OTIK) DISUSUN OLEH: D E S S Y ( 1 8 4 8 4 0 11 0 ) P I N S I J AY U B A B E L I A N A ( 1 8 4 8 4 0 1 2 3 ) SEPTIAN MUKHLISIN (184840129) SITI KORIMAH (184840134) UMMI KALSUM (184840137) SEDIAAN OFTALMIK
Guttae Opthalicae (Obat Tetes Mata)
Obat tetes mata adalah sediaan steril berupa larutan atau suspense,digunakan untuk mata dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak mata dan bola mata. Faktor Persyaratan 1. Harus steril atau bebas dari mikroorganisme 2. Sedapat mungkin harus jernih 3. Harus mempunyai aktivitas terapi yang optimal 4. Harus tidak mengiritasi dan tidak menimbulkan rasa sakit pada mata, maka dikehendaki sedapat mungkin harus isotonis. 5. Zat pengawet dalam larutan tetes mata 6. Viskositas dalam larutan mata 7. Surfaktan dalam pengobatan mata Penggolongan Obat Mata Berdasarkan Farmakologi 1. Obat mata sebagai anti-infektif dan antiseptik 2. Obat mata mengandung corticosteroid 3. Obat mata sebagai antiseptik dengam corticosteroid 4. Obat mata mempunyai efek midriatik 5. Obat mata mempunyai efek miotik 6. Obat mata mempunyai efek glaukoma 7. Obat mata mempunyai efek lain Keuntungan Obat Tetes Mata 1. Larutan mata memiliki kelebihan dalam hal homogeny, bioavailabilitas, dan kemudahan penanganan. 2. Suspense mata memiliki kelebihan dimana adanya partikel zat aktif dapat memperpanjang waktu tinggal pada mata sehingga meningkatkan waktu terdisolusinya oleh air mata, sehingga terjadi peningkatan bioavailabilitas dan efek terapinya. 3. Tidak menganggu penglihatan ketika digunakan Kerugian Obat Tetes Mata Kerugian yang prinsipil dari larutan mata adalah waktu kontak yang relatif singkat antara obat dan permukaan yang terabsorsi SEDIAAN OTIK (Guttae Otik (Obat Tetes Telinga))
Sediaan untuk menghilangkan serumen
Serumen adalah kombinasi sekresi keringat dari kelenjar sebaseous dan kanal eksternal auditori. . Sekresi ini jika mengering akan membentuk masa semisolida lengket dan dapat mengikat sel epithelial, rambut rontok, debu dan benda asing lainnya yang masuk ke dalam liang telinga. Akumulasi serumen secara berlebihan dalam telinga dapat menyebabkan rasa gatal, nyeri, dan mengganggu pendengaran, jika tidak di keluarkan secara periodic, maka serumen dapat mengeras dan menghilangkannya akan lebih sulit serta menimbulkan rasa sakit.Untuk melunakkan serumen yang sudah memadat digunakan minyak mineral ringan, minyak nabati, dan hydrogen peroksida. Saat ini digunakan larutan surfaktan sintetik Sediaan antiseptik Agen antiseptik sering digunakan untuk pengobatan penyakit kanal eksternal telinga. Beberapa antiseptik biasa digunakan untuk profilaksis pembedahan telinga. Sediaan antiseptik etologi dipasarkan hanya sebagai larutan asam asetat (cuka). Sedian asam asetat (biasanya larutan 2-5%) menunjukkan aktivitas antibakteri dan antijamur. Sangat bermanfaat untuk P. Aeruginosa, Staphilooccus, b-hemolitic streptococci, candida spesies, dan Aspergillus. Sediaan antijamur Kebanyakan infeksi otomikotok adalah konsekuensi dari pengobatan dengan antibiotika. Dengan cara pembersihan kanal eksternal telinga dan menghentikan pengobatan (dengan antibiotika), biasanya cukup untuk menghilangkan infeksi. Sediaan tetes antimikroba Sediaan satu kelompok, obat tetes antimikroba otik paling banyak diminta dokter melalui resep. Kebanyakan sediaan ini mengandung campuran antibiotika yang dikombinasikan dengan agens steroid.Untuk aktivitas bakterisid dapat ditambahkan asam asetat atau suatau alkohol. Sediaan serbuk Sediaan serbuk sudah digunakan sejak lama dalam pengobatan otologi. Pada awalnya digunakan dalam bentuk serbuk tabor untuk pengobatan otitis kronis. Terutamanya berguna untuk rongga mastoid. Berbeda dengan sediaan otik lainnya. Serbuk tidak bisa menyebabkan nyeri pada waktu pemberian. Untuk instilasi (pemasukan) obat serbuk dapat digunakan suatu alat ‘in sulfator’ ke dalam kanal eksternal telinga atau rongga mastoid.sediaan antibiotika yang sesuai untuk alat insulfator antaralain,kloramfenikol-sulfanilamid-fungizone,kloramfenikol- sulfanilamida-fungizone-hidrokortison. Sediaan Anestetika Agen anestetika digunakan untuk menghilangkan nyeri terkait dengan infeksi,seperti otitis eksternal,otitis media,dan miringitis gelembung (bullous).dapat pula digunakan secara local sebelum operasi,pada umumnya selama miringotomi pada pasien dengan membran timpanik tidak rusak atau utuh. Sediaan Lain 1. Propilenglikoln adalah pembawa yang baik untuk beracam obat tetes antibiotika,menunjukkan efek dehidrasi terhadap jamur, dan meningkatkan efektifitas pengobatan antijamur lainnya.kadang-kadang menimbulkan kontak dermatitis pada saat pengunaan pada pasien. 2. Kortikosteroid kadang-kadang di ambahkan pada bermacam obat tetes kombinasi ototopikal untuk mengurangi inflamasi dan gatal-gatal berkaitan dengan infeksi telinga akut. Formula Umum R/ Zat aktif Bahan tambahan : - Pengental - Pensuspensi (untuk bentuk sediaan suspensi) - Pengawet - Antioksidan - Dll Pelarut/ cairan pembawa Teori Bahan Pembantu Cairan pembawa/pelarut Digunakan cairan yang mempunyai kekentalan yang cocok agar mudah menempel pada dinding telinga. Umumnya digunakan propilenglikol atau gliserin. Keuntungan pelarut ini adalah karenaviskositas yang cukup tinggi hingga kontak dengan permukaan mukosa telinga akan lebih lama (Art of Compounding him 257). Pensuspensi (FI III, hal 10) Dapat digunakan sorbitan (Span), polisorbat (Tween) atau surfaktan lain yang cocok Pengental Dapat ditambahkan pengental agar viskositas larutan cukup kental. Viskositas larutan yang meninggi membantu memperkuat kontak antara sediaan dengan permukaan yang terkena infeksi/mukosa telinga. Pengawet (The Pharmaceutical Codex; Ansel, 569) Pengawet umumnya ditambahkan ke dalam sediaan tetes telinga, kecuali sediaan itu sendiri memiliki aktivitas antimikroba (The Pharmaceutieal Codex hlm 158). Pengawet yang biasanya digunakan adalah klorobutanol (0,5%), timerosal (0,01%), dan kombinasi paraben-paraben (Ansel him 569). Antioksidan (Ansel hal. 569) Jika diperlukan antioksidan dapat ditambahkan ke dalam sediaan tetes telinga, misalnya Nadisulfida/Na- bisulfit. Keasaman-kebasaan Kecuali dinyatakan lain pH larutan antara 5,0-6,0. (FI III, hal 10)Sedangkan pada “The Art of Compound, hal. 257” disebutkan bahwa pH optimum larutan air untuk pengobatan telinga adalah 5-7,8 Tonisitas & Sterilisasi Tidak mutlak diperlukan, sebaiknya steril Viskositas Harus kental agar dapat lebih lama bertahan di telinga. Keuntungan dan kerugian tetes telinga Keuntungan : 1. Campuran homogen 2. Dosis dapat ditentukan 3. Penggunaan lebih efektif 4. Kerja awal lebih cepat. Kerugian: 1. Volume bentuk larutan lebih besar 2. Ada obat yang tidak stabil dalam larutan