Anda di halaman 1dari 47

DINAMIKA GERAK

LURUS
(HUKUM I NEWTON)
Oleh.
Sofia Ratnaningsih. Spd

1
HUKUM I NEWTON
Sifat benda yang cenderung mempertahankan
keadaannya semula (baik diam atau sedang bergerak)
disebut inersia atau kelembaman.
Hukum I Newton :
“Jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda
sama dengan nol, maka benda yang diam akan tetap
diam, sedangkan benda yang bergerak lurus beraturan
akan tetap bergerak lurus beraturan”

ΣF = 0, maka a = 0

2
Dalam hal ini,
a = 0, berarti v = 0
(untuk benda yang diam)
Atau
v = tetap
(untuk benda yang bergerak lurus beraturan)

3
HUKUM 1 NEWTON
BERLAKU PADA:
1. Benda diam di atas meja.
Karena tidak ada gaya-gaya yang bekerja dalam arah
mendatar maka,
ΣFx = 0
Benda tidak bergerak dalam arah tegak, berarti
ΣFy = 0
Dari gambar berikut

N
N - w = 0 atau N = w
Dengan w = gaya berat benda
N = gaya normal atau gaya tekan
meja pada benda
w

4
2. Benda bergerak lurus beraturan
Pada gerak lurus beraturan, kecepatan v benda tetap.
Berarti, percepatan a = 0. Perhatikan gambar berikut:

F1
fk

w Dengan F = gaya dorong


∑Fx = 0 F1-Fk = 0 yang tetap bekerja selama
benda bergerak
∑Fy = 0 N-W = 0 Fk = gaya gesek selama
benda bergerak

5
3. Benda yang digantung pada suatu langit-langit.

T = tegangan tali

ƩF = 0; T=W
beban T =Tegangan tali
W = Berat

w = gaya berat

6
4. Pada gambar berikut, beban akan tetap tergantung dalam
keadaan diam bila gaya luar tidak bekerja. Di sini gaya-
gaya yang bekerja hanya gaya berat w dan gaya tegangan
tali T.
ΣF = 0 Y

T2(y) T2
T1
T1(y)
Beban yang digantung seperti α β
pada gambar akan tetap X
T1(x) T2(x)
setimbang (diam)
bila ΣFx = 0 dan ΣFy = 0. Berarti
w
T2(x) – T1(x)=0 dan T2(y) + T1(y) – w = 0

Dengan
T1(x) = T1 cos α T2(x) = T2 cos β
T1(y) = T1 sin α T2(y) = T2 sin β

7
5. Gaya gesekan statis benda pada bidang miring.
Sebuah benda ditempatkan pada bidang miring dengan
sudut kemiringan α. (seperti gambar)

N
Jika benda yang bermassa
fs m tepat saat akan
bergerak, koefisien
W sin α gesekan statis antara
α benda dan alasnya dapat
W cos α diperoleh sebagai berikut:
w α

ΣFy = 0
ΣFx = 0
N – w cos α = 0
W sin α – fs = 0
N = w cos α
fs(maks) = W sin α
Jadi, μs = tan α fs(maks) = μs.N
8
Soal
Besarnya gaya-gaya pada diagram di bawah ini adalah 10 N. Jika
gaya-gaya tersebut bekerja pada sebuah benda yang diam,
maka manakah:
a. Pasangan dari dua gaya yang menyebabkan benda tetap diam?
b. Resultan tiga gaya yang menyebabkan benda tetap diam?

F1 F2
60°
F4
60°
F3

9
A. Benda diam berarti ΣF = 0
ΣFx = F2 + F3 = - 10 N + 10 N = 0 (sebab F2 dan F1 gaya-
gaya yang besarnya sama namun arahnya berlawanan)
Jika ketiganya bekerja pada sebuah
B. 60° benda maka benda yang diam akan tetap
F5 F1 diam. Hasil yang sama dapat kita peroleh
dari penjumlahan vektor secara analitis.
60° F1(x) = -10 cos 60° = -5 N
F3 F 1(y) = 10 sin 60° = 5√3 N
F1 F1(y)
F1 + F3 + F5 = 0 F 5(y) = -10 sin 60° = - 5√3
N

60° F5(x) = -10 cos 60° = - 5 N


F1X F3
F3 = 10 N
F5X ΣFx = F3 + F1(x) + F5(x)
60°
=(10 -5 -5) N = 0
ΣFy = F1(y) + F5(y)
F5 F5(y)
=(5√3 - 5√3 ) N = 010
HUKUM II NEWTON

11
12
13
DINAMIKA GERAK
LURUS
(HUKUM Ii NEWTON)
Oleh.
Sofia Ratnaningsih. Spd

14
Standart kompetensi :
Menerapkan konsep dan prinsip dasar
kinematika dan dinamika benda titik.

Kompetensi dasar :
Menerapkan hukum Newton sebagai prinsip
dasar dinamika untuk gerak lurus,
Indikator :
Melalui percobaan, siswa dapat
mengidentifikasi penerapan prinsip hukum 2
Newton dalam kehidupan sehari-hari.

15
Lembar kerja percobaan
1. Percobaan pertama.
a. Massa benda kita buat bervariasi, gaya yang
menarik benda (beban) kita pertahankan
tetap nilainya.
b. Pertanyaannya, bagaimana perbandingan
percepatan bendanya terhadap massa benda
tadi?

16
Dari percobaan pertama
diperoleh hasil bahwa:
• Percepatan benda berbanding terbalik
dengan massa benda
• Jika dituliskan secara matematika, hasil
percobaan tadi adalah

a~ 1
m

17
Pada percobaan kedua
2. Pada percobaan kedua
a. Gaya yang bekerja (dalam hal ini adalah
beban) kita buat bervariasi.
massa benda kita pertahankan tetap
nilainya.
a. Pertanyaannya, bagaimana perbandingan
percepatan bendanya terhadap gaya tarik
beban tadi ?

18
Dari percobaan yang kedua
diperoleh hasil bahwa:
• Percepatan benda, berbanding lurus dengan
besarnya gaya yang bekerja pada benda.
• Jika dituliskan secara matematika,hasil
percobaan tadi adalah:
a~F

19
Dari dua hasil percobaan tadi bisa kita
tuliskan hubungan antara gaya, massa dan
percepatan, yaitu:
• a=F/m
• Secara umum, jika pada benda bekerja lebih
dari satu gaya, maka persamaan diatas dapat
dituliskan :
∑F = m a
m = massa benda (kg)
a = percepatan (m/s2 )

20
HUKUM II NEWTON
Bunyi Hukum II Newton:
Percepatan yang ditimbulkan oleh
resultan gaya yang bekerja pada
suatu benda berbanding lurus
dengan resultan gaya itu, dan
berbanding terbalik dengan massa
benda.Arah percepatan sama
dengan arah gaya itu.
1. Balok pada bidang licin

ΣFy = 0 (benda tidak melakukan gerak


vertikal)
N–w=0 N = w =mg
ΣFx = ma (balok ditarik/ GLBB)
F = ma
Untuk lantai licin, fg = 0, sehingga F =ma

22
Contoh Soal:
Sebuah mobil-mobilan dengan massa 2 kg
dikenakan gaya yang besarnya 10 N.
Tentuksn percepatan yang ditimbulkan
oleh gaya pada mobil-mobilan tersebut !
Jawab:
F = 10 N, m = 2 kg
Maka, a = F/m
a = 10 N / 2 kg = 5 m/s2

23
2.Balok pada bidang miring licin

ΣFy = 0
N – mg cos α = 0
N = mg cos α
ΣFx = ma (balok bergerak karena gaya mg sin α)
mg sin α = ma
a = g sin α

24
N

W sin α
α

W cos α

w
α

25
Contoh Soal:
Sebuah balok ditempatkan pada bidang
miring licin. Sudut kemiringan
0
bidang dan
horisontal adalah 30 . Jika panjang bidang
miring adalah 10 m, tentukan waktu yang
dibutuhkan oleh benda tersebut saat tiba
diujung benda miring!

26
X = 10 m
Percepatan yang dialami
benda adalah :
a = g sin θ
10 m a = 10 sin 300
a = 10 . 0,5
a = 5 ms-2
300

Waktu yang diperlukan benda untuk sampai diujung


bidang miring adalah :
S = ½ at 2
10 = ½ 5 t 2
t = 2 sekon
27
Gerak benda yang dihubungkan
dengan katrol

• Bagaimana menentukan percepatan


sistem seperti gambar? Balok B
bermassa mB digantungkan pada seutas
tali melalui sebuah katrol yang licin dan
dihubungkan dengan beban lain mA yang
terletak pada meja licin. Langkah
penyelesaiannya adalah sebagai berikut:

28
1. Sketsa gambar
2. Pisahkan sistem massa mA
dan sistem massa mB,
kemudian gambar gaya-
gayanya.
3. Tinjau masing-masing balok,
gunakan hukum Newton.

29
Tinjau balok A
Balok A bergerak ke kanan
ΣF = mA a
T1 = mA a (1)
Tinjau balok B
Balok B bergerak ke bawah
ΣF = mB a
mB g – T2 = mB a (2)
subtitusi persamaan (1) ke persamaan (2):
mB g = (mA + mB ) a

30
Balok pada bidang miring kasar

ΣFy = 0
N = mg cos α
ΣFx = ma ( jika GLBB)
mg sin α – f = ma
mg sin α – µk mgcos α = ma
g sin α - µk gcos α = a
a = g ( sin α - µkcos α )


31
N

fk

W sin α
α

W cos α

w
α

32
LEMBAR KERJA SISWA
Mesin mobil balap menghasilkan gaya 10.000 N
Berapa percepatan mobil balap itu jika massa
mobil beserta pembalapnya 900 kg hambatan angin
dan jalan 1000N?
Strategi:
Untuk gaya mesin P kekanan dan gaya hambatan R
ke kiri maka resultan gaya pada mobil adalah:
∑F = P-R. Percepatan mobil adalah:
a = ∑F = F1-F2
m m

33
Jawab:
P= 1000, R=1000 N dan m=900 kg
Percepatan mobil adalah:
a = P-R
m
=10000-1000 = 10ms-2
900

34
Sebuah benda m1=500 g terletak pada sebuah meja
licin. Benda ini dihubungkan dengan meja lain m2=
20 g yang tergantung pada ujung meja melalui ujung
tali. Sistem ini dibebaskan dari keadaan diam. Hitung
jarak yang ditempuh benda m1 sepanjang meja dalam
10 s pertama!

35
Strategi :
Tinjau m1 dan m2 lalu gambarkan diagram benda
bebasnya secara terpisah. Gunakan hukum II
newton untuk setiap diagram bendatersebut untuk
menghitung percepatan a. Perhatikan m1 dan m2
dihubungkan dengan tali yang sama sehingga
tegangan tali pada m1 dan m2 adalah sama yaitu T.
Jawab:
Diagram benda bebas untuk benda m1 ditunjukkan pada
gambar diatas. Karena m1 bergerak dengan percepatan a ke
kanan, maka kita tetapkan arah kekanan sebagai arah
positif. Penggunaan hokum II Newton pada m1memberikan :
∑Fx = m1.a
T= m1.a (1)
36
Diagram benda bebas untuk m2 ditunjukkan pada
gambar diatas. Karena m2 bergerak dengan
percepatan a kebawah maka kita tetapkan arah
kebawah sebagai arah positif. Penggunaan hukum II
Newton pada m memberikan:
∑Fy = m2.a
= m2g – T = m2.a (2)
Sekarang mari kita selesaikan kedua persamaan
linear ini untuk dapat menghitung percepatan a
caranya dengan mensubstitusi T= m1.a dari (1)
kedalam (2):

37
38
Jarak yang ditempuh m1 yaitu s , dalam
t =10 s adalah:
S = v0t + ½ a t2, v0 = 0 sebab dari kedaaan diam.
S = 0 + ½ (0,385 ms-2)(10)2= 19,25 m

39
Sebuah balok berada pada bidang miring
seperti pada gambar dibawah ini.

Ternyata, balok tepat akan meluncur kebawah.


Jika g = 10 ms-2 hitunglah koefisien gesekan
statis antara balok dan bidang miring !

40
Gaya normal
N = w cos α
Gaya penyebab benda bergerak
F = w sin α
Benda saat akan bergerak, berarti
∑F = 0 atau F – fs (maks) = 0
F = fs (maks)
fs (maks) = w sin α (1) dan fs (maks) = N µs (2)
Dari persamaan (1) dan persamaan (2) diperoleh
µs N = w sin α
µs w cos α = w sin α
µs cos α = sin α µs = sin α / cos α = tan α

41
Jadi, koefisien gesekan statis antara benda
dan bidang miring pada saat benda tepat akan
bergerak adalah :

µs = tan α

42
µs = tan α
= tan 300 = 1/3√3

43
DINAMIKA GERAK
LURUS
(HUKUM III NEWTON)
Oleh.
Sofia Ratnaningsih. Spd

44
Hukum III newton
• Apabila suatu benda mengerjakan
gaya pada benda lain, maka benda
yang kedua ini juga akan mengerjakan
pada benda pertama gaya yang sama
besarnya, tetapi dengan arah yang
berlawanan

45
• Penekanan pada hukum ini adalah
adanya dua benda, dalam arti gaya
aksi diberikan oleh benda pertama,
sedangkan gaya reaksi diberikan oleh
benda kedua. Hukum ini dikenal
sebagai hukum aksi-reaksi, dan secara
matematis dapat di tuliskan sebagai
berikut.
•  Faksi = -  Freaksi.

46
Sekian
dan
Terima Kasih

47

Anda mungkin juga menyukai