Anda di halaman 1dari 21

Role Play

Pendahuluan
• Di dalam dunia pendidikan dan pelatihan bermain
peran (Role Play) digunakan sebagai salah satu metode
pembelajaran di hampir semua jenjang pendidikan dan
pelatihan.
• Role Play merupakan metode pelatihan untuk
menetapkan seseorang pada situasi tertentu, seolah-
olah menggambarkan situasi sebenarnya melalui
penokohan meleburkan dirinya, mengekpresikan sikap-
sikap, tindakan-tindakan yang mereka percaya pada
situasi itu.
• Dengan metode ini peserta yang ditunjuk akan dengan
sukarela memainkan peran tersebut, pemain akan
memperoleh prestasi pemandangan baru, dan
mengalami prasangka-prasangka.
Pengertian
• Secara etimologi yang dimaksud bermain
peran adalah memainkan sesuatu peran
tertentu sehingga pemain harus mampu
berbuat (berbicara dan bertindak) seperti
peran yang sedang dimainkannya
Sebagai contoh :
• Apabila peran yang dimainkan adalah
pemimpin yang otoriter maka ia harus mampu
berperilaku sebagai seorang pemimpin yang
memiliki ciri-ciri seorang otoriter, misalnya
suka menekan, pemarah, mengintimidasi,
hanya memprioritaskan pekerjaan, tidak
memperhatikan hubungan kemanusiaan dan
lain sebagainya.
Simulasi dan bermain peran

• Bermain peran sangat mirip dengan simulasi,


hal ini disebabkan dalam simulasi juga ada
kegiatan bermain peran.
• Hal ini sesuai dengan pendapat Robert
Gilstrap yang mengatakan bahwa main peran
adalah simulasi atau tiruan dari perilaku orang
yang diperankan (Hidayat, Z.A. dan Muhidin
T.S. 1980).
Keuntungan Role Play
Adapun keuntungannya adalah sebagai berikut :
• Mendorong keterlibatan yang
mendalam
• Membangkitkan pengertian,
prasangka dan persepsi
• Memusatkan perhatian pada aspek tertentu yang
dikehendaki
Kelemahan Role Play
Kelemahan metode ini adalah sebagai
berikut :
• Keengganan melakukan peran atau tidak
menghayati
• Kurang realistis
• Dianggap dialog biasa
• Kurang memperhatikan peran sendiri dan
lebih condong memperhatikan peran orang
lain
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bermain
peran adalah sebagai berikut :
• Identifikasi masalah yang diperankan harus
jelas
• Peserta harus memahami perannya dan
memahami skenario yang telah diberikan
• Harus disadari adanya kebebasan
mengemukakan perasaan secara wajar
• Dijelaskan kelebihan metode role play
dibandingkan metode lain guna menelaah
masalah yang dihadapi
• Metode role play dapat diklasifikasikan
menjadi dua yaitu :
• Telah tersusun (structured Role Playing)
• Secara spontan (Spontaneous Role Playing)
Dibedakan antara single role play dan multi
role play.
Metode ini memungkinkan untuk :
• Belajar dengan berbuat
• Belajar dengan peniruan
• Belajar melalui pengamatan dan umpan balik
• Belajar melalui penganalisaan
Teknik menerapkan metode Role Play
Berikut ini disajikan beberapa langkah-langkah
dalam pelaksanaan penerapan metoda bermain
peran adalah sebagai berikut :
• Persiapan
Dalam tahap ini hal-hal yang harus dipersiapkan oleh
Pelatih adalah memilih situasi/topik, mempersiapkan
peralatan yang diperlukan sesuai dengan situasi yang
akan diperankan, menyiapkan lembar observasi,
menentukan pemeran-pemeran serta memberikan
arahan skenario bagi para pemeran.
Pelaksanaan
– Dalam tahap pelaksanaan main peran Pelatih
berfungsi sebagai pengamat dan memberikan catatan-
catatan sebagai bahan proses pembelajaran
– Setelah kegiatan main peran selesai maka Pelatih
mengajukan pertanyaan-pertanyan : Apa yang sudah
dialami?, Bagaimana perasaannya?, Apa yang sedang
terjadi?, Bagaimana perasaan pemain?, Mengapa
demikian?, Apa yang telah diamati oleh para
pengamat? Manfaat apa yang diperoleh dari kegiatan
bermain peran tersebut.

Penutup
• Dalam kegiatan ini dapat diisi dengan evaluasi
yang berkaitan dengan proses bermain peran
yang mengacu pada hasil observasi pengamat.
Disamping itu juga merefleksikan
pengalaman/penghayatan terhadap peran
yang sedang dimainkan.
Review
Review/balikan/Refleksi
• Dalam kegiatan ini diisi dengan penjelasan contoh-
contoh yang berkaitan dengan diaplikasikan dalam
kehidupan nyata yang berkaitan dengan pekerjaan
sehari-hari.
• Di samping itu Pelatih menggali manfaat dan main
peran tersebut dikaitkan kehidupan sehari-hari. Di
dalam kegiatan ini juga perlu dikaitkan dengan teori-
teori yang telah dipersiapkan oleh Pelatih.
Topik
1. Kebersihan tangan
2. Penanganan limbah
3. Pengendalian lingkungan
4. Penyuntikan yang aman
5. Penggunaan APD
6. Perlindungan kesehatan karyawan
7. Etika batuk
8. Pemrosesan peralatan perawatan pasien
9. Kebersihan tangan
10.Penggunaan APD
Terima kasih
ROLE PLAY
1. Seorang perawat sedang memasang infus
vena perifer, tidak menggunakan sarung tangan
dan plester sdh dipotong2 dan ditempatkan di
troley, serta menggantung masker dileher, selain
itu ada seorang dokter mau memeriksa pasien
tidak melakukan kebersihan tangan, bagaimana
peran dan fungsi sebagai seorang IPCN
2. Seorang IPCN memberikan sosialisasi PPI
kepada pengujung RS, dengan jumlah
pengunjung lebih kurang 10 orang
3. Seorang IPCN datang ke ruangan akan
melakukan surveilans ,pengumpulan data
numerator dan denominator, sambil melakukan
praktisi dimana melihat seorang perawat sedang
menulis dengan menggunakan sarung tangan
4. Disuatu ruangan pasien rawat nginap kelas
tiga, terdapat pengunjung yang banyak (8
orang), sebagai IPCN apa peran anda sebagai
seorang IPCN
• SOP pre cleaning
• SOP cleaning
• Disinfeksi

Anda mungkin juga menyukai