Anda di halaman 1dari 29

Peranan PR

dalam Organisasi
PENGANTAR HUMAS DAN KOMUNIKASI KORPORAT
Program Studi Ilmu Komunikasi

Jumat, 24 Maret 2017 (TM 3)


Ajenk Ningga Citra
Tujuan PR
• Menciptakan pemahaman (mutual
understanding) antara perusahaan dengan
publiknya
• Membangun citra korporat
• Menjalankan tanggung jawab sosial korporat
(CSR)
• Membentuk opini publik yang favorable
• Membentuk goodwill dan kerja sama

(Krisyanto: 2008)
Tujuan PR
“Untuk menciptakan, memelihara, meningkatkan dan
memperbaiki citra organisasi di mata publik yang
disesuaikan dengan kondisi-kondisi daripada publik yang
bersangkutan “

Menciptakan
Memelihara
Meningkatkan
CITRA/IMAGE
Memperbaiki
Fungsi Konstruktif
• PR berperan dalam menyiapkan “mental”
publik untuk menerima kebijakan
organisasi/lembaga, atau sebaliknya,
menyiapkan mental organisasi untuk
memahami kepentingan publik. Juga
mengevaluasi perilaku publik atau organisasi
kepada manajemen.

• PR bukan hanya bersifat proaktif, tetapi juga


preventif
Fungsi Korektif

PR diibaratkan sebagai “pemadam kebakaran”.


Artinya, apabila di sebuah organisasi terjadi
krisis dengan publiknya, PR harus berperan
dalam mengatasi terselesaikannya masalah
tersebut.
Karakteristik PR
1. Adanya Upaya Komunikasi yang Bersifat
Dua Arah

Hakekat PR adalah komunikasi. Komunikasi yang


menjadi ciri PR adalah komunikasi dua arah yang
memungkinkan terjadinya arus informasi timbal
balik. Komunikasi timbal balik tersebut bersifat
tertunda (delayed). Upaya-upaya tersebut
misalnya dengan menyediakan sarana/media
komunikasi seperti kotak surat, buletin, atau
media internal, rapat, dan sebagainya.
Karakteristik PR
2. Sifatnya yang terencana

PR adalah suatu kerja manajemen atau fungsi


manajemen. Sifat PR yang terencana
mengandung pengertian bahwa kerja/
aktivitas PR merupakan kerja/aktivitas yang
berkesinambungan, memiliki metode,
terintegrasi denganbagian lain dan hasilnya
tangible (nyata).
Karakteristik PR
3. Berorientasi pada Organisasi/Lembaga

PR beroreintasi pada organisasi / lembaga (penghasil produk) untuk


mencapai pengertian, kepercayaan, dan dukungan publik.

Kalau dalam marketing, tujuannya adalah orang membeli produk,


maka dengan PR masih dipertanyakan apakah orang yang membeli
produk tersebut berarti mencintainya? Mencintai prusahaan yang
memproduksinya?

Dengan mencermati orientasi tersebut, maka syarat mutlak dalam


kerja PR adalah pemahaman yang tinggi terhadap visi, misi, dan
budaya organisasi/ lembaga, sehingga mencapai tujuan humas dan
mendukung tujuan manajemen lainnya, termasuk tujuan
marketing.
Karakteristik PR
4. Sasarannya adalah Publik

Sasaran PR bukanlah perorangan, tetapi


melainkan publik, yaitu suatu kelompok dalam
masyarakat yang memiliki karakteristik
kepentingan yang sama. Baik publik internal
maupun publik eksternal.
Peran PR dalam Organisasi
1. Communication Technician

Beberapa praktisi memasuki dunia PR ini sebagai teknisi.


Pada tahap ini kemampuan jurnalistik dan komunikasi
sangat diperlukan. PR diarahkan untuk berperan menulis,
menulis newsletter, menulis in house journal, menulis news
release, menulis feature, dll. Biasanya praktisi dalam peran
ini tidak hadir pada saat manajemen menemui kesulitan.
Mereka tidak dilibatkan dalam manajemen sebagai
pengambil keputusan. Peran mereka lebih ke arah
penulisan tools dan mengimplementasikan program.
Mereka sebagai "the last to know"
Peran PR dalam Organisasi
2. Expert Prescriber
Praktisi PR sebagai pendefinisi problem, pengembang program
dan memiliki tanggungjawab penuh untuk
mengimplementasikannya. Mereka sebagai pihak yang pasif.
Manajer yang lainnya menyerahkan tugas komunikasi sepenuhnya
ke tangan si "komunikasi" ini sehingga mereka dapat mengerjakan
pekerjaan mereka yang lainnya.Tampaknya bangga karena PR
semacam ini dianugerahi kepercayaan tinggi tetapi karena tidak
adanya keterlibatan top manajemen dalam peran PR maka PR
seolah terisolir dari perusahaan. Ia sibuk sendiri dengan
pekerjaannya.

Di pihak manajemen mereka juga menjadi sangat tergantung


kepada PR nya. Mereka menjadi minim komitmen kepada tugas –
tugas PR, padahal seperti diketahui seharusnya tugas PR harusnya
dilakukan oleh semua orang yang ada dalam sebuah perusahaan
Peran PR dalam Organisasi
3. Communication Facilitator
PR sebagai pendengar setia dan broker informasi.
Mereka sebagai penghubung, interpreter dan
mediator antara organisasi dan publiknya. Mereka
mengelola two way communication-nya dengan
cara membuka rintangan komunikasi yang
ada/yang terjadi. Tujuannya dalam hal ini adalah
untuk menyediakan kebutuhan dua belah pihak
akan informasi, membuat kesepakatan yang
melibatkan minat keduabelah pihak.
Peran PR dalam Organisasi
4. Problem Solving Facilitator
PR berkolaborasi dengan manajer lain untuk
mendefinisikan dan memecahkan masalah. Mereka
menjadi bagian dalam manajemen stratejik
perusahaan. Bergabung dengan konsultan mulai
dari awal direncanakan program hingga
evaluasinya. Membantu manajemen menerapkan
PR sebagai tahapan fungsi manajemen yang sama
dengan kegiatan manajemen yang lain.
Kedudukan PR dalam Organisasi
Di mana seharusnya posisi ideal PR
dalam sebuah organisasi?

Struktur tingkat atas/puncak


Atau
Bisa dimana saja?
3 Model Posisi PR dalam
Manajemen Perusahaan
1. Model Function Staff
Model ini posisi Departemen PR terletak ‘di leher’ pada
struktur organisasi tertinggi atau dibawah Dirut (Direktur
Utama).

Contohnya pada posisi staff fungsi Dirut, dengan nama


Corporate Secretary atau Corporate Communication
yang tugas dan kewajibannya adalah bertanggung jawab
langsung kepada Dirut (top pimpinan) dan koordinasi
pelaksanaan operasional lapangan dengan jajaran
departemen di bawahnya (para direktur atau manajer
departemen).
3 Model Posisi PR dalam
Manajemen Perusahaan
2. Model Line Staff

Dalam model ini, PR sebagai staf pelaksana


Line-operasional dalam bentuk jajaran dibawah
Dirut, yaitu sebagai Departemen, Divisi atau
Biro, yakni bertanggung jawab kepada atasan
yang sekaligus sebagai Pimpinannya, yaitu
Direksi atau General Manajer dan Manajer PR
3 Model Posisi PR dalam
Manajemen Perusahaan
2. Model Assistant-Staff

Model ini, posisi PR yang terendah, dan dibawah koordinasi Divisi


atau Biro lainnya, seperti staff pelaksana pembantu teknis (assistant
staff) Kehumasan yang dibawah naungan koordinasi, misalnya Divisi
Pemasaran, HRD, Hukum dan Protokoler/MC.

Tugas dan kewajibannya hanya bersifat teknis-pelaksana, seperti


membuat news clipping, news release, dan hingga melaksanakan
kegiatan acara-2 seremonial atau MC/Protokoler. Posisi jabatannya,
sebagai PRO (public relations officer atau staff Humas)
Posisi Struktur Organisasi Humas dalam
Manajemen Perusahaan
Contoh:

Dirut

Corporate Secretary/ Corporate


Comm. 1. Posisi PR: Function- Staff

Dept. PR Dept. Pemasaran Dept. SDM/ Hukum 2. Posisi PR: Line-staff

Bag. Staff Teknisi


PR 3. Posisi PR :Assistant Tech. Staff
3 Faktor Penentu Posisi Humas
Morisan, seorang pakar Humas, dengan sangat tepat
menguraikan kedudukan Humas dalam konteks
organisasi/perusahaan. Menurutnya, ada tiga hal yang turut
menentukan, eksistensi departemen Humas pada setiap
perusahaan yaitu:

1. Ukuran organisasi atau perusahaan itu sendiri


Suatu perusahaan kecil mungkin tidak terlalu membutuhkan
unit humas tersendiri karena fungsi itu mungkin bisa
dirangkap bagian lain. Pada beberapa organisasi tertentu
fungsi Humas langsung dirangkap oleh salah seorang
Direkturnya. Namun suatu perusahaan besar yang memiliki
hubungan dengan khalayak luas sudah cukup membutuhkan
suatu departemen Humas tersendiri dengan staf lengkap.
3 Faktor Penentu Posisi Humas
2. Nilai atau arti penting fungsi Humas bagi manajemen.

Besar kecilnya departemen Humas terkadang dipengaruhi


oleh pengetahuan atau kebutuhan pimpinan perusahaan
terhadap peran Humas bagi kepentingan organisasi atau
perusahaan.
3 Faktor Penentu Posisi Humas
3. Karakteristik organisasi atau perusahaan

Setiap perusahaan pasti memiliki kebutuhan tersendiri yang


tidak bisa diseragamkan dengan kebutuhan perusahaan lain.
Struktur Bagian Humas
(menurut James Van Leuven, 1991)

Ada 6 pendekatan yang dapat digunakan dalam menyusun struktur


bagian humas:
1. Struktur berdasarkan publik

Bagian PR

Sub.Bag. Sub.Bag. Sub.Bag.


Hub. Karyawan Hub. Komunitas Hub. Konsumen
Struktur Bagian Humas
(menurut James Van Leuven, 1991)

2. Struktur berdasarkan proses-proses manajemen

Bagian. PR

Sub.Bag.
Sub.Bag. Sub.Bag.
Pemantauan dan Evaluasi
Perencanaan Program Implementasi Program
Program
Struktur Bagian Humas
(menurut James Van Leuven, 1991)

3. Struktur berdasarkan teknik-teknik komunikasi

Bagian PR

Sub.Bag. Sub.Bag. Sub.Bag.


Pelayanan Media Penerbitan Media audio visual
Struktur Bagian Humas
(menurut James Van Leuven, 1991)

4. Struktur berdasarkan daerah geografis atau cabang perusahaan

Bagian PR

Sub.Bag. PR Sub.Bag. PR
Sub.Bag. PR Yogyakarta
Jabodetabek Bandung
Struktur Bagian Humas
(menurut James Van Leuven, 1991)

5. Struktur berdasarkan sub sistem organisasi

Bagian. PR
Universitas

Sub.Bag. PR Sub.Bag. PR Sub.Bag. PR


FIKOM Fak. Hukum Fak. Kedokteran
Struktur Bagian Humas
(menurut James Van Leuven, 1991)

6. Struktur berdasarkan kebutuhan klien

Dept. Komunikasi
Perusahaan

Publisitas Perusahaan Komunikasi Internal Komunikasi Eksternal


Assignment
1. Buatlah kelompok (terdiri dari 5 orang)

2. Setiap kelompok mencari suatu organisasi (Lembaga Pemerintah,


Perusahaan, BUMN/BUMD, LSM, Media, Perguruan Tinggi, Lembaga
Asing/Donor) yang memiliki divisi/bagian PR.

3. Buatlah powerpoint mengenai:


• Sekilas informasi tentang organisasi
• Struktur organisasi secara umum.
• Struktur divisi/bagian PR secara khusus.
• Fungsi dan tugas PR organisasi.
• Kegiatan PR beserta dokumentasi (foto dan/atau video) beberapa
contoh kegiatan PR.
• Pendapat kelompok mahasiswa terhadap fungsi dan tugas PR
pada organisasi (tersebut).
• Presentasikan minggu depan (Jumat, 31 Maret 2017)

Anda mungkin juga menyukai