Anda di halaman 1dari 19

ISSUE DAN

KECENDERUNGAN
KEPERAWATAN KELUARGA
OLEH
Taat Sumedi . S.Kep.Ns.M.H
Prodi Keperawatan Purwokerto
Poltekkes Kemenkes Semarang RI
Latar belakang
 Keadaan masa depan sukar diramalkan, tetapi
dipastikan bahwa IPTEK adalah sumber
penggerak utama kemajuan kehidupan masyarakat
 Inovasi kian meningkat ------ IPTEK akan
menghasilkan hal-hal baru dengan kemajuan yang
sangat pesat
 Pengaruh globalisasi merubah wajah kehidupan
masyarakat. Arus informasi dan komunikasi
melintas batas negara tanpa hambatan
Lanjutan….
 Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan semakin meningkat dan mutu
pelayanan menjadi kunci utama
 Pelayanan kesehatan tidak hanya diberikan di
tempat institusi pelayanan kesehatan saja,
tetapi mobilitas pelayanan kesehatan sangat
dibutuhkan di masyarakat
 Keberhasilan ditentukan produktifitas dan
efisiensi dalam pelayanan kesehatan ------
diperlukan sumber daya yang handal
Lanjutan…
 Era globalisasi : era dihalalkan persaingan bebas
perdagangan dan tarip ----- termasuk jasa kesehatan
 Di Indonesia sudah terasa gema dan dampaknya
a.l : pendirian RS-RS asing, iklan rujukan
 Sangat besar tantangan yang harus dihadapi
pelayanan keperawatan. Betapa pentingnya peran
perawat komunitas khususnya dalam pelayanan
keperawatan keluarga ---- dibutuhkan perawat
komunity yang berkualitas dan profesional
ISSUE KESEHATAN & KECENDERUNGAN KEPERAWATAN
KELUARGA
RPJMN 2015-2019VISI DAN MISI PRESIDEN

TRISAKTI:
Berdaulat di Bidang Politik; Mandiri di Bidang Ekonomi; Berkepribadian dalam Budaya

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)


Agenda ke 5: Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia

SEHAT PROGRAM PROGRAM SEHAT PROGRAM PROGRAM INDONESIA


SEJAHTERA
INDONESIA PINTAR INDONESIA INDONESIA
SEHAT KERJA
RENSTRA 2015-2019

JAMINAN KES NAS (JKN


PENERAPAN PARADIGMA PENGUATAN YANKES
SEHAT

PENDEKATANKELUARGA

KELUARGA SEHAT
ISSUE KESEHATAN &
KECENDERUNGAN KEPERAWATAN
KELUARGA
 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) 2015-
2019
yaitu: (1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak,
(2) meningkatnya pengendalian penyakit,
(3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar
dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan
perbatasan,
(4)meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal
melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Kesehatan
, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga
kesehatan, obat dan vaksin, serta
(6) meningkatnya responsivitas sistem
kesehatan.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan
dengan menegakkan tiga pilar utama, yaitu:
(1) penerapan paradigma sehat,
(2) penguatan pelayanan kesehatan, dan
(3) pelaksanaan jaminan kesehatan nasional
(JKN).
Lanjutan…
 Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi
pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan
upaya promotif dan preventif, serta pemberdayaan
masyarakat.

 Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi


peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimasi sistem
rujukan, dan peningkatan mutu menggunakan pendekatan
continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan.

 Pelaksanaan JKN dilakukan dengan strategi perluasan sasaran


dan manfaat (benefit), serta kendali mutu dan biaya.
Kesemuanya itu ditujukan kepada tercapainya keluarga-
keluarga sehat.
PROGRAM PEMERINTAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN
KELUARGA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KESEHATAN
TAHUN 2015-2019

Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi


untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Gambaran kondisi umum pembangunan kesehatan di Indonesia


dipaparkan berdasarkan hasil pencapaian program kesehatan,
kondisi lingkungan strategis, kependudukan, pendidikan,
kemiskinan, dan perkembangan baru lainnya.

a. Upaya Kesehatan
1) Kesehatan Ibu dan Anak
Angka kematian ibu sudah mengalami penurunan, namun
masih jauh dari target Millenium Development Goals
(MDGs) tahun 2015, meskipun jumlah persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan mengalami peningkatan.
2) Kematian Bayi dan Balita
Angka Kematian Neonatal (AKN) tetap sama yakni 19/1000 kelahiran
dalam 5 tahun terakhir, sementara untuk Angka Kematian Pasca
Neonatal (AKPN) terjadi penurunan dari 15/1000 menjadi 13/1000
kelahiran hidup, dan angka kematian anak balita juga turun dari
44/1000 menjadi 40/1000 kelahiran hidup. Penyebab kematian pada
kelompok perinatal adalah Intra Uterine Fetal Death (IUFD), yakni
sebanyak 29,5% dan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) sebanyak
11,2%.

b. Gizi Masyarakat
Perkembangan masalah gizi di Indonesia semakin kompleks, sebab selain
masih menghadapi masalah kekurangan gizi, masalah kelebihan gizi juga
menjadi persoalan yang harus kita tangani dengan serius. Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (2010-2014), perbaikan status
gizi masyarakat merupakan salah satu prioritas dengan menurunkan
prevalensi balita gizi kurang (underweight) menjadi 15% dan prevalensi
balita pendek (stunting) menjadi 32% pada tahun 2014.
c. Penyakit Menular
Prioritas penyakit menular masih tertuju pada penyakit HIV/AIDS,
tuberkulosis, malaria, demam berdarah, influenza, dan flu burung.
Indonesia juga belum sepenuhnya berhasil mengendalikan penyakit
neglected diseases seperti kusta, filariasis, leptospirosis, dan lain-lain.
Angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh penyakit menular
yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti polio, campak, difteri,
pertusis, hepatitis B, dan tetanus baik pada maternal maupun neonatal
sudah sangat menurun.
Penyakit Tidak Menular
Penyakit tidak menular cenderung terus meningkat dan telah
mengancam sejak usia muda. Transisi epidemiologis telah terjadi
secara signifikan selama 2 dekade terakhir, yakni penyakit tidak
menular telah menjadi beban utama, sementara beban penyakit
menular masih berat juga.
e. Kesehatan Jiwa
Permasalahan kesehatan jiwa sangat besar dan menimbulkan beban
kesehatan yang signifikan.
KONSEP HOME HEALTH CARE
 Definisi : bentuk pelayanan prima kepada klien
di rumah untuk mempertahankan atau
meningkatkan kesehatan fisik, mental & emosi
pasca perawatan di rumah sakit (Allender, 1996)
 Konsep home health care secara umum
merupakan pelayanan keperawatan yg
merupakan kelanjutan dari pelayanan kesehatan
Lanjutan…
 Pelaksanaan home health care : membutuhkan
koordinasi antar profesi
 Pelaksana home health care adalah perawat
dengan minimal pendidikan D III Keperawatan
yang telah diregulasi
 Bentuk pelayanan :
Melaksanakan askep yg meliputi pengkajian,
penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan,
melaksanakan tindakan keperawatan dan
evaluasi keperawatan
Lanjutan…
 Dalam melaksanakan home health care perawat
berkewajiban :
a. Menghormati hak pasien
b. Merujuk kasus yg tdk bisa ditangani
c. Menyimpan rahasia ssi dgn peraturan UU
d. Memberikan informasi
e. Meminta persetujuan tind. yg akan
dilakukan
f. Melakukan pencatatan perawatan dng
baik
Lanjutan…
 Beberapa permasalahan yg dihadapi dlm
pelaksanaan home health care :
1. Image masy. Ttg praktik keperawatan masih
berorientasi pada pelayanan medis
2. Praktik keperawatan yg sesungguhnya belum
tersosialisasi pada seluruh tenaga keperawatan
3. Peraturan ttg praktik keperawatan yaitu kepmenkes
1239 th 2001 lebih bersifat administratif tidak
menjamin kompetensi perawat dlm melakukan
praktik keperawatan
Lanjutan…
4. Kebijakan PPNI & pemerintah untuk home
health care dilaksanakan minimal oleh D III
Keperawatan dng sertifikat home health care
oleh PPNI dng manajer kasus oleh Ners
5. Perangkat-perangkat pelaksana praktik belum
optimal seperti :
a. Standar praktik keperawatan
b. Standar kompetensi
c. Kode etik profesi keperawatan &
implementasinya
 Bebrbagai trend dan issu yg telah dijelaskan sebelumnya perlu
menjadi pemikiran bersama untuk mengembangkan
keperawatan khususnya komunitas/keluarga
 SDM perlu ditingkatkan bertahap yang merupakan aset masa
depan karena masalah masyarakat makin kompleks
 Perlu ditetapkan pola pelayanan komunitas
 Ners perlu terlibat dalam menetapkan kebijakan kesehatan
khususnya keperawatan tingkat kabupaten/kota dan
diberbagai jenjang
Berbagai model perlu dikembangkan sesuai budaya dan
keunikan daerah masing-masing
Perlu peningkatan profesionalisme shg mampu bersaing 18secara
regional dan global
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai