Palvin Aldrin Wailola ( 2016 69 009 ) Rensa Ruddu Ta’dung ( 2016 69 036 ) Sara Limbong Somba ( 2016 69 022 ) 1. Onshore 2. Offshore 1. Cable tool drilling 2. Rotary tool drilling 1. Bit & Drilling Fluid Mud a. Bit b. Drilling Fluid Mud Awak pemboran (drilling crew) Dreller Derrickman Helpers Pemboran lepas pantai : • Crane operator • Roustabiut • Oilman/motorman • Rig mechanic • Rig electrician a. Jag Up Rig b. Submersible Rig 1. Inland Barges Rig 2. Drill Shipss 3. Semi Submersible Rig Apabila titik lokasi pemboran sudah ditentukan dengan tepat sesuai keputusan hasil studi yang telah dilakukan, langkah selanjutnya adalah menanjak ( Spud in ) sumur. • Sampai dengan kedalaman tertentu, yang relatif dangkal, pada umumnya pemboran dimulai dengan pahat berdiameter besar ( misal 36 inci ). Untuk menjaga kondisi lubang dipasang pipa conductor, pipa selubung berdiameter 30 inci dan disemen hingga kedalaman dasar lubang. • Pemboran selanjutnya, memakai pahat yang lebih kecil berdiameter 26 inci ( biasanya lebih kecil dari 30 inci ) sampai pada kedalaman tertentu, misalnya 500- 5.000 feet. • Setelah itu ada pula pipa yang dikenal dengan nama pipa liner. Pipa ini berdiameter lebih kecil dari casing dan tidak dipasang hingga kepermukaan tanah, namun dimulai dari casing terakhir. • Jenis lain dari pipa yang biasanya terdapat pada sumur produksi adalah tubing. Pipa ini mempunyai diameter paling kecil dan mudah dicabut apabila terjadi gangguan atau kerusakan. 1. Well Log 2. Mud Logging 3. Batu Inti Pemboran 4. Teras Samping 5. Wire Logging 6. Formation Tester • Sukandarrumidi, 2017. Geologi Minyak dan Gas Bumi, Ed. 2. Gadjah Mada University Press Yogyakarta. https://omc.proxsisgroup.com/rangkaian-alat-pemboran- minyak-2/ http://naldoleum.blogspot.com/2014/01/drilling-rig- sistem-putar-rotating.html https://pompair.com/mata-bor-sumur/ https://ngelmumigas.wordpress.com/2013/02/20/sistem- sirkulasi/ https://ngelmumigas.wordpress.com/category/teknik- pemboran/page/2/ THANK YOU