0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan16 halaman
Dokumen tersebut membahas kebijakan percepatan penanganan stunting di Kabupaten Pringsewu. Stunting adalah istilah untuk anak yang lebih pendek dari tinggi badan normal anak seusianya. Indonesia memiliki prevalensi stunting tertinggi ke-5 di dunia. Dokumen ini menjelaskan penyebab stunting dan upaya yang ditempuh untuk menurunkan angka stunting di Lampung melalui pilar komitmen kepemimpinan, program nasional dan masyarakat, s
Dokumen tersebut membahas kebijakan percepatan penanganan stunting di Kabupaten Pringsewu. Stunting adalah istilah untuk anak yang lebih pendek dari tinggi badan normal anak seusianya. Indonesia memiliki prevalensi stunting tertinggi ke-5 di dunia. Dokumen ini menjelaskan penyebab stunting dan upaya yang ditempuh untuk menurunkan angka stunting di Lampung melalui pilar komitmen kepemimpinan, program nasional dan masyarakat, s
Dokumen tersebut membahas kebijakan percepatan penanganan stunting di Kabupaten Pringsewu. Stunting adalah istilah untuk anak yang lebih pendek dari tinggi badan normal anak seusianya. Indonesia memiliki prevalensi stunting tertinggi ke-5 di dunia. Dokumen ini menjelaskan penyebab stunting dan upaya yang ditempuh untuk menurunkan angka stunting di Lampung melalui pilar komitmen kepemimpinan, program nasional dan masyarakat, s
• Stunting, sebuah istilah untuk anak yang secara antropometri lebih pendek dari rerata tinggi badan normal anak-anak seusianya (secara tegas dalam standar WHO 2005 disebutkan bila berada dibawah -2 Zscore untuk stunted/pendek dan dibawah -3 Zscore untuk severe stunted/sangat pendek) Beban Ganda Permasalahan Gizi di Indonesia Sebanyak 159 juta anak stunting di seluruh dunia – 9 juta dari mereka tinggal di Indonesia
37.2% Balita Pendek (Stunting)
12.1 % Balita Kurus (Wasting)
37,1% Anemia pada Ibu Hamil
Indonesia termasuk ke dalam 17 negara
yang mengalami beban ganda permasalahan gizi (Global Nutrition Report, 2014) • Negara Indonesia menempati peringkat ke 5 dunia dengan jumlah anak pendek terbanyak. Posisi Indonesia hanya lebih baik dari India, Tiongkok, Nigeria, dan Pakistan. Akan tetapi ada situasi yang berbeda, pada Negara Afrika Tengah, Nigeria, Pakistan terjadi situasi konflik senjata/peperangan, yang menyebabkan anak-anak menjadi yatim piatu, diculik, disiksa bahkan dijual Kerangka Penyebab Masalah Stunting di Indonesia Angka Stunting Provinsi Lampung berdasarkan Pemantauan Status Gizi 2017 Azas-azas penurunan stunting adalah: • bertindak cepat dan akurat, artinya dalam upaya penurunan stunting, tenaga gizi terlatih harus bertindak sesuai prosedur tetap pelayanan gizi dan kode etik profesi; • penguatan kelembagaan dan kerja sama; artinya dalam upaya penurunan stunting tidak hanya dapat dilakukan secara sektoral, akan tetapi membutuhkan dukungan sektor dan program lain; • akuntabilitas, artinya menentukan bahwa dalam segala hal yang berhubungan dengan penurunan stunting harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab HPK Kegiatan intervensi gizi sensitif dengan sasaran masyarakat umum sebagaimana dimaksud, meliputi: • menyediakan dan memastikan akses pada air bersih; • menyediakan dan memastikan akses pada sanitasi; • melakukan fortifikasi bahan pangan; • menyediakan akses kepada layanan kesehatan dan Keluarga Berencana (KB); • menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Jaminan Kesehatan Rakyat Aceh (JKRA); • menyediakan Jaminan Persalinan Universal (Jampersal); • memberikan pendidikan pengasuhan pada orang tua; • memberikan pendidikan anak usia dini universal; • memberikan pendidikan gizi masyarakat; • memberikan edukasi kesehatan seksual dan reproduksi, serta gizi pada remaja; • menyediakan bantuan dan jaminan sosial bagi keluarga miskin; dan • meningkatkan ketahanan pangan dan gizi Penurunan stunting dilakukan melalui beberapa pilar sebagai terobosan dan aksi bersama, meliputi:
1. komitmen dan visi Bupati;
2. konvergensi, koordinasi dan konsolidasi program nasional, daerah dan masyrakat; 3. sosialisasi dengan fokus pada pemahaman, perubahan perilaku, komitmen politik dan akuntabilitas; 4. mendorong kebijakan keamanan nutrisi makanan (nutritional food security); dan 5. pemantauan dan evaluasi. Pendekatan Penurunan Stunting:
1.Kemandirian Keluarga; (edukasi,
promotif & Preventif) 2.GERMAS 3.Gerakan 1000 HPK 4.Pembentukan Tim Penanggung Jawab Penurunan Stunting yang terdiri dari : pemerintah, masyarakat, akademisi, praktisi dan pelaku usaha TERIMA KASIH