Anda di halaman 1dari 10

1 53.

01 Kabupaten Kupang Oelamasi


2 53.02 Kabupaten Timor Tengah Selatan Soe
3 53.03 Kabupaten Timor Tengah Utara Kefamenanu
4 53.04 Kabupaten Belu Atambua
5 53.05 Kabupaten Alor Kalabahi
6 53.06 Kabupaten Flores Timur Larantuka
7 53.07 Kabupaten Sikka Maumere
8 53.08 Kabupaten Ende Ende
9 53.09 Kabupaten Ngada Bajawa
10 53.10 Kabupaten Manggarai Ruteng
11 53.11 Kabupaten Sumba Timur Waingapu
12 53.12 Kabupaten Sumba Barat Waikabubak
13 53.13 Kabupaten Lembata Lewoleba
14 53.14 Kabupaten Rote Ndao Baa
15 53.15 Kabupaten Manggarai Barat Labuan Bajo
16 53.16 Kabupaten Nagekeo Mbay
17 53.17 Kabupaten Sumba Tengah Waibakul
18 53.18 Kabupaten Sumba Barat Daya Tambolaka
19 53.19 Kabupaten Manggarai Timur Borong
20 53.20 Kabupaten Sabu Raijua Seba
21 53.21 Kabupaten Malaka Betun
22 53.71 Kota Kupang -

Informasi terkait:
Daftar Luas 22 Kabupaten/Kota di Prov. Nusa Tenggara Timur

Sumber informasi: Kementerian Dalam Negeri RI


1.KABUPATEN SUMBA

Tari Kataga adalah tarian tradisional sejenis tarian perang yang khas
dari Sumba , Nusa Tenggara Timur(NTT). Tarian ini biasanya dimainkan oleh
para penari pria dengan berkostum adat dan dilengkapi senjata seperti
pedang dan perisai. Tari Kataga ini merupakan salah satu tarian tradisional
yang cukup terkenal di NTT, khususnya Sumba yang merupakan tempat
asalnya. Tarian ini biasanya ditampilkan di berbagai acara adat,
penyambutan, maupun pertunjukan budaya.
Tari Kataga ini biasanya dimainkan oleh 8 orang atau lebih penari pria
dengan kostum adat khas Sumba dan dilengkapi senjata seperti pedang
dan perisai. Dalam pertunjukannya para penari tersebut dibagi menjadi dua
kelompok yang menggambarkan dua kubu yang saling berperang. Dengan
diiringi oleh iringan musik yang cepat, para penari menari sambil
meneriakan suara yang khas sehingga membuat suasana pertunjukan
semakin meriah.

2.KABUPATEN ALOR
Tari Lego Lego adalah salah satu tarian tradisional masyarakat di Pulau Alor,
Nusa Tenggara Timur (NTT). Tarian ini biasanya dimainkan oleh penari pria
dan wanita secara masal. Dalam tarian ini mereka menari dengan saling
bergandengan dan membentuk formasi melingkar mengelilingi Mesbah. Tari
Lego Lego merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di
daerah Alor, Nusa Tenggara Timur, dan sering ditampilkan di berbagai
acara, baik acara adat maupun acara pertunjukan.
Pengiring Tari Lego Lego

Dalam tarian ini biasanya dilakukan tanpa musik pengiring dan hanya
diiringi oleh nyanyian serta suara gemerincing gelang kaki mengikuti
langkah kaki penarinya. Namun ada juga beberapa kawasan di daerah Alor
yang menggunakan alat musik seperti gong dan moko sebagai musik
pengiringnya.

3.KABUPATEN ROTE

Tari Kebalai merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari Rote
Ndao, Nusa Tenggara Timur. Pada zaman dahulu, tarian ini sering
dilakukan setelah acara pemakaman adat. Setelah upacara pemakaman
selesai, para keluarga, kerabat, maupun para tamu yang datang berkumpul
dan melakukan tarian ini. Tari Kebalai ini dilakukan dengan tujuan untuk
menghibur keluarga yang sedang berduka, sehingga keluarga yang
ditinggalkan tidak terlarut dalam duka yang mendalam.

Seiring dengan perkembangan zaman, tarian ini tidak hanya dilakukan


pada saat acara pemakaman saja, namun juga sering ditampilkan di
berbagai acara yang bersifat hiburan seperti acara adat, penyambutan,
perayaan serta pertunjukan seni budaya.
Dalam pertunjukan Tari Kebalai biasanya tanpa diiringi musik,
namun hanya di iringi oleh syair-syair yang dilantunkan oleh si
pelantun syair sering disebut manahelo dan manasimba. Syair yang
dibawakan oleh pelantun syair biasanya merupakan syair-syair
adat. Selain menjadi pelantun syair mereka ini juga memimpin
tarian.

4.KABUPATEN SIKKA

Tari Hegong adalah salah satu tarian tradisional dari Maumere, Sikka, Nusa
Tenggara Timur (NTT). tarian ini biasanya dimainkan secara berkelompok
oleh penari pria dan wanita dengan berpakaian adat yang khas dan diiringi
dengan musik Gong Waning. Tari Hegong merupakan salah satu tarian
tradisional yang cukup terkenal dan sering di tampilkan di berbagai acara
seperti acara adat, penyambutan tamu penting, kesenian daerah dan
berbagai acara lainnya.

5.KABUPATEN NGADA
Tarian Ja’i adalah nama salah satu Tarian Khas Kabupaten Ngada. Ja’i
biasanya ditarikan untuk menyambut tamu kehormatan dan pada saat
upacara adat. Saat ini, Ja’i adalah tarian paling populer di NTT. Bahkan Ja’i
sudah menjadi tarian wajib saat pesta. Tanpa Ja’i pesta terasa tak lengkap.
Formasi Ja’i mirip barisan tentara. Jumlah dan panjang barisan bisa
disesuaikan dengan kondisi ruangan. Orang yang berada di barisan paling
depan biasanya jadi pemimpin, yang lain tinggal mengikutinya saja.
Gerak dan irama kaki tarian Ja’i sebenarnya sangat sederhana. Gerak
maju berupa langkah kaki yang tidak utuh, berputar setengah lingkaran di
tempat sambil merentangkan tangan kemudian berjalan maju lagi dengan
gerakan kaki setengah pincang. Seiring makin terkenalnya tarian Ja’i, versi
baru tarian Ja’i pun bermunculan. Tarian Ja’i dimodifikasi hingga menjadi
lebih menarik, meski gerak dasarnya tetap.
Sebenarnya Ja’i diiringi suara dari Gong-Gendang, namun seiring
berjalannya waktu musik popyang telah dikombinasikan dengan musik
daerah menjadikan tarian Ja’i semakin menarik. Musik untuk tarian Ja’i
atau sering disebut Lagu Ja’i akan membosankan kalau hanya
didengarkan. Menikmati musik jenis ini harus dengan gerakan Ja’i. Lagu-
lagu Ja’i bertempo cepat dan terdengar lantang dari awal hingga akhir. Di
sinilah bedanya tarian Ja’i. Tarian Ja’i yang sederhana dan kini menjadi
terkenal di NTT bukan hanya sebuah tarian yang memeriahkan sebuah
pesta, Ja’i merupakan simbol kebersamaan dan kegembiraan.

6.KABUPATEN MANGGARAI
Caci atau tari Caci atau adalah tari perang sekaligus permainan rakyat
antara sepasang penari laki-laki yang bertarung dengan cambuk dan
perisai di Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Caci merupakan tarian
atraksi dari bumi Congkasae- Manggarai. Hampir semua daerah di wilayah
ini mengenal tarian ini. Kebanggaan masyarakat Manggarai ini sering
dibawakan pada acara-acara khusus. Tarian Caci Caci berasal dari kata ca
dan ci. Ca berarti satu dan ci berarti uji. Jadi, caci bermakna ujian satu
lawan satu untuk membuktikan siapa yang benar dan salah dan
merupakan ritual Penti Manggarai.

7.KABUPATEN LEMBATA

Para penari menggunakan pakaian adat. Kaki mereka mengenakan wadah anyaman
berisi hasil panen, misalnya kacang hijau. Penggunaan kacang hijau ini tentu ada
artinya. Konon, jika biji kacang hijau tersebut masih utuh setelah tarian selesai,
maka kualitas kacang hijau itu dianggap bagus.

Siapa saja yang mengikuti tarian ini?

Siapa saja yang boleh ikut menarikan tari padoa ini? Seluruh warga kampung
diperbolehkan untuk ikut menari bersama. Laki-laki, perempuan, tua, maupun
muda. Semuanya dianjurkan ikut menari dan memanjatkan pujian, terima kasih
kepada Tuhan atas seluruh berkat yang mereka dapatkan.

Diiringi nyanyian khas Suku Sabu dan tidak menggunakan alat musik

Selain menari dan melantunkan doa, biasanya suku Sabu juga menyanyikan lagu
khas suku mereka. Uniknya, suku ini sama sekali tidak menggunakan alat musik
tertentu. Mereka hanya mengandalkan bunyi-bunyian dari biji kacang hijau yang
ada dalam wadah anyaman di kaki masing-masing.

Ketika tubuh penari mulai bergerak, bunyi biji kacang hijau pun mulai terdengar
seperti irama musik tertentu. Seiring gerakan mereka, bunyi biji kacang hijau
terdengar bagai kesatuan musik yang enak didengar.

9.KABUPATEN NAGAKEO

Iki Mea artinya seekor burung yang pemalu. Sebuah tarian nagekeo
(sebuah kabupaten baru di Flores tengah) dengan lagu Iki Mea sangat
mendukung gerak tarian. Tari ini lebih bersemangat dari tari tandak Gawi
dari Kabupaten Ende-Lio atau Dolo-dolo dari Flores Timur.
Tari ini sama bersemangat seperti tari Jai (Ende-Lio). Tari ini sedang
trendy di Flores, NTT. Tari ini mengungkapkan syukur, kegembiraan
kalangan muda-mudi.
TARI TEBE berasal dari Kabupaten Belu. Tarian Tebe merupakan suatu
luapan kegembiraan atas keberhasilan / kemenangan dimana para pria
dan wanita bergandengan tangan sambil bernyanyi bersahut-sahutan
melantunkan syair dan pantun yang berisikan puji-pujian, kritikan atau
permohonan, sambil menghentakan kaki sesuai irama lagunya.
Biasanya dilakukan pada malam hari. Pada zaman dahulu dilaksanakan
para Meo pulang dari medan perang membawa kepala musuh, kemudian
dipancangkan ditengah lalu mereka mengelilinginya semalam suntuk dan
biasanya selama 3 atau 4 hari lamanya. Sekarang tarian ini dipentaskan
pada acara Gereja atau acara kegembiraan lainnya. Juga acara
pendinginan rumah adat (rumah pemali) atau saat injak padi dan lain-lain.

10.KABUPATEN KUPANG

Tari Cerana adalah tarian selamat datang atau tarian penyambutan yang khas dari
Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tarian ini dilakukan oleh beberapa penari
wanita yang menari dengan membawa wadah berbentuk kotak berisi sirih dan
pinang. Tari Cerana merupakan salah satu tarian yang sangat terkenal di Pulau
Timor sebelah barat (wilayah Nusa Tenggara Timur) dan Pulau Rote. Tarian ini
sering ditampilkan di berbagai acara penyambutan tamu penting maupun para
rombongan wisatawan yang datang ke sana.

Sejarah Tari Cerana

Tari Cerana dulunya merupakan tarian yang sering digunakan oleh masyarakat
Kupang sebagai tarian penyambutan bagi para bangsawan, tamu penting maupun
orang dituakan. Tarian ini dilakukan sebagai rasa penghormatan terhadap tamu
yang datang. Selain di daerah Kupang tarian ini juga sangat populer di beberapa
daerah lain di sekitarnya seperti di daerah Rote Ndao, Timor Tengah Utara(TTU),
dan Timor Tengah Selatan(TTS).

11.KABUPATEN ENDE

Tarian Ule Lela Nggewa


Judul tarian ini identik dengan lagunya yang sangat khas, bila orang mendengar
atau menyanyikan lagu Ule Lela Nggewa pasti akan ingat dengan tariannya. Dalam
tarian ini penarinya terdiri dari para gadis dan musik pengiringnya hanya sebuah
gendang, Pada zaman dahulu para leluhur menggunakan batu sebagai musik
pengiringnya. Tarian ini telah membawa NTT dalam tingkat Nasional di Jakarta
dibawakan oleh Sanggar Seni Budaya NTT dan Festival Seni Budaya di berbagai
Negara dibawakan oleh Yayasan Budaya Bangsa.
m. Tarian Woge
Tarian woge diiringi dengan nggo lamba/wani dengan irama yang khas. Tarian ini
biasanya ditarikan oleh satu orang atau secara individual pada upacara adat
didahului dengan kata-kata/syair atau bhea. Penari dilengkapi dengan alat-alat
perang seperti mbaku dan sau atau perisai dan pedang/parang, pada pergelangan
kaki dikat dengan untaian woda atau lonceng giring-giring. Dewasa ini dasar dari
tarian woge berkembang menjadi tarian secara group/massa dengan tata gerak atau
ragamnya serta design lantai digarap dengan berik sehingga menjadi sebuah tarian
yang indah.

Anda mungkin juga menyukai