Anda di halaman 1dari 10

Cyber Crime Dalam

Kegiatan Perbankan
pencurian Data Kartu
Kredit

ANGGOTA KELOMPOK

▹ VILDA LUSIANA
▹ PUTRI RAMADHANI
▹ SHERLY TRI MARFINA
▹ DINDA AGUSTIA
BENTUK POTENSI CYBER
CRIME DALAM
PERBANKAN

▹ Typo Site ▹ Brute Force


▹ Keylogger/ Attacking
KeyStroke logger ▹ Web Deface
▹ Social ▹ Email Spamming
Engineering ▹ Denial of Service
▹ Phising (DoS) Attack
▹ Carding ▹ Worm, Virus,
▹ Network Sniffing Trojan
• Faktor Kelalaian
Penggunaan Komputer
• Faktor Teknis
• Faktor Intelektual
PENYEBAB MUNCULNYA • Faktor Sosial Ekonomi

CYBER CRIME • Memiliki Pengetahuan


dan Keingintahuan
yang Tinggi.
BUKTI DIGITAL CYBERCRIME PADA PERBANKAN

5
LANGKAH
PENGAMANAN CYBER CRIME
UNDANG-UNDANG YANG
MENJERAT PHISING

 Pasal 27 UU ITE tahun 2008


 Pasal 28 UU ITE tahun 2008
 Pasal 29 UU ITE tahun 2008
 Pasal 33 UU ITE tahun 2008
 Pasal 34 UU ITE tahun 2008
 Pasal 35 UU ITE tahun 2008

KESIMPULAN

Cybercrime adalah kejahatan dunia maya semakin


maju sesuai dengna perkembangan zaman teknologi
terutama pada dunia perbankan. Cybercrime merupakan
perbuatan yang semestinya kita juga hindari dan bahkan
harus kita berantas. Banyak kasus-kasus cybercrime
yang terjadi dalam perbankan dan sudah ditindak pidana
namun masih saja terdapat kasus-kasus cybercrime
lainnya yang disebabkan kurangnya kesadaran pada diri
masing-masing pengguna teknologi informasi.
Bentuk potensi cybercrime dalm perbankan itu
sangatlah beragam, diantaranya;
Typosite, keylogger, email spamming, social
engineering, carding/fraud, phising, network
sniffing, DoS attack, dan lain sebagainya.

Di negara Indonesia sendiri bagi seseorang yang


melakuan cybercrime pada perbankan tersebut akan
dijerat hukum pidana sesuai dengan UU KUHP.
T
E
R
I
M
A
K
A
S
I
H

Anda mungkin juga menyukai