Anda di halaman 1dari 9

Atresia Duodenum

Kelompok 4
Definisi Atresia Duodenum
Atresia duodenum adalah kondisi dimana duodenum
tidak berkembang dengan baik sehingga tidak
berupa seluran terbuka dari lambung yang tidak
memungkinkan perjalanan makanan dari lambung ke
usus. Atresia duodenum merupakan penyakit Bayi
Baru Lahir. Penggunaan USG telah memungkinkan
banyak bayi dengan obstruksi duodenum
teridentifikasi sebelum kelahiran.
Penyebab Atresia Duodenum
Meskipun penyebab yang mendasari terjadinya Atresia
Duodenun masih belum diketahui, patofisiologinya telah
dapat diterangkan dengan baik. Sering ditemukan
keterkaitan Atresia atau Stenosis Duodenum dengan
malformasi Neonatal lainnya menunjukan bahwa
anomali ini disebabkan oleh gangguan perkembangan
pada masa awal kehamilan. Meskipun hingga sepertiga
pasien dengan Atresia Duodenum menderita pula Trisomi
21 ( Sindrom Down ), namun hal ini bukanlah faktor
resiko independen dalam perkembangan Atresia
Duodenum.
Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala yang ada adalah akibat dari obstruksi
intestinal letak tinggi. Atresia Duodenum ditandai
dengan:
1. Onset muntah dalam beberapa jam pertama setelah
lahir. Seringkali muntahan tampak Biliosa, namun
dapat pula Non-biliosa karena 15% kelaninan ini terjadi
proksimal dati Ampula Vaterii.
2. Distensi Abdominal tidak sering terjadi dan terbatas
pada abdomen bagian atas. Banyak bayi dengan kasus
ini mempunyai Abdomen Scaphoid
Manifestasi Klinis
4. Pengeluaran Mekonium dalam 24 jam pertama
tidak terganggu
5. Dehidrasi dengan penurunan berat badan,
ketidakseimbangan elektrolit
6. Jaundice terlihat pada 40% pasien dan
diperkirakan karena peningkatan Resirkulasi
Enterohepatik dari Bilirubin
Patofisiologi
Gangguan perkembangan duodenum terjadi akibat
proliferasi endodermal yang tidak adekuat.
Epitel duodenum berproliferasi dalam usia kehamilan
30-60 hari lalu akan terhubung ke lumen duodenal
secara sempurna. Selanjutnya proses Vakuolisasi
terjadi saat duodenum padat mengalami rekanalisasi.
Proses Vakuolisasi telah melalui proses kematian sel
yang timbul selama perkembangan normal diantara
lumen duodenum. Hal seperti ini diakbatkan gangguan
perkembangan Duodenal.
Pemeriksaan Penunjang
A. Foto Polos Abdomen
Pada pemeriksaan foto polos abdomen bayi dalam
keadaan tegak akan terlibat gambaran 2 bayangan
gelembung udara.
B. USG Abdomen
Penggunaan USG telah memungkinkan banyak bayi
dengan obstruksi duodenum teridentifikasi sebelum
kelahiran
Penatalaksanaan Medis
A. Tindakan Pembedahan
Secara umum semua bentuk obstruksi duodenal
indikasi untuk dilakukan tindakan pembedahan.
Prosedur standar Tindakan Operasi Diamond Shaped
Duodenoduodenostromy (DSD) dilakukan melalui
insisi pada kuasran kanan atas.
Daftar Pustaka
Mirza B, Ijaz L, Saleem M and Sheikh A. Multiple
associated anomalies in a single patient of duodenal
atresia: a case report. Cases Journal 2008, 1:215
Rini, M., Kusmiran, E., & Bangun, A. V. (2007). Faktor-
Faktor yang berhubungan dengan Kejadian Sindrom
Down di SLBC Cipaganti Bandung. Jurnal Stikes A. Yani.
Widiastuti, I. D. A., & Darmajaya, I. M. ATRESIA
DUODENAL, DIAGNOSIS AND TREATMENT. E-Jurnal
Medika Udayana, 798-814.

Anda mungkin juga menyukai