Anda di halaman 1dari 13

Polifarmasi &

Interaksi Obat
POLIFARMASI
Polifarmasi
• Definisi  Penggunaan obat lebih dari 5
jenis dalam satu waktu
• Dampak polifarmasi :
• Peningkatan kejadian efek samping
• Peningkatan kemungkinan interaksi obat
• Peningkatan biaya pengobatan
• Meningkatkan morbiditas dan mortalitas
Faktor determinan (1)
• Usia
• Usia tua (mengalami beberapa penyakit dan
merupakan penyakit kronik)
• Pasien penyakit kronik
• Penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus,
stroke
• Penyakit derajat berat (DM, penyakit
kardiovaskular, stroke)
• Diagnosis penyakit lebih dari 1
• Misal: infeksi HIV dan TBC
Faktor determinan (2)
• Penyakit yang memerlukan terapi kombinasi
• Misal: TBC
• Penggunaan jaminan asuransi
• Jumlah dokter yang ditemui lebih dari 1
• Tingkat kesehatan yang masih rendah
• Penilaian klinis dokter terhadap kondisi
pasien
INTERAKSI OBAT
Interaksi obat (1)
• Definisi  keadaan di mana suatu zat
mempengaruhi kadar obat, yaitu meningkatkan
atau menurunkan kadar, atau menghasilkan efek
yang lebih baik ataupun justru efek yang tidak
diinginkan.
• Interaksi obat-obat, obat-makanan, obat-zat lain
• Dampak interaksi obat
• Menguntungkan  kombinasi antimikroba
untuk pengobatan infeksi TBC
• Merugikan  kombinasi rifampisin dan
estrogen dapat menurunkan efikasi estrogen
Interaksi obat (2)
• Interaksi obat menjadi penting jika:
• Peningkatan toksisitas/efek samping
• Penurunan efektivitas/khasiat
• Mekanisme interaksi obat
• Interaksi farmaseutik
• Interaksi farmakokinetik
• Interaksi farmakodinamik
Interaksi farmaseutik
• Terjadi di luar tubuh
• Menyebabkan inaktivasi obat
• Misal:
• Interaksi antar obat injeksi, misalnya penisilin
G dan vit C
Interaksi farmakokinetik (1)
• Satu obat mempengaruhi salah satu proses
farmakokinetik obat lainnya  kadar obat kedua
dapat  atau   me  atau me  efektivitas
obat
• Interaksi di tahap absorpsi
• Bisfosfonat + kalsium  absorpsi bisfosfonat 
(tidak larut)
• Metokloperamid + paracetamol  absorpsi
paracetamol lebih cepat
Interaksi farmakokinetik (2)
• Interaksi di tahap distribusi
• Asam mefenamat + warfarin  perdarahan
• Interaksi di tahap metabolisme
• Hambatan enzim CYP1A2  teofilin + simetidin
 kadar teofilin 
• Induksi enzim CYP1A2  rifampisin + estradiol
 kadar estradiol 
• Interaksi di tahap ekskresi
• Penisilin + probenesid  me klirens penisilin
• Aspirin + Na bikarbonat  me ekskresi aspirin
Interaksi farmakodinamik
• Interaksi bermakna secara klinis
• Dapat diramalkan  dapat dihindari
• Jenis interaksi farmakodinamik:
• Bekerja pada sistem reseptor/tempat kerja yang sama
• Interaksi antara agonis dan antagonisnya
• Misal : agonis β2 adrenergik (salbutamol) vs
antagonis β adrenergik (propranolol)
• Bekerja pada sistem fisiologis yang sama
• Kombinasi antihipertensi
• Kombinasi antidiabetik
• Antihipertensi + OAINS (retensi air & garam) 
me efek antihipertensi
Panduan praktis untuk menghindari
kemungkinan interaksi obat
• Gunakan sesedikit mungkin jenis obat
• Minum obat dg air putih
• Hati-hati jika menggunakan:
• Obat dengan batas keamanan sempit
• Penghambat potensi CYP3A4 (mis: ketokonazol,
itrakonazol, eritromisin, klaritromisin)
• Perhatian terutama pada pasien usia lanjut, sakit
parah, terdapat gangguan fungsi hepar dan ginjal

Anda mungkin juga menyukai