Pengaruh Suhu Terhadap Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut
Pengaruh Suhu Terhadap Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut
Dari masalah diatas dapat penulis kemukakan
permasalahan pada penelitian ini yaitu: Apakah ada
pengaruh suhu terhadap kejadian Infeksi Saluran
Pernafasan Atas (ISPA) di Wilayah Kerja Puskesmas
Pringsewu Kabupaten Pringsewu Tahun 2015?
Batasan Masalah
Ruang lingkup penelitian ini adalah pengaruh suhu
terhadap kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas
(ISPA). Penelitian ini diambil variabel suhu, dan
variabel Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA),
metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
time series yang menggunakan data sekunder.
Penelitian akan dilakukan pada bulan Mei tahun
2015 di Wilayah Kerja Puskesmas Pringsewu
Kabupaten Pringsewu
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap kejadian Infeksi Saluran
Pernafasan Atas (ISPA) di Wilayah Kerja Puskesmas Pringsewu Kabupaten
Pringsewu Tahun 2015.
Tujuan Khusus
Untuk mengetahui distribusi frekuensi suhu lingkungan di Wilayah Kerja
Puskesmas Pringsewu Kabupaten Pringsewu Tahun4 2015.
Untuk mengetahui distribusi frekuensi kejadian Infeksi Saluran Pernafasan
Atas (ISPA) di Wilayah Kerja Puskesmas Pringsewu Kabupaten Pringsewu
Tahun 2015.
Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap kejadian Infeksi Saluran
Pernafasan Atas (ISPA) di Wilayah Kerja Puskesmas Pringsewu Kabupaten
Pringsewu Tahun 2015.
Manfaat Penelitian
Bagi Penulis
Bagi institusi Program Studi Ilmu Keperawatan
Bagi petugas kesehatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Faktor individu (Host):
1. Jenis kelamin
2. Umur
3. Imunisasi
4. BBLR
5. Status Gizi
Agent
1. Bakteri ISPA
2. Virus
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif
Variabel Independen
Suhu Suhu udara dalam lingkungan Pengukura Termomet 0: Tidak Baik Ordinal
rumah n Suhu er (< 180C atau >
30 0C)
1 : Baik (180C
- 30 0C)
Instrumen
Pengumpulan
Data
Data kejadian penyakit ISPA
Data jumlah kejadian ISPA diukur dengan cara observasi
dokumen yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematis.
Alat ukur yang digunakan adalah hasil laporan dan rekapitulasi
data kejadian penyakit ISPA Program P2 ISPA dari Puskesmas
Pringsewu pada tahun 2014
Data Suhu
Data suhu berasal pengukuran suhu ruangan. Kemudian
dilakukan analisa data dengan cara observasional dokumen
yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematis.
Pengolahan Data
Editing
Coding
Proccessing
Cleaning
Analisa Data
Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk melihat, menyajikan, dan
mendeskripsikan karakteristik data variabel dependen maupun
variabel independen. Data yang diolah disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi.
Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk melihat kemungkinan adanya
hubungan paparan (faktor penelitian) dan penyakit dengan cara
membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol
berdasarkan status paparannya. Karena rancangan penelitian ini
adalah cross sectional