Anda di halaman 1dari 12

SIFILIS PADA KEHAMILAN

Presented by : Kelompok 2

Atika Patni Suri NPM. 19.24.006


Ayola Wanda Ulfa NPM. 19.24.007
Ayu Lestari NPM. 19.24.008
Ayu Metasari Br Pa NPM. 19.24.008
Ayu Syahfitri NPM. 19.24.010

Dosen Pengampu:
Dra. Nurminda, S.Si, Apt.

PROGRAM PROFESI PROGRAM STUDI APOTEKER


Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Deli Husada
FARMASI RUMAH SAKIT
1
Apa itu SIFILIS

2
Tanda tanda sifilis pada ibu
hamil
 Gejala Sifilis
 Gejala sipilis atau sifilis digolongkan sesuai dengan tahap
perkembangan penyakitnya. Tiap jenis sifilis memiliki gejala yang
berbeda-beda. Berikut adalah penjelasannya:
• Sifilis primer
Sifilis jenis ini ditandai dengan luka (chancre) di tempat bakteri
masuk.
• Sifilis sekunder
Sifilis jenis ini ditandai dengan munculnya ruam pada tubuh.
• Sifilis laten
Sifilis ini tidak menimbulkan gejala, tapi bakteri ada di dalam tubuh
penderita.
• Sifilis tersier
Sifilis ini dapat menyebabkan kerusakan organ lainnya otak, saraf,
atau jantung

3
penyebab
 Penyebab Sifilis
 Sifilis disebabkan oleh infeksi bakteri , yang menyebar
melalui hubungan seksual dengan penderita sifilis

4
Diagnosis Sifilis

 Untuk mengetahui seseorang menderita sifilis, dokter


akan melakukan pemeriksaan berupa tes darah dan
pengambilan cairan luka. Tes darah untuk mengetahui
adanya antibodi untuk melawan infeksi, sementara
pemeriksaan cairan luka guna mengetahui keberadaan
bakteri penyebab sifilis (sipilis).

5
Alur tes sifilis

6
kasus
 Seorang ibu hamil . Ny. X umur 23 tahun,hamil anak
pertama.Usia kehamilan 28 minggu.Datang ke Bps
tanggal 10 Mei 2013 bersama suaminya Tn Y ,pukul
10.00 WIB ,ingin memeriksakan kehamilanya, ibu
mengeluh nyeri saat buang air kecil, sering demam,
nyeri di bagian perut bawah dan pegal-pegal, serta
kemerahan pada kaki dan tangan,. Ibu mengatakan
suaminya menderita sífilis serta belum teratasi .Ibu
merasa cemas jika ibu dan bayi yang dikandungnya
tertular sífilis. Ibu mengatakan tidak mengetahui
aktivitas suaminya diluar rumah. Ibu khawatir suaminya
sering ‘jajan‘ mungkin tidak menyadari kalau dirinya
sudah mengidap penyakit sifilis. 7
Vital sign
a. Suhu : 36,9derajatcelcius
b. Nadi : 78 x/menit
c. Tekanandarah : 110/80 mmHg
d. Respirasi : 20 x/menit
3. Antropometri
a. BB : 61 kg
b. TB : 165
. Pemeriksaan Penunjang
Darah : Hb = 12 gr%
Urine : Protein Urine =Negatif (-)
Glukosa Urine : Negatif (-)
USG : DJJ 140x/menit
8
 Keluhan Utama
 Ibu mengeluh nyeri saat buang air kecil, sering demam,
nyeri di bagian perut bawah dan pegal-pegal, serta
kemerahan pada kaki dan tangan,.
 Analisa
 Ibu hamil dengan sifilis usia kehamilan 28 minggu, janin
tunggal, hidup, intra uterin.

9
Terapi yang diberikan
 Stadium
 Terapi sifilis pada ibu hamil
Sifilis primer dan sekunder
Benzatin benzyl penicillin 2,4 juta IU, injeksi IM dosis
tunggal ; dosis kedua dianjurkan
 Sifilis laten
Benzatin benzyl penicillin 2,4 juta IU, injeksi IM, satu
kali/minggu selama 3 minggu berturut-turut.

10
Pengobatan non-penisilin pada sifilis awal (primer, sekunder, atau laten <2
tahun) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Eritromisin 500 mg 4 kali sehari selama 14


hari, atau
Ceftriaxone 1 g IM satu kali sehari selama 10
sampai 14 hari, atau
Azithromycin 2 g sekali secara oral
Untuk pengobatan non-penisilin pada sifilis lanjut, WHO merekomendasikan
pengobatan dengan eritromisin 500 mg per oral empat kali sehari selama
30 hari. WHO juga merekomendasikan bahwa bayi yang lahir dari wanita
yang dirawat selama kehamilan dengan rejimen non-penisilin menerima
pengobatan penicillin selama 10 hingga 15 hari.1

11
TERIMAKASIH 

12

Anda mungkin juga menyukai