Anda di halaman 1dari 19

MUTU DAN PENGAMANAN

MINYAK ATSIRI
OLEH :
WISNU PERMADI (K1A017039)
DWIKI SHANDY SAPUTRA (K1A017041)
FENI SUGIASTUTI (K1A017051)
TAMIMAH SUFI W (K1A017054)
RYAN ADITYA MAHENDRA (K1A017056)
LINTANG CAHYA D K (K1A017059)
BRAINY HAPPY ANA T (K1A017060)
PENDAHULUAN

Minyak atsiri sebagai Dibutuhkan standarisasi mutu


salah satu komoditas dengan beberapa parameter
yang banyak yang biasanya dinyatakan
dibutuhkan di dalam angka-angka terhadap
Indonesia suatu variabel

Diperoleh kualitas
produk yang bagus serta
kepuasan dari
konsumen
PENDAHULUAN

Rata-rata minyak yang


Di Indonesia minyak atsiri
dihasilkan pun tidak sesuai
sebagian besar masih
dengan standarisasi mutu dari:
diproduksi oleh masyarakat
1. Food Chemical Codex
yang kurang mengerti
2. ISO
tentang minyak atsiri itu
3. Standart Nasional minyak
sendiri
atsiri di Indonesia

Dilakukan perlakuan yang


sesuai yaitu dengan proses Maka nilai jualnya pun rendah
pemurnian baik secara pula
fisika maupun kimia.
PARAMETER YANG DIUJI

1. Warna dan Bau


2. Berat jenis 6. Bilangan Asam
7. Bilangan Ester
3. Indeks bias
8. Kadar Air
4. Kelarutan dalam 9. Viskositas
alkohol 10.Kadar Eugenol
5. Putaran Optik Total
WARNA DAN BAU

1). Penentuan Warna 2). Bau


Metode ini didasarkan pada
Metode ini didasarkan pada
pengamatan visual dengan menggunakan
pengamatan visual dengan menggunakan
indra penciuman langsung, terhadap minyak
indra penglihatan langsung.
atsiri lalu dibandingkan dengan bau minyak
Caranya dengan memasukkan atsiri sesuai Standar Nasional Indonesia.
minyak ke dalam tabung, kemudian
disandarkan dalam kertas putih lalu warnanya Contoh daun cengkeh sesuai SNI
diamati dan dibandingkan dengan warna 06-2387-2006 yaitu bau khas minyak
minyak atsiri pada Standar Nasional. cengkeh.
Contoh pada daun cengkeh SNI 06-
2387-2006 yaitu kuning-coklat tua.
BERAT JENIS

Prinsip Berat jenis sering dihubungkan


dengan fraksi berat komponen-
Didasarkan perbandingan antara komponen yang terkandung
berat minyak dengan berat air didalamnya.
pada volume dan suhu.
Semakin besar fraksi berat yang
terkandung dalam minyak, maka
semakin besar pula nilai
Cara Penentuan dengan densitasnya.
menggunakan alat
piknometer.

Density =
Berat minyak atsiri+piknometer – berat piknometer kosong
volume piknometer
INDEKS BIAS

Prinsip Jangan sampai tercampur dengan air atau


substansi pemalsu, karena jika tercampur
maka indeks biasnya akan menjadi
Didasarkan pada pengukuran rendah.
sudut bias minyak yang
Semakin banyak kandungan airnya, maka semakin
dipertahankan pada kondisi kecil nilai indeks biasnya. Ini karena sifat dari air yang
suhu yang tetap. mudah untuk membiaskan cahaya yang datang,
namun sebaliknya jika terdapat campuran bahan–
bahan yang memiliki berat molekul tinggi (kerapatan
tinggi) maka semakin tinggi pula indeks biasnya

Cara Penentuan

Alat Refraktometer

Cukup dengan menaruh


sampel yang akan diuji
pada tempat yang
disediakan
KELARUTAN DALAM ALKOHOL

Kelarutan minyak atsiri dalam Prinsip


alkohol ditentukan oleh jenis komponen Kelarutan minyak atsiri dalam
kimia yang terkandung didalamnya. alkohol absolut atau alkohol yang
Pada umumnya minyak atsiri diencerkan menimbulkan kekeruhan
mengandung persenyawaan yaitu terpen dan dinyatakan sebagai larut
teroksigenasi dan terpen tak teroksigenasi. sebagian atau larut seluruhnya.
Jika minyak atsiri mengandung Berarti bahwa minyak tersebut
persenyawaan terpen teroksigenasi maka membentuk larutan yang bening dan
minyak atsiri lebih mudah larut daripada cerah dalam perbandingan-
minyak atsiri yang mengandung terpen tak perbandingan seperti yang
teroksigenasi. dinyatakan.
Jadi semakin kecil kelarutan Hasil kelarutan dalam alkohol 70%
minyak atsiri pada alkohol (biasanya alkohol yang sesuai dengan SNI 06-2387-
90%) maka kualitas minyak atsirinya 2006 yaitu 1:2 jernih.
semakin baik.
PUTARAN OPTIK
Menggunakan alat polarimeter yang mempunyai tabung
polarimeter 10 mm yang berisi minyak atau cairan yang diperiksa dibawah
alat pemeriksa di antara polariser dan analiser.
BILANGAN ASAM

Bilangan asam menunjukkan Pertambahan bilangan asam dikarenakan:


kadar asam bebas dalam 1. Penyimpanan minyak atsiri yang kurang baik,
minyak atsiri. akan adanya kontak antara minyak atsiri
Bilangan asam yang semakin dengan sinar dan udara sekitar maka terjadi
besar dapat mempengaruhi reaksi oksidasi dengan udara (oksigen) yang
terhadap kualitas minyak dikatalisi oleh cahaya sehingga akan
membentuk suatu senyawa asam.
atsiri yaitu senyawa-senyawa
asam tersebut dapat merubah 2. Saat penyulingan yaitu pada tekanan tinggi
bau khas dari minyak atsiri. (temperatur tinggi), dimana pada kondisi
tersebut kemungkinan terjadinya proses
oksidasi sangat besar.
BILANGAN ESTER

Bilangan ester sangat penting dalam penentuan


mutu minyak atsiri (Contohnya minyak nilam)

Ester merupakan komponen yang berperan


dalam menentukan aroma minyak

Semakin lama waktu penyulingan, maka nilai


bilangan ester akan bertambah besar.
KADAR AIR

Kadar air yang terdapat pada sampel dapat mempengaruhi


hasil rendemen minyak.
Minyak atsiri dalam tanaman tersimpan pada jaringan yang
terlindungi oleh air sehingga jika kadar air terlalu besar minyak akan
sulit menguap saat destilasi.
Akan tetapi, jika kadar air terlalu rendah, minyak atsiri akan
ikut menguap dalam proses pengeringan.
VISKOSITAS
Viskositas berhubungan dengan sifat kekentalan suatu
cairan yaitu besarnya tahanan geser suatu larutan yang mengalir
dalam pipa kapiler.
Bobot jenis senyawa berbanding lurus dengan ukuran
partikelnya.
Senyawa terpen yang terkandung pada minyak atsiri
menjadi salah satu penyebab turunnya nilai viskositas.
Terpen merupakan senyawa yang memiliki bobot jenis yang
lebih rendah jika dibandingkan dengan sinamaldehid maupun
senyawa yang teroksigenasi.
PENENTUAN EUGENOL TOTAL

Prinsip Caranya dengan ditambahkan


NaOH lalu dikocok dan dipanaskan
Senyawa fenol bereaksi dengan selama 10 menit
alkali membentuk fenolat. Kemudian tambahkan kembali
NaOH dan didiamkan selama 1
Beta caryophillene merupakan hari.
senyawa non fenol yang tidak
bereaksi dengan alkali dan Contoh hasil pada minyak cengkeh
dihitung dari selisih minyak yang disesuaikan dengan SNI 06-
sebelum dan sesudah reaksi. 2387-2006 adalah minimal 78%.
PENGAMANAN MINYAK ATSIRI
1. Pengamanan Produksi
2. Pengamanan Penyimpanan
PENGAMANAN PRODUKSI
Contoh pada Minyak Nilam

Kadar logam besi dari minyak nilam yang disuling dengan menggunakan
wadah drum bekas lebih besar dari pada menggunakan wadah kaca dan stainless
steel, hal ini disebabkan karena drum bekas yang digunakan untuk menyuling minyak
nilam tersebut mengandung logam besi, yang sifat dari wadah ini mudah
terdegradasi, sehingga terjadi kontaminasi dari wadah tersebut dan tidak dipengaruhi
oleh banyaknya kadar logam besi dari daun nilam itu sendiri.

Proses pengambilan minyak nilam (patchoulialcohol) dari daun nilam


dengan menggunakan microwave distillation, dapat mempercepat proses destilasi.
Ketersediaan microwave ini cukup mudah didapatkan di masyarakat. Selain itu juga,
salah satu metode yang dapat dipakai untuk memurnikan adalah kompleksometri
dengan senyawa pengkelat asam sitrat.
PENGAMANAN PENYIMPANAN
Contoh pada minyak Nilam

Penyimpanan minyak nilam dalam jumlah relatif kecil (<5 liter) sangat baik
bila disimpan dalam botol gelas berwarna sehingga lebih resisten terhadap cahaya.

Penyimpanan minyak nilam dalam jumlah besar (>5 liter) dapat


menggunakan kemasan plastik karena beberapa jenis plastik seperti polietilen,
polistiren, dan poliester memiliki sifat resisten terhadap bahan kimia.

Untuk tujuan ekspor, minyak nilam dikemas dalam drum yang terbuat dari
logam seng dan besi yang dilapisi dengan galvanis atau bahan plastik (coating)yang
tidak bereaksi dengan minyak nilam
TIPS LAINNYA DALAM PENYIMPANAN MINYAK ATSIRI

• Bersihkan dari pengotor-pengotor • Penyimpanan pada wadah plastik


sebelum disimpan • Tidak disimpan dalam wadah logam.
• Simpan dalam wadah gelap
• Simpan pada suhu rendah (±18 ֯C)
Hatur Nuhun………

Anda mungkin juga menyukai