Anda di halaman 1dari 20

 Dewa Ayu Linda Mahayani

 Vega Juandana
 Intari Tiba Restutin
 Baiq Fitra Sulistya
 Humayastri
 Yogi Saputra
 Nurliana Sazwani
 Aqilla Fidia Haya
 Roza Hilda Wandani
 Erliana
 Ryan Akbar Hidayat
1. Right client (benar pasien)
2. Right drug (benar obat)
3. Right dose (benar dosis)
4. Right time (benar waktu)
5. Right route (benar rute)
6. Right assessment (benar pengkajian)
7. Right documentation (benar pencatatan)
8. Client’s right to education (hak klien mendapatkan
pendidikan atau informasi)
9. Right evaluation (benar evaluasi)
10. Client’s right to refuse (hak pasien untuk menolak)
11. Be aware of potential drugdrug (waspada terhadap
interaksi obat-obat)
12. Drug-food interactions (waspada terhadap interaksi
obat-makanan)
Pengertian Intra Kutan
 Intra kutan merupakan cara memberikan atau
memasukkan obat ke dalam jaringan kulit.
Intra kutan biasanya di gunakan untuk
mengetahui sensivitas tubuh terhadap obat
yang disuntikkan.
Tujuan
 Pemberian obat intra kutan bertujuan untuk
melakukan skintest atau tes terhadap reaksi
alergi jenis obat yang akan digunakan
Indikasi dan kontra indikasi
 Indikasi : bisa dilkakukan pada pasien yang tidak
sadar, tidak mau bekerja sama karena tidak
memungkinkan untuk diberikan obat secara oral,
tidak alergi. Lokasinya yang ideal adalah lengan
bawah dalam dan pungguang bagian atas.
 Kontra Indikasi : luka, berbulu, alergi, infeksi
kulit
Lokasi :
 Dilengan bawah : bagian depan lengan bawah
1/3 dari lekukan siku atau 2/3 dari pergelangan
tangan pada kulit yang sehat, jauh dari pembuluh
darah. Di lengan atas : 3 jari di bawah sendi
bahu, di tengah daerah muskulus deltoideus.
 Pilih dan tentukan lokasi penyuntikan. Serta lakukan palpasi
kulit
 Bersihkan lokasi penyuntikan dengan kapas usap antiseptik
dengan gerakan melingkar mulai dari bagian tengah ke arah
luar lalu sekitar 5cm
 Pindahkan dan pegang kapas diantara jari tengah dan jari
manis pada tangan non dominan atau letakkan kapas pada
kulit diatas lokasi penyuntikan
 Lepaskan tutup jarum tanpa mengkontaminasi jarum. Lalu
letakkan di tempat yang aman
 Genggam lengan bawah pasien dengan tangan agar
permukaan kulit kuat
 Tusukkan jarum kedalam kulit sampai himen dengan sudut
15 derajat, ujung jarum jelas, dan tampak bulatan yang
menonjol
 Injeksikan obat secara hati-hati dan perlahan sehingga
menghasilkan gelembung kecil pada kulit
 Tarik segera jarum pada sudut yang sama
saat dimasukkan. Pasang plester jika
diindikasikan. Jangan memijat area
penusukan
 Tutup jarum dan taruh pada bengkok
 Lingkari area penusukan dengan pena
 Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman
dan anjurkan pasien untuk mengobservasi
daerah penyuntikan
 Bereskan peralatan
 Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
Pengertian
 Merupakan cara memberikan obat melalui
suntikan di bawah kulit yang dapat dilakukan
pada daerah lengan bagian atas sebelah luar
atau sepertiga bagian dairi bahu, paha
sebelah luar, daerah dada dan sekitar
umbilicus (abdomen).
Tujuan
 Pemberian obat melalui jaringan sub kutan ini
pada umumnya dilakukan dengan program
pemberian insulin yang digunakan untuk
mengontrol kadar gula darah.
Indikasi dan kontra indikasi
 Indikasi : biasa dilakukan pada pasien yang
tidak sadar dan tidak mau bekerja sama,
karena tidak memungkinkan diberikan obat
secara oral, bebas dari infeksi, lesi kulit,
jaringan parut, tonjolan tulang, otot atau
saras besar di bawahnya, obat dosis kecil
yang larut dalam air.
 Kontra indikasi : obat yang merangsang, obat
dalam dosis besar dan tidak larut dalam air
atau minyak.
Lokasi :
 Otot Bokong (musculus gluteus maximus)
kanan & kiri ; yang tepat adalah 1/3 bagian
dari Spina Iliaca Anterior Superior ke tulang
ekor (os coxygeus)
 Otot paha bagian luar (muskulus quadriceps
femoris)
 Otot pangkal lengan (muskulus deltoideus)
 Pilih dan tentukan lokasi penyuntikan. Bantu pasien untuk
mendapat posisi yang nyaman sesuai dengan tempat yang
dipilih.
 Bersihkan lokasi penyuntikan dengan kapas usap
antiseptik dengan gerakan melingkar mulai dari bagian
tengah ke arah luar sekitar 5cm.
 Pindahkan dan pegang kaps diantara jari tengah dan jari
manis pada tangan non dominan atau letakkan kapas pada
kulit diatas lokasi penyuntikan.
 Lepaskan tutup jarum dan letakkan di tempat yang aman.
 Tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari dan jari
tangan dominan.
 Dengan tangan dominan, masukkan jarum dengan sudut
45 derajat (untuk orang gemuk 90 derajat).
 Lepaskan tarikan tangan non dominan.
 Tarik plunger dan perhatikan apakah ada darah didalam
spuit.
 Jika tidak ada darah, masukkan obat secara perlahan.
 Jika ada darah
◦ tarik jarum dari kulit
◦ tekan tempat penusukan selama 2 menit
◦ observasi adanya hematom atau memar
◦ jika perlu berikan plester
◦ siapkan obat yang baru dan pilih tempat injeksi yang barau
◦ ulangi langkah
 Tarik jarum dengan sudut yang sama saat
penusukan.
 Bersihkan tempat penusukan dengan kaps antiseptik
lain, tekan dengan lembut setelah injeksi heparin
jaringan ditekan.
 Jika perlu berikan plester.
 Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman dan
anjurkan pasien untuk mengobservasi daerah
penyuntikan.
 Bereskan peralatan.
 Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
 Pilih dan tentukan lokasi penyuntikan.
 Pasang perlak di bawah daerah penyuntikan
 Pasang torniket dan anjurkan pasien untuk
mengepalkan tangan.
 Palpasi daerah penyuntikan.
 Bersihkan lokasi penyuntikan dengan kapas usap
antiseptik dengan gerakan melingkar mulai dari
bagian tengah ke arah luar sekitar 5 cm.
 Pindahkan dan pegang kapas di antara jari
tengah dan jari manis pada tangan non dominan
atau letakkan kapas pada kulit di atas lokasi
penyuntikan.
 Lepaskan tutup jarum dan letakkan di tempat
yang aman.
 Genggam lengan bawah dengan tangan agar
permukaan kulit kuat.
 Masukkan jarum ke dalam vena dengan posisi 45
derajat.
 Buka kepalan tangan pasien dan torniket, masukkan
suntikan pelan-pelan 3-4 ml/detik.
 Cabut jarum sambil menekan tempat penusukan
dengan kasa steril kurang lebih 2-5 menit.
 Pasang band-aid atau plester pada tempat tusukan
sesudah perdarahan berhenti.
 Tutup jarum dan letakkan ke dalam bengkok. Ambil
perlak dan torniket.
 Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman dan
anjurkan pasien untuk mengobservasi daerah
penyuntikan.
 Bereskan peralatan.
 Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
Pengertian
 Injeksi intramuscular adalah memasukkan atau memberikan obat
masuk pada otot skeletal.
Indikasi
 Indikasi dalam pemberian obat melalui subcutan bisa dilakukan
pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau bekerja sama
karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral,
pemberian vit.k pada bayi, lokasi injeksi yang sesuai dengan
obat yang diprogramkan, bebas dari infeksi, lesi kulit, jaringan
parut, benjolan tulang, otot atau saraf besar dibawahnya
(Faradila, 2014).
Kontraindikasi
 Kontraindikasi dalam pemberian obat secara intramuskular yaitu:
infeksi, lesi kulit, jaringan parut, benjolan tulang, otot atau saraf
besar dibawahnya (Faradila, 2014). 5) Komplikasi Komplikasi
yang banyak terjadi akibat kesalahan pada injeksi intramuscular
adalah sebagai berikut: abses, necrosis, dan kulit mengelupas,
kerusakan syaraf, nyeri berkepanjangan, dan periositis
Lokasi :
 M. Deltoid , menentukan lokasi dengan palpasi batas
bawah prosesus akromium, yang membentuk basis sebuah
segitiga yang sejajar dengan titik tengah bagian lateral
lengan atas. Tempat injeksi terletak dibagian tengah
segitiga sekitar 2.5 sampai 5 cm dibawah prosesus
akromium atau dengan cara menempatkan empat jari
diatas otot deltoid, dengan jari teratas berada disepanjang
prosesus akromium. Hati-hati terhadap saraf radialis,
ulnaris dan arteri brakhialis terdapat didalam lengan atas
disepanjang humerus.

 M. Dorsogluteal yaitu tempat biasa digunakan injeksi IM,


Daerah dorsogluteus berada dibagian atas luar kuadran
ata atas luar bokong, kira-kira 5 sampai 8 cm dibawah
Krista iliaka untuk menemukan lokasinya, palpasi spina
iliaka posterior dan superior dan trokhantor mayor femur.
Sebuah garis khayal ditarik diantara dua penanda anatomi.
Tempat injeksi terletak diatas dan lateral terhadap garis.
Pada anak-anak hanya boleh digunakan jika usia lebih dari
3 tahun.
 M. Ventrogluteal, menemukan lokasi ini dengan klien
disuruh berbaring diatas salah satu sisi tubuh dengan
menekuk lutut, kemudian cari otot dengan
menempatkan telapak tangan diatas trokanter mayor
dan jari telunjuk pada spina iliaka superior anterior
panggul. Tangan kanan digunakan untuk panggul kiri
dan tangan kiri digunakan untuk panggul kanan .
Perawat menunjukan ibu jarinya kearah lipat paha
klien dan jari lain kearah kepala. Tempat injeksi
terpajan ketika perawat melebarkan jari tengah
kebelakang sepanjang Krista iliaka kearah bokong.
Jari telunjuk, jari tengah, dan Krista iliaka membentuk
sebuah segitiga dan tempat injeksi berada ditengah
segitiga tersebut.
 M. Vastus Lateralis yaitu terletak di bagian lateral
anterior paha, pada orang dewasa membentang
sepanjang satu tangan diatas lutut sampai sepanjang
satu tangan dibawah trokanter femur atau sepertiga
tengah otot merupakan tempat terbaik injeksi.
 Pilih dan tentukan lokasi penyuntikan.
 Bersihkan lokasi penyuntikan dengan kapas usap antiseptik
dengan gerakan melingkar mulai dari bagian tengah ke arah
luar lalu sekitar 5 cm.
 Pindahkan dan pegang kapas di antara jari tengah dan jari
manis pada tangan non dominan atau letakkan kapas pada
kulit di atas lokasi penyuntikan.
 Lepaskan tutup jarum tanpa mengkontaminasi jarum. Lalu,
letakkan di tempat yang aman.
 Tusuk kulit dengan cepat dan lembut pada sudut 90 derajat
dan masukkan jarum hingga ke dalam otot.
 Lakukan aspirasi dan observasi apakah ada darah yang masuk
ke dalam spuit.
 Jika tidak ada darah yang tampak, maka injeksikan obat
dengan mantap dan perlahan.
 Jika ada darah:
 Tarik jarum dari kulit.
 Tekan tempat penusukan sampai 2 menit.
 Observasi adanya hematoma atau memar.
 Jika perlu berikan plester.
 Siapkan obat yang baru dan pilih tempat injeksi
yang baru.
 Ulangi langkah 14 dan seterusnya.
 Cabut jarum sambil menekan tempat tusukan
dengan kapas alkohol. Jangan memijat area
tersebut.
 Perhatikan apakah terjadi perdarahan. Jika terjadi
perdarahan, tekan lokasi penusukan dengan kasa
kering hingga perdarahan berhenti.
 Tutup jarum dan buang ke dalam bengkok.
 Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman.
 Bereskan peralatan.
 Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.

Anda mungkin juga menyukai