Anda di halaman 1dari 21

Diagnosis Organisasi

PT Bio Farma
Anggota Kelompok
Diagnosis Level Organisasi
Input
Lingkungan Organisasi
Lingkungan Khusus Lingkungan Umum
• Customer (konsumen/ • Demographic dan Culture
pelanggan) (demografi dan budaya)
• Distributor (penyalur) • International
• Unions (kemitraan) • Political (politik)
• Competitors (pesaing) • Technological (teknologi)
• Government (perwakilan • Economic (ekonomi)
pemerintah)
• Suppliers (pemasok)
Lingkungan Organisasi
Kekuatan Kelemahan
• Memiliki tim yang terdiri dari • Pengembangan produk yang
orang-orang berdedikasi, terampil, membutuhkan waktu yang panjang
dan termotivasi di segenap jajaran. • Proses distribusi dan packingnya
• Perencanaan baik dan kerja sama membutuhkan standar khusus dan
erat dengan para pemasok, sulit karena produk mudah rusak.
konsumen, dan distributor, untuk • Biaya pengembangan dan
menghantarkan produk-produk penelitian produk sangat besar
dari pabrik ke fasilitas kesehatan.
• 
• Diferensiasi produk, dll.
Lingkungan Organisasi
Peluang Ancaman
• Tingginya tingkat • Kenaikan biaya bahan baku
ketergantungan masyarakat • Kondisi perekonomian yang
• Luasnya potensial market menurun
• Produk pesaing yang harganya lebih
• Mendapat dukungan penuh dari rendah
pemerintah Indonesia sebagai
• Maraknya anti-vax yang mengatakan
pemegang saham bahwa vaksin akan membawa
bahaya dan juga menganggap vaksin
adalah haram hukumnya dalam
islam
Komponen Desain
Strategi
• Visi : Menjadi Perusahaan Life Science Kelas Dunia yang Berdaya
Saing Global.
• Misi : Menyediakan dan Mengembangkan Produk Life Science
Berstandar Internasional untuk Meningkatkan Kualitas Hidup.
Strategi
Struktur Organisasi
Human Resource System
• Sistem teknologi informasi perusahaan telah selesai dibangun sebagai pondasi penerapan
HCMS di Bio Farma.
• Mengirim karyawan terpilih untuk mengikuti program pendidikan formal pasca sarjana yang
diarahkan pada kekhususan Bio Technology dan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan baik
softskill maupun hard-skill, yang mendukung rencana bisnis ke depan.
• Proses optimalisasi kapasitas kerja individu dengan melaksanakan work load analysis terlebih
dahulu untuk seluruh posisi yang diharapkan mampu memetakan posisi kerja dan kontribusi
setiap karyawan terhadap hasil kerja.
• Uji coba untuk seluruh sistem yang terkait dengan HCMS telah selesai dilaksanakan melalui
mini project.
• Menetapkan core competency Bio Farma yang terdiridari: Affordable life science product, green
process/product, global marketing, employee engagement, inovation.
• Internalisasi dan eksternalisasi Corporate Culture, Visi, Misi dan Values secara berkelanjutan.
• Pembiasaan berbagi pengetahuan ( knowledge sharing ) diantara karyawan yang memiliki
keahlian tertentu dan/atau karyawan yang telah mengikuti pelatihan.
• Knowledge system melalui media TI.
Measurement System
Peraturan Good Corporate
Diseminasi Informasi Governance
• Portal Intranet • PT Bio Farma memiliki Kode Etik yang berlaku
bagi seluruh karyawan Bio Farma mulai direktur
• Buletin Bio Magzs hingga karyawan.
• SKB Dewan Komisaris Dan Direksi PT  Bio 
• Newsletter Farma  (Persero) Nomor: 
KEP07/DK/BF/III/2014, Nomor:
• Coffee Morning 01103/DIR/III/2014 tanggal 6  Maret  2014
tentang Perubahan Atas Keputusan Bersama
• Pengumuman Melalui Intranet Dewan Komisaris Dan Direksi
PT Bio Farma (Persero) No: KEP-
05/DK/BF/II/2013, Nomor: 01024/DIR/II/2013
Tentang Pedoman Perilaku ( Code of Conduct )
PT Bio Farma (Persero).
Technology
• Dalam hal teknologi, PT Bio Farma memiliki banyak sertifikasi terkait
produksi vaksin yang dilakukannya. Namun, informasi terkait
kemutakhiran teknologi yang digunakan tidak begitu jelas disebutkan
dalam profil perusahaannya.
Budaya Organisasi
• PROFESIONAL Berkomitmen menjalankan tugas dengan penuh tanggung
jawab, efisien, efektif berorientasi ke depan, dan taat prosedur.
• INTEGRITAS Jujur, transparan dan dapat dipercaya sesuai dengan
tujuan Perusahaan.
• TEAMWORK Bekerja sama dengan menghargai peran dan pendapat
orang lain.
• INNOVATION Melakukan perbaikan dan pengembangan secara
terusmenerus untuk menghasilkan gagasan baru.
• CUSTOMER ORIENTED Memahami kebutuhan dan memberikan solusi
yang tepat kepada customer.
Output
Sales
Profits
Return Of Investment (ROI)
PT Bio Farma mengalami penurunan Return of Investment sebesar
10,37% pada tahun 2014 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini
menunjukkan adanya kerugian antara laba dengan investasi yang
ditanamkan oleh pemerintah pada PT Bio Farma.
Kinerja Keuangan PT Bio Farma
Potential Change on Organizational
Level
Melihat kinerja keuangan yang kurang, maka dalam hal ini
perubahan dalam penggunaan teknologi akan meningkatkan efektivitas
organisasi. Sehingga, strategi peningkatan dalam bidang teknologi dan
informasi dalam hal ini dirasa tepat untuk dilakukan oleh PT Bio Farma.
Karena, dengan adanya pengembangan teknologi, maka jumlah
produksi dan diversifikasi produk juga akan meningkat yang tentunya
akan semakin menambah laba.

Anda mungkin juga menyukai