Anda di halaman 1dari 9

KOREL ASI POWER DAN

SOSIO-POLITIK

1 . B E N E D E T TA C L A RY S S A
2. SHABILLAH JULIA PUTRI
KELOMPOK 8 3. RAHUL A.M AZHAR
4 . K H E LV I N H A R D I A N S YA H
SOSIO-POLITIK
Berasal dari kata “SOSIAL” dan “POLITIK”
• Sosial adalah Manusia tidak dapat hidup jika tidak bermasyarakat (sosial). Manusia
membutuhkan manusia lain untuk bertahan hidup. Dengan demikian, manusia adalah makhluk
sosial.
• Dalam artian sederhana, ilmu sosial dapat diartikan sebagai sebuah ilmu yang membahas gejala-
gejala sosial, yaitu hubungan manusia dengan lingkup sosialnya atau yang disebut masyarakat.

Menurut Selo Soemarjan, masyarakat adalah orang yang hidup bersama dan menghasilkan
kebudayaan. Manusia tidak dapat hidup jika tidak bermasyarakat (sosial). Kehidupan makhluk sosial
selalu dihadapkan dengan masalah sosial yang ada dalam kehidupan. Masalah yang terdapat sangat
beragam karena adanya perkembangan kebudayaannya, sifat kependudukannya, dan keadaan
lingkungan alamnya.
SOSIO-POLITIK
• Politik adalah ilmu yang memperlajari politik atau politics atau kepolitikan. Politik adalah usaha
menggapai kehidupan yang lebih baik. Politik sudah dikenal lama, sehingga artinyapun menjadi
berubah-ubah seiring berkembangnya waktu. Namun tidak sulit bagi para ahli ilmu politik untuk
mengenal aspek- aspek masyarakat. Pada dewasa ini pengertian politik kerap kali didesak oleh
definisi- definisi lain yakni yang lebih mengarah kepada upaya untuk memperoleh kekuasaan,
pengambilan keputusan, kebijakan dan alokasi.
• Menurut anggapan umum, titik sentral studi politik adalah kekuasaan dalam konteks masyarakat.
Kegiatan politik pada umumnya adalah kegiatan dalam suatu sistem politik atau negara yang
menyangkut proses penentuan dan pelaksanaan tujuan- tujuan itu. Untuk melaksanakan tugas perlu
ditentukan kebijakan dan alokasi sumber daya yang ada. Dengan itu dibutuhkan kekuatan (power) dan
kedaulatan (authority), yang dipakai untuk melakukan sesuatu baik secara persuasif maupun secara
koersif (paksaan).
• Penting untuk diperhatikan, bahwa politik selalu menyangkut tujuan-tujuan publik, tujuan-tujuan
pribadi seseorang. Yang disebut politik itu menyangkut kegiatan berbagai kelompok termasuk
kegiatan partai politik dan kegiatan individu demi kepentingan bersama.
SOSIO-POLITIK

Dari sini kita dapat melihat bahwa sosial dan politik memiliki hubungan yang sangat erat. Politik
kerap berkesinambung dalam masyarakat. Manusia merupakan inti utama dari politik, maka apapun
alasannya pengamatan atau telaah politik tidak bisa meninggalkan manusia seperti yang
dikemukakan oleh Anton H. Djawamaku (1958: 144) “bahwa pribadi seseorang manusia adalah
unit dasar empiris analisa politik”.
POWER
Apa itu Power?
Power atau kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi perilaku
orang lain, sesuai dengan keinginan para pelaku. Sarjana yang melihat kekuasaan inti dari politik beranggapan
bahwa politik adalah semua kegiatan yang menyangkut masalah memperebutkan dan mempertahankan
kekuasaan. Biasanay dianggap bahwa perjuangan kekuasaan (power struggle) ini mempunyai tujuan yang
menyangkut kepentingan seluruh masyarakat.

Menurut Hans Morgenthau


Hans Morgenthau mendefinisikan power sebagai “apa saja yang menciptakan dan mempertahankan
pengendalian suatu negara atas negara lain, mulai dari kekerasan fisik hingga hubungan psikologis yang paling
halus, misalnya melalui pengendalian pikiran”.

Menurut Daniel S. Sapp


Daniel S. Papp mendefiniskan power sebagai kemampuan aktor untuk melakukan persuasi, pengaruh, paksaan
atau mendorong aktor lain untuk melakukan sesuatu tindakan atau mengubah tunjukan yang seharusnya
tidak dilakukan.
POWER

Potensi power seorang aktor internasional sangat dibatasi oleh beberapa aspek.
Salah satunya, elemen sosial politik yang bersifat temporer (mudah hilang dan mudah muncul).

4 faktor yang mempengaruhi elemen sosial politik:


Elemen sosial politik yang mempengaruhi power bersifat temporer baik mudah hilang maupun
mudah muncul. Elemen sosial politik dibagi menjadi faktor internal dan eksternal. Empat faktor
utama dalam faktor internal yang mempengaruhi elemen sosial politik yaitu: keinginan dan moral,
karakter, kepemimpinan, dan tingkat integrasi.
SOSIO-POLITIK SEBAGAI PARAMETER
POWER
Power (kekuasaan) sering dikaitkan dengan teori realisme. Dalam pemikiran kaum realis manusia dipandang sebagai
makhluk paling cemas dalam hubungan persaingan dengan yang lainnya. Mereka ingin menjadi pengendali, tidak ingin
keuntungannya diambil dan itu membuat mereka berjuang untuk mendapatkan ‘yang terkuat’ dalam hubungannya
dengan yang lain. Padangan teori Hubungan Internasional yang dikemukakan Hans Morgenthau (1965,1985)
merupakan pemikir realis terkemuka pada abadnya mengatakan bahwa realis merupakan pendangan pesimis. Ia
melihat bahwa manusia baik laki-laki maupun perempuan memiliki hasrat ‘keinginan untuk berkuasa’. Hal ini sangat
jelas dalam politik tentunya politik internasional.

“Politik adalah perjuangan untuk memperoleh kekuasaan atas manusia dan apapun tujuan akhirnya, kekuasaan
adalah tujuan terpenting dan cara-cara memperoleh, memelihara dan menunjukkan kekuasaan menunjukkan teknik
tindakan politik.” (Morgenthau, 1965: 195). Thucydides, Machiavelli, Hobbes dan kaum realis memiliki pandangan
yang sama. Mereka yakin bahwa alat-alat, tujuan dan penggunaan kekuasaan merupakan perhatian utama aktivitas
politik Dengan demikian politik digambarkan sebagai — politik kekuasaan (power politics): suatu arena persaingan,
konflik, perang antarnegara-negara di mana masalah dasar yang sama dalam mempertahankan kepentingan nasional
dalam menjamin kelangsungan hidup negara.
SOSIO-POLITIK SEBAGAI PARAMETER
POWER

Kekuasaan identik dengan politik. Politik diartikan sebagai sarana untuk mencapai
kekuasaan dan mengatur kepentingan banyak masyarakat. Manusia merupakan inti utama
dari politik, maka telaah politik tidak bisa meninggalkan manusia. Manusia merupakan inti
utama unit dasar empiris analisis politik itu sendiri. Jadi sosial politik sebagai parameter
power karena titik sentral studi politik adalah kekuasaan dalam konteks masyarakat. Dan
manusia berkecimpung dalam dunia politik demi mendapatkan kekuasaan.
KESIMPULAN

• Manusia tidak dapat hidup jika tidak bersosial, karena manusia adalah makhluk sosial. Politik
merupakan ilmu yang memusatkan perhatian pada masalah kekuasaan dalam kehidupan masyarakat.
Sosial politik merupakan pengkajian fenomena-fenomena masyarakat yang berkaitan dengan
kehidupan politik. Politik merupakan sarana bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasi,
bersosialisasi atau yang saat ini kita bahas merupakan suatu wadah untuk memperoleh kekuasaan.

• Kekuasaan merupakan hal yang penting dalam kancah politik sekaligus menjadi salah satu konsep
yang susah didefinisikan. Seorang aktor dan power tidak dapat terpisahkan. Tujuan setiap aktor adalah
power. Manusia akan melakukan apa saja untuk mendapatkan power. Namun, power bukanlah sesuatu
yang bersifat destruktif. Power dapat dimaknai sebagai kemampuan seseorang untuk memperoleh apa
yang ia inginkan melalui kontrol lingkungan sekitarnya. Power dapat dipengaruhi oleh elemen-elemen
sosial politik contohnya keinginan dan moral, karakter, kepemimpinan dan tingkat integrasi.

Anda mungkin juga menyukai