Anda di halaman 1dari 4

TATALAKSANA

FRAKTUR
FRAKTUR TERTUTUP
Tujuan dari penatalaksanaan fraktur adalah untuk menyatukan fragmen tulang yang terpisah.
Secara umum, prinsip dari tata laksana fraktur adalah reduksi, fiksasi, dan rehabilitasi. Reduksi tidak
perlu dilakukan apabila
>Fraktur tidak disertai atau hanya terjadi sedikit displacement,
>Pergeseran yang terjadi tidak bermakna (misalnya pada klavikula), atau
>Reduksi tidak dapat dilakukan (misalnya pada fraktur kompresi vertebra)
A.Reduksi tertutup harus dilakukan dengan anestesi dan relaksasi otot. Manuver reduksi tertutup
dilakukan secara spesifik untuk masing-masing lokasi, namun pada prinsipnya, reduksi tertutup
dilakukan dengan tiga langkah berikut
>Menarik bagian distal searah dengan sumbu tulang,
>Reposisi fragmen ke tempat semula, dengan gaya berlawanan dari gaya penyebab trauma, dan
>Menyusun agar fragmen terletak secara tepat di masing-masing bidang.
Reduksi terbuka pada fraktur tertutup diindikasikan pada kondisi-kondisi berikut:
>Ketika reduksi tertutup gagal
>Terdapat fragmen artikular yang besar
>atau Untuk traksi pada fraktur dengan fragmen yang terpisah.
FRAKTUR TERBUKA
Tata laksana fraktur terbuka bergantung pada derajat fraktur. Klasifikasi derajat fraktur terbuka yang banyak digunakan
adalah klasifikasi Gustilo
Tipe I: Iuka kecil, bersih, pin point atau kurang dari 1 cm. Cedera jaringan lunak minimal tan pa remuk. Fraktur yang
terjadi bukan fraktur kominutif
Tipe II: Iuka dengan panjang > 1 cm, tanpa hilangnya kulit penutup Iuka. Cedera jaringan lunak tidak banyak. Remuk dan
komunion yang terjadi sedang.
Tipe III: laserasi luas, kerusakan kulit dan jaringan lunak yang hebat, hingga kerusakan vaskuler
IIIA: laserasi luas namun tulang yang fraktur masih dapat ditutup oleh jaringan lunak
IIIB: periosteal stripping ekstensif dan fraktur tidak dapat ditutup tanpa flap.
IIIC: terdapat cedera arteri yang memerlukan penanganan khusus (repair), dengan atau tanpa cedera jaringan lunak
Berdasarkan standar manajemen fraktur terbuka pada ekstremitas bawah oleh British Orthopaedic Association dan
British Association of Plastic, Reconstructive and Aesthetic Surgeons 2009, fraktur terbuka semua derajat harus
mendapatkan antibiotik dalam 3 jam setelah trauma. Antibiotik yang menjadi pillihan adalah ko-amoksiklav atau
sefuroksim. Apabila pasien alergi golongan penisilin, dapat diberikan klindamisin. Pada saat debridemen, antibiotik
gentamisin ditambahkan pada regimen tersebut

Anda mungkin juga menyukai