OLEH:
WINNI WIDYAPUTRI BAKHRONI
P27820716014
Produksi eritrosit
menurun
Hb menurun
Anemia
Keletihan
Intoleransi aktivitas
Hari/Tanggal/Jam Pengelompokan Kemungkinan Masalah
Data Penyebab
Selasa, 28/01/20 DS: Penyakit gagal Risiko infeksi
14.00 WIB - ginjal kronis
DO:
- Klien telah Terapi
menjalani hemodialisis
terapi
hemodialisis Penusukan
kurang lebih 8 daerah insersi
bulan (89 kali)
- Klien tampak Port de entry
lemas terbuka
- Tekanan darah
130/90 mmHg Risiko infeksi
- Nadi
105x/menit
- Hb 5,3 g/dL
- WBC 10,7
Hari/Tanggal/Jam Pengelompokan Kemungkinan Masalah
Data Penyebab
Selasa, 28/01/20 DS: Penyakit gagal Risiko jatuh
14.00 - ginjal kronis
DO:
- Klien tampak Renal function
lemas menurun
- Tekanan darah
130/90 mmHg Gangguan hormon
- Nadi 105x/menit eritropoietin
- Klien sedang
menjalani Produksi eritrosit
hemodialisis menurun
- Skrining risiko
jatuh : Risiko Hb menurun
tinggi
Anemia
Keletihan
Risiko jatuh
Diagnosis Keperawatan
1. Perfusi perifer tidak efektif b.d .penurunan konsentrasi
hemoglobin d.d. Hb klien 5,3 g/dL
2. Hipervolemia b.d. gangguan mekanisme regulasi d.d.
terdapat edema pada kedua tangan dan kaki klien
3. Intoleransi aktivitas b.d. kelemahan d.d. klien
mengatakan badannya lemas
4. Risiko infeksi b.d. efek prosedur invasif
5. Risiko jatuh b.d. anemia
Intervensi Keperawatan
1. Perfusi perifer tidak efektif b.d .penurunan konsentrasi
hemoglobin d.d. Hb klien 5,3 g/dL
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1
x 4,5 jam diharapkan perfusi perifer kembali efektif.
Kriteria hasil :
a. Akral hangat
b. CRT < 2 detik
c. Konjungtiva tidak anemis
d. Hb > 7 g/dL
Intervensi:
Observasi
1. Periksa sirkulasi perifer
2. Monitor bengkak pada ekstremitas
Terapeutik
1. Hindari pemasangan infus/pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi
Edukasi
1. Anjurkan klien diit TKTP RG
Kolaborasi
1. Kolaborasi terapi hemodialisis
2. Kolaborasi pemberian transfusi
2. Hipervolemia b.d. gangguan mekanisme regulasi d.d.
terdapat edema pada kedua tangan dan kaki klien
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1
x 4,5 jam diharapkan hipervolemia teratasi.
Kriteria Hasil :
a. Bengkak berkurang
b. BB klien turun setelah dilakukan HD
Intervensi:
Observasi
1. Periksa tanda dan gejala hipervolemia
2. Identifikasi penyebab hipervolemia
3. Monitor status hemodinamik
4. Monitor intake dan output cairan
Terapeutik
1. Ajarkan klien membatasi konsumsi cairan
2. Tinggikan kepala klien 30-40 derajat
Edukasi
1. Anjurkan klien diit TKTP RG
Kolaborasi
1. Kolaborasi terapi hemodialisis dan ultrafiltrasi
sebanding IDWG
3. Intoleransi aktivitas b.d. kelemahan d.d. klien
mengatakan badannya lemas
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1
x 4,5 jam diharapkan aktivitas klien toleran.
Kriteria hasil:
a. Frekuensi nadi menurun
b. Keluhan lelah menurun
c. Tekanan darah membaik
Intervensi
Observasi
1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
kelelahan
Terapeutik
1. Sediakan lingkungan yang nyaman dan rendah
stimulus
Edukasi
1. Anjurkan klien tirah baring
2. Anjurkan klien melakukan aktivitas secara bertahap
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan
Implementasi Keperawatan
Tanggal/Ja No.Diagnosis Tindakan Keperawatan Tanda
m Keperawatan Tangan
28/01/20 1,2 Berkolaborasi terapi HD Mhs
13.45 Respon : klien HD selama 4,5 jam
dengan UF 1,7 liter
28/01/20 2 Memonitor status hemodinamik Mhs
14.00 Respon : TD 140/90 mmHg
Nadi 98x/menit
28/01/20 1 Memeriksa sirkulasi perifer Mhs
14.00 Respon : akral dingin kering pucat,
CRT 3 detik
28/01/20 2 Memeriksa tanda dan gejala hipervolemia Mhs
14.05 Respon : Terdapat bengkak pada kedua tangan
dan kaki klien
28/01/20 2 Mengidentifikasi penyebab hipervolemia Mhs
14.10 Respon : Diakibatkan retensi natrium dan
retensi air
28/01/20 2 Memonitor intake dan output cairan selama HD Mhs
14.15 Respon : Minum klien dibatasi 300 mL