Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

1. Struktur Hubungan Variabel

Variabel Terikat:
Variabel Bebas :
Debu (PM2,5) Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA)

Variabel Pengganggu :
1. Suhu
2. Kelembapan

2. Definisi Operasional

Tabel 3. 1 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Operasional


1. Infeksi Saluran Penyakit infeksi yang menyerang saluran pernafasan atas
Pernafasan Akut dan bawah.
(ISPA)
2. Debu (PM2,5) PM2,5 di sekitar jalan raya Pertukangan Kayu Bodas
kusen, dengan Nilai Ambang Batas (NAB) yang
diperbolehkan berada pada udara ambien adalah 55 µg/
m³ dan di dalam ruangan adalah 25 µg/ m³.
3. Kelembapan Presentase kandungan dari uap air yang ada di udara
berkisar antara 40%-70%, dan dalam ruangan adalah
40%-60%
4. Suhu Suhu udara normal di luar ruangan adalah 20°C -30°C dan
dalam ruangan adalah 18°C -30°
5. Jarak Jarak sumber debu dengan jarak rumah responden yaitu
30m-300m

15
16

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan studi cross sectional yaitu potong lintang yang

menganalisis data variabel yang dikumpulkan, dengan mengukur variabel bebas yaitu

PM2,5 dan variabel terikat yaitu keluhan gejala infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Data yang dikumpulkan adalah data hasil pengukuran kadar debu PM2,5 di jalan raya

sekitar Pertukangan Kayu PK Bodas Kusen, data dari riwayat penyakit warga, dan

variabel-variabel lainnya yaitu suhu dan kelembapan. Pengambilan data ISPA dengan

pengisian kuisioner dan pengukuran debu menggunakan alat Dusttrak.

C. Ruang Lingkup

1. Waktu Pelaksanaan

Tahap Persiapan : Desember 2022-Januari 2023

Tahap Pelaksanaan : 20 Maret 2023

Tahap Penyelesaian : 10 April 2023

2. Lokasi

Lokasi pada penelitian ini adalah di jalan raya sekitar Pertukangan Kayu PK

Bodas Kusen, Desa Bodaskarangjati, Kecamatan Rembang, Kabupaten

Purbalingga.

3. Materi

Pada penelitian ini dilakukan di lingkungan sekitar Pertukangan Kayu PK

Bodas Kusen, media udara dengan parameter yang diukur yaitu kadar debu PM2,5.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi pada peneitian ini adalah warga atau rumah tangga yang memiliki

balita usia ≤ 1 tahun atau 1 - ≤ 5 tahun yang ada di Sekitar Pertukangan Kayu PK

Bodas Kusen, Desa Bodaskarangjati, Kecamatan Rembang sebanyak 15 balita.


17

2. Sampel

a. Besar Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 15 sampel, yaitu balita

dengan usia ≤ 1 tahun atau 1 - ≤ 5 tahun.

b. Teknik Sampling

Cara penentuan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan teknik exhaustive sampling (total sampling) yaitu dengan

pengambilan sampel seluruh populasi yang ada atau mengambil semua

anggota populasi sebagai sampel.

Titik pengukuran pada penelitian ini dilakukan di luar ruangan dan di

dalam ruangan

1) Di Luar Ruangan

Dilakukan sebanyak 5 titik dengan waktu 15 menit setiap titik, berikut titik

pengukuran :

a) Titik pertama, dilakukan dilakukan di dalam pertukangan kayu PK

Bodas Kusen tepatnya di tengah-tengah tempat produksi. Dengan

durasi 15 menit pada pukul 11.00-11.15 WIB.

b) Titik kedua, dilakukan di sebelah timur pertukangan kayu PK Bodas

Kusen tepatnya di dekat rumah warga dan DAMIU Bio Samfalaf.

Dengan durasi 15 menit pada pukul 11.30-11.45 WIB.

c) Titik ketiga, dilakukan di permukiman yang terdekat dengan

pertukangan kayu PK Bodas Kusen. Dengan durasi 15 menit pada

pukul 11.55-12.10 WIB.

d) Tittik keempat, dilakukan di pinggir jalan raya sebelah utara

pertukangan kayu PK Bodas Kusen dekat rumah warga. Dengan durasi

15 menit pada pukul 12.15-12.30 WIB.


18

e) Titik kelima, dilakukan di pinggir jalan raya sebelah selatan pertukangan

kayu PK Bodas Kusen dekat rumah warga. Dengan durasi 15 menit

pada pukul 12.40-12.55.

2) Di Dalam Ruangan

Pengukuran di lokasi 15 sampel rumah balita yaitu dengan cara

mengukur kadar debu PM2,5 di dalam rumah menggunakan Dusttrak, dan

pengambilan data ISPA dengan wawancara meggunakan kuisioner kepada

responden yaitu orang tua balita.

E. Pengumpulan Data

Tabel 3. 2 Pengumpulan Data

Data Metode dan Sumber Satuan/Kategori Skala


Instrumen

Debu Pengukuran Primer µg/ m³ Rasio


menggunakan
Dusttrak.
Kelembapan Pengukuran Primer % Rasio
menggunakan
Thermohygrometer.
Suhu Pengukuran Primer °C Interval
menggunaka
Thermohygrometer.
Infeksi Saluran Menggunakan Primer Dikategorikan : Nominal
Pernafasan Akut kuisioner dan YA/TIDAK
(ISPA) wawancara.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah data yang dikumpulkan

merupakan data primer yang dilakukan dengan melakukan wawancara, observasi, dan

pengukuran. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan kunjungan ke rumah

responden data pengukuran dilakukan di beberapa titik sekitar lingkungan sekitar

Pertukangan Kayu PK Bodas Kusen. Pengukuran langsung dilakukan untuk

mengetahui konsentrasi PM2,5 di lingkungan sekitar Pertukangan Kayu PK Bodas

Kusen. Sedangkan data skunder kasus ISPA didapatkan melalui pengumpulan data
19

dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga dan Puskesmas Kecamatan Rembang.

Wawancara dengan responden dilakukan dengan menggunakan kuesioner.

F. Pengolahan Data

1. Editing

Editing adalah memeriksa data yang telah dikumpulkan baik berupa daftar

pertanyaan. Data yang telah dikumpulkan dan dikodekan melalui kuesioner

diperiksa kembali kelengkapannya dan kebenarannya terlebih dahulu seperti

kelengkapan pengisian, dan kesalahan pengisian.

2. Klasifikasi dan Coding

Tabel 3. 3 Klasifikasi dan Code

Variabel Kategori Skala Kode

Debu • < 55 µg/ m³ Nominal 1


• ≥ 55 µg/ m³ 0
Kelembapan • <40% atau >60% Nominal 1
• 40%-60%
0
Suhu • <30°C Nominal 1
• ≥ 30°C 0
Infeksi Saluran • YA Nominal 1
Pernafasan Akut • TIDAK 0
(ISPA)

3. Saving

Saving dilakukan untuk mencegah terjadinya kehilangan data untuk

mempermudah peneliti melakukan pengolahan data.

G. Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis data secara univariat dilakukan untuk menggambarkan

karakteristik masing-masing variabel bebas yaitu PM2,5 dan variabel terikat yaitu

kejadian gejala infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Pada penelitian ini

menggunakan data kategorik maka hasil analisis tersebut disajikan dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi.


20

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji chi-square,

penggunaan uji tersebut karena variabel yang digunakan baik terikat maupun

bebas merupakan variabel kategorik. Uji chi-square dilakukan untuk menganalisis

ada atau tidaknya Hubungan kadar debu PM2,5 terhadap kejadian ISPA di sekitar

Pertukangan Kayu PK Bodas Kusen Kecamatan Rembang Selama Pandemi

Covid-19. Analisis data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS

25.

H. Etika Penelitian

1. Informed consent (persetujuan)

Persetujuan antara peneliti dengan responden melalui pemberian formulir

persetujuan, responden setuju dengan peneliti. Jika subjek menolak untuk

diperiksa, maka peneliti tidak akan memaksanya dengan tetap menghormati hak

responden, peneliti menjelaskan tujuan peneliti dan dampak yang mungkin terjadi

selama dan setelah pengumpulan data.

2. Convendiatility (kerahasiaan)

Peneliti menjamin bahwa informasi responden akan dirahasiakan dan tidak

dipublikasikan tanpa seijin institusi.

3. Anonymity

Menjaga kerahasiaan yang berkaitan dengan responden, peneliti tidak

mencantumkan nama responden pada pengumpulan data.

Anda mungkin juga menyukai