Anda di halaman 1dari 31

Metabolisme

(Katabolisme)

Radityo Heru Mahardiko


XII IPA 2
Peta Konsep
Kofaktor

Enzim

Apoenzim
Reaksi Terang

Metabolisme Anabolisme Fotosintesis

Reaksi Gelap
Polisakarida menjadi
Monosakarida

Respirasi
Katabolisme Aerob
Katabolisme
Karbohidrat
Respirasi
Anaerob
Metabolisme

Metabolisme merupakan reaksi kimia yang
diawali oleh substrat awal dan diakhiri
dengan produk akhir yang terjadi didalam
sel.
Reaksi kimia tidak berjalan secara bolak-balik
melainkan hanya berjalan satu arah.

Berdasarkan tujuannya, Metabolisme dibagi menjadi 2.
Yaitu:
A. Katabolisme
Rangkaian reaksi kimia yang substrat awalnya adalah
molekul besar dan produk akhirnya adalah molekul
kecil
B. Anabolisme
Rangkaian reaksi kimia yang substrat awalnya adalah
molekul kecil dan produk akhirnya adalah molekul
besar
KATABOLISME

Secara garis besar, Katabolisme bertujuan


untuk penguraian suatu molekul.
Bersifat Eksergonik (menghasilkan energi)
Berfungsi sebagai persediaan bahan baku
untuk sintesis molekul lain dan menyediakan
energi kimia untuk aktivitas
Salah satu contoh Katabolisme adalah:
Reaksi :
C 6 H 12 O 6 + 6O 2  6CO 2 + 6H 2 O
Glukosa + Oksigen  Karbondioksida + Air

Contoh lain Katabolisme adalah penguraian


Karbohidrat pada proses pencernaan
makanan
Penguraian Karbohidrat pada proses pencernaan
makanan

Dimulut, makanan dikunyah dan bercampur dengan


saliva yang mengandung enzim ptialin yang berguna
untuk hidrolisis menjadi Maltosa (Disakarida)

Di Duodenum, makanan bercampur dengan getah


pankreas yang mengandung a-amilase. Selanjutnya
Laktosa, Sukrosa, dan Maltosa (Disakarida) akan
dipecah menjadi Glukosa, Fruktosa, dan Galaktosa
(Monosakarida)
Pada hasil akhir penguraian karbohidrat, lebih dari
80% hasil Katabolisme adalah Glukosa. 20% sisanya
hanya diwakili oleh Fruktosa dan Galaktosa

Bahkan, setelah penyerapan diusus halus, sebagian


besar Fruktosa dan Galaktosa diubah menjadi
Glukosa
Pemakaian Glukosa pada Respirasi

Glukosa (Monosakarida) yang telah dipecah dalam


saluran pencernaan, selanjutnya akan digunakan
sebagai substrat awal dalam proses Respirasi
Respirasi berguna untuk mendapatkan energi dalam
bentuk ATP (Adenosin Tri-fosfat)
Adapun terdapat dua jenis respirasi
A. Respirasi Aerob
B. Respirasi Anaerob
RESPIRASI AEROB

• Peristiwa pembakaran zat yang melibatkan oksigen


dari pernapasan
• Secara singkat, respirasi Aerob dapat digambarkan
sebagai berikut:

C6H12O6 + 6O2  6CO2 + 6H2O + 36 ATP


Glukosa + Oksigen  Karbondioksida + Air +
Energi
• Respirasi Aerob terjadi dalam empat
tahap:
A. Glikolisis
B. Oksidasi Piruvat (Dekarboksilase)
C. Siklus Krebs
D. Sistem Transpor Elektron
Glikolisis
 Merupakan tahap pertama dari respirasi
Aerob
 Secara garis besar, Glikolisis terdiri dari 2
tahapan:
A. Tahap memerlukan energi (Tahap 1)
B. Tahap melepaskan energi (Tahap 2)

 Tujuannya untuk memecah molekul


Glukosa menjadi Asam Piruvat dan
beberapa ATP
 Jadi,energi hasil akhir bersih untuk
mengubah glukosa menjadi 2 x asam piruvat,
adalah:
- Energi yang dibutuhkan Tahap 1 : (-2) ATP
 Energi yang dihasilkan Tahap 2  : (+4) ATP
 Energi hasil akhir bersih : 2 ATP

 Pada akhirnya, 2 asam piruvat ini akan


diteruskan lagi untuk tahap selanjutnya yaitu
Oksidasi Piruvat
Oksidasi Piruvat (Dekarboksilase)

• Oksidasi Piruvat (Dekarboksilase adalah reaksi yang


mengubah asam piruvat yang beratom 3C menjadi
senyawa baru yang beratom 2C, yaitu asetil koA
• Reaksi Dekarboksilasi ini sering juga disebut sebagai
tahap persiapan untuk masuk ke siklus Krebs. Reaksi ini
mengambil tempat di Matriks mitokondria.
Proses Dekarboksilase
• Pertama-tama, molekul asam Piruvat yang dihasilkan dari
reaksi G0likolisis akan melepaskan satu gugus karboksilnya
yang sudah teroksidasi sempurna dan mengandung sedikit
energi, yaitu dalam bentuk molekul CO2.
• Setelah itu, 2 atom karbon yang tersisa dari piruvat akan
dioksidasi menjadi asetat (bentuk ionisasi asam asetat).
• Selanjutnya, asetat akan mendapat transfer elektron dari
NAD+ yang tereduksi menjadi NADH.
• Kemudian, koenzim A diikat oleh asetat dengan ikatan yang
tidak stabil dan membentuk gugus asetil yang sangat
reaktif, yaitu asetil koenzim-A
• Asetil Koenzim-A ini siap memberikan asetatnya ke dalam
siklus Krebs untuk proses oksidasi lebih lanjut.
• Selama reaksi ini berlangsung, satu molekul glukosa yang
telah menjadi 2 molekul asam piruvat lewat reaksi glikolisis
menghasilkan 2 molekul NADH.
Siklus Krebs
Fase Ketiga respirasi aerob adalah siklus
Krebs. Siklus Krebs berasal dari nama
penemuannya yaitu Sir Hans Krebs,
seorang ahli biokimia Jerman yang
mengemukakan bahwa glukosa secara
perlahan dipecah di dalam mitokondria sel.
Siklus Krebs terjadi di matriks mitokondria.
Hasil Siklus Krebs

 Pada akhir siklus Krebs ini akan terbentuk kembali


asam oksaloasetat yang berikatan dengan molekul
asetil koenzim A yang lain dan berlangsung kembali
siklus Krebs, karena selama reaksi oksidasi pada
molekul glukosa hanya dihasilkan 2 molekul asetil
koenzim A, maka siklus Krebs harus berlangsung
sebanyak dua kali.
 Selain dihasilkan energi pada siklus Krebs, juga
dihasilkan hidrogen yang direaksikan dengan oksigen
membentuk air. Jadi hasil bersih dari oksidasi 1 molekul
glukosa akan dihasilkan 2 ATP dan 4 CO2 serta 8
pasang atom H yang akan masuk ke sistem transpor
elektron.
Sistem Transpor Elektron
 Sistem transpor elektron adalah tahapan terakhir dari
reaksi respirasi aerob. Transpor elektron berlangsung
pada krista (membran dalam) dalam mitokondria.
 Molekul yang berperan penting dalam reaksi ini adalah
NADH dan FADH2, yang dihasilkan pada reaksi Glikolisis,
dan Siklus Krebs. Selain itu, molekul lain yang juga
berperan adalah molekul oksigen, koenzim Q, sitokrom b,
sitokrom c, dan sitokrom a.
 Sejak reaksi Glikolisis sampai Siklus Krebs, telah
dihasilkan NADH dan FADH2 sebanyak 10 dan 2 molekul.
Dalam transpor elektron ini, kesepuluh molekul NADH dan
kedua molekul FADH2 tersebut mengalami oksidasi.
       
 Setiap oksidasi NADH menghasilkan 3 ATP, dan setiap
oksidasi FADH2 menghasilkan 2 ATP . Jadi, dalam transpor
elektron dihasilkan kira-kira 34 ATP. Ditambah dari hasil
Glikolisis dan Siklus Krebs, maka secara keseluruhan
reaksi respirasi seluler menghasilkan total 38 ATP dari satu
molekul glukosa. Akan tetapi, karena dibutuhkan 2 ATP untuk
melakukan transpor aktif, maka hasil bersih dari setiap
respirasi seluler adalah 36 ATP.
No Tahapa Tempat Substrat Produk
. n
1. Glikolisi Sitoplasm 1 Glukosa - 2 ATP
s a - 2 NADH
- 2 Asam
Piruvat
2. Oksidasi Mitokondr 2 Asam - 2 NADH
Piruvat ia Piruvat - 2 Co2
(Matriks) - 2 Asetil KoA
3. Siklus Mitokondr 2 Asetil KoA - 2 ATP
Krebs ia - 2 FADH
(Matriks) - 6 NADH
- 2 Co2
4. Transpo Mitokondr 2 O2 (Dibawah)
• Hasil rakhir: ia
Elektron (Krista)
ATP = 4 ATP
10 NADH = 10 x 3 = 30 ATP (1 NADH = 3 ATP)
2 FADH = 2 x 2 = 4 ATP (1 FADH = 2 ATP)
Transpor Elektron = -2 ATP

Total ATP = 36 ATP


Respirasi Anaerob
 Peristiwa pembakaran zat yang tidak melibatkan
oksigen dari pernapasan.
 Respirasi Anaerob merupakan proses Fermentasi.
Hanya bisa dilakukan pada Mikroorganisme.
 Mikroorganisme melakukan respirasi jika
lingkungannya miskin akan oksigen.
 Respirasi Anaerob juga melewati tahap Glikolisis
untuk menghasilkan Piruvat. Kemudian, Piruvat
ini menjadi substrat pada tahap selanjutnya.
 Terdapat dua macam Fermentasi yang dapat
kita ketahui:
A. Fermentasi Alkohol
B. Fermentasi Asam Laktat
Fermentasi Alkohol
 Fermentasi alkohol biasanya dilakukan oleh ragi dan
bakteri. Biasanya digunakan dalam pembuatan bir
dan anggur.
 Pada Fermentasi alkohol, piruvat diubah menjadi
etanol dalam dua langkah:
A. Pertama, menghidrolisis piruvat dengan molekul air
sehingga melepaskan karbondioksida dari piruvat dan
mengubahnya menjadi asetaldehida berkarbon dua
B. Kedua, asetaldehida direduksi oleh NADH menjadi
etanol sehingga meregenerasi pasokan NAD+yang
dibutuhkan untuk glikolisis.
Fermentasi Asam Laktat
 Fermentasi asam laktat banyak dilakukan oleh fungi dan
bakteri tertentu. Biasa digunakan dalam industri susu untuk
membuat keju dan yogurt.
 Dalam fermentasi asam laktat, piruvat direduksi langsung
oleh NADH untuk membentuk laktat sebagai produk
limbahnya, tanpa melepaskan CO 2.
 Pada sel otot manusia, fermentasi asam laktat dilakukan
apabila persediaan oksigen tubuh kurang. Laktat yang
terakumulasi sebagai produk limbah dapat menyebabkan otot
letih dan nyeri, namun secara perlahan diangkut oleh darah ke
hati untuk diubah kembali menjadi piruvat.
 Aseton dan methanol merupakan beberapa produk hasil
Fermentasi Asam Laktat
No. Fermentasi Terjadi Pada Substrat Produk
1. Alkohol - Tape Piruvat (Hasil - Etanol
- Roti Glikolisis) - Karbondioksida
- Minuman - 2 ATP
Keras
2. Asam - Sel otot Piruvat (Hasil - Asam Laktat
Laktat - Bakteri Glikolisis) - Aseton
- Fungi - Metanol
• Kedua macam Fermentasi memiliki substrat
- 2 ATP
yang
sama yaitu Piruvat. Serta produk yang sama yaitu 2
ATP.

Kedua macam Fermentasi dilakukan oleh


Mikroorganisme
Perbandingan produksi energi pada jenis
Repirasi

Jenis ATP yang Dihasilkan


Respirasi
Aerob 36 ATP
Anaerob 2 ATP

• Intinya energi yang dihasilkan dari respirasi


Aerob 18 kali lipat lebih besar dibandingkan
Fermentasi
Terima Kasih Atas
Perhatiannya
Semoga bermanfaat.. 

Anda mungkin juga menyukai