Anda di halaman 1dari 13

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM

VISUAL
NAMA : NUR ‘AFIIFAH DJAUHAROH ( 19103241002 )
RAIHANI NUR LATIFAH ( 19103241041 )
DWI ATIKASARI ( 19103244003 )
NINDYRA MU’NIS SARI ( 19103244018 )
KELAS : PLB B ( 2019 )
Mata merupakan organ visual atau organ pengeliatan

Mata adalah sistem optik kompleks yang mengumpulkan cahaya


dari lingkungan sekitarnya, mengatur intensitasnya melalui
diafragma, memfokuskan melalui penyesuaikan lensa untuk
membentuk sebuah gambar, mengkonversi gambar tersebut
menjadi satu himpunan sinyal listrik, dan mentransmisikan sinyal-
sinyal ke otak melalui jalur saraf kompleks yang menghubungkan
mata melalui saraf optik menuju korteks visual dan area lain dari
otak.
ORGAN MATA

 ORGAN LUAR
o Bulu mata ( Siliae )
berfungsi untuk melindungi supaya debu, keringat atau air yang menetes dari dahi tidak masuk ke mata.
o Rongga mata ( Cavum orbita )
fungsinya sebagai penyangga/pelindung bolamata
o Alis mata ( Supersilium )
berfungsi sebagai pelindung mata yang peka dari tetesan keringat yang jatuh dari bagian dahi air hujan,
atau sinar matahari yang berlebihan.
o Kelopak mata ( Palpebra )
untuk melindungi mata serta membuat kelembaban permukaan mata (kornea) terjaga secara konstan,
sehingga kelopak mata bertanggung jawab untuk menyebarkan lapisan air mata secara merata di seluruh
permukaan mata.
o Kelenjar air mata ( Aparatus lakrimalis )
untuk menghasilkan air mata yang dimana digunakan untuk membasahi mata yang berguna untuk menjaga
kelembapan mata, membersihkan mata dari debu dan membunuh bibit penyakit yang masuk ke dalam mata
o Selaput bening mata ( konjungtiva )
Untuk melindungi sklera (area putih dari mata)
- KORNEA
Fungsi utama kornea adalah membiaskan
(membelokkan) dan memfokuskan cahaya
yang masuk ke mata.
- SKLERA
Berfungsi untuk melindungi
bagain dalam pada bola mata.
- IRIS
Berfungsi untuk memberi warna mata
dan mengatur besar-kecil pupil.
Organ Dalam - PUPIL
Berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya
yang masuk mata.
- KOROID
Berfungsi untuk mengalirkan oksigen dan nutrisi ke retina.
- RETINA
Berfungsi untuk membentuk bayangan benda yang kemudian dikirim oleh
saraf mata ke otak.
- LENSA MATA
berfungsi untuk mengumpulkan dan memfokuskan cahaya agar bayangan suatu
benda dapat jatuh di tempat yang tepat
- SARAF OPTIK
berfungsi untuk meneruskan informasi visual benda yang diterima retina menuju ke otak

- TITIK BUTA
berfungsi untuk meneruskan dan membelokkan berkas saraf menuju otak
CARA KERJA MATA

• Cahaya memantulkan obyek dan mengirim pada garis lurus menuju mata Anda.
• Cahaya melalui kornea, menuju pupil dan diteruskan ke lensa mata.
• Kornea dan lensa membelokkan (membiaskan) cahaya agar di fokuskan ke retina.
• Photoreceptors pada retina mengkonversi cahaya menjadi gelombang elektrik.
• Gelombang elektrik melalui saraf optik menuju otak.
• Otak memproses sinyal-sinyal itu menjadi sebuah bayangan
z
Gangguan Pada Sistem Visual
 Miopi (Rabun Jauh)
Yaitu kelainan pada mata dimana bayangan yang dibentuk oleh
lensa jatuh di depan retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata
terlalu cembung atau garis tengah mata panjang.Kelainan ini dapat
ditolong dengan menggunakan lensa negatif.

 Hypermetropi (Rabun Dekat)


Yaitu kelainan mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa
jatuh di belakang retina.Kelainan ini terjadi karena lensa mata
terlalu pipih atau garis tengah mata pendek.Kelainan ini dapat
ditolong dengan menggunakan lensa positif.

 Rabun senja

Rabun senja adalah kelainan mata yang terjadi saat seseorang


tidak bisa melihat di tempat dengan pencahayaan buruk, tempat
gelap, ataupun di malam hari.
 Astigmatisme
Astigmatisme merupakan kelainan mata yang
disebabkan oleh kelengkungan kornea atau lensa
yang tidak sempurna atau tidak rata. Kondisi ini
mengakibatkan perubahan letak jatuhnya cahaya
pada retina, sehingga menyebabkan penglihatan
GANGGUAN menjadi samar atau berbayang. Kelainan mata ini
seringkali terjadi karena faktor keturunan.
PADA SISTEM  Glaukoma
VISUAL Glaukoma adalah penyakit gangguan pada saraf
penglihatan akibat peningkatan tekanan di dalam
bola mata. Peningkatan tekanan ini diduga berkaitan
dengan tekanan darah tinggi, adanya sumbatan di
saluran air mata, atau penggunaan obat mata
golongan kortikosteroid secara berlebihan.
• Konjungtivitis
Konjungtivitis atau sering disebut pink-eye merupakan kelainan mata yang terjadi karena peradangan
pada konjungtiva (selaput tipis yang melapisi bola mata dan kelopak mata bagian dalam).
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh bakteri, virus, alergi, hingga paparan asap rokok, debu atau barang
kosmetik tertentu.
• Katarak
Katarak merupakan kelainan mata yang terjadi akibat penumpukan protein pada lensa mata, sehingga
menjadikan penglihatan samar. Tumpukan protein ini dapat terjadi akibat proses penuaan, radiasi sinar
ultraviolet, diabetes, obesitas, cedera mata, atau bisa juga faktor bawaan dari lahir. Operasi
katarak merupakan pilihan terapi yang tepat bagi penderita katarak.
• Buta warna
Kondisi ini terjadi ketika sel kerucut atau sel warna dalam mata tidak bekerja normal. Umumnya buta
warna diderita sejak lahir, tapi bisa juga berkembang di usia dewasa akibat pengaruh konsumsi obat-
obatan atau dampak penyakit tertentu.

Anda mungkin juga menyukai