Anda di halaman 1dari 33

TATALAKSANA

KEJADIAN LUAR BIASA


( OUTBREAK )

HIPPII SURAKARTA
DEFINISI

 Kejadian Luar Biasa / KLB :


 Kejadian infeksi yang meningkat di luar keadaan biasa
dalam suatu periode pada kelompok orang / pasien
tertentu
 Klaster (Cluster) :
 Kumpulan kasus atau kejadian terjadi bersamaan waktu
atau tempat
 Terjadinya KLB melalui penyebaran secara :
 Kontak
 Udara : droplet atau airborne
 Benda perantara (common source vechile)
KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 2
PENYEBAB

 Produk tercemar :
 Dari dalam : cairan infus (dekstrose,NaCL), produk
darah transfusi, cairan dialisis
 Dari luar : proses disinfeksi saat pemasangan alat
invasif, pembuatan susu formula bayi, kebersihan
tangan
 Peralatan tercemar :
 Pencucian dan tindakan disinfeksi tidak benar
 Mesin pencuci automatik tidak bekerja dg baik
 Penanganan peralatan steril tidak benar
KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 3
PENYEBAB

 Antisepsis dan asepsis prosedur :


 Tindakan endoskopi, hemodialisis, peritoneal dialisis
 Tindakan operasi : lar antiseptik tercemar, peralatan
tidak steril, tangan petugas tercemar
 Tenaga kesehatan :
 Pengidap S.aureus, Streptococcus hemolitik grupA,
Candida, Hepatitis B/C, HIV
 Lingkungan :
 Air : Pseudomonas, Acinetobacter, Mycobacteria other
than TB (MOTT), Legionella
 Tanah : Aspergillus
KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 4
TATA LAKSANA KLB

 A. INVESTIGASI KLB
 B KOMUNIKASI, LAPORAN, PENYEBARAN
 C. KEWAJIBAN MANAJEMEN
 D. PENGAWASAN oleh MANAJEMEN
 E. KLB BERAKHIR oleh TIM INVESTIGASI

KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 5
A. INVESTIGASI KLB

 Evaluasi awal dan verifikasi situasi KLB

 Penemuan dan identifkasi kasus

 Mencari sumber penularan dan cara transmisi

 Menetapkan penyebab paling mungkin

 Mengupayakan pemutusan rantai penyebaran

 Mencegah terulangnya kejadian serupa

 Menyusun dan mendistribusi laporan tertulis

KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 6
I. INVESTIGASI KLB

 Melakukan upaya pengendalian dini


 Mencari kemungkinan kasus lain
 Evaluasi masalah, menyusun analisis sementara

 Melakukan perubahan kebijakan / prosedur sesuai


keperluan
 Melakukan kultur mikrobiologik sumber yang dicurigai
 Memantau keberhasilan upaya pengendalian
 Membuat laporan tertulis

KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 7
PERSIAPAN TAHAP INVESTIGASI

 Membentuk TIM Investigasi KLB


 Komite PPI / Tim KLB dan para ahli mempersiapkan langkah
investigasi
 Mempelajari referensi / literatur terkait KLB yang terjadi
 Konsultasi dengan Narasumber / Ahli terkait
 Menganalisis masalah
 Konsultasi dengan Laboratorium
 Jenis spesimen dan biaya pemeriksaan
 Penyediaan sarana yang dibutuhkan :
 Lap top , kamera dan lain-lain
KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 8
TIM PENGENDALI KLB

 Komite PPIRS, Tim PPI dan Unit terkait


 Direktur Pelayanan Medik & Keperawatan
 Komite Medik , Komite Keselamatan Pasien, Komite Mutu
 Narasumber/Ahli/Konsultan Penyakit Infeksi atau yang
terkait
 Narasumber/Ahli/Konsultan Pemeriksaan Laboratorium
 Bidang Keperawatan
 Unit terkait : Sanitasi Lingkungan, ISP, Teknik dan lainnya

KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 9
TIM PENGENDALI KLB

 Tentukan siapa PJ dan pemimpin Tim investigasi


 Siapa PJ pelaksanaan investigasi di lapangan
 Bagaimana pendanaan

 Siapa berwenang menghentikan pelayanan dan membuka


kembali
 Siapa ditugaskan dan berwenang menyampaikan
informasi ke media elektronik / media cetak jika diperlukan

KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 10
EVALUASI AWAL
 Tujuan :
 Analisis cepat situasi, tentukan masalahnya
 Verifikasi kasus :
 Telusuri hasil lab, rekam medik, status klinis pasien
 Diskusi dg dokter yang merawat / DPJP
 Evaluasi besar masalah :
 Apakah terkena banyak ? Berpotensi semakin banyak ?
 Morbiditas dan mortalitas tinggi ?
 Tentukan dasar menetapkan luas investigasi
KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 11
EVALUASI AWAL

 Kaji ulang ke belakang (retrospektif) :


 Data surveilans sebelum kejadian
 Laporan Lab dan Medik  cari kemungkinan kasus serupa
 Membuat daftar line-listing kasus :
 Nama, norekmed, umur, jenis kelamin, ruangan, tanggal
terjadi, jenis terapi, tindakan operasi, tanggal pemeriksaan,
hasil Lab
 Kaji ulang informasi yang ada
 Tetapkan apa benar ada masalah

KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 12
LANGKAH INVESTIGASI

 1. Kriteria Diagnosis jelas


 2. Definisi kasus seragam
 3. Konfirmasi terjadi KLB
 4. Analisis secara epidemiologis deskriptif
 5. Buat hipotesa / dugaan / asumsi
 6. Uji hipotesa / pembuktian asumsi
 7. Pengawasan sumber penularan yg dicurigai
 8. Monitor dan evaluasi keberhasilan upaya pencegahan
 9. Membuat dan mendistribusi laporan

KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 13
1. DIAGNOSIS JELAS
 Apakah benar terjadi infeksi? Diagnosis sudah tepat ?
 Nilai kembali gejala klinik : onset, lama gejala, tindakan
perawatan, pemakaian alat invasif
 Pelajari hasil kultur spesimen sumber yang dicurigai
 Anamnesis pasien mengenai kemungkinan sebab, cara
transmisi, kondisi lain yang mirip
 Pastikan dgn pihak laboratorium peningkatan infeksi
bukan karena kekeliruan di laboratorium

KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 14
2. DEFINISI KASUS

 Susun kriteria klinis dan laboratorium


 Bedakan menurut :
 Waktu : terjadi KLB, lama pajanan, 1 sumber atau
beberapa sumber terus menerus
 Tempat : ruang perawatan , mengumpul / klaster,
menyebar
 Orang : karakteristik kasus ( penyakit, tindakan, faktor
risiko)
 Diperlukan dukungan data laboratorium khususnya kultur
 Perlu diterapkan secara konsisten, terhadap semua kasus
yang dicurigai
KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 15
KRITERIA KASUS

 Konfirm / Pasti :
 Gejala klinis sesuai kriteria yang ditetapkan , hasil
laboratorium mendukung / ada
 Probable / Kemungkinan :
 Gejala klinis sesuai kriteria yang ditetapkan TETAPI
hasil laboratorium tidak mendukung / tidak ada
 Possible / Dicurigai / Diperkirakan :
 Hanya berdasarkan beberapa gejala klinik

KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 16
3. KONFIRMASI KLB

 Apakah benar terjadi KLB ? Bandingkan dengan data


surveilans sebelumnya
 Tetapkan telah terjadi KLB :
Bandingkan angka kejadian baru dengan data surveilans 
terjadi peningkatan
Sebelumnya tidak ditemukan  menjadi ada
 Identifikasi kasus :
Menetapkan kasus yang mengalami infeksi berdasarkan
definisi kasus yang ditetapkan (hasil laboratorium, catatan
rekam medik , angka kematian, angka kesakitan)
KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 17
KULTUR (BIAKAN) MIKROBIOLOGIK

 Pemeriksaan perlu dilakukan terhadap individu dengan


faktor risiko  dokter, perawat , petugas kebersihan,
keluarga
 Melakukan pemeriksaan biakan setiap sumber yang
diduga penyebab infeksi  cairan, alat medis, lingkungan,
sumber air

KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 18
4. ANALISIS EPIDEMIOLOGIS DESKRIPTIF

 Identifikasi informasi :
 Pelajari ulang rekam medik jika timbul pertanyaan
 Pelajari data hasil laboratorium
 Pastikan tidak ada duplikasi data
 Tentukan pemetaan lokasi / area KLB
 Data Demografi :
 Tentukan karakterisik kasus untuk tetapkan populasi
berisiko
 Hitung rate / laju angka infeksi :
 Attack rate : jumlah kasus x 100%
jml pasien berisiko
KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 19
5. BUAT HIPOTESIS/ ASUMSI / PERKIRAAN

 Asumsi berdasarkan :
 Sumber penularan
 Cara transmisi
 Pajanan yang menyebabkan infeksi
 Buat daftar pertanyaan yang perlu dicari jawabannya :
 Sumber infeksi ?
 Cara penyebaran ?
 Penyebab penyebaran / KLB ?
 Besar masalah ?
 Penyebab terjadi KLB

KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 20
6. PEMBUKTIAN HIPOTESIS / ASUMSI

1. Sebagian besar investigasi KLB umumnya tidak sampai


tahapan terbukti  perlu pemeriksaan molekuler, genetik,
peralatan canggih
2. Beberapa yang perlu diteliti lebih lanjut :
Angka kematian tinggi / diduga akibat produk tercemar
3. Tetapkan sumber penyebaran dan cara transmisi yang
paling mungkin
4. Tentukan yang harus dilakukan selanjutnya
5. Berapa lama pemantauan / penyelidikan harus dilakukan ?

KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 21
7. PENGAWASAN SUMBER

 SEGERA LAKUKAN PENCEGAHAN :

 Memutus rantai penyebaran


 Menghilangkan agen penyebab infeksi
 Menghilangkan sumber atau reservoir agen penyebab
 Pengawasan jangka pendek mengatasi segera KLB

 Pengawasan jangka panjang agar tidak terulang kejadian

KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 22
UPAYA PENGENDALIAN SUMBER
 Transmisi silang ( kontak ) :
 Isolasi pasien dan terapkan Kewaspadaan Transmisi
 Transmisi melalui tangan :
 Kebersihan tangan dan APD, kebersihan lingkungan
 Penyebaran udara / airborne :
 Isolasi pasien di ruangan khusus dg ventilasi negatip,
terapkan Kewaspadaan Transmisi
 Penyebaran melalui air :
 Periksa sumber air, peralatan penampung air
 Penyebaran melalui makanan :
 Periksa kualitas pelayanan gizi / dapur susu
KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 23
B. KOMUNIKASI, LAPORAN, PENYEBARAN

 1.Melaporkan ke Direktur / Pimpinan RS


 2. Koordinasi dengan Tim Ahli Penyakit Infeksi / IPCO
 3. Memberitahu Kepala Laboratorium / Mikrobiologi

 4. Bila KLB bertambah banyak, memberi tahu Unit Pelayanan :


 Ruang Rawat , Poli Rawat Jalan
 Ambulans, Klinik swasta , Puskesmas
 5. Mengadakan pertemuan dengan media jika perlu

KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 24
BENTUK LAPORAN
1. Laporan harian dan laporan perkembangan KLB
2. Laporan kurva epidemi dan area yang terpajan
3. Laporan penderita terinfeksi dan perkembangan faktor
risiko potensial
4. Hipotesa mengenai sumber infeksi dan cara penularan
5. Buat studi kasus – kontrol bila memungkinkan
6. Review laporan yang lampau dan terbaru
7. Pengawasan efektif dengan melanjutkan surveilans harian
untuk kasus baru
KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 25
Kurva KLB Baktermia Enterobacter cloacae
Perina, 2011

KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 26
Pemetaan area KLB pasien MRSA
R Rawat ged A, Jan – Jun 2012

15

11
10

KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 27

27
PROSEDUR PENANGGULANGAN KLB (Kejadian Luar Biasa) /OUT BREAK
No. Dokumen Halaman
SPO 1/PPIRS/03
No. Revisi 1/2
01
Ditetapkan,
Tanggal Terbit Direktur Utama RS Islam Klaten
STANDAR
PROSEDUR 20 Oktober 2014 dr. H. Suswanto, M Sc, Sp PK

OPRASIONAL

Kejadian infeksi yang meningkat di luar keadaan biasa dalam suatu periode pada kelompok
Pengertian orang / pasien tertentu
1. Mengetahui penyebab terjadinya KLB/outbreak
Tujuan 2. Menyetop KLB/outbreak sekarang dan mencegah outbreak di masa mendatang
Kebijakan QM/KBJ/PPI/01/X/2014 tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Prosedur 1. Petugas ruangan melaporkan kejadian KLB/Out Break ke Komite PPI/Tim PPI.
2. Tim PPI menetapkan kejadian KLB/Out Break.
3. Komite PPI/Tim PPI melaporkan kejadian ke direktur pelayanan medik.
4. Komite/Tim PPI bersama dierktur Pelayanan Medik membentuk tim penanggulangan
KLB/Out Break yang dipimpin oleh direktur Pelayanan Medik
5. Direktur Pelayanan Medik menentukan penangungjawab tim penanggulangan
KLB/Out Break.
6. Tim penanggulangan KLB/Out Break melakukan evaluasi awal KLB
7. Pelaksana tim lapangan melakukan evaluasi awal dengan verifikasi kasus : Telusuri
hasil lab, rekam medik, status klinis pasien diskusi dengan dokter yang merawat /
DPJP
8. Pelaksana tim lapangan mengkaji ulang (retrospektif) : Data surveilans sebelum
kejadian, Laporan Lab dan Medik
9. Pelaksana tim lapangan membuat daftar line-listing kasus : Nama, no RM, umur, jenis
kelamin, ruangan, tanggal terjadi, jenis terapi, tindakan operasi, tanggal pemeriksaan,
hasil Lab
10. Pelaksana tim lapangan membuat kriteria berdasarkan :
- Waktu : terjadi KLB, lama pajanan, 1 sumber atau beberapa
sumber terus menerus
- Tempat : ruang perawatan , mengumpul / klaster, menyebar
- Orang : karakteristik kasus ( penyakit, tindakan, faktor risiko)
28
PROSEDUR PENANGGULANGAN KLB (Kejadian Luar Biasa) /OUT BREAK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO 1/PPIRS/03 01 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan,


STANDAR 20 Oktober 2014 Direktur Utama RS Islam Klaten
PROSEDUR dr. H. Suswanto, M Sc, Sp PK
OPRASIONAL
1. Pelaksana tim lapangan berkoordinasi dengan Ahli Mikrobiologi jika diperlukan
Pengertian pemeriksaan biakan setiap sumber yang diduga penyebab infeksi.
2. Pelaksana tim lapangan melakukan pencegahan dengan cara :
- Memutus rantai penyebaran
- Menghilangkan agen penyebab infeksi
- Menghilangkan sumber atau reservoir agen penyebab
3. Pelaksana tim lapangan berkoordinasi dengan Tim Ahli Penyakit Infeksi atau yang
terkait dan melakukan survailans
4. Pelaksana tim lapangan membuat laporan lengkap ke Direktur RS dan pihak terkait
lainnya dan menyatakan KLB berakhir
5. Direktur memberi kewenangan kepada humas untuk mengadakan pertemuan
dengan media jika diperlukan.

29
C. KEWAJIBAN MANAJEMEN RS

 1.Menyediakan ruangan isolasi


 2.Menetapkan standard isolasi yang diperlukan dan
menginstruksikan ke seluruh petugas RS
 3.Menyediakan tambahan tenaga sesuai kebutuhan
termasuk petugas kebersihan, laundry, ISP, laboratorium
 4. Menyediakan tambahan tenaga administrasi, operator
telepon, peralatan komputer sesuai keperluan
 6. Menyediakan tambahan dana yang dibutuhkan untuk
kultur mikrobiologik

KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 30
D. PENGAWASAN oleh MANAJEMEN RS

1. Pengawasan penerapan peraturan isolasi


2. Menyediakan imunisasi bagi petugas kesehatan jika
diperlukan
3. Menetapkan indikasi rawat dan dirujuk
5. Mengatur jadwal pertemuan rutin Tim Investigasi
6. Melakukan evaluasi langkah pengawasan

KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 31
E. KLB BERAKHIR oleh TIM INVESTIGASI

 Bila KLB telah berakhir :


 Umumkan segera
 Pada akhir Tatalaksana KLB :
 Buat laporan lengkap ke Direktur RS dan pihak
terkait lainnya

KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 32
PENUTUP

 Data surveilans yang dilakukan dengan baik dan terus


menerus diperlukan untuk dapat mendeteksi dini KLB
 Diperlukan kesadaran unit terkait untuk segera melaporkan
KLB dan mencari upaya pencegahan bersama-sama
 Kerjasama Tim dan seluruh unit terkait sangat penting

 Lab Mikrobiologi berperan penting dalam deteksi dini KLB

 Komitmen dan dukungan pimpinan / manajemen RS


menentukan keberhasilan upaya pengendalian KLB

KD13/PERDALIN/RSBA/Mar2013/DalimaAW 33

Anda mungkin juga menyukai