Anda di halaman 1dari 33

Makromolekul dan

Lipid
Anggota kelompok :
- Ahmad Dhany A
- Annisa Putri M
- Ivo Afrizal
- Prasetyo Eko
- Rana Inas H
- Muhammad Jerryan A.S
A. POLIMER
 polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang berupa
molekul identik yang disebut monomer. Sekalipun biasanya merupakan organik (memiliki rantai
karbon), ada juga banyak polimer inorganik. Contoh terkenal dari polimer adalah plastik dan DNA.
Polimer didefinisikan sebagai substansi yang terdiri dari molekul-molekul yang menyertakan
rangkaian satu atau lebih dari satu unit monomer. Manusia sudah berabad-abad menggunakan
polimer dalam bentuk minyak, aspal, damar, dan permen karet. Tapi industri polimer modern baru
mulai berkembang pada masa revolusi industri.

1. Tata nama polimer vinil


Nama Sumber (Monomer) IUPAC
Polietilena Poli(metilena)
Politetrafluoroetilena Poli(difluorometilena)
Poli(asam akrilat) Poli(1-karboksilatoetilena)
Poli(1-pentena) Poli[1-(1-propil)etilena]
2.Struktur polimer
3.Sifat polimer
Polimer digolongkan menjadi dua,yaitu termoplastik dan
termoset.suatu polimer digolongkan ke dalam termoplastik jika polimer
tersebut melunak ketika dipanaskan,tetapi mengeras kembali ketika
didinginkan.adapun polimer yang tetap kerasketik dipanaskan,berarti
polimer tersebut dapat anda golongkan ke dalam polimer termoset.
4.Penggolongan polimer
a. Penggolongan polimer berdasarkan asalnya Berdasarkan asalnya,
polimer dapat dibedakan atas polimer alam dan polimer sintesis.

1).Polimer Alam
          
No Polimer Monomer Polimerisasi Contoh

1. Pati/amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian, akar umbi

2. Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, Kayu, Kapas

3. Protein Asam amino Kondensasi Susu, daging, telur, wol, sutera

4. Asam nukleat Nukleotida Kondensasi Molekul DNA dan RNA (sel)

5. Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet


5.pembentukan Polimer
Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi, jadi reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) membentuk
molekul yang besar (polimer). Ada dua jenis polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.

1).polimer adisi

Monomer Polimer  Nama polimer Kegunaan


Polietilena Tas plastik, botol,
mainan, isolasi listrik

Polipropilena Karpet plastik, botol

Polistirena Pernis kayu, styrofoam,


isolasi plastik, gelas
plastik, mainan, bahan
pengepakkan
Polivinil klorida Pipa, genteng plastik

Polivinil dienklorida Plastik wrap

Politetraetilena (teflon) Alat masak, isolasi listrik


(penutup kabel)

Poliakrilonitril Wig (rambut palsu), cat,


benang

Polivinilasetat Tekstil, gumresin, cat

Polimetilmetakrilat Bahan pembuat gelas,


pembuat bola bowling
2.)polimer kondensasi

Pengertian Polimerisasi kondensasi adalah sebuah proses pembentukan polimer dengan penggabungan
molekul-molekul kecil melalui reaksi yang melibatkan gugus fungsi, dengan diikuti lepasnya molekul
kecil maupun tanpa diikuti lepasnya molekul kecil. Atau dengan kata lain, polimerisasi kondensasi
hanya dilangsungkan oleh monomer yang memiliki gugus fungsional. Biasanya molekul kecil yang
dilepaskan yaitu air. Selain hal itu, juga sering dihasilkan metanol sebagai efek samping dari
polimerisasi kondensasi.

Contoh polimerisasi kondensasi


yaitu pembentukan selulosa dari unit ulangan (monomer) yakni glukosa. Glukosa sebanyak n akan
bergabung membentuk rantai serta air dalam jumlah (n-1). Dalam polimerisasi selulosa, 2 monomer
glukosa bergabung, mengkondensasikan molekul air, setelah itu melepaskan atom oksigen yang
menghubungkan 2 monomer. Proses ini akan terus berlanjut sampai membentuk rantai.

Contoh yang lain dari polimer kondensasi yaitu poliuretan, aramid, nilon, poliurea, polikarbonat, dan
poliester.
6.Kegunaan polimer
No Polimer Monomer  Terdapat pada

1. Polietena Etena Kantung, kabel plastik

2. Polipropena Propena Tali, karung, botol plastik

3. PVC Vinil klorida Pipa paralon, pelapis lantai

4. Polivinil alcohol Vinil alcohol Bak air

5. Teflon Tetrafluoroetena Wajan atau panci anti lengket

6. Dakron Metil tereftalat dan etilena glikol Pipa rekam magnetik, kain atau tekstil (wol
sintetis)

7. Nilon Asam adipat dan heksametilena diamin Tekstil

8. Polibutadiena Butadiena Ban motor

9. Poliester Ester dan etilena glikol Ban mobil

10. Melamin Fenol formaldehida Piring dan gelas melamin

11. Epoksi resin Metoksi benzena dan alcohol sekunder Penyalut cat (cat epoksi)
B.KARBOHIDRAT
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-
aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang
menghasilkan senyawa-senyawa ini bila
dihidrolisis.Karbohidrat mengandung gugus fungsi
karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak
gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat
digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai
rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom
karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul
air.Namun, terdapat pula karbohidrat yang tidak
memiliki rumus demikian dan ada pula yang
mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
1.MONOSAKARIDA
Monosakarida adalah senyawa karbohidrat dalam bentuk gula yang paling
sederhana. Beberapa monosakarida mempunyai rasa manis. Sifat umum dari
monosakarida adalah larut air, tidak berwarna, dan berbentuk padat kristal.

A.Penggolongan monosakarida
Rumus umum monosakarida adalah Cx(H2O)y, dengan x ≥ 3. Melalui jumlah keseluruhan atom
karbon, monosakarida dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Berikut merupakan contoh
monosakarida dengan jumlah atom C yang berbeda:
No Jumlah Atom Contoh
1 2 (Diosa)                     Glikolaldehida
2 3 (Triosa) Gliseraldehida
3 4 (Tetrosa)                   Eritrosa, Treosa, Eritrulosa
4 5 (Pentosa) Arabinosa, Liksosa, Ribosa, Ksilosa, Ribulosa,                        Ksilulosa
5 6 (Heksosa) Glukosa, Alosa, Altrosa, Manosa, Gulosa, Idosa, Galaktosa,  Talosa

6 7 (Heptosa) Sedoheptulosa, Manoheptulosa


B.Perputaran monosakarida
• C.struktur cincin Haworth
• D.Sifat pereduksi monosakarida
Sebagian karbohidrat bersifat gula pereduksi. Sifaat
gula pereduksi ini disebsbkan adanya gugus aldehida dan
gugus keton yang bebas sehingga dapat meruduksi ion-
ion logam. Gugus aldehida pada aldoheksosa mudah
teroksidasi menjadi asam karboksilat dalam pH netral
oleh zat pengoksidasi tau enzim. Dalam zat pengoksidasi
kuat gugus aldehida dan gugus alkohol primer akan
teroksidasi membentuk asam dikarboksilat atau asam
ardalat. Gugus aldehida atau gugus keton monosakarida
dapat direduksi secara kimia menjadi gula alkohol
misalnya D-Sorbito yang berasal dari D-Glukoa.
2.oligosakarida
Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri atas
beberapa molekul monosakarida. Dua molekul monosakarida yang beriatan satu
dengan yang lain, membentuk satu molekul disakarida.

A.Senyawa oligosakarida
• Sukrosa atau sakarosa (C11H22O11)
Sukrosa atau sakarosa adalah oligosakarida yang tersusun dari dua polimer monosakarida yaitu Glukosa dan
Fruktosa. Sukrosa memiliki rumus molekul yang hampir sama dengan laktosa dan maltosa tapi berbeda pada struktur
molekul. Sukrosa tidak mempunyai sifat pereduksi karena tidak mempunyai gugus OH bebas yang reaktif.
• Laktosa (C12H22O11.H2O)
Laktosa adalah kelompok disakarida yang terdapat dalam susu. Laktosa merupakan disakarida yang berasal dari
kondensasi antara galaktosa dan glukosa, yang membentuk ikatan glikosida1→4-β. Nama sistematis laktosa adalah β-
D-galaktopiranosil-(1→4)-D-glukosa. Laktosa bersifat reduktif karena memiliki gugus hidroksil (OH) bebas yang reaktif.
• Maltosa
Maltosa atau malto biosa adalah disakarida yang terbentuk bila pati (Amilum) di
hidrolisis oleh amilase. Maltosa adalah terbentuk dari dua molekul glukosa. ikatan yang
terjadi ialah antara atom karbon nomor 1 dan atom karbon nomor 4, oleh karenanya
maltosa masih mempunyai gugus –OH glikosidik dan dengan demikian mempunyai sifat
pereduksi.
• Rafinosa
Rafinosa adalah suatu trisakarida yang penting, terdiri atas tiga molekul
monosakarida yang berikatan, yaitu galaktosa-glukosa-fruktosa. Atom karbon 1 pada
galaktosa berikatan dengan atom karbon 6 pada glukosa, selanjutnya atom karbon 1
pada glukosa berikatan dengan atom karbon 2 pada fruktosa. Rafinosa tidak bersifat
reduktif karena tidak mempunyai gugus hidroksil bebas.
• Selobiosa
Selobiosa adalah kelompok disakarida yang terdiri atas dua molekul glukosa yang
mempunyai ikatan glikosidik antara atom karbon 1 dengan atom karbon 4. Selobiosa
bersifat reduktif.
• Stakiosa
Stakiosa adalah suatu tetrasaarida. Dengan jalan hidrolisis sempurna, stakiosa
menghasilkan 2 molekul galaktosa, 1 molekul glukosa dan 1 molekul fruktosa. Pada
3.polisakarida
Polisakarida adalah senyawa dimana molekul-molekulnya mengandung
banyak satuan monosakarida yang dipersatukan dengan ikatan glikosida,
mempunyai massa molekul tinggi dan tidak larut dalam air atau hanya
membentuk emulsi saja. Hidrolisis lengkap akan mengubah polisakarida menjadi
monosakarida (heksosa).
4.Uji karbohidrat
Uji molisch
Uji molisch adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui adanya
karbohidrat. Uji Molisch dinamai sesuai penemunya yaitu Hans
Molisch, seorang alhi botani dari Australia.
5.Kegunaan karbohidrat
GLUKOSA
FRUKTOSA
SUKROSA sebagai senyawa yang membuat rasa manis pada gula.
MALTOSA sebagai pembuat rasa manis pada makanan.
AMILUM sebagai bahan penyusun dalam serbuk awur semacam
puyer.
SELULOSA sebagai polemir glukosa  yang terdapat pada
tumbuhan yang menyusun dinding sel tumbuhan.
C.ASAM AMINO & PROTEIN
1.Asam amino
Asam amino yang merupakan monomer (satuan pembentuk)
protein adalah suatu senyawa yang mempunyai dua gugus
fungsi yaitu gugus amino dan gugus karboksil.  Pada asam
amino, gugus amino terikat pada atom karbon yang berdekatan
dengan gugus karboksil (C-α) atau dapat dikatakan juga bahwa
gugus amina dan gugus karboksil dalam asam amino terikat
pada atom karbon yang sama.

Rumus umum :
A.struktur asam amino
• Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus amina
 (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau
disebut juga gugus atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino
lainnya.
• Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus
karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina
juga terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino.
No. Nama Struktur
1. Threonin (Thr)
7.Arginin

2. Leusin (Leu)

8.Asam Glutamat

3. Lisin (Lys)

9.Sistein
4. Fenilananin (Phe)

5. Tirosin (Tyr)

6. Alanin (Ala)
B.Tata nama asam amino
Selain nama biasa asam amino, juga diberika nama kimia secara sistematik (IUPAC). Masa ini ada
dua sistem tatanama yang dipakai untuk asam amino.
Tabel Nama dan struktur 20 macam asam amino penyusun
protein
no Nama biasa Nama sistematika
1 Alanin As. 2-amino propanoat
2 Valin As. 2-amino-3-metil butanoat
3 Leusin As. 2-amino-4-metil pentanoat
4 Isoleusin As. 2-amino-4-metil pentanoat
5 Prolin As.2-amino-3 fenilpropanoat
6 Fenilalanin As. 2-amino-3 fenilpropanoat
7 Triptofan As. 2-amino-3 (3-idolil)-propanoat
8 Metionin As. 2-amino-4-(metal tin) butanoat
9 Glisin As. 2 amino etanoat
10 Serin As. 2-amino-3-hidroksil propaniat
11 Treonin As. 2-amino-3-hidroksin propaniat
12 Sistein As. 2-amino-3-merkapto propanoat
13 Tirosin As. 2-amino-3-(p-hidroksil fenil) propanoat
14 Asparagin As. 2-amino-suksinat
15 Glutamin As. 2 amino glutaramat
16 Asam aspartat As. 2-amino-suksinat
17 Asam glutamate As. 2-glutarat
18 Lisin As. 2,6-diamino-heksanoat
19 Arginin As. 2-amino-5-guanido valerat
20 Histidin As. 2-amino-3-imidazol propanoat
Tabel nama-nama dan singkatan ke-20 asam amino
No Nama biasa Singkatan (symbol)
3 huruf 1 huruf
1 Alanin Ala A
2 Valin Val V
3 Leusin Leu L
4 Isoleusin Ile I
5 Prolin Pro P
6 Fenilalanin Fen F
7 Triptofan Trp W
8 Metionin Met M
9 Glisin Gli G
10 Serin Ser S
11 Treonin Tre T
12 Sistein Sis C
13 Tirosin Tiv Y
14 Asparagin Asn N
15 Glutamin Gln G
16 Asam aspartat Asp D
17 Asam glutamat Glu E
18 Lisin Lis K
19 Arginin Arg R
20 Histidin His H
• C.Sifat asam amino
>Sifat Asam Basa

Asam amino bersifat amfoter artinya dapat berperilaku sebagai asam dan
mendonasikan proton pada basa kuat atau dapat juga berperilaku sebagai basa
dengan menerima proton dari asam kuat. Pada pH rendah asam amino bersifat
asam sedangkan pada pH tinggi asam amino bersifat basa. Perhatikan
keseimbangan bentuk asam amino berikut.

Perhatikan kurva titrasi alanin pada berbagai pH berikut.


• Pada kurva tersebut memperlihatkan bahwa pada pH rendah (larutan asam)
asam amino berada dalam bentuk ion amonium tersubstitusi dan pada pH
tinggi (larutan basa) alanin hadir sebagai ion karboksilat tersubstitusi. Pada pH
pertengahan yaitu 6,02, asam amino berada sebagai ion dipolar.

• Jadi secara umum, asam amino dengan satu gugus amino dan satu gugus
karboksilat dan tidak ada gugus asam atau basa lain di dalam strukturnya,
memiliki dua nilai pKa di sekitar 2 sampai 3 untuk proton yang lepas dari
gugus karboksil dan di sekitar 9 sampai 10 untuk proton yang lepas dari ion
amonium serta memiliki titik isoelektrik di antara kedua nilai pKa, yaitu
• https://www.nafiun.com/2013/10/pengertian-asam-amino-sifat-contoh-struktur-
fungsi.htmlsekitar pH 6.
D.Penggolongan asam amino

Berdasarkan rantai sisi (gugus R-nya), asam amino dapat


dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu :
1.      Golongan Asam Amino dengan Gugus R Non Polar dan
Alifatik
Termasuk dalam golongan non polar karena asam-asam amino
ini membentuk suatu kelompok di dalam air untuk menghindari
terjadinya kontak dengan air (hidrofobik).
>Glisin >Alanin >Prolin >Valin
>Leusin >Isoleusin

2.      Golongan Asam Amino dengan Gugus R Aromatik
Semua golongan asam amino ini memiliki cincin pada rantai sampingnya.
>Phenilalanin >Tyrosin >Tryptophan
3.      Golongan asam amino dengan gugus R Polar, Tidak Bermuatan
Asparagin merupakan derivat dari asam aspartat dan Glutamin adalah derivat dari asam glutamat. Gugus karboksil
pada asam-asam amino tersebut digantikan oleh gugus terminal amida yang tidak bermuatan pada pH 7. Serin dan
treonin mempunyai gugus hidroksil alifatik yang juga tidak bermuatan.

>Glutamin >Threonine
>Asparagine >Serine

4.      Golongan asam amino dengan gugus R mengandung Sulfur


Meithionine dan Cystein merupakan anggota dari golongan ini, karena keduanya memiliki atom belerang (S) pada
rantai sampingnya. Pada Cystein terdapat gugus sulfhidril sedangkan pada Meithionin atom S berikatan dengan –
CH3

>Meithionine >Cystein
5.      Golongan asam amino dengan gugus R bermuatan Negatif (asam)
Dua asam amino yang mengandung gugus R yang bermuatan negatif pada pH 7 yaitu asam aspartat dan asam
glutamat yang keduanya mempunyai dua gugus karboksilat.

>Aspartate >Glutamate

6.      Golongan asam amino dengan gugus R bermuatan Positif (basa)


Asam-asam amino yang termasuk dalam golongan ini adalah lisin, arginin, dan histidin yang bersifat sangat
polar. Lisin mengandung tambahan gugus amino kedua (-NH3+) pada rantai alifatiknya. Arginin mengandung
gugus guanidine bermuatan positif. Histidin mengandung gugus imidazol yang mengion sedikit.

>Arginin >Lisine >Histidine


• 2.Protein
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer – monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor . Protein berperan penting
dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

A.Struktur protein
Berdasarkan ikatan peptida yang terbentuk, struktur protein dibedakan menjadi struktur primer, struktur
sekunder, struktur tersier, dan struktur kuarterner.
• Struktur primer merupakan struktur yang sederhana dengan urutan-urutan asam
amino yang tersusun secara linear yang mirip seperti tatanan huruf dalam sebuah
kata dan tidak terjadi percabangan rantai . Struktur primer terbentuk melalui ikatan
antara gugus α–amino dengan gugus α–karboksil. Ikatan tersebut dinamakan ikatan
peptida atau ikatan amida.

• Struktur sekunder merupakan kombinasi antara struktur primer yang


linear distabilkan oleh ikatan hidrogen antara gugus =CO dan =NH di sepanjang
tulang belakang polipeptida. Struktur ini memiliki segmen-segmen dalam
polipeptida  yang terlilit atau terlipat secara berulang.

• Struktur tersier dari suatu protein adalah lapisan yang tumpang tindih di atas pola
struktur sekunder yang terdiri atas pemutarbalikan tak beraturan dari ikatan antara
rantai samping (gugus R) berbagai asam amino. Struktur ini distabilkan oleh empat
macam ikatan, yakni ikatan hidrogen, ikatan ionik, ikatan kovalen, dan ikatan
hidrofobik.

• Struktur kuarterner adalah gambaran dari pengaturan sub-unit atau promoter


protein dalam ruang. Struktur ini memiliki dua atau lebih dari sub-unit protein
dengan struktur tersier yang akan membentuk protein kompleks yang fungsional.
ikatan yang berperan dalam struktur ini adalah ikatan nonkovalen, yakni interaksi
elektrostatis, hidrogen, dan hidrofobik.
• B.Penggolongan protein
Penggolongan protein dapat dilihat berdasarkan bentuk, sifat fisis, dan strukturnya.
1. Berdasarkan bentuk, protein dibagi menjadi dua golongan yaitu protein globular dan protein
serabut.
• Protein globular adalah protein yang rantai-rantai polipeptidanya berlipat
rapat-rapat menjadi bentuk globular atau bulat yang padat atau berbentuk
bola .
• Protein serabut adalah protein yang tidak larut dalam air dan merupakan
molekul serabut panjang dengan rantai polipeptida yang memanjang pada
satu sumbu dan tidak berlipat menjadi globular. Protein globular ini terdiri dari
suatu rantai panjang polypeptida.
2. Pengelompokkan protein lainnya adalah diklasifikasikan berdasarkan pada sifat fisis atau disebut
juga ke dalam protein yang digolongkan berdasarkan penggolongan lain
• Protein sederhana adalah protein yang pada saat dihidrolisis hanya
menghasilkan asam amino-asam amino atau derivat-derivatnya.
• Protein gabungan adalah protein sederhana bergabung dengan radikal non
protein.
• Protein asal adalah protein yang berasal dari protein bermolekul tinggi yang
mengalami degradasi karena pengaruh panas, enzim, atau zat-zat kimia.

Anda mungkin juga menyukai