Performance
Basic Airframe Helicopter (A2)
1
Introduction to the Helicopter
• Helicopter : pesawat yang mendapatkan lift dan propelled dari satu
atau lebih horizontals rotors, masing-masing2 rotor terdiri dari 2 atau
lebih rotor blades
Variable pitch fan > High volume low-pressure air > exit two coanda
slots > create boundary layer > changes airflow direction > creates
thrust 7
Rotors Configuration
Boeing CH47 Chinook
14
Aerodynamic of Flight
Forces acting on the Aircraft
• Lift : gaya angkat
• Weight : gaya berat
• Thrust : gaya dorong
• Drag : gaya hambat
Ventury flow
• Static pressure :
• komponen tekanan yang tidak
bergerak diukur pada fluida yang
mengalir atau pun statis
• gaya yang bekerja pada suatu
satuan luas (psi / psf)
• dynamic pressure : Jika pipa venturi tinggal 1/2 bagian bawah nya saja,
• komponen tekanan yang terjadi udara masih dapat terakselerasi saat melalui
akibat dari pergerakan aliran udara permukaan cembung, karena lapisan udara sedikit
• Ptotal = Pdynamic + Pstatic terhambat tepat di permukaan tersebut.
Akselerasi ini menyebabkan static pressure diatas
• Ketika aliran melalui constriction bagian cembung turun dan menghasilkan perbedaan
area static pressure akan turun tekanan sbg akibat perubahan tekanan statis dan
saat velocity meningkat dinamis
05/03/2022 Aerodinamic of Fligth 22
Extra lift generation
Hukum III Newton
• Sebelumnya dijelaskan gaya lift dihasilkan karena
hukum kontinyuitas udara yang konstan mengalir
melewati airfoil (constriction tube) mengakibatkan
percepatan udara di bagian upper chamber yang lebih
cepat dibanding aliran udara dibagian lower chamber
sehingga menghasilkan perbedaan tekanan.
(mayoritas)
• Gaya lift dihasilkan pula pada bagian bawah
permukaan airfoil / rotor blades ketika terkena
terpaan udara alirannya akan menyimpang ke bawah.
(minoritas)
• Berdasarkan hukum III Newton aliran yang ter-deflect
kebawah (action) akan menghasilkan gaya keatas (lift)
sebagai reaction-nya.
05/03/2022 Aerodinamic of Fligth 23
Aerodynamic of Flight
Weight
untuk mengangkat helicopter vertikal,
rotor disk harus menghasillkan gaya lift
sama besar dengan gaya weight-nya
dengan arah berlawanan. Hk. I Newton
Jika helicopter banking pada altitude
konstant maka beban rotor disk
bertambah berat.
G-loads / load factor :
Weight pada helicopter akan dibebankan pada masing masing rotor blade-nya
Jika rotor blade-nya 2 maka masing-masing terbebani 50% gross weight
Jika rotor blade-nya 3 maka masing-masing terbebani 33% gross weight
Turbulensi merupakan salah satu hal yang meyebabkan kenaikan load factor
Turbulensi akan merubah arah relative wind direction sehingga angle of attack
membesar secara tiba2 dan meningkatkan beban rotor blade 26
Aerodynamic of Flight
Thrust
thrust dihasilkan sama seperti lift yaitu dari
main rotor disk.
Bedanya pd helicopter thrust dapat diarahkan
ke depan samping & belakang
Resultan gaya lift dan thrust menentukan arah
terbang helicopter
Menyatakan kemampuan rotor disk untuk
menghasilkan dan mempertahan kan gaya lift.
tail rotor menghasilkan thrust dikontrol oleh
pedals sebagai anti torque dan juga untuk
helicopter
05/03/2022 yawing. Aerodinamic of Fligth 27
Aerodynamic of Flight
Drag – gaya yang menghambat pergerakan helicopter di udara dan muncul
ketika gaya lift dihasilkan
• Blades pada sudut flat pitch, tdk ada lift atau relative wind. (warna merah)
induced flow yg dihasilkan • Akibatnya AoA mengecil karena adanya
• jika blades pitch angle naik rotor disk akan downwash.
memicu aliran downward • Downwash paling besar ketika helikopter posisi
• menghasilkan vektor komponen udara hover dan kondisinya tanpa angin dari sekitar
downward yang di tambahkan pada rotational
05/03/2022 Aerodinamic of Fligth 37
in GROUND EFFECT
• Ground effect , meningkatkan efisiensi rotor disk induced drag, induced flow juga berkurang sehingga
• karena adanya interferensi airflow ketika hover dekat pitch angle rendah, engine power rendah
dengan tanah • Ground effect akan maksimal jika helikopter hover
• Tekanan dan kerapatan udara akan meningkat shg diatas permukaan padat dan rata.
mengurangi kecepatan udara kebawah. • ketinggian hover sekitar satu kali rotor diameter untuk
• Ground effect berdampak : relativ wind semakin maksimum rotor efisiensi
horisontal, vektor lift semakin tegak, mengurangi
05/03/2022 Aerodinamic of Fligth 38
out of GROUND EFFECT
• Ground effect akan tidak bermanfaat pitch angle yang diperlukan juga
jika heli ketinggiannya diatas IGE atau membesar, gaya drag meningkat,
jika ada angin dari sekitar. akhirnya engine power yang
• karena vektor induced flow velocity dibutuhkan juga meningkat.
meningkat, AoA mengecil, lift mengecil,
05/03/2022 Aerodinamic of Fligth 39
Rotor Blade angle
angle of incidence
• Dua sudut yang diperhitungkan untuk rotordisk • Disebut jg sbg blade pitch angle
sehingga menghasilkan lift • jika tidak ada induced flow sudut AoA=AoI
• Angle of incidence
• Angle of attack
• Jika ada induced flow maka airspeed mempengaruhi
relative winds Sehingga AoA ≠ AoI
• Angle of Incident ; sudut antara chord line main
rotor/tail rotor dan disk-nya • Collective dan cyclic merubah angle of incidence –
AoA-coefficient of lift – merubah lift yang dihasilkan
• Lebih ke arah sudut mekanis daripada sudut airfoil itu sendiri
aerodinamik
05/03/2022 Aerodinamic of Fligth 40
Rotor Blade angle
angle of attack
• Sudut antara chordline dan resultant relative wind • Perubahan ini juga mempengaruhi AoA – merubah coefficient of lift (Cl) –
• Merupakan sudut aerodinamis yg sulit diukur pada akhirnya mempengaruhi gaya lift yang dihasilkan rotor disk
• Dpt berubah tanpa merubah blade pitch angle. • Sedangkan cyclc feathering merubah AoA pada salah satu sisi rotor disk saja
sehingga lift dihasilkan juga tidak sama.
• Jika AoA meningkat, lift meningkat
• Kontrol cyclic feathering disebut juga sbg attitude control, kontrol ini tidak
• Jika terus meningkat lift akan berkurang, karena bagian atas airfoil terjadi merubah lift yg dihasilkan, hanya merubah kemiringan daripada rotor disk
separasi kemudian turbulent, drag naik
• Perubahan AoA dipengaruhi paling banyak oleh perubahan airspeed saat
• Terdapat critical angle, titik puncak AoA dimana lift dihasilkan optimal, climb atau descent
selebihnya timbul drag, lift menurun
• Flapping adalah gerakan naik turun rotor blades pada poros horisontal
• Kontrol collective feathering merubah blade pitch angle / AoI sama besar
pada arah yg sama dan pada semua rotor blades secara serentak.
05/03/2022 Aerodinamic of Fligth 41
POWERED
FLIGTH
hovering fligth
• Powered fligth; hovering, vertical, forward, sideward, • Shg interaksi ketiga kontrol ini membuat hovering sulit.
or rearward • Kemampuan helikopter untuk hover adalah hasil
• Most challenging dalam menerbangkan helikopter. kombinasi dari dua komponen vektor lift
• menghasilkan gusty air yang melawan fuselage dan 1. Gaya lift dari main rotor untuk mengatasi gravitasi ,weigth
dan
fligth control surface
2. komponen vektor thrust yang secara horisontal
• Kontrol input pada saat hover: memperlambat atau mempercepat heli pada arah yang di
• Cyclic yang digunakan untuk mengeliminasi drift pada inginkan
bidang datar • Merubah AoA dengan collective, drag naik shg power
• Throttle/governor digunakan untuk maintain 100% rotor dari engine harus dinaikan juga untuk menjaga rotor
rpm
speed konstan 100% rpm
• Collective untuk maintain altitude
• Pedals digunakan untuk kontrol nose heading • Saat hover gaya drag yang timbul : induced drag
05/03/2022 Aerodinamic of Fligth 42
POWERED FLIGTH
hovering fligth
• sedikit profile drag dan parasite drag dari memutar main rotor disk
rotor hub, cowlings dan landing gear • Jika power naik – maka torque naik
• Konsekuensi penting dalam produksi gaya• Untuk meng-counteract tendensi torque ini
thrust adalah torque – Hk. III Newton digunakan antitorque atau tail rotor pada
• Jika engine memutar main rotor disk hampir moyoritas desain helicopter.
counter clockwise maka fuselage heli akan• Pilot dapat mengatur jumlah gaya thrust
cenderung berputar clockwise yang dihasilkan tail rotor dengan
• Jumlah torque berbanding lurus thd jumlah menggunakan anti-torque pedals.
engine
05/03/2022
power yang digunakan untuk
Aerodinamic of Fligth 43
POWERED FLIGTH translating tendency (drift)
• adalah sebuah kecenderungan pergeseran
helikopter searah dengan gaya thrust yang
dihasilkan oleh tail rotor pd saat hover untuk heli
yg menggunakan single main rotor
• Berikut beberapa metode untuk counteract dari
pada tendensi drift pada helikopter jika putaran
main rotor disk adalah counterCW
• MGB didesain agak geser ke kiri jika dilihat dari
belakang
• Kontrol cyclic di riging miring kekiri sedikit untuk
mengkonter drift kekanan
• Helicopter fuselage dimiringkan ke kiri untuk heli
yang mempunyai titik pusat tail rotor yang
dibawah main rotor
05/03/2022 Aerodinamic of Fligth 44
POWERED FLIGTH translating tendency (drift)
• Pada forward flight, tail rotor terus menekan
kekanan, nose heading sedikit miring ke kiri, shg
membentuk sudut kecil terhadap arah angin, main
rotor disk mendatar, dan slip ball pada turn & bank
Indicator
• kondisi ini disebut inherent side slip
• Metode lain untuk mengkonter drift untuk heli yg
lebih besar adalah vertical fin / stablizer / pylon
• Menempatkan tail rotor diatas pylon membuatnya
lebih segaris dengan horizontal plane-nya torque,
• Shg airframe / body tdk lebih miring jika dilihat dari
tail rotor
• keuntungan lain, resiko tail rotor terkena object luar
lebih rendah
05/03/2022 Aerodinamic of Fligth 45
POWERED FLIGTH pendular action
• Pd Heli dengan single main rotor, fuselage-
nya seolah2 seperti digantung pada satu titik
tertentu dan bebas berosilasi baik secara
longitudinal ataupun lateral sbgmana seperti
sebuah pendulum
• Pendular action dapat terjadi secara
berlebihan karena overcontrolling, oleh
karena itu kontrol pergerakan heli harus
smooth dan tidak berlebihan
• Horizontal stabilizer membantu heli tetap
level pada saat forward fligth
• Horizontal stabilizer dapat menyebabkan tail
strike jika terbang rearward
05/03/2022 Aerodinamic of Fligth 46
POWERED FLIGTH Coning action
• Putaran rotor disk menyebabkan adanya gaya
sentrifugal yang cenderung menarik blades lurus
keluar dari main rotor hub
• semakin besar putaran , gaya sentrifugal semakin
besar
• Gaya sentrifugal maksimal ditentukan oleh rpm
putaran operasional rotor maksimal
• Jika gaya lift pada blades meningkat, blades
mengalami dua gaya yg besar secara bersamaan
• Gaya sentrifugal dan gaya lift
• Hasil dari dua gaya ini rotor blades mengalami
conical path
• Rotor disk berubah dari datar menjadi bentuk
sedikit kerucut (cone)
05/03/2022 Aerodinamic of Fligth 47
POWERED FLIGTH coriolis effect
• Coriolis effect dinyatakan juga sebagai hukum kekekalan
momentum sudut angular momentum conservation law
• Menyatakan bahwa nilai dari momentum sudut suatu benda yang
berputar tidak akan berubah kecuali ada gaya luar yg
mempengaruhinya
• Suatu benda berputar akan tetap terus berputar dengan
kecepatan putaran tetap sampai ada gaya luar yang merubah
kecepatan putarannya
• , dimana L adalah angular momentum, I adalah inertia adalah
kecepatan sudut dan r adalah radius
• Pada saat rotor blades berputar pada rotor hub-nya mengalami
angular momentum
• Pada saat rotor mulai mengerucut karena manufer G-load ,
diameter rotor disk menyusut – kecepatan putaran blade naik –
rpm naik – lift naik
• Kenaikan rpm ini ditahan Pilot dengan menaikan collective pitch
05/03/2022 Aerodinamic of Fligth 48
POWERED FLIGTH gyroscope precession
• putaran daripada main rotor helikopter mirip
seperti sebuah gyroscope
• Gyroscope mempunyai dua sifat, rigidity in space
& precession
• Precession adalah jika ada gaya luar diterima
oleh sebuah gyroscope, gaya akan diteruskan 90
derajat searah putarannya
• ketika kontrol cyclic dioperasikan salah satu sisi
blade AoI-nya naik – cenderung terjadi flap up,
sedangkan sisi blade lainnya mengalami flap
down
• Karena rotor disk seperti gyro, blade pitch angle
yang menerima inputan dari kontrol cyclic, akan
mecapai perubahan maksimalnya setelah 90
derajat searah putaran.
05/03/2022 Aerodinamic of Fligth 49
VERTICAL FLIGHT
• Hovering termasuk vertical flight
• Peningkatan AoI dengan rpm konstan
menghasilkan tambahan lift , heli naik
• Penurunan pitch menyebabkan heli turun
• Dalam kondisi tanpa angin, jika vektor lift
– thrust lebih rendah dibandingkan
weight dan drag heli descends secara
vertikal
• jika vektor lift – thrust lebih besar
dibandingkan dengan weight dan drag
heli ascends secara vertikal
• Pada saat hover rotor disk semakin efisien jika ada • Keterangan gambar, pola aliran pada forward
angin datang atau saat mulai bergerak horizontal flight dgn kecepatan 1-5 knots
• Tail rotor juga semakin efisien secara • induced flow mengalir turun pada bagian
aerodinamika saat transisi dari hover menuju belakang rotordisk semakin horisontal
forward flight
• Keterangan gambar, pola aliran pada forward banyak mendekati nose daripada helikpter
flight dgn kecepatan 10-15 knots • induced flow mengalir turun pada bagian
• Pola aliran udara sedikit sebelum masuk area belakang rotordisk semakin horisontal
effective translational lift
• Di bagian depan rotordisk downwash semakin
• Area dekan blade tip mencakup 30% radius • Wilayah driven region bergantung pada
• Gaya TAF bekerja di belakang sumbu y menghasilkan • blade pitch
gaya drag keseluruhan • rate of descent,
• driven region menghasilkan lift tapi tidak sebanding • rotor rpm.
dengan drag.
• Hasilnya adalah deceleration putaran blade.
05/03/2022 Aerodinamic of Flight 66
VERTICAL AUTOROTATION – equilibrium points
• Terdapat titik equibrilium pada blade, • Lift dan drag pada titik tersebut setimbang
• diantara driven region dan driving region B dan tidak menghasilkan acceleration
• diantara driven region dan stall region D ataupun deceleration.
• pada titik tersebut, TAF sejajar dengan
sumbu rotasi.
05/03/2022 Aerodinamic of Flight 67
VERTICAL AUTOROTATION - driving region – autorotative region
71
Helicopter Stability and Control
• Pesawat harus cukup stabil untuk mempertahankan sikap terbang yang halus dan recover dari berbagai
gaya-gaya yang mengganggu
• Untuk mendapatkan performance yang terbaik, setiap pesawat harus memberikan respon yang tepat
dari setiap pergerakan kontrolnya
• Kontrol ini adalah memberikan gaya aerodinamika yang memacu pesawat untuk mengikuti sikap
terbang yang diinginkan
• Dengan kata lain pesawat harus merespon dengan mudah dan tepat setiap pergerakan dari kontrolnya
• Control surface yang berbeda digunakan untuk mengontrol pesawat terhadap 3 sumbu utamanya .
• Pergerakan control surface pada pesawat merubah pola aliran udara pada permukaan pesawat
• Sehingga merubah stabilitas daripada gaya gaya yang bekerja untuk menjaga pesawat terbang lurus
dan level.