Perempuan Pada Multi Periode Di Indonesia • kajian adalah: kata yang perlu ditelaah lebih jauh lagi maknanya karena tidak bisa langsung dipahami oleh semua orang; Kajian lesson learn terhadap sejarah pelayanan kebidanan dan situasi perempuan pada multi periode di indonesia • 5 mei 1991 : hari bidan se-Dunia 100 negara anggota (menghormati jasa para bidan yang pada tahun 1987 mengadakan "International Confederation of Midwives Conference" di Belanda). • Tahun 1953 diadakan "World Congress" bidan pertama, yang berlangsung di London pada tahun 1954. Pada Kongres tersebut disepakatilah nama baru organisasi yaitu "International Confederation of Midwife" (ICM) serta AD/ART baru. Sekretariat ICM disepakati pada "Royal College of Midwives" (RCM) yang berkantor pusat di London. Presiden RCM, Nora Deane, kemudian terpilih sebagai Presiden ICM pertama dan Marjorie Bayes terpilih sebagai Sekretaris Eksekutif, yang dijabatnya sampai tahun 1975. • Di Indonesia sendiri setiap tanggal 24 Juni diperingati pula sebagai Hari Bidan Nasional. Sejarah lahirnya Hari Bidan Indonesia ini diawali dari Konferensi Bidan Pertama di Jakarta pada tanggal 24 Juni 1951 atas prakarsa para bidan senior yang berdomisili di Jakarta • Dalam sejarah bidan Indonesia juga menyebutkan bahwa tanggal 24 Juni 1951 dipandang sebagai hari lahirnya Ikatan Bidan Indonesia (IBI). • PELAYANAN KEBIDANAN DIMULAI PADA TAHUN 1853. • Sekolah Dokter Jawa tahun 1851. Sumber : Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Republik Indonesia
• Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2018 BPS
tercatat angka perkawinan anak di Indonesia terbilang cukup tinggi yaitu mencapai 1,2 juta kejadian. Dari jumlah tersebut proporsi perempuan umur 20-24 tahun yang berstatus kawin sebelum umur 18 tahun adalah 11,21% dari total jumlah anak, artinya sekitar 1 dari 9 perempuan usia 20-24 tahun menikah saat usia anak. Jumlah ini berbanding kontras dengan laki-laki dimana 1 dari 100 laki-laki berumur 20 – 24 tahun menikah saat usia anak. • Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan menyusul ditetapkannya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yaitu usia minimum perkawinan menjadi 19 tahun, baik bagi laki-laki maupun perempuan serta menanggapi Peraturan Mahkamah Agung Nomor 5 Tahun 2019 tentang Pedoman Mengadili Permohonan Dispensasi Kawin.