Anda di halaman 1dari 17

ERITROSIT

RIZKY DYAH SWESTY


ERITROSIT
 SEL DARAH MERAH atau ERITROSIT adalah jenis sel
darah yang paling banyak dan berfungsi membawa
oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lewat darah.
 Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin,
sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen.
 Hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru-
paru, dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit
melewati pembuluh kapiler.
 Warna sel darah merah sendiri berasal dari warna
hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat
besi.
STRUKTUR ERITROSIT
 Setiap mililiter darah mengandung rata-
rata sekitar 5 miliar eritrosit.
 Pada hakikatnya, sel darah merah
merupakan suatu membran yang
membungkus larutan hemoglobin
(protein ini membentuk sekitar 95%
protein intrasel sel darah merah) dan
tidak memiliki organel sel
DAUR HIDUP ERITROSIT
 Eritrosit dihasilkan pertama kali di dalam kantong
kuning (yolk sac)
 Proses pembentukan eritrosit disebut ERITROPOISIS
 Sejak usia 6 minggu sampai bulan ke 6 dan 7 masa
janin. Di sumsum tulang setelah beberapa bulan
kemudian eritrosit terbentuk dalam hati, limfa dan
sumsum tulang.
 Produksi eritrosit diransang oleh dipegang oleh
hormon eritropoietin.
 Sel pembentuk eritrosit adalah hemositoblas yaitu
sel batang myeloid yang terdapat di sumsum tulang.
DAUR HIDUP ERITROSIT
 Semaki bertambah usia seseorang,
maka produktivitas sumsum tulang
semakin menurun
 Rata-rata umur eritrosit kurang lebih
120 hari.
 Sel-sel darah merah akan rusak dan
dihancurkan dalam sistem retikulum
endotelium terutama dalam limfa dan
hati
PERKEMBANGAN ERITROSIT
 Eritrosit dibentuk di sumsum tulang
 Eritrosit berbentuk cakram bikonkaf dan tidak
memiliki inti sel
 Tetapi di dalam sumsum tulang eritrosit memiliki intii
tetapi selama proses pematangan, diameternya
berkurang, menjadi lebih padat dan lebih kecil
akhirnya dikeluarkan dari sel
 Proses pematangan terjadi 3-5 hari dari bahan awal
(terjadi di sirkulasi)
 Bersamaan dengan konsentrasi Hb meningkat,
terlihat perubahan warna yang cepat pada
sitoplasma, dari biru  orange
ERITROSIT
 Eritrosit pada pria umum nya lebih
banyak daripada wanita
 Umumnya jumlah eritrosit manusia
berkisar antara 4-5 juta per mikroliter
darah
PENYAKIT
 Gangguan pada eritrosit bervariasi, dimulai dari
gangguan pada jumlah eritrosit antara lain
anemia (jumlah eritrosit kurang dan jumlah
hemoglobin kurang) ataupun polisitemia (jumlah
eritrosit yang sangat meningkat). Anemia dapat
disebabkan oleh banyak hal mulai dari
gangguan produksi misalnya defisiensi besi,
defisiensi folat, defisiensi B12, pada penyakit
kronis terutama penyakit ginjal kronis, adanya
keganasan pada darah, kehilangan darah yang
banyak misalnya pada perdarahan
PENYAKIT
 Gangguan struktur eritrosit yang sering
ditemukan adalah Thalassemia atau
sering disebut anemia sel sabit.
Thalassemia diakibatkan oleh gangguan
bentuk hemoglobin. Thalassemia
bervariasi secara klinis sesuai dengan
jumlah kerusakan protein globin dalam
eritrosit. Anemia sel sabit terjadi karena
adanya produksi hemoglobin S (HbS)
yang nantinya akan membentuk eritrosit
seperti bentuk bulan sabit
PENYAKIT
 Polisitemia atau kandungan eritrosit
dalam darah yang meningkat akan
menyebabkan viskositas meningkat dan
memperlambat laju aliran darah.
Keadaan ini sering ditemukan pada
polisitemia vera (keganasan pada
eritrosit) ataupun akibat perangsangan
eritopoiten berlebih ataupun pada
penduduk yang tinggal di daerah yang
tinggi
PEMERIKSAAN HITUNG JUMLAH ERITROSIT

 Hitung eritrosit adalah jumlah eritrosit


permilimeterkubik atau mikroliter darah
 Menghitung jumlah sel eritrosit ada 2
metode yaitu manual dan automatik
HITUNG JUMLAH ERITROSIT
 PRINSIP:
Darah diencerkan dalam larutan isotonis untuk
melisiskan sel selain eritrosit sehingga
memudahkan perhitungan jumlah sel eritrosit
 ALAT :

1. Pipet thoma eritrosit

2. Kamar hitung Improved Neubauer

3. Selang penghisap

4. Mikroskop

 BAHAN:

1. Larutan hayem
PROSEDUR KERJA HITUNG JUMLAH
ERITROSIT

 MENGISI PIPET ERITROSIT (METODE: PIPET THOMA)


1. Pipet darah sampai tanda 0,5

2. Bersihkan bagian luar pipet

3. Dengan pipet yang sama hisaplah larutan hayem

sampai tanda 101. JANGAN SAMPAI ADA


GELEMBUNG UDARA
4. Lepaskan karet penghisap lalu tutup kedua ujung

pipet dengan kedua ujung jari


5. Homogenkan selama 15-30 detik

6. Jika tidak segera dihitung letakkan pipet dalam

posisi horizontal
PROSEDUR KERJA HITUNG JUMLAH
ERITROSIT

 (METODE: TABUNG/MIKROPIPET)
1. Dibuat pengenceran darah dengan
larutan hayem dengan pengenceran
200x
2. Pipet 2 ml larutan hayem, buang 10 µl

3. Tambahkan 10 µl sampel darah

4. Homogenkan 1 menit
PROSEDUR KERJA HITUNG JUMLAH
ERITROSIT

 MENGISI KAMAR HITUNG


1. Kamar hitung dan deck glass dalam

keadaan bersih
2. Homogenkan larutan hayem yang telah

dicampur dengan sampel darah


3. Masukan larutan tersebut ke dalam bilik
hitung
4. Hitung jumlah eritrosit pada 5 kotak R

perbesaran 10 x 40
PROSEDUR KERJA HITUNG JUMLAH
ERITROSIT

 PERHITUNGAN
1. Pengenceran: 200x

2. Volume 1 bidang tengah: 5 x 1/5 x 1/5 x 1/10

atau 5 x 0.2 x 0.2 x 0.1


3. Misalkan didapatkan N sel darah pada bidang

sedang jadi:
∑ eri = ( N/V ) X F
= (N / [5 x 0.2 x 0.2 x 0.1]) x 200
= N X 10.000
NILAI NORMAL ERITROSIT
 LAKI-LAKI: 4,5 – 5,5 JUTA SEL/µl darah
 PEREMPUAN: 4,0 – 5,0 JUTA SEL/µl darah
 BAYI: 4,0 – 6,0 JUTA SEL/µl darah
 BAYI 3 BULAN: 3,2 – 4,8 JUTA SEL/µl
darah
 ANAK-ANAK: 4,0 – 5,0 JUTA SEL/µl darah

Anda mungkin juga menyukai