Anda di halaman 1dari 8

Atresia Duodeni

Atresia Duodeni
Yaitu Suatu kondisi dimana duodenum (bagian pertama dari usus halus) tidak berkembang dengan baik, sehingga tidak berupa saluran terbuka dari lambung yang tidak memungkinkan perjalanan makanan dari lambung ke usus. Penyebab yang mendasari terjadinya atresia duodenum masih belum diketahui, tapi ada beberapa yang bisa menyebabkan atresia duodenum: - Gangguan pada awal masa kehamilan (minggu ke-4 dan minggu ke-5 ) - Gangguan pembuluh darah - Banyak terjadi pada bayi prematur

Manifestasi Penyakit
Atresia duodenum adalah penyakit bayi baru lahir. Kasus stenosis duodenal atau duodenal web dengan perforasi jarang tidak terdiagnosis hingga masa kanak kanak atau remaja. Penggunaan USG telah memungkinkan banyak bayi dengan obstruksi duodenum teridentifikasi sebelum kelahiran.

Tanda dan gejala Pembengkakan abdomen Pada bagian atas Muntah proyektil (muntah terus-menerus), meskipun bayi dipuasakan selama beberapa jam Tidak memproduksi urine setelah beberapa kali buang air kecil Muntah banyak segera setelah lahir & berwarna hijau karena empedu) Hilangnya bising usus setelah beberapa kali buang air besar

Diagnosis Banding
Atresia esophagus Malrotasi dengan volvulus midgut Stenosis pylorus Pankreas anular Vena portal preduodenal Atresia usus Duplikasi duodenal Obstruksi benda asing Penyakit Hirschsprung Refluks gastroesofageal

Komplikasi

Dapat ditemukan kelainan kongenital lainnya. Mudah terjadi dehidrasi, terutama bila tidak terpasang line intravena. Setelah pembedahan, dapat terjadi komplikasi lanjut seperti pembengkakan duodenum (megaduodenum), gangguan motilitas usus, atau refluks gastroesofageal

Prinsip terapi
1. Perawatan pra bedah : Perawatan prabedah neonatus rutin Koreksi dehidrasi yang biasanya tidak pearah karena diagnosa dibuat secara dini. Tuba naso gastric dengan drainase bebas dan penyedotan setiap jam
2. Pembedahan Pembedahan duodena-duodenostomi mengurangi penyempitan obstruksi dan sisa usus suatu diperiksa karena sering kali ditemukan obstruksi lanjut. 3. Perawatan pasca bedah Perawatan pasca bedah neonatorum rutin. Aspirasi setiap jam dari tuba gastrostomi yang mengalami drainase bebas Cairan intravena dilanjutkan sampai diberikan makanan melalui tuba

Anda mungkin juga menyukai