Anda di halaman 1dari 14

Permasalahan

Gizi Pada Anak


Usia Sekolah
“Underweight”

Nama Kelompok :
1. Shifa Minhatun Niza’
(6511418052)
2. Syifa Meidia (6511418071)
3. Raisya Amaliana
(6511418072)
Indonesia mengalami permasalahan gizi ganda, yaitu
masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Underweight
adalah keadaan gizi kurang yang terjadi akibat kurangnya
asupan zat gizi yang masuk kedalam tubuh. Data dari
DinKes RI menunjukkan prevalensi anak gizi kurang pada
tahun 2000 yaitu setelah Indonesia mengalami krisis multi
dimensi, terjadi kenaikan dari 26,1% pada tahun 2001
menjadi 27,5% pada tahun 2003.
Sedangkan menurut WHO, pada tahun 2015 prevalensi
underweight pada anak di dunia sekitar 14,3% dengan
jumlah anak yang mengalami underweight sebanyak 95,2
juta anak. Selain itu beradasarkan literature yang kami
baca pada penelitian dilakukan pada tahun 2016
Analisis menunjukkan presentase masalah underweight pada anak
usia sekolah menempati presentase paling tinggi diantara
Situasi permasalahan gizi lainnya.
Uniceff menyebutkan underweight telah menjadi masalah
yang serius dibeberapa negara di dunia. Hasil studi oleh
Health and Nutrition Examination Survey (NHNES) di
Amerika serikat menjunjukkan bahwa 3,7% dari anak-anak
dan remaja usia 2-19 tahun mengalami underweight.
Wilayah afrika utara dan timur tengah mencapai 43%. Dan
negara yang memiliki angka kejadian underweight
terbanyak adalah kawasan asia selatan yaitu mencapai
66%.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) Tahun
2017, prevalensi kejadian underweight masih tergolong
tinggi, yaitu sebesar 3,4% sangat kurus dan 7,5% kurus.
Sebanyak 19 provinsi di Indonesia mempunyai prevalensi
Analisis underweight diatas prevalensi nasional. Hal ini
mengakibatkan Indonesia masih memerlukan perhatian
Situasi khusus untuk mengurangi angka prevalensi underweight
yang masih tergolong tinggi.
Anak usia sekolah yang kami identifikasi memiliki umur 6-12 tahun,
cara mengetahui seorang anak mengalami underweight yaitu, menurut
WHO 2007 adalah pada saat Zscore ≥ -3,0 s/d < -2,0. Sedangkan
menurut CDC 2000 seorang anak diklasifikasikan sebagai underweight
ketika memiliki IMT dengan presentik kurang dari 5. Jika penghitungan
IMT pada orang dewasa menggunakan perbandingan berat badan (dalam
kilogram) dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter); IMT =
BB(kg)/TB2(m2). Perhitungan IMT dapat menentukan status gizi
seseorang. Tetapi, pengelompokkan stastus gizi pada anak dan remaja di
bawah usia 19 tahun menggunakan metode antropometik IMT/U
(perbandingan IMT dengan usia). Jadi seorang anak dapat
Identifik diklasifikasikan underweight jika memiliki IMT kurang dari persentil 5.
Pernyataan tersebut disampaikan menurut standar Centers for Disease
asi Control and Prevention (CDC) pada tahun 2000.
Dan Underweight (berat badan kurang) dapat disebabkan
oleh beberapa faktor. Faktor yang menyebabkan terjadinya underweight
Perumus antara lain : kurangnya asupan makanan, faktor genetik, faktor usia, gaya
hidup, dan infeksi.
an
Masalah
Tujuan Kegiatan
Mengetahui penyebab banyaknya kasus
1 underweight pada anak usia sekolah.

Mengetahui cara mengatasi kasus


2 underweight pada anak usia sekolah.

4
Manfaat Kegiatan
Untuk lebih mensosialisasikan Untuk mengurangi
01 masalah underweight pada 02 jumlah kasus terjadinya
masyarakat. Perlunya sosialisasi underweight.
mengenai masalah underweight
Dengan menurunnya
bertujuan agar dapat terjadi
penurunan pada persentase
jumlah kasus
jumlah kasus underweight pada underweight, dapat
anak usia sekolah. Dilakukannya diharapkan sebagai
soialisasi atau edukasi kepada langkah awal untuk
anak usia sekolah dan masyarakat mencegah masalah
karena lingkungan sekitar dimana kesehatan terutama
03
anak tersebut tinggal sangatlah 04 pertumbuhan pada
berpengaruh pada pola konsumsi anak di usia sekolah.
makanan anak.
Your Picture Here
Anak Usia Sekolah
Kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu
faktor utama untuk melaksanakan pembangunan nasional.
Dengan gizi yang baik akan menghasilkan sumber daya manusia
yang berkualitas. Perbaikan gizi diperlukan pada seluruh siklus
kehidupan, mulai sejak masa kehamilan, bayi dan anak balita,
pra sekolah, anak SD dan MI, anak remaja dan dewasa, sampai
usia lanjut (Terati, et al., 2011). Usia antara 6-12 tahun adalah
usia anak yang duduk dibangku SD. Pada usia tersebut anak
lebih banyak aktivitasnya, baik di sekolah maupun diluar sekolah
sehingga anak memerlukan energi lebih banyak. Pertumbuhan
Tinjaua anak yang lambat teteapi pasti , menyesuaikan banyaknya
makanan yang dikonsumsi anak (Soetjiningsih, 2012).
n
Pustak
Underweight
a
Menurut I Dewa Nyoman Supariasa (2001: 60), underweight adalah Your Picture Here
berat badan yang berada di bawah batas minimum. Kondisi berat
badan di bawah batas minimum mempunyai risiko tinggi penyakit
infeksi. Menurut Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (2007: 197),
kekurangan gizi merupakan penyakit tidak menular yang terjadi pada
sekelompok masyarakat di suatu tempat. Umumnya penyakit
kekurangan gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
menyangkut multidisiplin dan selalu harus dikontrol terutama
masyarakat yang tinggal di Negara-negara baru berkembang.
Materi Dan Metode Pelaksanaan
Permainan “Roda Gizi” ini
berbentuk bundar seperti roda,
Pengedukasian dilakukan melalui
yang desain bagian luarnya
kegiatan bersama anak-anak usia
seperti jalan raya untuk tempat
sekolah. Berupa penyuluhan,
melaju sebuah mobil kecil, mobil
pengenalan apa itu underweight,
inilah yang menjadi penggerak.
Cara memainkannya dengan A penngenalan cara menanggulanginya,
serta pengenalan permainan. Metode
menggunakan dadu, jika dadu
yang kami gunakan dalam
dilemparkan maka mobil akan
mengedukasi anak usia sekolah
berjalan sesuai angka lemparan
adalah permainan anak yang
dadu. Jika mobil sudah berhenti,
pemain harus mengambil sebuah B mengunakan cara komunikasi,
informasi dan edukasi secara visual.
kertas yang diletakkan dibagian
dalan lingkaran yang berisi C Dengan cara mengajak
memainkan permainan yang telah
anak
informasi tentang berbagai materi
kami rancang yaitu permainan roda
makanan bergizi.
Gizi yang dimana nantinya sang anak
bisa memainkan permainan tersebut
D dengan teman-temannya. sehingga
dalam proses pengedukasian, si anak
tidak merasa bosan dan lebih
bersemangat dalam belajar.
Kerangka Pemecahan Masalah

Anak Usia
Sekolah

Kurangnnya Pola asuh orang Faktor lingkungan


Faktor genetik
asupan nutrisi tua

Pola makan

Underweight

Komunikasi,
Informasi, Edukasi

Permainan
Roda Gizi
Realita Pemecahan Masalah

Bentuk permainan Roda


Gizi ini diharapkan
mampu untuk
mengedukasi anak-anak
agar paham dan
mengerti mengenai
berbagai macam
makanan yang bergizi
serta mampu mengatasi
permasalahan
underweight pada anak
usia sekolah.
Khalayak Sasaran

Sasaran pada kegiatan ini yaitu pada anak usia sekolah


yang umurnya antara 6-12 tahun. Dimana pada usia
tersebut sang anak membutuhkan media edukasi yang
tepat yang diharapkan dapat memberikan informasi yang
baik dan efisien agar mengurangi masalah
underweight yang ada di Indonesia khususnya pada
usia anak sekolah. Pada usia anak sekolah juga mereka
lebih tertarik dan menyukai hal-hal yang bersifat
permainan, maka dari itu diharapkan nantinya agar sang
anak senang dalam proses pengedukasian.
Metode Kegiatan

Pemain dibagi menjadi beberapa kelompok.


Setiap kelompok terdiri dari 4 orang anak.
Setiap anak memiliki kesempatan untuk
melempar dadu sebanyak 1 kali. Setelah
melempar dadu pemain boleh menjalankan
mobilnya sesuai angka yang keluar. Untuk
menentukan siapa pemenangnya yaitu
dengan melihat mobil yang paling pertama
mencapai garis finish.
Yossita wisman. 2017. Komunikasi Efektif Dalam Dunia Pendidikan, 3(2),
646–654. doi: 10.26905/nomosleca.v3i2.2039

Muna, N. F., Rachma, N., Hartati, E., & Ulliya, S. (2015). Gambaran Citra
Tubuh Remaja yang Underweight di SMA Futuhiyyah Mranggen Demak
(Doctoral dissertation, Faculty of Medicine).

Buku saku Pemantauan Status Gizi tahun 2017

USRI, I. F. (2016). PENINGKATAN BERAT BADAN DENGAN TERAPI


KOMBINASI AKUPUNKTUR PADA TITIK SANYINJIAO (SP6), ZHONGWAN
(CV12), ZUSANLI (ST36) DAN PENGGUNAAN DEKOKTA BROTOWALI
(TINOSPORA CRISPA L.) (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).

Daftar
Pustak
a
Thank you

Anda mungkin juga menyukai