Anda di halaman 1dari 51

A L &

PT U
N C E RY
CO INA
EL IM
PR GN
S I
DE
KEL
AS
D ESI
GN
03
DESIGN PROCESS
REVIEW

DRO

CONCEPTUA
L
PRELIMINARY DETAIL

FINAL
DESIGN
DRO:
THE “HOLY RULES”
Masih inget kan tentang DRO?
Selama proses desain nanti, DRO bakal terus jadi acuan.
WAJIB hukumnya desain kita memenuhi DRO, terutama
REQUIREMENTS-nya!

Ibarat ada client yang minta kita ngedesain barang buat dia,
kira-kira DRO itu seperti ini:
REQUIREMENT→ yang CLIENT kita mau dan WAJIB
DIPENUHI
OBJECTIVE→ yang KITA mau untuk NILAI PLUS dari barang
yang kita desain/ jual
Tapi darimana sebenarnya DRO berasal…?
THE RULEBOOK
• Tiap lomba pasti ada rulebooknya
• REQUIREMENTS kadang tersirat kadang tersurat
• Ada beberapa poin yang bisa jadi requirement atau
objective

Cekidot contohnya↓
HOW TO SET
OBJECTIVES
• Be REALISTIC
• Be PRACTICAL
• Be COST-EFFECTIVE
• Keep it SIMPLE
• Requirements must be met AT ALL COST
NOW INTO THE FUN STUFF…

CONCEPTUAL DESIGN
CONCEPTUAL DESIGN
→is all about IDEAS and CHOICES to build CONCEPTS
and/or to choose one of them depending on the
REQUIREMENTS and OBJECTIVES.

What we do in this stage:


• Comparing
• Sketching
• Sizing
COMPARATIVE STUDY
• Membandingkan beberapa UAV dengan kelas (massa,
dimensi, etc) dan misi yang comparable/ sama
• Bersifat opsional (kalo ngerasa jago) tapi berguna buat
starting point
• Bisa jadi referensi konfigurasi dan sizing UAV yang kita
desain
• Bisa ngikutin satu pembanding yang paling pas atau
“combine” poin plus dari tiap pembanding
SKETCHING:
CONFIGURATIONS
• Literally bikin beberapa sketch pesawat untuk memenuhi
DRO
• Elemen sketch meliputi konfigurasi sayap, tail, sistem
propulsi, bentuk fuselage, payload pesawat etc.
• Sketch sudah mempertimbangkan beberapa hal detail
misalnya pintu akses, joint antar part dll
• Berguna (banget) untuk visualisasi ide-ide kita
• Trust me, sketching helps a lot

Untuk itu, tentu kita harus familiar dengan beberapa


konfigurasi yang umum digunakan.
GENERAL UAV
CONFIGURATIONS
Berdasarkan konfigurasi lifting surface dibagi empat:
• Conventional (Aft-tail)
• Canard
• Tailless
• Tandem Wing

Berdasarkan posisi propeller dibagi dua:


• Tractor (Puller)
• Pusher
CONVENTIONAL (AFT TAIL)
Plus:
• Konfigurasi paling stabil
• Control authority terbaik
• Paling leluasa untuk sizing tail

Minus:
• Konstruksi lebih kompleks
• Tail = massa tambahan
• Drag extra akibat adanya tail
CANARD
Plus:
• Secara natural bisa mencegah stall (kalo desainnya bener)
• Kemampuan manuver lebih tinggi
• Cocok buat panjang fuselage terbatas/ super pendek
• Looks cool

Minus:
• Gak sestabil konvensional, bisa jadi naturally unstable
• Lift/Drag lebih buruk dari konvensional
• Control authority lebih buruk dari konvensional
TAILLESS/ FLYING WING
Plus:
• Drag paling minim
• Paling sederhana
• Berat bisa minimum tanpa adanya tail

Minus:
• Kestabilan paling buruk
• Control authority paling buruk
• Sayap butuh sweepback, twist atau reflexed airfoil
TRACTOR VS PUSHER
• Secara potensi, pusher bisa lebih minim drag (efisien)
• Kenyataannya, itu agak susah dicapai (tergantung desain)
• Tractor cenderung :
o Destabilizing
o Handling low speed lebih bagus
o Ground clearance lebih bagus
• Pusher cenderung:
o Stabilizing
o Visibility lebih bagus (terutama untuk kamera)
o Ground clearance lebih buruk (rentan prop-strike)
VS
WING
CONFIGURATIONS
Berdasarkan posisi vertikal ada tiga:
• High wing
• Mid wing
• Low wing

Secara sudut sweep ada tiga:


• Straight
• Swept Back
• Forward Swept
HIGH WING
Plus:
• Kestabilan roll paling tinggi
• Ground clearance tinggi
• Minim interference drag
• Spar gak lewat fuselage

Minus:
• Agak lebih ribet buat manuf (tergantung desain)
• Gak begitu bagus buat belly landing
• Susah dibuat pintu akses ke internal fuselage (tergantung
desain)
• Roll rate cenderung rendah
LOW WING
Plus:
• Roll rate paling tinggi
• Bagus buat belly landing
• Relatif lebih mudah dimanuf
• Mudah dibuat pintu akses

Minus:
• Kestabilan roll negatif (butuh dihedral atau FBW)
• Spar kemungkinan tembus fuselage
• Ground clearance rendah
• Interference drag agak lebih tinggi dari high wing
MID WING
Plus:
• Kestabilan roll cenderung netral
• Roll rate lebih baik dibanding high wing

Minus:
• Interference drag paling tinggi
• Spar bakal tembus fuselage

Pretty much di antara high dan low wing


WING SWEEP
Kenapa kita ngasih sweep angle?
• Kestabilan yaw dan pitch meningkat
• Kontrol pitch meningkat untuk pesawat tailless dan
canard
• Sweep back tinggi (>15˚) dapat menyebabkan tip stall
• Buat ngakalin posisi CG
TAIL
CONFIGURATIONS
Beberapa jenis tail yang biasa dipakai UAV:
• Conventional
• T-Tail
• V-Tail
• Twin Boom
T-TAIL
Plus:
• Konfigurasi tail paling “bersih”
• Relatif simpel

Minus:
• Potensi deep stall tinggi
• Vertical tail harus dibuat lebih kuat→ nambah berat

*Note: atur posisi horizontal tail agar ketika wing stall,


horizontal tail berada di luar wake dari sayap!
V-TAIL
Plus:
• Interference drag kecil
• Relatif simpel
• Cenderung lebih ringan

Minus:
• Vertical dan horizontal tail jadi satu; lebih susah optimasi
salah satu
• Trim drag lebih tinggi
• Punya tendensi dutch-roll (kalo salah desain)
 CARA DESAIN V-TAIL
1. Buat tail konvensional dengan tail volume yang
diinginkan
2. Lakukan perhitungan berikut:
Luas area V-Tail:
Sudut dihedral (sudut v-tail):

3. Convert tail konvensional ke v-tail dengan parameter di


atas!
WING SIZING
Steps:
1. Tentukan wing loading
2. Tentukan aspect ratio
3. Tentukan airfoil
4. Tentukan taper dan twist

Prioritas:
• Wing loading cukup rendah agar handling low speed baik
• Aspect ratio setinggi mungkin tapi tetap memenuhi
limitasi desain
• Distribusi lift usahakan mendekati elliptical (mainkan
airfoil, taper dan twistnya!)
AIRFOIL SELECTION
Wajib diingat: hitung range Reynolds number dulu!

Prioritas pemilihan airfoil:


• Range reynolds number sesuai
• Thickness harus cukup (e.g. gak terlalu tipis jadi lemah/
susah dimanuf)
• Range Cl cukup; Cl saat cruise sesuai dengan wing
loading
• Stall pada AoA yang cukup tinggi
• Cari yang Cl/Cd nya terbaik← pencarian sejati
• INGAT: best Cl/Cd untuk best range, best Cl3 /Cd2 untuk best
endurance!
TAIL SIZING
• Tergantung karakter pesawat
• Butuh kestabilan tinggi→ static margin tinggi, tail volume
tinggi
• Butuh manuver tinggi→ static margin rendah, tail volume
rendah
• Mau nambah tail volume? Lebih baik panjangin jarak tail
(kecuali ada limit dimensi)
• VH minimum= 0.3 (kecuali lo mau YOLO)
• VV setidaknya antara 0.02-0.05 untuk melawan sideslip
• Pikirkan recovery stall dan trim di kec. rendah!!
CONTROL SURFACE
SIZING
Selama ini masih kira-kira (shame on us), tapi ada
perhitungan analitiknya

Rules of thumb:
• Aileron sekitar 20-30% span sayap dengan 20-30% chord
• Elevator sepanjang span horizontal tail dengan 20-40%
chord
• Rudder sepanjang span horizontal tail dengan 20-40%
chord
• Flap sekitar 50-70% span sayap dengan 20-40% chord
FUSELAGE SIZING
• PENTING BANGET: semua komponen elektronik harus
muat di dalem fuselage!!!
• Buat diameter/ lebar seminimal mungkin
• Usahakan gampang buat dimanuf!
• Buat akses yang mudah ke internal fuselage
• Sediakan ruang untuk mounting point yang mudah
aksesnya untuk payload dan part di eksterior/ interior
pesawat
INTRO TO
PROPULSION
VELOCITY TRIANGLE
STATIC VS DYNAMIC
THRUST
HOW TO CHOOSE
PROPELLERS
• Umumnya propeller punya dua parameter: Diameter dan
Pitch
• Diameter paling berpengaruh ke thrust, pitch paling
berpengaruh ke kecepatan optimal/ top speed pesawat
• Diameter/ pitch naik→ nyedot power lebih tinggi
• Mau efisien? Diameter sebesar mungkin dengan pitch
tepat
• Mau kenceng? Diameter kecil dengan pitch dan rpm tinggi
• Pitch ketinggian→ prop bakal stall di kec. rendah,
performance low speed jelek
• Pilihan propeller bakal ngaruh ke pemilihan motor!
OTHER GUIDELINES
• When in doubt, take the CONVENTIONAL way!
• Better be safe than sorry, apalagi kalo waktu riset mepet
• Minimalisir jumlah part dan sambungan di pesawat
• Reliability is key!
• Cost, cost, cost! (duit Aksan gak unlimited)
• Lebih baik kegedean daripada kekecilan (buat ukuran
sayap dan tail)
• Minimalisir penggunaan lakban (kecuali kepepet)
• Banyak-banyakin baca paper/ artikel!
PRELIMINARY DESIGN
PRELIMINARY DESIGN
→ masa dimana aerodinamika, kestabilan dan struktur
konsep desain yang kita buat diuji di SIMULASI kemudian
DIOPTIMASI berdasarkan hasil simulasi atau pertimbangan
aspek desain lain.

What we do in this stage:


• XFLR5 (must)
• CFD (optional)
• FEM (optional)
• Optimization
Tahap preliminary design sendiri lebih banyak main di
software, jadi kelanjutan yang lebih lengkapnya bakal ada di
kelas selanjutnya!
Keywords to google:
• Aircraft design
• Wing design
• Tail design
• Control surface sizing
• Airfoil selection
• Aircraft optimization
• Winglet

Good read:
Aircraft Design - A Systems Engineering Approach by M.
Sadraey
HATUR
NUHUN!

Anda mungkin juga menyukai