Anda di halaman 1dari 38

Bagian Mikrobiologi FK Unsri

Imunologi :
mempelajari seluk beluk sistem pertahanan
tubuh manusia sehingga dapat bertahan hidup
dalam suasana lingkungan yang berubah ubah.
Peranan Imunologi dalam ilmu kedokteran & kesehatan :

1. Pencegahan : vaksinasi BCG, DPT, Polio, Morbilli,


hepatitis B wajib diberikan di Puskesmas.

2. Diagnostik : imunoserologi
penyakit bakteri,virus,jamur,chlamydia,kanker,dll.
contoh: tes Widal,tes HBsAg/Ab

3. Kuratif :  pemberian antiserum pada penyakit


Tetanus (ATS) ,difteri (ADS),rabies,hepatitis B, dll.
Dimasa yg akan datang terapi kanker.
Fungsi Sistem Imun
 Fungsi:
1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit;
menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme
atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan
virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh
2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak
(debris sel) untuk perbaikan jaringan.
3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal

 Sasaran utama: bakteri patogen & virus

 Leukosit mrpkn sel imun utama (disamping sel


plasma, makrofag, & sel mast)
Sistem imun:
I. Sistem Imun Nonspesifik ,yaitu sistem imun yg tersedia
dan siap pakai,tanpa proses terlebih dahulu.
a.fisik : kulit, mukosa, silia.

b.mekanik : refleks batuk, bersin .

c.larut : 1.biokimia : asam lambung, lisozim,laktoferin,


dan asam neuraminik.
2.humoral : komplemen,interferon & CRP.

d.seluler : 1.fagosit : monosit,PMN,makrofag,eosinofil.


2.sel nol : NK (natural killer) dan K (killer)
3.sel mediator : basofil,mastosit,trombosit.
II. Sistem Imun Spesifik
memerlukan suatu proses terlebih dahulu untuk berfungsi.

a.humoral (larut) diperantarai limfosit Bantibodi.


b.seluler  diperantarai sel limfosit T.
1.sel T regulator,yi : Th (Th1 dan Th2) dan Ts.
2.sel T efektor : Tdh dan Tc

Th (Thelper), Ts (Tsuppressor),Tdh (Tdelayed hyper-


sensitivity) & Tc (Tcytotoxic)

Sel T bekerja secara kontak langsung antara sel-sel


atau melalui perantaraan sitokin (khemokin).
Antigen (Ag)
(disebut juga imunogen atau alergen )

Merupakan zat kimia yg dpt menimbulkan respons imun


spesifik pd manusia (hewan mamalia).

Ag terdiri dari epitop (determinan ag) yaitu bagian


yg menginduksi pembentukan antibodi (Ab)- dan secara
spesifik berikatan dg Ab tsb.

Biasanya terdiri dari protein,glikoprotein atau lipoprotein.


Tetapi lipid tidak bersifat antigen dan tidak merangsang
pembentukan Ab.
Jenis jenis antigen :
1. Heteroantigen : dimiliki oleh banyak spesies.
2. Xenoantigen : dimiliki spesies tertentu.
3. Alloantigen = isoantigen : spesifik pd individu tertentu
dalam satu spesies.
4. Antigen organ spesifik (hati,ginjal,paru,otak,dll)
5. Auto antigen : antigen tubuh sendiri.

 Hapten : zat kimia dg BM kecil yg dapat berikatan dg Ab


tetapi tidak mampu merangsang pembentukan
Ab.
Molekul Antigen dgn Hapten
Antibodi : imunoglobulin (Ig) yg terbentuk
akibat rangsangan Ag dan secara
spesifik bereaksi dg Ag tsb.

Antibodi dibagi atas : IgG, IgM, IgA, IgD, dan


IgE.
Gambar molekul IgG

1. Papain cleavage
2. Pepsin cleavage
3. Amino-terminus
4. Karboksi – terminus
5. Hinge region
6. Fab fragmen
7. Fc fragmen
8. Hchain: rantai berat
9. Lchain: rantai ringan

S-S :ikatan disulfida


BM L-chain= 25 Kda
BM H-chain= 50-70 Kda
Sifat-sifat IgG IgM IgA IgD IgE
1. Jenis rantai berat g μ α δ ε
2. BM (Kda) 146 970 160 184 188
3. Jumlah (g/dl) 1-1.5 .06- .1-.4 .003- .0003
4. % dlm serum 70-75 10 15-20 < 1 kecil
5.melewati plasenta ya - - - -
6. disekresikan - - + - -
7. respons primer - + - - -
8. Respons sekunder + - - - -
9.waktu paruh (hari) 23 5 6 3 2.5
10. jlh molekul 1 5 2 1 1
11. CFT + + - - -
Sifat sifat Limfosit T Limfosit B
1. % dalam darah 70 20
2. % dalam limpa 50 50
3. Ig pd permukaan sel - +++
4.cara menghitung Rosette form IF dg anti Ig
5.sekresi Ab - +
6.efektor dl. CMR + -
7.dilumpuhkan X-ray - +
8. - “ - serum antilimfosit + -
9.mengenal Dt Ag pd carrier hapten
Cytokines (sitokin)

Suatu gol protein yg mirip hormon,dihasilkan oleh berbagai


jenis sel,bekerja dl suatu jaringan dimana satu jenis sitokin
dp merangsang pembentukan banyak jenis sitokin lain.

Peranan sitokin :
1. Mempertahankan viabilitas sel
2. Menginduksi proliferasi
3. Maturasi sel hematopoetik
4. Regulasi imunitas, proses radang
5. Perbaikan jaringan
6. Perkembangan embryo

Contoh : IL-1a,IL-1b,IL-2,IL-4,IL-6,IL-8,TNF-a,IFN-g,sIL-6r,IL-10,
IL-13, sCD-27
Limfokin = sitokin yang dihasilkan sel T yang
disensitisasi (fase aktif )

1. Interleukin
2. Interferon
3. Faktor supresor
4. MIF
5. LMIF
6. MAF
7. ECF
8. NCF
9. MFF
10.TNF
Komplemen (C’)

• Terdapat dalam serum/plasma


• Merupakan proenzim,terdiri dari 9 komponen : C1-C9.
• Diaktivasi oleh reaksi Ag-Ab,terjadi reaksi berantai.
• Hasil akhir:sel/kuman lisis.
• Aktivasi melalui 2 jalur,
1. Jalur klasik
2. Jalur alternatif
• Pd jalur klasik dimulai dg ikatan Ag-Ab (IgG & IgM)
• Dimulai dg aktivasi C1q,lalu C1r dan C1s,lalu diikuti :
• Aktivasi C4,C2,C3,C5-7,C8-9 sel lisis.
•Pada jalur alternatif terjadi aktivasi langsung, yi
•Mulai dg C3,lalu C5-7 dan C8-9  lisis.

•Aktivasi terjadi tanpa reaksi Ag-Ab ,tetapi oleh :


polisakarida, endotoksin & berbagai organisme.

•Pd aktivasi komplemen (kedua jalur diatas), juga


dilepaskan C3a dan C5a yg bersifat khemotaksis,
dan anafilatoksin.

(lihat diagram/gambar di buku Imunologi Dasar)


Major Histocompatibility Complex (MHC) dan
Human Leukocyte Antigen (HLA)

MHC adalah :
•Kumpulan gen pd kromosom 6.
•Berperanan dl mengenal/memberi signal diantara sel-sel
sistem imun : limfosit T,B,makrofag,PMN,APP,dll.
•Mendasari penolakan jaringan pd transplantasi organ.
•Pd manusia disebut HLA.
Imunopatologi (Gell & Coombs ,1963)

1. Hipersensitivitas tipe cepat (anafilaksis/alergi)


2. Hipersensitivitas tipe sitotoksik
3. Hipersensitivitas imun kompleks
4. Hipersensitivitas tipe lambat /DTH
(delayed type hypersensitivity )

No 1 s/d 3 diperantarai oleh antibodi (Ab)

No 4 diperantarai oleh limfosit T


Hipersensitivitas tipe I (anafilaksis)

Contoh penyakit : alergi ,asma bronkhial, rhinitis, urtikaria,


dermatitis atopi.

Mekanisme kerja : alergen  IgE -mastosit  aktivasi-


mediator ,yi histamin,heparin,serotonin,bradikinin,
SRS-A (slow reacting substance-A).

Pd paru pengaruhnya : penyempitan bronkhi.

Pd pembuluh darah : pelebaran(vasodilasi)TD / schock


2.Hipersensitivitas tipe 2 (sitotoksik)

Antibodi (IgG atau IgM) bereaksi dg Ag sel tubuh


aktivasi C’ kerusakan sel

Contoh : reaksi transfusi


anemia hemolitik
miastenia gravis
3. Hipersensitivitas tipe 3 (kompleks imun)

Kompleks Ag-Ab tertimbun dl jaringan terutama


pembuluh darah kecil ,diikuti aktivasi C’ 
kerusakan jaringan.

contoh : reaksi Arthus, penyakit serum ,


glomerulonefritis,artritis, peny.autoimun
dan atopi.
Lupus Eritematosus Sistemik

•Peny.autoimun (hipersensitivitas tipe III ),yi ekspresi


fungsi sistem imun yg abnormal.
•Faktor yg berperanan :
•Internal : gen HLA, hormon, defisiensi komplemen
•Eksternal : - lingkungan (fisis,infeksi,obat,zat kimia,
logam (Hg).
- faktor lain : usia,neoplasia,gizi.
- stres
•Patofisiologi : 1.hiperreaktifitas limfosit B
2.gangguan sel limfosit T
3. gangguan sistem fagosit – makrofag
4. gangguan produksi & respons thd sitokin
Pemeriksaan autoantibodi pd LES
1. ANA (antinuklir antigen)
2. Anti ds-DNA
3. Anti ss-DNA
4. Anti RNP (ribose nuleo protein)
5. Anti – Sm (smith)
6. Ab dg titer tinggi :
• Anti n-RNP (U1RNP)
• Anti-RO /ss-A
• Anti-La/ss-B
7. Anti histon.
8. Auto Ab lain.
8. Auto Ab lain
• anti proliferasi nukleus sel
• anti protein ribosom
• anti neuron
• anti-Ku, anti-Ma, anti-Su,anti-Alu
9. Antifosfolipid
10.Kompleks imun di kulit (& ANA)
4.Hipersensitivitas tipe 4 (tipe lambat)

• diperantarai oleh sel limfosit T


• berlangsung lambat ( 2x24 jam)
• contoh : tes tuberkulin (Mantoux test)
Tes ini dipergunakan untuk mengetahui apakah
seseorang pernah kontak dengan M.tuberculosis
Cara: suntikkan 0.1 ml PPD pd voler lengan bawah,
secara intra dermal,tunggu 2x24 jam,lalu
diukur diameter indurasi.Kalau > 10 mm
berarti hasil (+).
Tes serologi

Dasar tes : serum manusia mengandung antibodi (Ab) /Ig


pasca suatu infeksi (bakteri,virus,fungi,dll).
adanya Ab dpt dideteksi dengan mereaksikannya
dg Ag yg sesuai.(misalnya Ab terhadap S.typhi)

Jenis jenis tes serologi :


Tes aglutinasi,ELISA,tes presipitasi,RIA,RPHA,PHA,dll.

Selain itu didalam serum juga dp dicari adanya Ag.(contoh:


Antigen HBsAg,HBeAg dari virus hepatitis B)
Jenis Tes Serologi :

1. Tes aglutinasi
2. Tes presipitasi
3. Tes imunofluoresensi (IF)
4. RIA (radio immuno assay)
5. RPHA (reverse passive hemagglutination )
6. PHA (passive hemagglutination)
7. Immunodifusi (gel difusi)
8. ELISA (enzyme linked immunosorbant assay)/EIA
9. Tes pengikatan komplemen (CFT)
10. Chromatography ( contoh PT : tes kehamilan)
11. Tes flokulasi (mis.VDRL)
Thank you

Anda mungkin juga menyukai