat medan di suatu titik:
(a) ditimbulkan oleh muatan positif
(b) ditimbulkan oleh muatan negatif
Ex
Ey
2. Fluks Medan Listrik
Keterangan:
E = kuat medan listrik (N/C)
λ = rapat muatan tiap satuan
panjang kawat (C/m)
Gambar 3.29
Titik P berada pada jarak Z dari pelat Keterangan:
dengan luas A
Ep = kuat medan listrik E pada titik P (N/C)
σ = rapat muatan (C/m2)
ε0 = permitivitas listrik di udara atau ruang
hampa
6. Medan Listrik Antara Dua Pelat Sejajar
EP = Eq = ER = E
Gambar 3.30
Medan listrik antara dua pelat
sejajar
Muatan listrik tiap satu satuan luas pelat
penghantar didefinisikan sebagai rapat muatan dan diberi
lambang σ (baca: sigma).
atau
σ = ε0E
Gambar 3.31
Permukaan Gauss pada pelat
sejajar
Keterangan:
E = kuat medan listrik (N/C)
σ = rapat muatan (C/m2)
ε0 = permitivitas listrik di udara atau ruang
hampa
7. Kuat Medan Listrik pada Bola Konduktor Bermuatan
Gambar 3.33
Bola konduktor bermuatan listrik
Keterangan:
E = kuat medan listrik (N/C)
Q = muatan listrik (C)
K = konstanta (9 × 109 N/Cm2)
a. Kuat medan di A
b. Kuat medan di B
c. Kuat medan di C
C. Energi Potensial dan Potensial Listrik
1. Energi Potensial Listrik
Muatan listrik q akan dipindahkan
dari titik a yang berjarak ra ke titik b
yang berjarak rb dengan lintasan ∆s.
Besarnya usaha yang dibutuhkan dalam proses
pemindahan tersebut
Keterangan:
k = konstanta kesebandingan couloumb
Gambar 3.35 = 9 × 109 Nm2/C2
Muatan q dipindahkan di dalam
medan listrik yang ditimbulkan oleh
Q, q = muatan listrik (C)
muatan Q r = jarak dari muatan listrik (m)
Bila ra = ~ dan rb = r maka
Keterangan:
V(r) = potensial listrik (volt)
Dengan demikian, usaha untuk memin dahkan q dari a ke b dalam
medan magnet yang ditimbulkan oleh muatan Q dapat ditulis sebagai
berikut:
Keterangan:
W a → b = usaha dari a ke b (J)
q = muatan yang dipindahkan (C)
Va = potensial di titik a (V)
Vb = potensial di titik b (V)
2. Beda Potensial Dua Titik dalam Medan Listrik Homogen
Keterangan:
∆Ep = beda energi potensial listrik antara dua titik
di dalam medan listrik homogen (J)
–Fc = k Qq/r a r b beda energi potensial (J)
∆s = panjang lintasan perpindahan muatan listrik
Gambar 3.36 (m)
Dua titik pada medan listrik α = sudut arah gaya dan perpindahan
homogen
Beda energi potensial listrik tiap satu satuan muatan positif di
dalam medan listrik homogen tersebut disebut beda potensial
atau tegangan antara dua titik dan dilambangkan V
Keterangan:
V = beda potensial (J/C = volt)
∆Ep = beda energi potensial (J)
q = muatan listrik (C)
Beda potensial antara dua titik di dalam medan listrik homogen dapat
diru muskan:
Keterangan:
V = beda potensial (J/C)
E = kuat medan listrik (N/C)
∆s = lintasan perpindahan muatan
listrik (m)
α = sudut antara kuat medan listrik
dengan perpindahan muatan
3. Potensial Listrik yang Ditimbulkan oleh Beberapa Muatan
Karena potensial listrik adalah besaran
skalar, jumlah potensial di titik P sama
dengan jumlah aljabar potensial terhadap
masing-masing muatan.
Gambar 3.37
Potensial listrik yang ditimbulkan Secara umum, dapat dirumuskan:
oleh beberapa muatan
D. Kapasitor
Kapasitor atau sering juga disebut
kondensator adalah alat (komponen)
yang dibuat sedemikian sehingga
mampu menyimpan muatan listrik.
Gambar 3.41
Berbagai jenis kapasitor (a) kapasitor
mika, (b) kapasitor plastik, dan (c) kapasitor keramik
Selain itu, kapasitor dibedakan atas dua jenis, yaitu kapasitor polar
atau kapasitor terkutub dan kapasitor nonpolar atau kapasitor tak
terkutub.
Gambar 3.42
Lambang kapasitor polar
dan nonpolar
Keterangan:
C = kapasitas kapasitor (F)
q = muatan pelat (C)
A = luas pelat (m2)
V = beda potensial (V)
Satuan kapasitas kapasitor (C) dalam SI adalah coulomb/volt atau C/V
dan lebih dikenal dengan nama farad, disingkat F.
Kapasitas 1 F ternyata sangat besar. Oleh sebab itu, satuan yang sering
digunakan adalah mikrofarad ( µF) atau pikofarad (pF).
2. Dielektrik
Pada kapasitor, ruang antarkepingnya biasa disisipi suatu bahan
isolator, seperti kaca, plastik, mika, kertas, atau kayu, bahan ini
disebut dengan dielektrik.
Keterangan:
ε= permitivitas bahan
ε0 = permitivitas hampa udara
K = konstanta dielektrik
Gambar 3.44
Kapasitor keping sejajar (a) tanpa dielektrik (antarkeping berisi udara),
(b), (c), dan (d) tinjauan molekuler dengan diberi dielektrik
Jika medan listrik antarkeping kapasitor tanpa dielektrik (berisi udara)
adalah E0 maka medan listrik setelah disisipi dielektrik dengan
konstanta K menjadi:
Untuk kapasitor keping sejajar jarak antarkepingnya d, beda
potensialnya menjadi
Keterangan:
C = kapasitas kapasitor dengan dielektrik (F)
C0 = kapasitas kapasitor tanpa dielektrik (F)
K = konstanta dielektrik
E. Rangkaian Kapasitor
Gambar 3.45
Rangkaian kapasitor seri Untuk n kapasitor yang dirangkai seri
berlaku persamaan:
2. Rangkaian Kapasitor Paralel
Cp = C1 + C2 + C 3
Untuk n kapasitor yang dirangkai paralel berlaku:
Cp = C1 + C2 + C3 + ... + Cn
F. Energi yang Tersimpan dalam Kapasitor
Gambar 3.50
Grafik q – V kapasitor
Keterangan:
W = energi yang tersimpan dalam kapasitor (J)
q = muatan listrik (C)
V = potensial kapasitor (V)
C = kapasitas kapasitor (F)