Secara luas, biomimetik diartikan sebagai bahan atau material yang dibuat oleh manusia
sedemikian rupa hingga menyerupai material alam, dengan mendeskripsikan mekanisme dan sistem
kerjanya.
2. ARSITEKTUR BIOMIMETIK
Arsitektur biomimetik adalah konsep arsitektur dengan menggunakan makluk hidup sebagai
model/ide dalam mendesign. Sehingga design/karya yang dihasilkan mampu menyuguhkan beberapa
struktur,bentuk,fungsi, serta proses yang menyerupai makluk hidup (khususnya manusia). Arsitektur
Biomimetik juga menyuguhkan design dan karya yang mengubah hingga menambah pola gaya arsitektur
lama (memiliki solusi berkelanjutan).
NMB Building
Demi menciptakan bangunan yang mengusung
konsep green, Ton Albert mengadopsi gaya tumbuhan untuk
dapat memiliki sifat green. Bukan dari warnanya yang
cenderung hijau, atau bangunannya yang dipenuhi
tumbuhan, tapi dari bentuknya yang cenderung berlekuk,
layaknya kumpulan tumbuhan di taman.
3. LEVEL BIOMIMIKRI DALAM ARSITEKTUR.
1. Level Organisme : Pada tingkat ini arsitektur lebih memperhatikan organisme dengan design yang
menerapkan bentuk serta fungsinya pada bangunan.
Norman Foster’s Gherkin Tower,London adalah konsep design arsitektural yang terispirasi dari Flower Bucket
Sponge.
2. Level Perilaku : Pada tingkat ini arsitek perlu memperhatikan perilaku serta proses interaksi dari
organisme terhadap lingkungannya dengan fungsi sebagai ketahanan struktur
terhadap perlawanan.
Lavasa, India.
Konsep Arsitektural lansekap lebih kering daripada ekosistem asli sebelumnya, yaitu hutan gugur lembab. yang
digunakan sebagai respon atau solusi terhadap masalah banjir di wilayah India.