Anda di halaman 1dari 10

Bentuk Makanan Cincang Lunak

Defiro Hesdi Cahyo Hutomo


Nabila shaffa .s.
Rahmalia Amanda
Sindy Wahyu .A.
Eva Tsunadyah
Nafila
Lia Wiji Rahayu
Indikasi
Makanan lunak diberikan pada penderita sesua
dah operasi tertentu dan pada penyakit infek
si dengan kenaikan suhu badan tidak terlalu
tinggi.Menurut keadaan penyakitnya makanan l
unak dapat diberikan langsung kepada penderi
ta atau merupakan perpindahan dari makanan s
aring kemakanan biasa, makanan ini mudah dic
erna, rendah serat dan tidak mengandung bumb
u yang merangsang.
Syarat-Syarat pemberian makanan luna
k

Mudah dicerna, rendah serat, tidak mengandung


bumbu yang merangsang, tidak menimbulkan gas d
an tidak diolah dengan cara digoreng dan diber
ikan dalam porsi sedang yaitu dengan 3 kali ma
kan lengkap dan 2 kali makan selingan (Almatsi
er, 2004).
energi, protein, dan zat gizi tercukupi
Makanan diberikan dalam bentuk cincang atau
lunak, sesuai dengan keadaan penyakit dan ke
mampuan makan pasien.
Makanan mudah dicerna, rendah serat, dan tid
ak mengandung bumbu yang tajam
PRINSIP PEMBERIAN
1. Energi protein dan zat gizi lain sesuai ke
butuhan
2. Makanan diberikan dalam bentuk lunak atau
cincang sesuai keadaan penyakit dan kemamp
uan makan pasien
3. Makanan tidak menimbulkan gas, tidak banya
k mengandung serat, tidak mengandung bumbu
yang tajam
Bahan Makanan yang Dianjurkan
Nasi Tim : Dibubur
Kentang : Direbus, dipure
Mie, bihun, makaroni, soun, misoa dikukus, r
oti
Tepung-tepungan dibuat bubur atau puding
Gula
Bahan Makanan yang Tidak Dianjurkan
Nasi goreng
Beras ketan
Jagung
Cantel
Ubi
Singkong
Talas
Gambar Makanan Lunak
Daftar Rujukan
Almatsier, 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Ja
karta: PT Gramedia Pustaka Utama
https://www.scribd.com/doc/307910047/Tugas-M
akanan-Lunak
Thanks you

Anda mungkin juga menyukai