Anda di halaman 1dari 5

79 Yeniza dan Asmara

PENENTUAN BILANGAN PEROKSIDA MINYAK RBD (REFINED


BLEACHED DEODORIZED) OLEIN PT. PHPO DENGAN METODE
TITRASI IODOMETRI
Yeniza1*, Anjar Purba Asmara1
1
Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

*E-mail: yeniza189@gmail.com

Abstract: This study aims to determine the quality of RBD olein produced
by PT. PHPO according to the peroxide number which refers to SNI 01-
3741-2002. The sample used is a yellow liquid fraction obtained by
fractionation of RBD palm oil or crude palm oil CPO which has undergone a
refining process. The sample was analyzed using the iodometric titration
method. The results of the calculation of the average peroxide number of
RBD olein oil is 0.282 mg O2 / 100 g. Based on these data, Olein RBD oil
meets the company quality standard and SNI 01-3741-2002.

Keywords: Palm oil, RBD, olein, iodometric

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kualitas RBD olein


yang diproduksi PT. PHPO menurut bilangan peroksida yang mengacu
pada SNI 01-3741-2002. Sampel yang digunakan adalah fraksi cair
berwarna kuning yang diperoleh dengan cara fraksinasi RBD palm oil atau
minyak sawit mentah CPO yang telah mengalami proses pemurnian.
Sampel tersebut dianalisis menggunakan metode titrasi iodometri. Hasil
perhitungan kadar bilangan peroksida rata-rata minyak RBD olein adalah
0,282 mg O2/100 g. berdasarkan data tersebut, minyak RBD olein
memenuhi ketentuan standar baku mutu perusahaan dan SNI 01-3741-
2002.

Kata Kunci: Minyak, RBD, olein, iodometri

PENDAHULUAN seperti pemanasan dengan suhu tinggi


agar makanan terasa lebih gurih.
Minyak goreng merupakan minyak Pemanasan suhu tinggi dapat
yang dimasak bersama bahan pangan mengoksidasi minyak goreng dan
atau dijadikan sebagai medium menghasilkan radikal bebas.
penghantar panas dalam memasak Minyak goreng atau disebut RBD
bahan pangan. Minyak goreng (refined bleached deodorized) olein
mengandung vitamin A, D, E, dan lemak merupakan salah satu hasil olahan
untuk pembentukan sel serta pertahanan kelapa sawit yang menjadi bahan
tubuh sehingga minyak goreng makanan pokok yang mendapat
bermanfaat bagi kesehatan. Namun, perhatian khusus dari pemerintah.
minyak goreng juga dapat berbahaya Minyak goreng dikonsumsi oleh seluruh
bagi tubuh yang disebabkan oleh lapisan masyarakat tanpa memandang
penggunaanya dalam proses memasak status sosial, ekonomi dan politik.

AMINA Vol. 1 (2) 2019 | Penentuan bilangan peroksida minyak RBD (Refined Bleached Deodorized) olein
PT. PHPO dengan metode titrasi iodometri
80 Yeniza dan Asmara

Menurut surat Keputusan Direktorat Medan. Alat-alat yang digunakan pada


Jenderal Pengawasan Obat dan pengujian ini diantaranya neraca analitik,
Makanan Nomor : 02240/B/SK/VII/1991 erlenmeyer, pipet tetes, serangkaian alat
tentang pedoman persyaratan mutu titrasi. Bahan yang digunakan adalah
serta label dan periklanan makanan RBD Palm Olein (sampel), CH3COOH :
yang dimaksud minyak goreng (cooking kloroform (3:2), KI Jenuh, Na2S2O3
oil) adalah minyak yang diperoleh dari 0,0100 N, amilum 1%, dan akuades.
atau dengan cara memurnikan minyak Pengujian secara kuantitatif pada
nabati, dengan tujuan untuk penelitian ini yang berdasarkan instruksi
menghilangkan bahan-bahan logam, kerja pengujian bilangan peroksida di
bau, asam lemak bebas dan zat-zat PT. PHPO Belawan. Sampel
warna (BSNI, 2012). dimasukkan ke dalam labu timbang
Rusaknya minyak goreng dapat sesuai akurasi yang diberikan dalam
diketahui dengan melakukan uji bilangan Tabel 1 berdasarkan bilangan peroksida
peroksida. Bilangan peroksida yang diharapkan.
merupakan salah satu senyawa yang
dapat menentukan kualitas minyak Tabel 1. Tingkat Keakuratan
goreng. Apabila bilangan peroksida Timbangan Bilangan Peroksida yang
melebihi 1,0 meq O2/kg, maka kualitas Diharapkan.
minyak goreng sudah tidak lagi baik.
Angka peroksida menunjukkan Bilangan Batas Tingkat
ketengikan minyak goreng akibat proses Peroksida Berat Uji Keakuratan
oksidasi serta hidrolisis1. yang (g) Timbangan
Kerusakan minyak karena diharapkan (± g)
pemanasan pada suhu tinggi disebabkan (meq/Kg)
oleh proses oksidasi dan polimerisasi. 0 – 12 2,0 – 5,0 0,01
Pada suhu tinggi (200-250 ºC) terjadi 12 – 20 1,2 – 2,0 0,01
kerusakan minyak yang akan 20 – 30 0,8 - 1,2 0,01
mengakibatkan keracunan dalam tubuh 30 – 50 0,5 - 0,8 0,001
dan berbagai macam penyakit misalnya 50 – 90 0,3 - 0,5 0,001
diare, pengendapan lemak dalam
pembuluh darah (artero sclerosis), Sampel dipindahkan ke dalam
kanker, dan menurunkan nilai cerna Erlenmeyer lalu ditambahkan 30 mL
lemak (Ketaren, 1986). larutan CH3COOH : kloroform (3:2) dan
Berdasarkan uraian di atas, kajian tutup. Campuran diaduk hingga sampel
mutu dan karakteristik minyak sawit larut. Larutan KI jenuh 0,5 mL
Indonesia dan fraksinya perlu dilakukan ditambahkan menggunakan pipet tetes
untuk mendapatkan keotentikan dan lalu ditutup kembali. Larutan didiamkan
komposisi minyak goreng Indonesia. selama 1 menit ± 1 s, diaduk setidaknya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat 3 kali selama 1 menit dan segera
mengetahui mutu dan karakteristik tambahkan akuades 30 mL. Sampel
minyak RBD olein berdasarkan nilai tersebut ditambah 1-2 tetes amilum 1%
bilangan peroksida serta dapat menjadi kemudian dititrasi dengan larutan
acuan penentuan kelayakan produk Na2S2O3 0,01 N tetes demi tetes sampai
minyak tersebut. larutan berwarna putih. Analisa data
dilakukan menggunakan rumus:
METODE mL Titrasi − mL Blanko ×N×1000
Bilangan Peroksida =
Berat Sampel
Penelitian ini dilakukan pada bulan
Agustus 2018 yang bertempat di Keterangan:
Laboratorium Refinery and Biodiesel PT N = konsentrasi Na2S2O3 (N)
Permata Hijau Group Palm Oleo (PHPO)

AMINA Vol. 1 (2) 2019 | Penentuan bilangan peroksida minyak RBD (Refined Bleached Deodorized) olein
PT. PHPO dengan metode titrasi iodometri
81 Yeniza dan Asmara

HASIL DAN PEMBAHASAN menentukan banyaknya (volume) larutan


tiosulfat yang tepat bereaksi dengan
Hasil pengujian bilangan peroksida iodium yang terlepas akibat reaksi dari
pada RBD olein sebagaimana disajikan antara senyawa peroksida dengan KI
pada tabel 2. Data tersebut jenuh dalam suasana asam. Jumlah
menunjukkan bahwa bilangan peroksida iodin yang terlepas ekuivalen dengan
pada RBD olein tidak melebihi ambang jumlah peroksida yang terkandung
batas. Hal ini dibuktikan dengan dalam minyak atau lemak (Sudarmaji et
perolehan bilangan peroksida pada RBD al., 1989). Oleh karena itu, penggunaan
olein yang masih sesuai dengan SNI 01- asam asetat glasial dan klorofom
3741-2002. bertujuan untuk membuat pH minyak
bersuasana asam sehingga larutan KI
jenuh dapat bereaksi langsung dengan
Tabel 2. Data Hasil Pengamatan
senyawa peroksida. Reaksi ini akan
Pengujian Bilangan Peroksida pada
melepaskan iodium yang ekuivalen
RBD Olein
dengan senyawa peroksida yang
kemudian akan dititrasi dengan larutan
No Pengujian Bilangan
Peroksida
natrium tiosulfat 0,0100 N (Winarno,
(meq/kg) 1986).
1 I 0,309
Metode yang digunakan untuk
menentukan bilangan peroksida adalah
2 II 0,277 dengan metode titrasi iodometri.
3 III 0,263 Prosedur pertama pada percobaan ini
4 IV 0,282 yang digunakan untuk menentukan
bilangan peroksida dari minyak RBD
Rata – rata 0,282
Olein di PT. PHPO, yaitu mengambil 5
gram sampel minyak yang berwujud cair
RBD Olein adalah fraksi cair berwarna kuning keemasan dicampur
berwarna kuning yang diperoleh dengan dengan 30 ml larutan CH3COOH :
cara fraksinasi RBD palm oil atau minyak kloroform (3 : 2) yang berwujud cair tak
sawit mentah CPO yang telah berwarna, dilarutkan hingga sempurna
mengalami proses pemurnian. Produk ini dan warna larutan berubah menjadi
dikenal dengan minyak goreng atau kuning muda.
sebagai bahan baku margarin dan Fungsi dari penambahan kloroform
mentega. Mutu minyak goreng dari RBD adalah sebagai pelarut, karena minyak
olein akan dianalisis berdasarkan merupakan kelompok yang masuk pada
bilangan peroksida. golongan lipid, yaitu senyawa organik
Bilangan peroksida didefinisikan yang terdapat di alam serta tidak larut
sebagai jumlah meq peroksida dalam dalam air, tetapi larut dalam pelarut
setiap 1000 g (1 kg) minyak atau lemak. organik non-polar misalnya, kloroform
Bilangan peroksida menunjukkan derajat (CH3Cl), benzena dan hidrokarbon
kerusakan pada minyak atau lemak. lainnya, lemak dan minyak dapat larut
Asam lemak tak jenuh dapat mengikat dalam pelarut tersebut karena minyak
oksigen pada ikatan rangkapnya mempunyai polaritas yang sama dengan
membentuk peroksida dan selanjutnya pelarut tersebut. Sedangkan digunakan
terbentuk senyawa aldehid, senyawa larutan CH3COOH karena alkali iodida
lakton, maupun senyawa akrolein. Hal akan bereaksi sempurna dalam larutan
inilah yang menyebabkan bau dan rasa bersuasana asam.
tidak enak serta ketengikan minyak. Kemudian ditambahkan 0,5 mL
Penelitian ini menunjukkan bahwa larutan KI jenuh yang berwujud cair, dan
semakin besar nilai bilangan peroksida larutan menjadi kuning jernih. Fungsi
berarti semakin banyak peroksida yang dari penambahan KI adalah untuk
terdapat pada sampel (Ketaren, 1986). membebaskan iodin yang ditandai
Proses penentuan bilangan terbentuknya warna kuning pada
peroksida pada prinsipnya adalah

AMINA Vol. 1 (2) 2019 | Penentuan bilangan peroksida minyak RBD (Refined Bleached Deodorized) olein
PT. PHPO dengan metode titrasi iodometri
82 Yeniza dan Asmara

sampel. Pada tahap ini, terjadi reaksi dengan bilangan peroksida tidak
sebagai berikut (Sudarmaji et al., 1989): melebihi 1 mg O2/100g.
Peroksida terbentuk pada tahap
R-OOH + 2KI + H2O → R-OH + I2 + inisiasi oksidasi. Sebuah atom hidrogen
2KOH yang terikat pada suatu atom karbon
yang letaknya di sebelah atom karbon
Kemudian mendiamkan larutan lain yang mempunyai ikatan rangkap
selama 1 menit dan menambahkan 30 dapat disingkirkan oleh suatu energi
ml akuadest, hal ini bertujuan agar kuantum sehingga membentuk radikal
larutan bisa bercampur merata. Sebelum bebas. Pada tahap inisiasi oksidasi ini
melakukan titrasi dengan Na2S2O3, hidrogen diambil dari senyawabasam
larutan ditambahkan amilum 1% terlebih lemak tidak jenuh menghasilkan radikal
dahulu. Penambahan amilum berfungsi bebas (Winarno, 1986).
sebagai indikator adanya I2, selanjutnya Molekul-molekul minyak yang
melakukan titrasi sampel sampai titik mengandung radikal bebas mengalami
ekivalen yaitu tepat saat warna biru oksidasi. Kemudian radikal ini bereaksi
hilang. Tetapi, ternyata setelah dengan oksigen membentuk radikal
ditambahkan larutan amilum, larutan peroksi (peroksida aktif), yang
tidak berubah warna dan menunjukkan selanjutnya dapat membentuk
bahwa larutan tidak mengandung I2. hidroperoksida bersifat sangat tidak
Pada tahap ini terjadi reaksi (Sudarmaji stabil dan mudah pecah menjadi
et al., 1989): senyawa dengan rantai karbon yang
lebih pendek sehingga dapat mengambil
I2 + 2Na2S2O3 → 2NaI + Na2S4O6 hidrogen dari molekul tak jenuh lain
menghasilkan peroksida dan radikal
Proses penentuan bilangan bebas yang baru. Hal ini dipercepat oleh
peroksida ini dikatakan sebagai proses radiasi tinggi, energi panas, katalis
iodometri karena iodium yang akan logam, atau enzim. Senyawa dengan
dititrasi oleh larutan tiosulfat berasal rantai C lebih pendek ini adalah asam-
proses (reaksi) redoks yaitu oksidasi asam lemak, aldehid-aldehid, dan keton
larutan kalium iodida oleh senyawa yang bersifat volatil dan menimbulkan
peroksida yang berperan sebagai bau tengik pada lemak (Winarno, 1986).
oksidator. Oleh karena itu, reaksi yang
terjadi dikatakan titrasi tidak langsung. KESIMPULAN
Hasil perhitungan menunjukkan
bahwa bilangan peroksida minyak RBD Penelitian ini menyimpulkan bahwa
olein tidak melebihi ambang batas. kadar bilangan peroksida rata-rata
Bilangan peroksida rata-ratanya adalah minyak RBD olein adalah 0,282 mg
0,282 mg O2/100g. Nilai ini sesuai O2/100g. Hal ini menunjukkan bahwa
dengan yang ditetapkan oleh pihak minyak RBD olein tersebut memenuhi
perusahaan atau SNI 01-3741-2002 ketentuan standar baku mutu
tentang standar mutu minyak goreng perusahaan dan SNI 01-3741-2002.

DAFTAR RUJUKAN

Badan Standarisasi Nasional Indonesia,. Kebudayaan Direktorat Jendral


(2012). SNI No 7709:2012. Minyak Pendidikan Tinggi.
Goreng Sawit. Badan Standarisasi Fauzi. Yusnita. Iman. dan Rudi. (2014).
Nasional. Jakarta. Kelapa sawit, budidaya,
Apriyantono, A. (1989). Analisis Pangan. pemanfaatan hasil dan limbah,
Bogor : Departemen Pendidikan dan analisis usaha dan pemasaran.
Penebar Swadaya. Jakarta. 263 Hal

AMINA Vol. 1 (2) 2019 | Penentuan bilangan peroksida minyak RBD (Refined Bleached Deodorized) olein
PT. PHPO dengan metode titrasi iodometri
83 Yeniza dan Asmara

Ketaren, S. (1986). Pengantar Teknologi


Minyak dan Lemak Pangan. UI
Press. Jakarta
Lubis. E. R dan Widanarko. A. (2011).
Buku Pintar Kelapa Sawit. Jakarta:
PT. Agro Media Pustaka.
Raharjo, S., (2006). Kerusakan Oksidatif
pada Makanan. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Sudarmaji, S, B. Haryono, dan Suhardi,
(1989), Analisa Bahan Makanan dan
Pertanian. Yogyakarta: Liberty dan
Pusat Antar Fakultas Pangan dan
Gizi UGM.
Winarno, F. G, (1986), Kimia Pangan dan
Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Winarno, F. G, (1994). Gizi, Teknologi dan
Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.

AMINA Vol. 1 (2) 2019 | Penentuan bilangan peroksida minyak RBD (Refined Bleached Deodorized) olein
PT. PHPO dengan metode titrasi iodometri

Anda mungkin juga menyukai