Anda di halaman 1dari 27

Merlis Simon, S.Kep.,Ns.,M.

Kes
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa diharapkan mampu :

Mengetahui dan memahami tentang peran


perawat dalam keperawatan keluarga

Mengetahui dan memahami tingkat praktik


keperawatan keluarga

Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip


keperawatan keluarga
Definisi
Perawat yang berperan membantu
individu dan keluarga untuk
menghadapi penyakit dan disabilitas
kronik dengan meluangkan sebagian
waktu bekerja di rumah pasien dan
bersama keluarganya.
Tujuan :
1. Mempromosikan dan Melindungi
kesehatan masyarakat.
2. Mengurangi kejadian dan penderitaan
akibat penyakit
Peran Perawat pada
Keperawatan Keluarga
1. Pendidik kesehatan
2. Konseling
3. Membuat kontrak
4. Manajemen kasus
5. Advokasi klien
6. Koordinasi
7. Kolaborasi
8. Konsultasi
Pendidik Kesehatan

• Penyuluhan atau pendidikan kesehatan


merupakan satu dari pendekatan
intervensi keperawatan keluarga yang
utama. Pendidikan dapat mencakup
berbagai bidang, isi dan fokus, termasuk
promosi kesehatan dan pencegahan
penyakit, masalah kesakitan/disabilitas
dan dampaknya, serta dinamika keluarga
(Friedman,2010).
Konseling
• Konseling adalah suatu proses bantuan
interaktif antara konselor dan klien yang
ditandai oleh elemen inti penerimaan,
empati, ketulusan, dan keselarasan.
Membuat kontrak
• Suatu cara efektif bagi perawat yang
berpusat pada keluarga agar dapat
dengan realistik membantu individu dan
keluarga membuat perubahan periaku
adalah dengan cara membuat kontrak.
Manajemen kasus
• Manajemen kasus memiliki riwayat
perkembangan sebagai bagian dari peran
perawat kesehatan masyarakat terakhir
digunakan di tatanan layanan kesehatan
yang bersifat akut. (Cary 1996 dalam
Friedman 2010).
Advokasi klien
• Komponen utama dari manajemen kasus
adalah advokasi klien (Smith, 1993 dalam
Friedman 2010). Advokasi adalah
seseorang yang berbicara atas nama
orang atau kelompok lain.
Advokasi klien
• Peran sebagai advokat klien melibatkan
pemberian informasi kepada klien dan
kemudian mendukung mereka apapun
keputusan yang mereka buat (Bramlett,
Gueldener, dan Sowell, 1992; kohnke,
1982 dalam Friedman 2010).
Advokasi klien
Perawat keluarga dapat menjadi advokat
klien dengan membantu klien memperoleh
layanan yang mereka butuhkan dan menjadi
hak mereka.
Koordinasi
• Salah satu peran advokasi klien yang
diterima secara luas masalah koordinator.
Karena ini dari manajemen kasus adalah
juga koordinasi, pengertian advokasi dan
koordinasi pada pokoknya saling tumpang
tindih.
Koordinasi
• Pada kenyataannya manajemen kasus
sering kali diartikan sebagai koordinasi
(khususnya dibidang kerja sosial), dan
dirancang untuk memberikan berbagai
pelayanan kepada klien dengan
kebutuhan yang kompleks di dalam suatu
pengendali tunggal.
Koordinasi
• Koordinator diperlukan pada perawatan
berkelanjutan agar pelayanan yang
komprehensif dapat tercapai. Koordinasi
juga sangat diperlukan untuk mengatur
program kegiatan atau terapi dari berbagai
disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang
tindih atau pengulangan.
• .
Kolaborasi
• Kolaborasi menurut Lamb and Napadano
(1984) dalam Friedman (2012) adalah
proses berbagi perencanaan dan tindakan
secara berkelanjutan disertai tanggung
jawab bersama terhadap hasil dan
kemampuan bekerjasama untuk tujuan
sama menggunakan tekhnik penyelesaian
masalah.

Konsultasi
• Perawat sebagai narasumber bagi
keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatan. Agar keluarga mau meminta
nasehat pada perawat maka hubungan
perawat dan keluarga harus dibina dengan
baik, perawat harus bersikap terbuka dan
dapat dipercaya. Maka dengan demikian,
harus ada Bina Hubungan Saling Percaya
(BHSP) antara perawat dan keluarga.
Tingkatan praktik keperawatan keluarga

1. Keluarga sebagai konteks (LEVEL I)


 Fokus pada kesehatan individu
 Keluarga sebagai background dari
anggotanya
 Keluarga sebagai system pendukung
/stressor terbesar bagi anggotanya
Tingkatan praktik keperawatan keluarga

 Individu/anggota keluarga akan dikaji dan


diintervensi
 Keluarga akan dilibatkan dalam berbagai
kesempatan
2. Keluarga sebagai kelompok (LEVEL II)
 Keluarga didefinisikan sebagai kelompok atau
keseluruhan dari anggota keluarga
 Keluarga merupakan penjumlahan dari
anggota-anggotanya
 Masalah Kesehatan/Keperawatan yang sama
dari Masing-masing Anggota akan
diintervensi bersamaan.
 Masing-masing anggota keluarga dilihat
sebagai unit yang terpisah
3. Keluarga sebagai sistem (LEVEL III)
• Fokus pengkajian dan intervensi keperawatan
adalah sub sistem dalam keluarga.
• Anggota-anggota keluarga dipandang sebagai
unit yang berinteraksi
• Fokus intervensi: hubungan ibu dengan anak;
hubungan perkawinan; dll
4. Keluarga sebagai kelompok masyarakat
(LEVEL IV)
• Seluruh keluarga dipandang sebagai klien dan
menjadi fokus utama dari pengkajian dan
perawatan.
• Keluarga menjadi fokus dan individu sebagai
latar belakang.
• Keluarga dipandang sebagai interaksional
sistem
• Fokus intervensi: dinamika internal keluarga;
hubungan dalam keluarga; struktur dan fungsi
keluarga; hubungan sub sistem keluarga
dengan lingkungan luar.
Prinsip-Prinsip Keperawatan
Keluarga
1. Keluarga sebagai unit / satu kesatuan
dalam pelayanan kesehatan.
2. Tujuan utama keperawatan keluarga
adalah meningkatkan status kesehatan
agar produktivitas dan kesejahteraan
meningkat.
3. Asuhan keperawatan yang diberikan
sebagai sarana peningkatan kesehatan
keluarga
4. Perawat melibatkan seluruh anggota
keluarga dari merumuskan sampai
dengan mengatasi masalah.
5. Mengutamakan preventif dan promotif
tapi tidak mengabaikan kuratif dan
rehabilitative.
6. Sumber daya keluarga dimanfaatkan
dengan maksimal untuk peningkatan
kesehatan keluarga.
7. Pendekatan yg digunakan yaitu problem
solving dg proses keperawatan
8. Kegiatan utama askep klg adalah
penyuluhan kesehatan, askep kesehatan
dasar/ perawatan di rumah.
9. Diutamakan terhadap keluarga yang
termasuk beresiko tinggi
10. Sasaran dlm keluarga yaitu semua
anggota keluarga
Kasus :
Ny. H (45 th), seorang janda, tinggal bersama
3 anaknya: An. A (20 th), An. B (17 th), An. C
(10 th) dan Ny. T (65 th), ibu Ny. H. An. A
sudah lulus SMA namun belum bekerja, An. B
mengalami keterbelakangan mental dan sulit
untuk bersosialisasi dengan orang lain. Ny. H
berpenghasilan Rp 800.000/bulan.
1.Identifikasi peran perawat pada kelg Ny. H
2.Jelaskan tingkatan praktik kep kelg pd Ny.
K dan jelaskan masalah kep yang mungkin
muncul pada tingkatan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai