Anda di halaman 1dari 10

NILAI MOKO DALAM

BUDAYA DESA LELLA

KELOMPOK KBPM DESA LELLA


UNIVERSITAS TRIBUANA KALABAHI
2019
ABSTRAK
 Moko merupakan sala satu lambang identitas masyarakat kabupaten alor yang sering digunakan dalam acara-acara
pameran kebudayaan dan secara khusus digunakan dalam upacara acara adatia. Setiap etnis di Kabupaten Alor
memiliki carah dalam memperlakukan moko yang berbeda-beda. Secara khusus masyrakat di Desa Lella memiliki
carah memberi nilai Moko yang berbeda dari daerah lain. oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk
mengetahui nilai Moko dalam warisan budaya di Desa Lealla Kecamatan Alor Selatan . Metode pengambilan data
dilakukan dengan wawancara dan studi pustaka. hasil peneilitian disimpulkan bahwa Moko dalam budaya masyarakat
Desa Lella dapat di bagi menjadi 6 jenis di susun dari yang tertinggi sampai yang terendah yakni moko malaitana,
moko jawa, moko makasar, moko beigawa, moko namoling dan yang terkecil yakni moko piku, Walaupun moko dapat
di kelompokan berdasarkan jenis namun dalam perhitungan nilai moko diurutkan berdasarkan jenis dan cap yang
dimiliki setiap moko, Nilai moko terbesar dapat diberi nilai sama dengan nilai moko dibawanya dengan ketentuan
jumlah nilai dibawanya memenuhi ketentuan hukum adat yang berlaku seperti dapat dijelaskan berdasarkan tabel
diatas bahwa nilai setiap moko terbesar dapat disetarakan dengan nilai moko yang lebih rendah dengan jumlah yang
telah ditetapkan dalam aturan adatia masyarakat Desa Lella. menurut orang tua bahwa terkadang perbandinggan
nilai moko dapat dikurangi atau di tambahkan sesuai dengan kondisi dan kesepakatan keluarga dalam upacara adat.
 Kata kunci: Moko, Desa Lella, Adatia
Desa Lella merupakan salah satu Desa yang terletak di Kabupeten
Alor Kecamatan Alor Selatan Nusa tenggara timur tentunya tidak
terlepas dari kebudayaan Kabupaten Alor yang berkaitan dengan
Gong dan Moko.

Saran
Kedepannya diharapkan agar setiap desa Kbpm dapat menuliskan
artikel tentang jnis dan nilai moko sehingga dari pihak kampus
memiliki data tertulis tentang jenis dan nilai moko secarah lengkap
yang dapat dituliskan dalam bentuk buku, sehingga dapat
diwariskan ke setiap generasi.
LATAR BELAKANG

saat ini Perlakuan nilai moko dalam penggunaannya hanya diketahui oleh sesama para tua adat
yang dituturkan secara lisan dan hanya terjadi dalam acara-cara khusus (upacara adat,
peminangan, denda adat dan lain lain. bebicara tentang nilai moko bukan menjadi sesuatu yang
umum untuk diceritakan kepada generasi muda sehingga dikuatirkan pengetahuan tentang nilai
moko bagi generasi muda menjadi kabur karna tidak tersedia dokumen secara tertulis. Oleh
karena itu penting untuk menuliskan nilai moko agar dapat diketahui dan
dipelajari oleh generasi muda di Desa Lella dan dapat diwariskan ke setiap
generasi.
Moko adalah istilah atau sebutan orang Alor untuk Nekara Perunggu
dengan bentuk lebih kecil dari Nekara.
Bagian bagian moko

 Moko terbagi menjadi empat bagian yakni:


1. Bagian atas sebagai bidang pukul yang menutup lobang bagian
atas;
2. bagian bahu biasanya terdapat pegangan untuk Moko, dikenal
dengan istilah tangan atau telinga Moko;
3. Bagian Pinggang atau tengah, adalah bagian yang
mempertemukan bagian atas bagian bawah, diameternya lebih
kecil dari bagian atas dan juga lebih kecil dari diameter bagian
bawah;
4. dan Bagian Bawah atau Kaki, adalah bagian yang terdapat
lubang di dasar moko. Sehingga Moko ketika bagian atasnya
dipukul, akan memunculkan resonansi bunyi yang nyaring
Gambar Bagian-Bagian Moko

Bagian atas

Bagian telinga

Bagian pinggang

Bagian kaki
Dalam kehidupan bermasyarakat dan berbudaya masyarakat Desa Lella, Moko disebut dengan
nama “Waima” dari bahasa dan dialeg masyarakat Desa lella.
 Moko (“Waima”) berdasarkan perbandingan nilai di Desa Lella Kecamatan Alor
Selatan dapat di susun berdasarkan urutan nilai tertinggi sampai yang terkecil
sebagai berikut:

Nama Moko
No Jumlah Perbandingan Nilai
Bahasa Indonesia Bahasa Daerah
1 Malaitana balekwe 1 4 Jawa
2 Malaitana mai Kolmalai 1 2 Jawa + 1 Aimala
3 Malaitana laki kolmalai 1 1 Jawa + 1 Aimala
4 Jawa telinga anteru Jawa Yawey Uimi 1 2 makasar + 1mok
Aimala
5 Jawa telinga lobang Jawa Yawey Suku 1 2 makasar +1 beigawa
6 Jawa telinga satu Jawa yawei minok 1 2 makasar
7 Makasar tangan panjang Makasar katang lapang 1 2 aimala + 1Moko
beigawa
8 Makasar tangan pendek Makasar katang maruk 1 2 aimala + 1 gong
beigawa
9 Makasar kawat Makasar kawat 1 2 aimala
10 Beigawa Beigawa 1 4 katangmi
11 Namoling Namoling 1 2 katangmi
12 Piku Piku 1 -
Berdasarkan Tabel diketahui bahwa moko yang beredar di Desa Lella terdiri atas 12
jenis moko
 yang dapat dijelaskan sebagai berikut;
 Secara umum Moko dapat di bagi menjadi 6 macam di susun dari yang tertinggi
yakni Moko malaitana, Moko jawa, Moko makasar, Moko beigawa, Moko namoling
dan yang terkecil yakni Moko piku.
 Walaupun Moko dapat di kelompokan berdasarkan jenis namun dalam perhitungan
nilai Moko diurutkan berdasarkan jenis dan cap yang dimiliki setiap Moko.
 Nilai Moko terbesar dapat diberi nilai sama dengan nilai Moko dibawanya dengan
ketentuan jumlah nilai dibawanya memenuhi ketentuan hukum adat yang berlaku
seperti dapat dijelaskan berdasarkan tabel diatas bahwa nilai 1 Moko malaitana
dapat diseterakan dengan nilai 4 buah Moko jawa atau sebaliknya demikain juga
ada Moko yang lain.
 Menurut orang tua yang tergabung dalam lembaga adat Desa Lella mennjelaskan
bahwa terkadang perbandinggan nilai moko dapat dikurangi atau ditambahkan
sesuai dengan kondisi dan kesepakatan keluarga dalam upacara adat.

Anda mungkin juga menyukai