Anda di halaman 1dari 52

PKI di Madiun

Perjuangan
DI/TII
Menghadapi APRA
Pergolakan
PRRI/Permesta
Dalam Negeri

Andi azis

RMS
Pemberontakan PKI di Madiun
1948

Latar Belakang

Kembalinya Muso dari Uni Soviet


dan upaya Amir Syarifuddin yang

Latar Belakang ingin menjatuhkan Kabinet Hatta.

Pemberontakan Muso ingin merebut Indonesia


dari tangan Nasionalis menjadi
Penumpasan Sosialis Komunis.
Pemberontakan PKI di Madiun
1948

26 Februari 1948
di Surakarta Partai-partai yg berfaham

sosialis ( Sosialis Indonesia, Pesindo,

Latar Belakang Partai Buruh, SOBSI ) melebur menjadi

Front Demokrasi Rakyat (FDR) dipimpin


Pemberontakan
Amir Syarifuddin, (sbg Oposisi anti

Penumpasan pemerintah).
Pemberontakan PKI di Madiun
1948
18 September 1948
PKI berhasil merebut Madiun;
memproklamasikan berdirinya
“Soviet Republik Indonesia”.

Latar Belakang

19 September 1948
Pemberontakan
PKI menguasai : markas CPM Siliwangi,
markas SPDT, STM, Tangsi Polisi,
Penumpasan
menangkap para perwira TNI AD dan RRI
dijadikan siaran propaganda PKI
Pemberontakan PKI di Madiun
1948

Upaya Penumpasan

Untuk menumpas PKI pemerintah membentuk

Komando Operasi dipimpin Kol. A.H Nasution (


Latar Belakang
Panglima Markas Besar Komando Djawa ).

Pemberontakan

Penumpasan Dalam operasi penumpasan Muso tewas dan Amir

Syarifuddin ditangkap di Grobogan Purwodadi..


Gerakan darul islam/tentara islam indonesia

Negara Islam Indonesia (NII) juga


dikenal dengan nama Darul Islam (DI) =
"Rumah Islam"

DI/TII JABAR
DI/ TII adalah gerakan yang
menginginkan berdirinya Negara Islam
DI/TII SULSEL
Indonesia

DI/TII ACEH
Bertujuan menjadikan RI menjadi
negara teokrasi dengan agama Islam
DI/TII KALSEL
sebagai dasar negara
DI/TII DI JAWA BARAT

Pelopor

Latar Belakang Sukarmadji Maridjan (SM)


Kartosuwiryo mempunyai cita-
cita untuk mendirikan Negara
Penumpasan
Islam Indonesia

Back
DI/TII DI JAWA BARAT

Terjadi setelah Divisi Siliwangi ditarik dari Jabar

Kongres Islam di Jawa Barat, berisi:


- Kartosuwiryo menjadi imam dari Negara
Pelopor Islam Indonesia.
- Pembentukan angkatan perang yang
dinamakan Tentara Islam Indonesia.
Latar Belakang - Penetapan undang-undang Qonun Asasi
yaitu hukum-hukum Islam.

Penumpasan
7 Agustus 1947 Kartosuwiryo
Back memproklamasikan NII
DI/TII DI JAWA BARAT

• dilaksanakan Operasi Pagar


Betis Di Gunung Geber oleh
TNI dan rakyat

Pelopor
• Kartosuwiryo tertangkap di
Latar Belakang Gunung Geber dan dijatuhi
hukuman mati

Penumpasan

Back
DI/TII DI SULAWESI
SELATAN

Pelopor Kahar Muzakar menempatkan


laskar-laskar rakyat Sulawesi
Pemberontaka Selatan ke dalam lingkungan APRIS
n (Angkatan Perang Republik
Indonesia Serikat). Kahar Muzakar
Penumpasan juga berkeinginan untuk menjadi
Pimpinan APRIS di daerah Sulsel.
Back
DI/TII DI SULAWESI
SELATAN

Berawal dari penolakan pemerintah atas


pembentukan Brigade Hasanuddin di bawah
pimpinan Kahar Muzakar

Pelopor
Muzakar melarikan diri saat dilantik sebagai
Pemberontaka Pejabat Wakil Panglima Tentara dan Tetorium
n VII dan membawa persenjataan ke hutan dan
melakukan pengacauan
Penumpasan

Back
DI/TII DI SULAWESI
SELATAN

Februari 1965 Kahar Muzakar


ditembak mati TNI
Pelopor

Pemberontaka
n

Penumpasan

Back
DI/TII DI ACEH
20 September1953

Pelopor

Latar Belakang

DI/TII Aceh dimulai dengan


Penyelesaian proklamasi Daud Beureueh
pada 20 September1953
Back
DI/TII DI ACEH
20 September1953

Adanya berbagai masalah antara lain masalah


otonomi daerah, pertentangan antargolongan,
serta rehabilitasi dan modernisasi daerah

Pelopor yang tidak lancar menjadi penyebab


meletusnya pemberontakan DI/TII di Aceh

Latar Belakang
Akibat penurunan status istimewa Aceh
menjadi karesidenan
Penyelesaian

Back
DI/TII DI ACEH
20 September1953

17-26 Desember 1962 diadakan


Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh
Pelopor
oleh Kolonel Jasin dan tercapai
perdamaian
Latar Belakang

Penyelesaian

Back
DI/TII DI KALIMANTAN
SELATAN
Menamakan diri Kesatuan
Rakjat Jang Tertindas

Menyerang
Maret 1965 DI/TII pos
Ibnu Hajar
menyerahkan Kalimantan kesatuan
diri dan Selatan ABRI
dihukum mati

1963
pemberontakan Ibnu Hajar
ditumpas TNI
Back
APRA (Angkatan Perang Ratu Adil)

Pemimpin Gerakan APRA dipimpin


oleh Kapten Westerling

Latar Belakang

Gerakan ini didasari adanya


Tujuan
kepercayaan rakyat akan
datangnya seorang Ratu Adil
Kronologi yg akan membawa rasa
Kejadian aman dan tenteram serta
memerintah dengan adil
Penumpasan
Apra (angkatan perang ratu adil)

Pemimpin
Latar belakang
• Adanya tuntutan dari mantan anggota tentara
KNIL yang dibubarkan untuk tetap menjadi

Latar Belakang 1 angkatan perang negara bagian

• keengganan TNI bergabung dengan KNIL


Tujuan
2
Kronologi • Di Bandung bekas anggota KNIL yang tidak mau
Kejadian bergabung dengan APRIS membentuk organisasi

Penumpasan
3 Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) yang dipimpin
oleh Raymond Westerling
Apra (angkatan perang ratu adil)

Pemimpin TUJUAN
• mempertahankan bentuk Negara Federal
Latar Belakang
1. Pasundan di Indonesia

Tujuan • mempertahankan adanya tentara tersendiri

pada setiap negara bagian Republik


Kronologi 2. Indonesia Serikat.
Kejadian

Penumpasan
Apra (angkatan perang ratu adil)

Pemimpin Ultimatum

Latar Belakang
Kudeta
Tujuan

Kronologi Penumpasan
Kejadian

Penumpasan
Kamis tanggal 5 Januari Namun, Tuntutan
1950, Westerling mengirim APRA tidak
surat kepada pemerintah dihiraukan oleh
RIS yang isinya adalah suatu pemerintah
ultimatum indonesia

Menuntut Pemerintah RIS Pemerintah RIS harus


menghargai negara-negara memberikan jawaban
bagian, terutama Negara positif dalam waktu 7
Pasundan dan harus hari dan apabila ditolak,
mengakui APRA sebagai maka akan timbul perang
tentara Pasundan. besar
10 januari 1950 berhasil menduduki markas
moh hatta menyampaikan
perintah kepada belanda staf Divisi Siliwangi
untuk menangkap
westerling.

sebelum penangkapan dilaksanakan

23 Januari 1950
Westerling melancarkan
kudeta. Bersama anak buahnya
menembak mati setiap anggota
TNI yang mereka temukan di
jalan
Rencana tersebut berhasil
kudeta juga terjadi di diketahui dan diambil tindakan
jakarta, yang dipimpin preventif, sehingga sidang
oleh Sultan Hamid II kabinet ditunda

Dengan rencana awal

menangkap beberapa menteri RIS yang sedang


menghadiri sidang kabinet dan membunuh Menteri
Pertahanan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Sekertaris
Jenderal Kementerian Pertahanan Mr. A. Budiardjo, dan
Pejabat Kepada Staf Angkatan Perang Kolonel T.B
Simatupang
Apra (angkatan perang ratu adil)

Pemimpin pemerintah RIS segera mengirimkan


kesatuan-kesatuan polisi (APRIS) Jawa
Tengah dan Jawa Timur
Latar Belakang

tanggal 4 April 1950


Tujuan Sultan Hamid II berhasil ditangkap

Kronologi Westerling berhasil melarikan


Kejadian diri ke luar negeri.

Penumpasan
Gerakan Pemerintah Revolusioner Republik
Indonesia/Perjuangan rakyat semesta
(PRRI/permesta)

Sedangkan PERMESTA
(Perjuangan Rakyat
Semesta ) di Sulawesi
Utara dipimpin oleh D.J.
Pemimpin Somba dan Kolonel Ventje
Sumual.
Latar Belakang
Pemerintahan Revolusioner
Kronologi Republik Indonesia )
dipimpin oleh Kolonel
Penumpasan
Ahmad Husen
Gerakan Pemerintah Revolusioner Republik
Indonesia/Perjuangan rakyat semesta
(PRRI/permesta)

Pemimpin

Latar Belakang

Kronologi

Penumpasan
Gerakan Pemerintah Revolusioner Republik
Indonesia/Perjuangan rakyat semesta
(PRRI/permesta)

Hubungan yang tidak harmonis


antara pemerintah pusat dengan
beberapa daerah
Keadaan itu disebabkan
Pemimpin

Latar Belakang Karena ketidakpuasan beberapa


daerah di Sumatra dan Sulawesi
Kronologi terhadap alokasi biaya pembangunan
dari pemerintah pusat
Penumpasan
Gerakan Pemerintah Revolusioner Republik
Indonesia/Perjuangan rakyat semesta
(PRRI/permesta)

10 Februari 1958
Ahmad Husein menuntut agar Kabinet
Djuanda mengundurkan diri dalam
waktu 5 x 24 jam, dan menyerahkan
mandatnya kepada presiden.

Pemimpin
Tuntutan ditolak pemerintah pusat.
Latar Belakang
15 Februari 1958
Kronologi Achmad Hussein memproklamasikan berdirinya
Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia
(PRRI). Sebagai perdana menterinya adalah Mr.
Penumpasan Syafruddin Prawiranegara.
Gerakan Pemerintah Revolusioner Republik
Indonesia/Perjuangan rakyat semesta
(PRRI/permesta)

Pemimpin

Latar Belakang

02 Maret 1957
Kronologi
Panglima tentara dan teritorium VII letnan Kolonel
Ventje Sumual memproklamasikan berdirinya Piagam
Penumpasan Perjuangan Semesta (Permesta).
Gerakan Pemerintah Revolusioner Republik
Indonesia/Perjuangan rakyat semesta
(PRRI/permesta)

KSAD melaksanakan Operasi militer


Gabungan (Operasi 17 Agustus)
Untuk menghadapi permesta

Pemimpin April 1958


Pemerintah melancarkan Operasi Sapta Marga
Latar Belakang

Kronologi Agustus 1958 walaupun sisa-


sisanya masih ada
Gerakan PERMESTA
sampai tahun
Penumpasan baru dapat dilumpuhkan 1961.
ANDI AZIS
Andi Azis adalah seorang mantan
Andi Azis?
Letnan KNIL dan sudah masuk TNI
dengan pangkat Kapten.
Latar Belakang

Ia menyandang gelar pemberontak


Kronologi akibat perjuangannya untuk
mempertahankan existensi Negara
Indonesia Timur
Penyelesaian
ANDI AZIS
Faktor yang Menyebabkan
Andi Azis? Pemberontakan

1. Menuntut agar pasukan bekas KNIL saja


Latar Belakang
yang bertanggung jawab atas keamanan di
Negara IndonesiaTimur

Kronologi
2. Mempertahankan tetap berdirinya
Negara Indonesia Timur.

Penyelesaian 3. Menentang masuknya pasukan


APRIS dari TNI
ANDI AZIS
Faktor yang Menyebabkan
Andi Azis? Pemberontakan
4. Kapten Andi Aziz termakan hasutan Mr. Dr.
Latar Belakang Soumokil yang menginginkan tetap
dipertahankannya Negara Indonesia Timur
(NIT),
Kronologi
Kapten Andi Aziz mempunyai pertimbangan lain.
Ia khawatir akan tindakan membabi buta dari Dr. Soumokil
yang dapat mengakibatkan pertumpahan darah diantara
Penyelesaian saudara sebangsa. Pemberontakan yang di pimpin olehnya
berjalan lancar tanpa merenggut korban jiwa. justru
menahan TNI
ANDI AZIS
Ia dan pasukannya menyerang lapangan

Andi Azis? terbang, kantor telkom, dan pos-pos


militer TNI.
Karena tindakan Andi Azis tersebut maka
Latar Belakang pemerintah pusat bertindak tegas.

8 April 1950
Kronologi dikeluarkan ultimatum bahwa dalam waktu 4 x 24
jam Andi Azis harus melaporkan diri ke Jakarta
untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,
Penyelesaian pasukannya harus dikonsinyasi, senjata-senjata
dikembalikan, dan semua tawanan harus dilepaskan.
ANDI AZIS
Andi Azis? 26 April 1950
dengan kekuatan dua brigade dan satu
Latar Belakang batalion di antaranya adalah Brigade
Mataram yang dipimpin oleh Letnan Kolonel
Suharto. Kapten Andi Azis dihadapkan ke
Kronologi Pengadilan Militer di Yogyakarta untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya dan
dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.
Penyelesaian
Republik maluku Selatan
(RMS) ( 25 April 1950

25 April 1950
di Ambon diproklamasikan
Pelopor berdirinya Republik
Maluku Selatan (RMS)
yang dilakukan oleh Dr.
Latar Belakang Chistian Robert Steven
Soumokil, mantan Jaksa
Agung Negara Indonesia
Penumpasan Timur dibantu oleh
Manusama
Republik maluku Selatan
(RMS) ( 25 April 1950

Soumokil tidak setuju atas


terbentuknya Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Bahkan ia sendiri tidak
Pelopor menyetujui penggabungan
daerah-daerah negara
Indonesia Timur menjadi
Latar Belakang
kekuasaan RI. Ia berusaha
melepaskan wilayah wilayah
Penumpasan Maluku Tengah dari NIT.
Republik maluku Selatan
(RMS) ( 25 April 1950

Pemerintah mengutus Dr. Leimena untuk


mengajak berunding, namun gagal

pasukan ekspedisi di bawah pimpinan Kolonel A.


E. Kawilarang dikirimkan ke Ambon..

28 September 1950
Pelopor pasukan ekspedisi mendarat di Ambon dan bagian
utara pulau itu berhasil dikuasai.

2 Desember 1963
Latar Belakang
Dr. Soumokil berhasil ditangkap

21 April 1964
Penumpasan diadili oleh Mahkamah Militer Laut Luar Biasa
dan dijatuhi hukuman mati.
B. Dari Konflik Menuju Konsensus
Suatu Pembelajaran
• “Tujuan yang nyata hanyalah satu, Republik
Indonesia Serikat yang
merdeka, bersatu, bernaung di bawah
bendera Sang Saka Merah
Putih, bendera kebangsaan Indonesia sejak
beribu-ribu tahun”
• (Soekarno, dalam Konferensi BFO 1948)
1.Kesadaran Terhadap Pentingnya
Integrasi Bangsa
• Pentingnya kesadaran terhadap integrasi bangsa dapat dihubungkan dengan masih
terdapatnya potensi konflik di beberapa wilayah Indonesia pada masa kini.
Kementerian Sosial saja memetakan bahwa pada tahun 2014 Indonesia masih
memiliki 184 daerah dengan potensi rawan konflik sosial. Enam di antaranya
diprediksi memiliki tingkat kerawanan yang tinggi, yaitu Papua, Jawa Barat, Jakarta,
Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, dan Jawa Tengah (lihat, wacana di bawah).
• Maka, ada baiknya bila kita coba kembali merenungkan apa yang pernah ditulis
oleh Mohammad Hatta pada tahun 1932 tentang persatuan bangsa. Menurutnya :
• “Dengan persatuan bangsa, satu bangsa tidak akan dapat dibagi-bagi. Di
pangkuan bangsa yang satu itu boleh terdapat berbagai paham politik, tetapi
kalau datang marabahaya… di sanalah tempat kita menunjukkan persatuan
hati. Di sanalah kita harus berdiri sebaris. Kita menyusun ‘persatuan’ dan menolak
• ‘persatean’” (Meutia Hatta, mengutip Daulat Rakyat, 1931).

2. Teladan Para Tokoh Persatuan
• 1) Pahlawan Nasional dari Papua :
• Frans Kaisiepo
• Frans Kaisiepo (1921-1979) adalah salah seorang tokoh yang
• mempopulerkan lagu Indonesia Raya di Papua saat menjelang Indonesia
merdeka. Ia juga turut berperan dalam pendirian Partai Indonesia
Merdeka
(PIM) pada tanggal 10 Mei 1946. Pada tahun yang sama, Kaisiepo menjadi
anggota delegasi Papua dalam konferensi Malino di Sulawesi Selatan,
dimana ia sempat menyebut Papua (Nederlands Nieuw Guinea) dengan
nama Irian yang konon diambil dari bahasa Biak dan berarti daerah panas.
• Paruh tahun terakhir tahun 1960-an, Kaisiepo berupaya agar Penentuan
Pendapat Rakyat (Pepera) bisa dimenangkan oleh masyarakat yang ingin
Papua bergabung ke Indonesia. Proses tersebut akhirnya menetapkan
Papua menjadi bagian dari negara Republik Indonesia.

2.Silas Papare (1918-1978)

• Silas Papare (1918-1978) membentuk Komite Indonesia Merdeka (KIM)


hanya sekitar sebulan setelah Indonesia merdeka. Tujuan KIM yang
dibentuk pada bulan September 1945 ini adalah untuk menghimpun
kekuatan dan mengatur gerak langkah perjuangan dalam membela dan
mempertahankan proklamasi 17 Agustus 1945. Bulan Desember tahun
• yang sama, Silas Papare bersama Marthen Indey dianggap mempengaruhi
Batalyon Papua bentukan Sekutu untuk memberontak terhadap Belanda.
Akibatnya mereka berdua ditangkap Belanda dan dipenjara di Holandia
(Jayapura). Setelah keluar dari penjara, Silas Papare mendirikan Partai
Kemerdekaaan Irian.
• Tahun 1962 ia mewakili Irian Barat duduk sebagai anggota delegasi RI
dalam Perundingan New York antara Indonesia-Belanda dalam upaya
penyelesaian masalah Papua. Berdasarkan “New York Agreement” ini,
Belanda akhirnya setuju untuk mengembalikan Papua ke Indonesia.
Marthen Indey (1912-1986)
• Marthen Indey (1912-1986) sebelum Jepang masuk ke Indonesia adalah
seorang anggota polisi Hindia Belanda. Namun jabatan ini bukan berarti
melunturkan sikap nasionalismenya.
• Sejak tahun 1946 Marthen Indey menjadi Ketua Partai Indonesia Merdeka
(PIM). Ia lalu memimpin sebuah aksi protes yang didukung delegasi 12
Kepala Suku terhadap keinginan Belanda yang ingin memisahkan Papua
dari Indonesia. Indey juga mulai terang-terangan menghimbau anggota militer
yang bukan orang Belanda agar melancarkan perlawanan terhadap Belanda.
Akibat aktivitas politiknya yang kian berani ini, pemerintah Belanda menangkap
dan memenjarakan Indey.
• Tahun 1962, saat Marthen Indey tak lagi dipenjara, ia menyusun kekuatan gerilya
sambil menunggu kedatangan tentara Indonesia yang akan diterjunkan ke
Papua dalam rangka operasi Trikora. Saat perang usai, ia berangkat ke New York
untuk memperjuangkan masuknya Papua ke wilayah Indonesia, di PBB hingga
akhirnya Papua (Irian) benar-benar menjadi bagian Republik Indonesia.


Sultan Hamengkubuwono IX dan
Sultan Syarif Kasim II
• Sultan Hamengkubuwono IX (1912-1988). Pada tahun 1940, ketika Sultan
Hamengkubuwono IX dinobatkan menjadi raja Yogjakarta, ia dengan tegas
menunjukkan sikap nasionalismenya. Dalam pidatonya saat itu, ia mengatakan:
• “Walaupun saya telah mengenyam pendidikan Barat yang sebenarnya, namun
pertama-tama saya adalah dan tetap adalah orang
Jawa.”(Kemensos, 2012)
• Sikapnya ini kemudian diperkuat manakala tidak sampai 3 minggu setelah
proklamasi 17 Agustus 1945 dibacakan, Sultan Hamengkubuwono IX
• menyatakan Kerajaan Yogjakarta adalah bagian dari negara Republik Indonesia.
Dan akhirnya pada tanggal
5 September 1945, Sultan Hamengkubuwono IX memberikan amanat bahwa:
• 1. Ngayogyakarta Hadiningrat yang bersifat kerajaan adalah daerah istimewa
dari Republik Indonesia.
• 2. Segala kekuasaan dalam negeri Ngayogyakarta Hadiningrat dan urusan
pemerintahan berada di tangan Hamengkubuwono IX.
• 3. Hubungan antara Ngayogyakarta Hadiningrat dengan pemerintah RI bersifat
langsung dan Sultan Hamengkubuwono IX bertanggung jawab
Sultan Syarif Kasim II (1893-1968).
• Sultan Syarif Kasim II (1893-1968). Sultan Syarif Kasim II
dinobatkan menjadi raja Siak Indrapura pada tahun 1915
ketika berusia 21 tahun. Ia memiliki sikap bahwa kerajaan
Siak berkedudukan sejajar dengan Belanda. Berbagai
kebijakan yang ia lakukan pun kerap bertentangan dengan
keinginan Belanda.
• Ketika berita proklamasi kemerdekaan Indonesia sampai
ke Siak, Sultan Syarif Kasim II segera mengirim surat
kepada Soekarno-Hatta, menyatakan kesetiaan dan
dukungan terhadap pemerintah RI serta menyerahkan
harta
senilai 13 juta gulden untuk membantu perjuangan RI. Ini
adalah nilai uang yang sangat besar.Tahun 2014 kini saja
angka tersebut setara dengan Rp. 1,47 trilyun.
3. Mewujudkan Integrasi Melalui Seni
dan Sastra:
1. Ismail Marzuki(1914 - 1958).
• Dilahirkan di Jakarta,
• Ismail Marzuki memang berasal dari keluarga seniman.
Di usia 17 tahun ia berhasil mengarang lagu pertamanya,
berjudul “O Sarinah”. Tahun 1936, Ismail Marzuki masuk
perkumpulan musik Lief Java dan berkesempatan mengisi
siaran musik di radio. Pada saat inilah ia mulai menjauhkan
diri dari lagu-lagu barat untuk kemudian menciptakan
lagu-lagu sendiri.
• Lagu-lagu Ismail Marzuki yang sarat dengan nilai-nilai perjuangan yang
menggugah rasa kecintaan terhadap tanah air dan bangsa, antara lain Rayuan
Pulau Kelapa (1944), Halo-Halo Bandung (1946) yang diciptakan ketika terjadi
peristiwa Bandung Lautan Api, Selendang Sutera (1946) yang diciptakan pada
saat revolusi kemerdekaan untuk membangkitkan semangat juang pada waktu
itu dan Sepasang Mata Bola (1946) yang menggambarkan harapan rakyat
untuk merdeka.
Opu Daeng Risaju

• “Kalau hanya karena adanya darah bangsawan mengalir


dalam tubuhku sehingga saya harus meninggalkan partaiku
dan berhenti melakukan gerakanku, irislah dadaku dan
keluarkanlah darah bangsawan itu dari dalam tubuhku,
supaya datu dan hadat tidak terhina kalau saya diperlakukan
tidak sepantasnya.”(Opu Daeng Risaju, Ketua PSII Palopo
1930)
• Nama kecil Opu Daeng Risaju adalah Famajjah. Ia dilahirkan di Palopo
pada tahun 1880, dari hasil perkawinan antara Opu Daeng Mawellu dengan
Muhammad Abdullah to Barengseng. Nama Opu menunjukkan gelar
kebangsawanan di kerajaan Luwu. Setelah dewasa Famajjah kemudian dinikahkan dengan H.
Muhammad
Daud, seorang ulama yang pernah bermukim di Mekkah. Opu Daeng Risaju
mulai aktif di organisasi Partai Syarekat Islam Indonesia (PSII) melalui
perkenalannya dengan H. Muhammad Yahya, seorang pedagang asal Sulawesi
Selatan yang pernah lama bermukim di Pulau Jawa. H. Muhammad Yahya sendiri mendirikan
Cabang PSII di Pare-Pare. Ketika pulang ke Palopo, Opu Daeng Risaju mendirikan cabang PSII di
Palopo. PSII cabang Palopo resmi dibentuk pada tanggal 14 januari 1930 melalui suatu rapat akbar
yang bertempat di Pasar Lama Palopo (sekarang Jalan Landau).
• Selama di penjara Opu Daeng mengalami penyiksaan yang
kemudian
berdampak pada pendengarannya, ia menjadi tuli seumur hidup.
Setelah
pengakuan kedaulatan RI tahun 1949, Opu Daeng Risaju pindah ke
Pare-Pare
mengikuti anaknya Haji Abdul Kadir Daud yang waktu itu bertugas
di Pare-
Pare. Sejak tahun 1950 Opu Daeng Risaju tidak aktif lagi di PSII, ia
hanya
menjadi sesepuh dari organisasi itu. Pada tanggal 10 Februari 1964,
Opu
Daeng Risaju meninggal dunia. Beliau dimakamkan di pekuburan
raja-raja
Lokkoe di Palopo


Questions
1. Apa ada hubungannya DI TII di aceh dengan GAM?

2. Apa isi dari undang-undang QANUN ASASI?

3. Apakah ada kemungkinan APRA hanya dijadikan kedok


oleh Westerling untuk merebut Indonesia?
Answer
1. Apa ada hubungannya DI TII di aceh dengan GAM?

Jawab :

Ada, Pemimpin GAM, yaitu Hasan Di Tiro merupakan


cucu dari pemimpin DI/TII di Aceh, yaitu Daud Beureuh.

Anda mungkin juga menyukai