Anda di halaman 1dari 44

Perjuangan

menghadapi Ancaman
Disintegrasi Bangsa
Indonesia
1945-1976
Kelas : XII MIPA A
Disusun oleh :
1. Gita Cita Karmila​ (09)
2. Hawa Arofah​ (10)
3. Muhammad Annafi’un​ (16)
4. Naila Faizah Putri​ (21)
5. Pandega Rachmana​ (25)
6. Shegy Yuniar Amalia​ (30)
Pengertian
Disintegrasi Bangsa yaitu perpecahan atau
hilangnya persatuan suatu bangsa. Secara umum
pernyebab disintegrasi bangsa adalah karena rasa
tidak puas dan ketidakadilan masyarakat terhadap
pemerintahan yang mengakibatkan pemberontakan
atau separatisme.
Pemberontakan Penggolakan Daerah
- -
1948-
PKI madiun 1949-
DI/TII
- -
1950-
APRA 1950-
Andi Aziz
- -
1950-
Republik Maluku 1950-
AOI
Selatan
Pemberontakan Penggolakan Daerah
- -
1958-
PRRI/PERMESTA 1965-
G30S/PKI

-1961-1969 -1976-2005
OPM GAM
-
1948-
PKI
Madiun
Latar Belakang
29 Januari 1948
Kabinet Amir Syarifudin jatuh
pasca Perundingan Renville

Amir Syarifudin
menghimpun kekuatan
golongan kiri dan komunis
membentuk Front
Demokratik Rakyat (FDR)
FDR bertambah kuat dengan
kehadiran Muso dari Uni Soviet

18 September 1948
Berdirinya Soviet Republik
Indonesia di Madiun

Pemberontakan dan
pengacauan PKI semakin
meningkat di Madiun dan
Surakarta
Akhir peristiwa
Untuk menumpas PKI, Pemerintah RI
menugaskan Kolonel Gatot Subroto
dan Kolonel Sungkono, Panglima
Divisi Jawa Tengah dan Timur
30 September 1948
Madiun direbut kembali oleh TNI
dan Muso tertembak mati

dan Amir Syarifudin ditangkap,


kemudian ditembak mati.
-
1949-
DI/TII
Jawa Barat
Tidak sejalan dengan Pemerintah RI ketika
terjadi Perundingan Renville yang
merugikan Indonesia 7 Agustus 1949
S.M Kartosuwiryo
memproklamasikan
berdirinya Negara Islam
Indonesia.

Januari 1949
terjadi kontak senjata pertama kali
oleh DI/TII dengan TNI
Jawa Tengah
23 Agustus 1949
Amir Fatah memproklamasikan berdirinya Darul
Islam dan Tentara Islam Indonesia (DI/TII) di Tegal.

Amir Fatah menyatakan


bergabung dengan DI/TII Jawa
Barat pimpinan Kartosuwiryo
Sulawesi Selatan

Komando Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS) ditolak


pemerintah masuk ke dalam Brigade Hasanudin

17 Agustus 1953
Kahar Muzakkar mengubah pasukannya
menjadi Tentara Islam Indonesia sebagai
bagian dari DI/TII Kartosuwiryo.
Aceh

Daud Beureuh memproklamasikan diri bahwa Aceh


merupakan bagian dari Negara Islam Indonesia

Untuk memulihkan keamanan, Atas prakarsa


Panglima Kodam I Iskandar Muda
dilaksanakannya Musyawarah Kerukunan
Rakyat Aceh pada Desember 1962
Penumpasan
27 Agustus 1953
Operasi militer taktik pagar betis dan Operasi
Tempur Bharatayudha untuk menumpas dan
mempersempit ruang gerak DI/TI

4 Juni 1962
Kartosuwiryo berhasil ditangkap di Majalaya.
-
1948-
APRA
Angkatan Perang Ratu Adil
Latar belakang
APRA dipimpin oleh Raymond Westerling-mantan
Kapten Tentara KNIL yang memiliki tujuannya tetap
mempertahankan negara federal Pasundan

23 Januari 1950
APRA dengan kekuatan 800 personel
menyerbu Kota Bandung
Penumpasan
23 Januari 1953
RIS mengirimkan Angkatan Perang ke Bandung, dan
akhirnya mendesak APRA bergerak menuju Jakarta.
Gerakan APRA ternyata mendapat dukungan dari
Sultan Hamid II

22 Februari 1962
APRA di Jakarta berhasil digagalkan.
Westerling melarikan diri ke luar negeri dan
Sultan Hamid II ditangkap
-
1950-
Andi Aziz
Latar belakang

Kelompok masyarakat pro-Federal membentuk


pasukan bebas dibawah pimpinan Kapten Andi Aziz

Kala itu, Andi Azis dan


golongannya menentang rencana penyatuan
Negara Indonesia Timur (NIT) ke bagian
NKRI.
Kronologi
15 April 1950
Andi Aziz bersama pasukannya
menyerang dan berhasil menguasai
markas TNI di Makasar
18 April 1950
Andi Aziz harus melaporkan diri ke Jakarta
untuk mempertanggungjawabkan
perbuatannya

Andi Aziz terlambat melapor


sehingga ia tertangkap dan diadili
-
1950-
Republik
Maluku
Selatan
Latar Belakang

Ketika Kapten Andi Azis melakukan pemberontakan di Makasar,


Soumokil sudah bergabung di dalamnya. Namun pemberontakan itu
gagal. Lalu, Soumokil melarikan diri ke Maluku Selatan yang tengah
dalam keadaan kacau sehingga Soumokil dapat mempengaruhi Maluku
Selatan untuk melakukan gerakan separatisme.

Ketidakpuasan penduduk akan proses bersatunya


RIS menjadi NKRI. Didukung oleh KNIL (tentara
pribumi yang melayani Belanda) yang kebingungan
akan status mereka setelah KMB.
25 April 1950
RMS memproklamasikan berdirinya
Republik Maluku Selatan dengan J.H
Manuhutu sebagai Presiden

3 Mei 1950
Soumokil menggantikan
Munuhutu sebagai Presiden
RMS

9 Mei 1950
Dibentuk sebuah Angkatan
Perang RMS (APRMS)
Akhir peristiwa
Pemerintah mengutus Dr. J. Leimena
untuk upaya perdamaian kepada RMS
agar tetap bergabung dengan NKRI,
tetapi ditolak oleh Soumokil.

Diadakan ekspedisi militer yang


dipimpin kolonel A.E Kawilarang

Awal November 1950


Kota ambon dapat dikuasai, namun ketika
perebutan Benteng Nieuw Victoria, Letnan
Kolonel Slamet Riyadi gugur
Akhir peristiwa
Awal November 1950
Kota ambon dapat dikuasai, namun ketika
perebutan Benteng Nieuw Victoria, Letnan
Kolonel Slamet Riyadi gugur

perjuangan gerilya kecil-kecilan masih


berlanjut di Pulau Seram sampai 1962

12 Desember 1963
Soumokil berhasil ditangkap dan dijatuhi
hukuman mati
-
1950-
AOI
Angkatan Oemat Islam
Latar belakang

Semangat mempertahankan kemerdekaan yang


dipelopori Angkatan Muda yang melebur ke dalam Pemuda
Sosialis Indonesia.

Melihat dominasi Angkatan Muda, pemuka


Islam di Kebumen seperti Mohammad Syafei,
Affandi, dan Saebani berinisiatif
membendungnya dengan membentuk badan
perjuangan yang beraliran Islam.
Kronologi
30 Juli 1950
AOI angkat senjata. Pemerintah
menggelar operasi penumpasan.

Pemerintah berupaya mengubah AOI


menjadi batalyon teritorial dengan nama
Batalyon Lemah Lanang.

Pemerintah berusaha berunding


dengan Kiai Mahfud tapi gagal.
Kronologi
Pasukan AOI terpecah menjadi dua.
Kelompok yang dipimpin Nursidik, dan
Kiai Machfudz.

26 Agustus 1950
Nursidik akhirnya tewas
tertembak di dekat Kroya

Kiai Mahfud bersama sejumlah anak


buahnya tewas pada saat
Pertempuran di Gunung Srandil.
-
1958-
PRRI/
PERMESTA
Ketidakpuasan daerah atas
pemerintah pusat
Kronologi
15 Februari 1958
Achmad Husein memproklamasikan
berdirinya Pemerintah Revolusioner
Republik Indonesia (PPRI)

17 Februari 1958
Kolonel D.J. Somba menyatakan memutus
hubungan Sulawesi Utara dan Tengah
dengan Pemerintah Pusat. Operasi
Militer 17 Agustus dan Operasi Merdeka
dilakukan untuk memulihkan keamanan 29 Mei 1958
Achmad Husein menyerahkan diri
-
1965-
G30S/PKI
Timeline Peristiwa
1950-1959 1965 30 September 1965
Partai Komunis Karena dinilai sebagai PKI juga mengadakan
Indonesia dipimpin penghambat, PKI pembunuhan perwira dan
oleh D.N Aidit sebagai melancarkan fitnah bahwa petinggi TNI di Jawa
salah satu dari empat Angkatan Darat akan Tengah dan Yogyakarta
partai Besar dalam melancarkan Kudeta pada 5
Pemilu 1955 Oktober 1965

1964 30 September 1965


PKI semakin agresif mulai Gerakan 30-S/PKI dipimpin
melancarkan propaganda oleh Letkol Untung Sutopo
yang bersifat memusuhi untuk menculik para
lawan-lawan politiknya. jenderal dan perwira tinggi
Angkatan Darat.
Akhir peristiwa
Panglima Kostrad, Mayjen Soeharto
bergerak cepat, memadamkan
pemberontakan. Perburuan pada para
pelaku G30S dilakukan cepat.
Sebagian tokoh PKI diadili di
mahkamah Militer Luar Biasa
(Mahmilub), sebagian dijatuhi
hukuman mati, termasuk D.N Aidit
Terjadi penangkapan besar-besaran terhadap para
simpatisan PKI, atau organisasi yang diidentikan
komunis, seperti Lekra, CGMI, Pemuda Rakyat,
Barisan Tani Indonesia (BTI), Gerakan wanita Indonesia
(Gerwani), dll.

Puluhan ribu orang dibuang ke Pulau


Buru, dipekerjakan, tanpa pengadilan.
Termasuk sastrawan, Pramoedya
Ananta Toer.
Jenderal yang diculik saat G30S/PKI
-1961-1969-
OPM
Organisasi Papua Merdeka
Latar belakang

Organisasi Papua Merdeka (OPM) didirikan tahun 1965.


Anggotanya terdiri dari Papua dan Papua Barat

Tujuan
Untuk memisahkan diri dengan
mewujudkan kemerdekaan Papua bagian
Barat dari Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Kronologi
Desember 1963
OPM didirikan. Mereka menyerukan menolak
pembangunan modern, mereka juga memerintahkan agar
pemerintah RI, pemuka agama dll. untuk pergi dari
tanah Papua.

14 Juli-2 Agustus 1969


Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat)
dilangsungkan. Hasil Pepera menyatakan bahwa
rakyat Irian Barat memilih bergabung dengan
NKRI.
-1976-2005-
GAM
Gerakan Aceh Merdeka
Latar belakang

GAM dibentuk pada 4 Desember 1976 dan


dipimpin oleh Hasan di Tirto.

Konflik di Aceh disebabkan oleh


perbedaan pendapat tentang hukum
Islam, ketidakpuasan atas distribusi
sumber daya alam Aceh, dan peningkatan
jumlah orang Jawa di Aceh.
Timeline Peristiwa
2004 17 Juli 2005 27 Desember 2005
Bencana gempa bumi dan tim perunding Indonesia Sayap militer Tentara
tsunami besar menimpa Aceh berhasil mencapai Neugara Aceh (TNA)
memaksa para pihak yang bertikai kesepakatan damai dengan telah dibubarkan secara
untuk kembali ke meja GAM di Vantta, Finlandia. formal.
perundingan atas inisiasi dan
mediasi oleh pihak internasional.

27 Februari 2005 15 Agustus 2005


pihak GAM dan pemerintah RI Penandatanganan
memulai tahap perundingan di kesepakatan damai
Vantaa, Finlandia.
Terima
kasih!

Anda mungkin juga menyukai