Anda di halaman 1dari 68

1. UU NO.

36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN


Tugas Pemerintah
 Masyarakat diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk
mengembangkan, meningkatkan dan menggunakan pelayanan
kesehatan tradisional yang dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan
keamanannya.
 Pemerintah mengatur dan mengawasi pelayanan kesehatan tradisional
dengan didasarkan pada keamanan, kepentingan, dan perlindungan
masyarakat.
2. PP NMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG PELAYANAN
KESEHATAN PASAL 70
1) Pemerintah bertanggung jawab memberdayakan dan
mendorong peran aktif masyarakat dalam upaya
pengembangan kesehatan tradisional.
2) Pemberdayaan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat
diarahkan agar masyarakat dapat melakukan perawatan
kesehatan secara mandiri (asuhan mandiri) dan benar.
3) Perawatan kesehatan secara mandiri sebagaimana dimaksud
pada ayat 1&2 dapat dilaksanakan dengan pemanfaatan taman
obat keluarga dan keterampilan
3. PERMENKES NOMOR 9 TAHUN 2016
tentang upaya pengembangan kesehatan
tradisional melalui asuhan mandiri
pemanfaatan TOGA dan ketrampilan
(Akupresur).
Bertujuan terselenggaranya asuhan mandiri melalui:
a. pembentukan dan pengembangan kelompok asuhan
mandiri;
b. kegiatan kelompok asuhan mandiri secara benar dan
berkesinambungan; dan
c. pelaksanan pembinaan asuhan mandiri secara berjenjang.
4 . PMK NO 37 TAHUN 2017 TTG PELAYANAN
KESEHATAN TRADISIONAL INTEGRASI

Pelayanan kesehatan tradisonal komplementer yg


terintegrasi di fasilitas pelayanan kesehatan yang aman
, bermutu,efektif , sesuai standart
INDIKATOR RENSTRA BIDANG YANKES
TRADISIONAL

Persentase Puskesmas yang


menyelenggarakan kesehatan tradisional

Puskesmas yang membina kelompok Asuhan Mandiri Kesehatan


Tradisional
1. PARADIGMA SEHAT

1. Diutamakan Promotif dan Preventif,


2. Prioritas pendanaan pada pemenuhan
kegiatan promotif-preventif, baru
digunakan untuk kuratif
3. Sasaran utama adalah keluarga
4. Kunjungan rumah: home visit / home care
adalah upaya untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
mengatasi masalah/gangguan kesehatan
ringan secara mandiri oleh individu dalam
keluarga, kelompok atau masyarakat, dengan
memanfaatkan TOGA dan akupresur.
Upaya pengembangan kesehatan tradisional melalui asuhan
mandiri pemanfaatan taman obat keluarga dan keterampilan
bertujuan untuk terselenggaranya asuhan mandiri
pemanfaatan taman obat keluarga dan keterampilan , melalui :
 Pembentukan dan Pengembangan kelompok asuhan
mandiri;
 Kegiatan kelompok asuhan mandiri secara benar dan
berkesinambungan; dan
 Pelaksanaan pembinaan asuhan mandiri secara berjenjang.
 Dinas Kesehatan Provinsi
 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
 Puskesmas
 Penanggung jawab lintas sektor (seperti
Gubernur, Bupati, Camat, Kepala
Desa/Lurah, TP PKK, Kader, Kelompok
asuhan mandiri dan Linsek lainnya
Pendanaan penyelenggaraan asuhan mandiri
kesehatan tradisional bersumber dari :
 Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN)
 Anggaran Pendapatan Belanja Negara
Daerah (APBD)
 Sumber lain yang tidak mengikat yang sesuai
dengan perundang-undangan
Taman Obat Keluarga
adalah sekumpulan tanaman berkhasiat obat untuk kesehatan
keluarga yang disusun menjadi sebuah taman yang memiliki
nilai keindahan.

Keterangan:
Ditanam pada sebidang tanah di halaman, di pekarangan, atau
di kebun, kumpulan pot-pot bunga atau poly bag sehingga
dapat memenuhi kebutuhan ramuan obat di keluarga.
• Sebagai tanaman obat keluarga
• Sebagai penanggulangan pertama pengobatan
suatu penyakit
• Membantu masyarakat dalam penigkatan derajat
kesehatan secara sederhana
• Sebagai sistem pengobatan yang murah dan
aman
• Untuk mempercepat penyembuhan penyakit
salah satu jenis/cara pengobatan
tradisional ketrampilan yang dilakukan
melalui teknik penekanan di permukaan
tubuh pada titik-titik akupunktur dengan
menggunakan jari, atau bagian tubuh lain,
atau alat bantu, dengan tujuan untuk
perawatan kesehatan.
TATA LAKSANA
GANGGUAN RINGAN DENGAN
PEMANFAATAN TOGA
&AKUPRESURE
UNTUK ASUHAN MANDIRI
 Ibu Hamil, Nifas dan Menyusui
• Meningkatkan Produksi ASI
• Pegal badan
• Keputihan

 Balita
• Meningkatkan Nafsu Makan
• Meredakan Batuk
 Anak Usia Sekolah
• Mengatasi Gatal-Gatal Biduran

 Remaja
• Mengurangi Nyeri Haid
• Anemia

 Usia Kerja
• Mengatasi Stres
• Mengatasi kram otot
• Mengurangi sakit kepala migrain
 Lansia
• Mengatasi mual dan muntah
• Meningkatkan daya tahan tubuh
• Mengatasi Sulit tidur
• Mengatasi nyeri pinggang
• Mengatasi Sulit tidur
• Mengatasi Sesak napas
• Mengatasi Sembelit
ASI Sedikit dan Tidak Lancar
BAHAN CARA PEMBUATAN CARA PEMAKAIAN
Ramuan 1
 Daun katuk segar (2-3  Daun katuk segar Sayur daun katuk
genggam) dibuat sayur dimakan 3 kali setiap hari,
setiap kalinya 1 mangkok
Ramuan 2
Temulawak (sebesar Direbus hingga air Minum 1 gelas pagi dan 1
telur bebek, diiris) menyusut menjadi gelas diminum menjelang
Meniran(1/2 genggam) setengahnya tidur malam.
Pegagan(1/4genggam)
Air (3 gelas)
Untuk meningkatkan jumlah
ASI dapat dilakukan
pemijatan pada perpotongan
garis tegak lurus dari sudut
kuku bagian kelingking (SI 1)

Lokasi yang terletak


4 jari di bawah
tempurung lutut di
tepi luar tulang kering
(ST 36)
Lokasi yang terletak :
• setinggi sela iga ke empat
linea axillaris anterior (SP
18)
• Setinggi sela iga ke dua
linea midclavicullaris (ST
15)
• Setinggi sela iga ke tiga
linea midclavicullaris (ST
16)
• Setinggi sela iga ke empat
linea midsternalis (CV 17)
• Setinggi sela iga ke lima
linea midclavicullaris (ST
18)
Batuk Pilek
BAHAN CARA PEMBUATAN CARA PEMAKAIAN
Ramuan 1
 Kencur (3 ruas jari) Kencur dikupas diparut Diminum 4-5 x sehari 1
Air (3/4 cangkir) (parutannya dialasi daun sendok makan, untuk anak-
pisang). anak (lebih dari 12 tahun)
Tambahkan air 3/4 cangkir, dan orang dewasa.
lalu diperas dan disaring
dengan menggunakan kain
bersih/saringan teh.
Akupresur untuk meredakan
batuk pilek pada balita dapat
dilakukan pemijatan pada
lokasi yang letaknya di
samping cuping hidung
kanan dan kiri (LI 20)

Lokasi yang terdapat


pada 2 jari ke arah
lateral dari ruas tulang
punggung ketiga
(BL13)
Lokasi yang terletak di
punggung tangan pada tonjolan
tertinggi ketika ibu jari dan
telunjuk dirapatkan (LI 4)

Lokasi yang terletak pada 4 jari di


bawah tempurung lutut di tepi luar
tulang kering (ST 36)
Akupresur untuk meningkatkan
nafsu makan dapat dilakukan
pemijatan pada lokasi yang
letaknya lekukan belakang
mata kaki bagian dalam (KI 3)

Lokasi yang terletak 4 jari ke atas dari


mata kaki bagian dalam (SP 6)
Lokasi yang terletak
pada 3 jari di atas
pertengahan
pergelangan tangan
bagian dalam (PC 6)

Lokasi yang terletak di


punggung tangan pada
tonjolan tertinggi ketika ibu jari
dan telunjuk dirapatkan (LI 4)
Lokasi yang terletak 4 jari ke atas dari
mata kaki bagian dalam (SP 6)

dilakukan pemijatan
pada lokasi yang terletak
di punggung tangan
pada tonjolan tertinggi
ketika ibu jari dan
telunjuk dirapatkan
Lokasi yang terletak
4 jari di bawah
tempurung lutut di
tepi luar tulang kering
(ST 36)
Nyeri otot/ pegel linu
BAHAN CARA PEMBUATAN CARA PEMAKAIAN
Ramuan 1
 Daun landep (1/2 Daun Landep dari jenis Campuran dilumurkan
genggam) yang berbunga kuning pada bagian yang sakit 2 x
Kapur sirih (1/2 sdt) ditumbuk halus bersama- sehari.
Air matang (2 sdm) sama dengan kapur sirih. Bagi yang kulitnya peka
Campurkan air, aduk sebaiknya hati-hati, kalau
sampai menyerupai pasta merasa panas atau gatal
encer. sebaiknya segera bersihkan.
Untuk kram otot tungkai
bawah/ kaki dapat dilakukan
pemijatan pada bagian paha
yang terletak sejajar ujung jari
tengah pada posisi tubuh
berdiri dan lengan
menggantung di sisi paha (GB
31)

Lokasi yang terletak di


bawah tonjolan tulang sisi
bawah luar lutut. (GB34)
Lokasi yang
terletak di
lekukan bagian
bawah otot
betis (BL57)

Lokasi yang
terletak di lipat
lutut bagian
belakang
(BL40)
Sakit kepala sebelah/migren

BAHAN CARA PEMBUATAN CARA PEMAKAIAN


 bawang putih (1 Pegagan dan bawang Diminum selagi
siung) putih yang sudah hangat, 3 kali 1 gelas
Pegagan (1 digeprek direbus sehari.
jumput) dengan air selama 10-
Air (1 ½ gelas) 15 menit.
Untuk sakit kepala
daerah depan, dapat
dilakukan pemijatan
pada lokasi yang terletak
di lekukan tulang pelipis,
sejajar dengan sudut
mata luar (EX-HN5)

dilakukan pemijatan
pada lokasi yang terletak
di punggung tangan
pada tonjolan tertinggi
ketika ibu jari dan
telunjuk dirapatkan (LI4)
Untuk sakit kepala
daerah puncak kepala,
dapat dilakukan
pemijatan pada lokasi
yang terletak di puncak
kepala.(GV20)

Untuk sakit kepala


daerah tengkuk, dapat
dilakukan pemijatan pada
lokasi yang terletak di
belakang kepala (GB20).
lokasi yang terletak di
puncak bahu,
pertengahan antara
tengkuk dan pangkal
lengan (GB21)

lokasi yang terletak


di punggung kaki
pada cekungan
antara pertemuan
tulang telapak kaki
ibu jari dan jari ke-2
(LV3)
Susah Tidur (insomnia)

BAHAN CARA PEMBUATAN CARA PEMAKAIAN


Ramuan 1
 Buah pala (1 buah) Buah pala dicuci dan Suam-suam kuku
Madu (1 sdm) ditumbuk halus-halus. diminum 1-2 kali sehari.
Seduh dengan air
panas ¾ cangkir dan
madu 1 sendok makan.
Untuk susah tidur dapat
dilakukan pemijatan pada
lokasi yang terletak pada
lekukan garis pergelangan
tangan bagian dalam, segaris
dengan jari kelingking

lokasi yang terletak


pada tiga jari di atas
pertengahan
pergelangan tangan
bagian dalam.
dilakukan pemijatan
pada lokasi yang terletak
di punggung tangan
pada tonjolan tertinggi
ketika ibu jari dan
telunjuk dirapatkan

lokasi yang terletak


di punggung kaki
pada cekungan
antara pertemuan
tulang telapak kaki
ibu jari dan jari ke-2
Lokasi yang terletak pada
pertengahan kedua alis
(EX-HN3)
Ramuan untuk Mual

BAHAN CARA PEMBUATAN CARA PEMAKAIAN


 Jahe (2 ibu jari)  Jahe setelah  Minum ramuan
 Gula Merah dikupas, digeprek, jahesampai rasa mual
(secukupnya) rebus hingga air hilang.
 Air (1 ½ gelas) menyusut menjadi
setengahnya,
Tambahkan gula
merah kemudian
diaduk-aduk.
Diamkan sampai
hangat-hangat kuku.
Untuk mual muntah dapat
dilakukan pemijatan pada
lokasi yang terletak pada
tiga jari di atas
pertengahan pergelangan
tangan bagian dalam.(PC6)

pemijatan pada lokasi


yang terletak di garis
tengah tubuh depan di
pertengahan ujung
bawah tulang dada
dengan pusar. (CV12)
lokasi yang
terletak pada
empat jari di
bawah lutut di
tepi luar tulang
kering (ST 36)
Untuk sakit pinggang
dapat dilakukan pemijatan
pada lokasi yang terletak
di pinggang sejajar dengan
pusar, selebar 2 (dua) jari
tangan ke samping kiri dan
kanan dari garis tengah
tubuh (BL24)

Dan lokasi yang


terletak di
pertengahan lipat
lutut
Untuk susah buang air besar
(konstipasi) dapat dilakukan
pemijatan pada lokasi yang
terletak di
 punggung tangan pada
tonjolan tertinggi ketika ibu
jari dan telunjuk dirapatkan
(LI 4)
 4 jari ke atas dari punggung
pergelangan tangan segaris
jari tengah (TE 6)
Meningkatkan daya tahan tubuh
BAHAN CARA PEMBUATAN CARA PEMAKAIAN
 Jahe (1 ibu jari) Jahe, sereh, kayu Ramuan diminum
Pegagan (1 manis, gula aren hangat-hangat 1 gelas
jumput) dipotong kecil-kecil 2 kali sehari
Temulawak (1 ibu (bila perlu jahenya
jari) dibakar terlebih
Gula merah dahulu).
(secukupnya) Semua bahan
Air (1 ½ gelas) dicampur kemudian
direbus sampai
mendidih selama 10-15
menit.
dilakukan pemijatan
pada lokasi yang
letaknya 4 jari di
bawah lutut di tepi
luar tulang kering

dilakukan pemijatan
pada lokasi yang terletak
di punggung tangan
pada tonjolan tertinggi
ketika ibu jari dan
telunjuk dirapatkan
Lokasi yang terletak 4 jari
ke atas dari mata kaki
bagian dalam (SP 6)
Pingsan

BAHAN CARA PEMBUATAN CARA PEMAKAIAN


 Minyak kayu Dioleskan pada
putih (Secukupnya) hidung dan pelipis

Lokasi yang terletak persis


dibawah hidung ada jalur lekuk
(diatas tengah-tengah bibir atas)
(CV 26)
Langkah-Langkah Pemberdayaan

A. Langkah-Langkah Pemberdayaan Masyarakat dalam


Asuhan Mandiri Pemanfaatan Taman Obat Keluarga
dan Keterampilan di wilayah Puskesmas

1. Pembentukan 2. Pembinaan Kelestarian


Kelompok Asman Pengelolaan dan
Pemanfaatan TOGA Pengembangan Asman
dan Keterampilan Pemanfaatan TOGA
dan Keterampilan
B. Langkah-Langkah Kemitraan dalam Asuhan
Mandiri Pemanfaatan TOGA dan Akupresur
1.Pengertian
2.Tujuan
3.Prinsip Dasar
4.Identifikasi dan Peran mitra
5.Perencanaan (kemitraan) bersama
6.Pelaksanaan Kemitraan
7.Pemantauan dan Penilaian
c. Tahapan Pembentukan Kelompok

1) Penyiapan SDM
2) Sosialisasi dan orientasi Kader
3) Pembentukan kelompok Asman di tingkat masyarakat
a. Mengidentifikasi kelompok yang sudah ada di
masyarakat
b. Mensosialisasikan asuhan mandiri pemanfaatan TOGA
dan keterampilan kepada kelompok masyarakat.
c. Kader membentuk kelompok asuhan mandiri dengan
kriteria 1 kelompok terdiri atas 5 sampai 10 Kepala
Keluarga (KK), melalui langkah-langkah: Forming,
Storming, Norming, Performing
d. Pembentukan kelompok asuhan mandiri diharapkan
terbentuk dalam kurun waktu paling lama 3-6 bulan
sejak dilakukannya orientasi kader.
4) Terbentuk Kelompok Asuhan mandiri
2. Pembinaan Kelestarian Pengelolaan dan Pengembangan
Asuhan Mandiri

• Pembinaan ditujukan untuk pelaksanaan asuhan mandiri


secara benar dan aman sesuai dengan acuan Petunjuk
Praktis TOGA dan Keterampilan
• Salah satu bentuk pembinaan melalui penilaian pemanfaatan
TOGA yang rutin dilakukan setiap tahun dengan mengacu
pada Pedoman Penilaian Pemanfaatan TOGA dan Instrumen
Penilaian serta adanya pengembangan asuhan mandiri
pemanfaatan TOGA dan keterampilan di masyarakat.
Dalam pembinaan perlu dilakukan analisis tingkat
perkembangan kemandirian UKBM TOGA sesuai
klasifikasi TOGA.
Indikator keberhasilan Desa TOGA mengacu Klasifikasi
TOGA :
INDIKATOR PRATAMA MADYA PURNAMA
Jumlah KK ada TOGA < 30 % 30 – 60 % >60 %
Jenis Tanaman Obat < 50 50 - 100
> 100 jenis
per Desa jenis jenis
Jumlah KK
< 10 % 10 - 50 % >50 %
memanfaatkan TOGA
Jumlah Kader
penggerak TOGA per <5 5-10 >10
Desa
Cara Pembinaan:
a. Supervisi
b. Forum komunikasi
c. Menunjukkan film-film tentang pemberdayaan masyarakat
di bidang pelayanan kesehatan tradisional
d. Kunjungan Tamu
e. Wisata Karya
f. Perlombaan-perlombaan
g. Penerbitan majalah (dinding)
Indikator keberhasilan pemberdayaan masyarakat dalam
pelayanan kesehatan tradisional:

 Di Tingkat Kecamatan:  Di Tingkat Desa dan Kelurahan:


1) Terkoordinasinya dan 1) Adanya kader pengelola TOGA
terintegrasinya pelaksanaan
2) Kemudahan akses masyarakat
yankestrad dgn kegiatan
untuk mendapatkan informasi
pemberdayaan masyarakat lainnya.
terkait pemanfaatan TOGA.
2) Terkoordinasinya penerapan
3) Adanya pendanaan untuk
kebijakan yankestrad dgn
pengembangan dan pengelolaan
pengembangan desa dan kelurahan
TOGA.
siaga.
4) Peraturan di desa atau kelurahan
3) Terintegrasinya yankestrad dlm
tentang pengelolaan dan
program kerja forum kecamatan.
pemanfaatan TOGA.
4) Adanya pembinaan yankestrad di
5) Adanya pembinaan TOGA di
tingkat desa dan kelurahan secara
rumah tangga
berjenjang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai