POST POSITIVISME
Oleh :
Juliatri (19202111026)
Dosen Pengajar:
dr. Fima Lanra Fredrik G. Langi, M.Med, Ph.D
Analisis: 1.
2.
Human Instrument
Buku Catatan dan Recording
Analisis:
Tes, angket, wawancara, skala
SPSS, Kalkulator
Data: Data:
1. Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian 1. Pada taraf akhir setelah pengumpulan data
Deskriptif 1. Kuantitatif
Dokumen Pribadi, catatan 2. Hasil pengukuran berdasarkan
3. Sedikit literatur 2. Mengembangkan teori 3. Banyak literatur yang berhubungan dengan masalah
Menguji teori
3. Menggambarkan realita Mencari hal umum yang
4. Tidak ada hipotesis kompleks 4. Hipotesis dirumuskan dengan jelas dan ditulis terinci dan
mempunyai nilai produktif
Teknik Penelitian: Teknik Penelitian:
1. Observasi dengan partisipasi 1. lengkap sebelumn terjun ke lapangan
Eksperimen, survey, observasi
2. Wawancara terbuka dan berstruktur
mendalam 2. Wawancara berstruktur
Kecil 1.
2.
Human Instrument
Buku Catatan dan Recording
3. Besar
Tes, angket, wawancara, skala
SPSS, Kalkulator
Tidak representatif Data: Data: 4. Representatif
Deskriptif 1. Kuantitatif
Dokumen Pribadi, catatan 2. Hasil pengukuran berdasarkan
lapangan, ucapan variabel yang dioperasikan
responden, dokumen, dll dengan menggunakan
Hubungan dengan Responden: Kecil Hubungan dengan Responden:
instrument
Konstruktivisme
Pandangan
Dunia Filosofis
Advokasi/partisipatoris
Pragmatis
PANDANGAN DUNIA POST-POSITIVISME
Pengetahuan bersifat konjektural/terkaan (dan antifondasional/tidak berlandasan apa pun) -bahwa kita
tidak akan pernah mendapatkan kebenaran absolut. Untuk itu, bukti yang dibangun dalam penelitian
sering kali lemah dan tidak sempurna. Karena alasan ini pula, banyak peneliti yang berujar bahwa
mereka tidak dapat membuktikan hipotesisnya; bahkan, tak jarang rnereka juga gagal untuk menyangkal
hipotesisnya
Penelitian merupakan proses membuat klaim, kemudian menyaring sebagian klaim tersebut menjadi
"klaim-klaim lain"yang kebenarannya jauh lebih kuat. Sebagian besar penelitian kuantitatif, rnisalnya,
selalu diawali dengan pengujian atas suatu teori
Pengetahuan dibentuk oleh data, bukti, dan pertimbangan logis. Dalam praktiknya, peneliti
mengumpulkan informasi dengan menggunakan instrument pengukuran tertentu yang diisi oleh para
partisipan atau dengan melakukan observasi mendalam di lokasi penelitian
ASUMSI DASAR YANG MENJADI INTI DALAM PARADIGMA PENELITIAN POST-POSITIVIS
Penelitian harus mampu mengembangkan statemen yang relevan dan benar, dapat
menjelaskan situasi yang sebenarnya atau dapat mendeskripsikan relasi kausalitas dari suatu
persoalan. Dalam penelitian kuantitatif, peneliti membuat relasi antarvariabel dan
mengemukakannya dalam bentuk pertanyaan dan hipotesis
Aspek terpenting dalam penelitian adalah sikap objektif; para peneliti harus menguji kembali
metode dan kesimpulan yang mengandung bias. Untuk itu, dalam penelitian kuantitatif,
standar validitas dan reliabilitas menjadi dua aspek penting yang wajib dipertimbangkan oleh
peneliti
ASUMSI DASAR YANG MENJADI INTI DALAM PARADIGMA PENELITIAN POST-POSITIVIS
Penelitian harus mampu mengembangkan statemen yang relevan dan benar, dapat
menjelaskan situasi yang sebenarnya atau dapat mendeskripsikan relasi kausalitas dari suatu
persoalan. Dalam penelitian kuantitatif, peneliti membuat relasi antarvariabel dan
mengemukakannya dalam bentuk pertanyaan dan hipotesis
Aspek terpenting dalam penelitian adalah sikap objektif; para peneliti harus menguji kembali
metode dan kesimpulan yang mengandung bias. Untuk itu, dalam penelitian kuantitatif,
standar validitas dan reliabilitas menjadi dua aspek penting yang wajib dipertimbangkan oleh
peneliti
Dengan melihat perbandingan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif
dihubungkan dengan paradigma post positivisme, maka pandangan dunia-
positivisme lebih cocok diaplikasikan dalam penelitian kuantitatif
*
Dream
bigger.
Do
bigger.