Anda di halaman 1dari 4

METODE ROLE PLAYING

Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui
pengembangan imajinasi dan penghayatan yang dilakukan siswa dengan
memerankannya sebagai tokoh. Metode ini lebih menekankan terhadap masalah
yang diangkat dalam pertunjukan, dan bukan pada kemampuan pemain dalam
melakukan permainan peran.
Menurut Gangel (1986) role playing adalah suatu metode mengajar merupakan
tindakan yang dilakukan secara sadar para pemain diskusi tentang peran dalam
kelompok. Menurut Blatner (2002), role playing adalah sebuah metode untuk
mengeksplorasi hal-hal yang menyangkut situasi social yang kompleks.
Di dalam kelas, suatu masalah diperagakan secara singkat sehingga semua siswa
bisa mengetahui situasi yang diperankan. Semuanya berfokus pada pengalaman
kelompok. Guru harus mengenalkan situasinya dengan jelas sehingga tokoh dan
penontonnya memahami masalah yang disampaikan. Sama seperti para pemainnya,
penonton juga terlibat penuh dalam situasi belajar. Pada saat menganalisa dan
berdiskusi, penonton harus memberikan solusi-solusi yang mungkin bisa digunakan
untuk mengatasi masalah yang disampaikan.
Langkah-langkah metode role playing:
1. Bila role playing baru ditetapkan dalam pengajaran, maka hendaknya guru
menerangkannya terlebih dahulu teknik pelaksanaanya, dan menentukan
diantara siswa yang tepat untuk memerankan lakon tertentu, secara
sederhana dimainkan di depan kelas
2. Menerapkan situasi dan masalah yang akan dimainkan dan perlu juga
diceritakan jalannya peristiwa dan latar belakang cerita yang akan
dipentaskan tersebut.
3. Pengaturan adegan dan kesiapan mental dapat dilakukan sedemikian rupa
4. Setelah role playing itu dalam puncak klimas, maka guru dapat
menghentikan jalannya drama. Hal ini dimaksudkan agar kemungkinankemungkinan pemecahan masalah dapat diselesaikan secara umum,
sehingga penonton ada kesempatan untuk berpendapat dan menilai role
playing yang dimainkan. Role playing dapat pula dihentikan bila menemui
jalan buntu
5. Guru dan siswa dapat memberikan komentar, kesimpulan atau berupa
catatan jalannya role playing untuk perbaikan-perbaikan selanjutnya.
Kebaikan metode role playing antara lain :
1. Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa. Disamping
merupakan pengalaman yang menyenangkan yang sulit untuk dilupakan

2. Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis


dan penuh antusias
3. Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta
menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi
4. Dapat menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah, dan dapat
memetik butir-butir hikmah yang terkandung di dalamnya dengan
penghayatan siswa sendiri
Kelemahan metode role playing antara lain :
1. Role playing/ bermain peranan memerlukan waktu yang relatif panjang
banyak.
2. Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun
murid. Dan ini tidak semua guru memilikinya.
3. Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk
memerlukan suatu adegan tertentu.
4. Apabila pelaksanaan role playing dan bermain pemeran mengalami
kegagalan, bukan saja dapat memberi kesan kurang baik, tetapi sekaligus
berarti tujuan pengajaran tidak tercapai
5. Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini.
Saran-saran yang perlu pendapat perhatian dalam pelaksanaan metode ini:
1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan melalui metode ini. Dan
tujuan tersebut diupayakan tidak terlalu sulit/berbelit-belit, akan tetapi
jelas dan mudah dilaksanakan.
2. Melatar belakang cerita role playing dan bermain peranan tersebut. Hal ini
agar materi pelajaran dapat dipahami secara mendalam oleh siswa/anak
didik.
3. Guru menjelaskan bagaimana proses pelaksanaan role playing dan bermain
peranan melalui peranan yang harus siswa lakukan/mainkan.
4. Menetapkan siapa-siapa diantara siswa yang pantas memainkan/melakonkan
jalannya suatu cerita. Dalam hal ini termasuk peranan penonton.
5. Guru dapat menghentikan jalannya permainan apabila telah sampai titik
klimaks. Hal ini dimaksudkan agar kemungkinan-kemungkinan pemecahan
masalah dapat didiskusikan secara seksama.
Contoh pelaksanaan metode Role Playing dalam materi Barter

Dalam ilmu ekonomi , uang didefenisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat
diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apa saja yang dapat
diterima setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.
Sebelum uang diciptakan, masyarakat pada zaman dahulu melakukan perdagangan
dengan cara barter. Barter merupakan pertukaran barang dengan barang.
Untuk lebih memahami materi barter, maka diterapkan metode role playing dalam
pembelajaran. Caranya adalah sebagai berikut:
1. Bagilah kelas menjadi 4 kelompok. Dua kelompok pertama adalah penduduk
desa petani, dan dua kelompok lainnya adalah kelompok desa peternak.
2. Kita akan melakukan pertukaran barang antara kelompok desa petani dan
desa peternak. Untuk itu guru akan membagikan kertas yang berisikan
benda yang ingin dibeli dan benda yang ingin dijual dalam dua kertas yang
berbeda. Misalnya: siswa dari desa petani memiliki beras dan ingin membeli
ikan. Maka guru akan membagikan kertas yang bertuliskan Beras dan ikan
pada dua lembar kertas yang berbeda.
3. Buatlah keempat kelompok tersebut berdiri berhadapan, guru akan memberi
aba-aba dan memberi batas waktu bagi siswa untuk menemukan teman dari
kelompok lain yang sesuai dengan daftar yang ia miliki.
4. Ingat bahwa siswa harus menemukan siswa lain yang memiliki daftar yang
sesuai dengan dirinya. Artinya siswa yang memiliki beras ingin memiliki ikan,
harus menemukan yang ingin menjual ikan dan ingin membeli beras. Jika
salah satu daftar tidak cocok, maka ia harus mencari teman yang lain.
5. Kelompok yang telah mendapatkan pasangannya, segera melapor kepada
guru.
6. Kesimpulan dan evaluasi. Dalam hal kesimpulan dan evaluasi ini guru dalam
di bantu oleh pertanyaan berikut:
-Apakah keuntungan melakukan barter?
-Apa kesulitan yang dirasakan saat melakukan barter?
-Ceritakan dengan singkat proses melakukan barter.
KESIMPULAN
Metode role playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui
pengembangan imajinasi dan penghayatan yang dilakukan siswa dengan
memerankannya sebagai tokoh. Metode ini lebih menekankan terhadap masalah
yang diangkat dalam pertunjukan, dan bukan pada kemampuan pemain dalam
melakukan permainan peran. Dalam pembelajaran metode role playing, interaksi
sosial menjadi salah satu faktor penting bagi perkembangan skema mental yang
baru. Dimana dalam pembelajaran ini siswa ikut berperan aktif dan dapat
mengetahui secara langsung bagaimana proses dari suatu kegiatan dalam bidang
akuntansi, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa untuk
memecahkan persoalan berfikir kritis dan melakukan observasi serta menarik
kesimpulan.

Setiap metode memiliki kelemahan dan kelebihan tertentu, begitu juga dengan
metode role playing ini. Namun yang penting disini, kelemahan dalam suatu
metode tertentu dapat ditutupi dengan memakai metode yang lain. Salah satu
kelemahan metode ini ialah tidak setiap materi dapat disajikan dengan metode ini.
Untuk itu solusinya diharapkan guru dapat memilih materi yang tepat untuk
dipergunakannya metode ini.

Anda mungkin juga menyukai